DISUSUN OLEH :
IRMA KRISMAWATI
P1337420518058
ABIMANYU 2
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul ”Makalah Promosi Kesehatan“. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas individu mata kuliah Promosi Kesehatan program studi D3 Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang. Dalam penyusunan laporan
pendahuluan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dosen mata kuliah Promosi Kesehatan yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
demi terselesainya makalah ini.
2. Orang tua kami tercinta yang selalu memberikan doa restu dan dukungan dalam proses
pembelajaran kami di Fakultas Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Semarang
3. Teman-teman sekalian yang membantu serta memberikan dorongan serta semangat dalam
menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi perbaikan dikemudian hari.
Akhir kata, berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran di
Fakultas Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan tujuan dari promosi kesehatan
2. Mengetahui visi dan misi dari promosi kesehatan
3. Mengetahui metode dan media dalam promosi kesehatan
4. Mengetahui pengertian, prinsip dan proses dari pemasaran sosial
5. Mengetahui etika dalam promosi kesehatan
6. Mengetahui prinsip dan langkah-langkah pendidikan kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan misi promosi kesehatan ialah terkait upaya pencapaian suatu visi,
diantaranya yaitu advokasi, mediasi dan kemampuan atau keterampilan. Advokasi
merupakan kegiatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan untuk
mempengaruhi para pembuat keputusan bahwa progam kesehatan yang ditawarkan perlu
mendapat dukungan melalui suatu keputusan. (Notoadmodjo, 2012)
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat
bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium,
untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi. Media promosi
kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi
yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik (TV,
radio, komputer, dan lain-lain) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif
terhadap kesehatannya.
2.4 Pengertian, prinsip dan proses pemasaran sosial dalam promosi kesehatan.
Pemasaran sosial adalah suatu bentuk disiplin untuk mengembangan kegiatan
komunikasi kesehatan. Tujuannya adalah mendapat kata yang tepat di pakai untuk
meyakinkan para ibu agar berbuat seperti yang di anjurkan, tokoh yang akan di pakai
untuk menyampaikan pesan, saluran komunikasi (langsung dan tidak langsung), dan
bagaimana memanfaatkan saluran komunikasi tersebut sebaik-baiknya.
Pemasaran Sosial adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan
diorganisasikan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan
pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dan bertujuannya untuk
mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.
Pemasaran sosial selalu dimulai dengan promosi tentang sikap atau kepercayaan
yang dikaitkan dengan kesehatan. Kemudian dilakukan penyampaian anjuran tentang
produk atau pelayanan dengan petunjuk cara pemakaian yang efektif.
Prinsip proses pemasaran sosial didasarkan pada bauran pemasaran. Orientasi
dari pemasaran adalah konsumen. Disini konsumen menjadi titik tolak suatu proses yang
mempunyai 4 unsur : produk, harga, tempat, dan promosi atau lebih terkenal dengan
“1C4P” (Consumer, product, price, promotion, dan place). Untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen, keempat unsur tersebut harus dikembangkan dan
dikelolasecara terpadu sebagai suatu kesatuan, yang disebut bauran pemasaran atau
marketing mix.
Proses pemasaran sosial :
1. Analisis yaitu dengan membuat inventarisasi kelompok sasaran dan mencari institusi
yang dapat membantu dan bekerjasama.
2. Melakukan riset untuk mengetahui tanggapan masyarakat.
3. Menyusun strategi
4. Monitoring dan evaluasi
5. Pelaksaan proses pemasaran.
2.5 Etika dalam Promosi Kesehatan ( Bottom Up atau Top Down)
Dalam kegiatan promosi kesehatan terdapat persoalan kontrol dan kekuasaan.
Siapa yang memutuskan kegiatan apa yang hendak dilaksanakan, siapa yang menetapkan
agenda? Apakah dari bottom up, diterapkan oleh penduduk sendiri yang mengidentifikasi
hal-hal yang mereka anggap relevan atau top down dterapkan oleh promotor kesehatan
yang mempunyai kekuasaan dan sumber-sumber untuk membuat keputusan dan
memperkenalkan gagasan mereka tentang apa yang seharusnya dikerjakan. Contoh :
pada tingkat individu ada spektrum kemungkinan posisi yang dapat diambil pada satu
sisi memberi tekanan atau melakukan persuasi, memberikan nasihat. Kemudian posisi
yang netral memberikan fakta tetapi membiarkan klien mengambil keputusan. Dapat
juga promotor kesehatan mendengar, memberikan informasi bila ditanyai tetapi tidak
pernah menawarkan nasihat bahkan pendapat.