PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Resiko dimasa datang dapat terjadi terhadap kehidupan sesorang misalnya kematian,
sakit atau resiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis resiko yang dihadapi dapat
berupa resiko kerugian akibat kebakaran, kerusakan atau kehilangan atau resiko lainnya. Oleh
karena itu setiap resiko yang akan dihadapi harus ditanggulangi sehingga tidak menimbulkan
kerugian yang lebih besar lagi.
Untuk mengurasngi resiko yang tidak diinginkan dimasa yang akan datnag, seperti resiko
kehilangan, resiko kebakaran, resiko macetnya pinjaman kredit bank atau resiko laiinnya, maka
diprlukan perusahaan yang mau menanggung rediko tersebut. Adalah perusahaan asuransi yang
mau menanggung resiko yang bakal dihadapi nasabahnya baik perorangan maupun badan usaha.
Hal ini disebabkan perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang melakukan usaha
pertanggung jawaban terhadap resiko yang akan dihadapi oleh nasabahnya.
|
A. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah :
1. Apa manfaat dari asuransi dan prinsip asuransi
3. Sebutkan dan jelaskan uu no 11 tahun 2006 pasal 224 ayat 1 dan 2 serta qanun
aceh tentang kesehatan
B. TujuanPembahasan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manfaat asuransi dan Prinsip Asuransi
a) Manfaat asuransi
1. Rasa aman dan perlindungan
Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa aman dari
resiko atau kerugian yang mungkin timbul.
2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
Prinsip keadilan harus diperhitugkan dengan matang untuk menenukan nilai
pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang polis.
3. Polis asuransi dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit
4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan, Premi yang dibayar kan
tiap periode mempunyai substansi yang sama dengan tabungan.
5. Alat penyebaran resiko
Resiko yang seharusnya beban kan pada tertanggung ikut dibebankan juga
penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai
pertanggungan.
b) Prinsip Asuransi
Berikut ini 5 prinsip asuransi yang menjadi dasar dalam asuransi:
1. Insurable Interest – Kepentingan untuk Diasuransikan
2. Utmost Good Faith – Iktikad Baik
3. The Law of Large Numbers – Hukum Bilangan Besar
4. Indemnity – Prinsip Ganti Rugi
5. Subrogation – Prinsip Pengalihan Hak
Jika Anda ingin mengajukan asuransi, Anda harus memiliki hubungan atau kepentingan
untuk asuransi antara Anda dengan pihak yang ditunjuk. Umumnya pihak yang ditunjuk akan
merasa rugi jika peristiwa yang dipertanggungkan terjadi. Contoh Anda mengasuransikan jiwa
dengan pihak yang ditunjuknya adalah pasangan. Jika sampai terjadi suatu hal, pasangan Anda
akan mengalami kerugian.
Contoh lain adalah asuransi jiwa antara bank dengan pengambil KPR. Jika sampai terjadi
suatu hal dengan pengambil KPR, maka perusahaan asuransi akan membayarkan kekurangan
kewajiban pengambil KPR.
Perjanjian apapun harusnya dilandasi dengan iktikad baik diantara kedua belah pihak,
termasuk dalam perjanjian asuransi. Perusahaan asuransi akan menerima transfer risiko dengan
prinsip iktikad baik, misal kita memberikan data-data yang benar dan jujur, tidak menutupi fakta-
fakta kesehatan dan lainnya. Beberapa kasus perusahaan asuransi membatalkan perjanjian,
karena menemukan fakta-fakta kesehatan yang tidak sesuai dengan pernyataan kliennya. Iktikad
tidak baik memungkinkan juga perusahaan asuransi tidak membayar uang pertanggungan.
Perusahaan asuransi pada umumnya menulisan iktikad baik pada polis dan dijelaskan secara
lisan oleh agen penjual asuransi.
Hukum bilangan besar (law of large number) adalah prinsip statistik dan teori
probabilitas yang menyatakan semakin banyak jumlah sampel yang digunakan dari suatu
kejadian, maka hasil pantauan mungkin akan semakin mendekati rata-rata populasi.
Sederhananya dalam dunia asuransi adalah: semakin banyak orang yang bergabung dengan
asuransi, maka kemungkinan besarnya kerugian akan mendekati kerugian yang diperkirakan.
Berdasarkan teori hukum bilangan besar (law or large number) tersebut, maka perusahaan-
perusahaan asuransi membentuk dua tingkatan:
Perusahaan asuransi akan mengganti kerugian sesuai dengan jumlah kerugian yang kita
alami. Misal perusahaan asuransi akan membayarkan atau reimburse biaya rumah sakit sesuai
dengan tagihan rumah sakit. Prinsip ini pada dasarnya berfungsi untuk menghindari peserta yang
memiliki niat untuk mendapatkan keuntungan dari terjadinya suatu kerugian.
Perusahaan asuransi akan mengalihkan hak kepada pihak yang telah ditunjuk oleh
kliennya apabila terjadi suatu kerugian. Perusahaan asuransi akan mengalihkan hak kepada pihak
ketiga yang dirugikan. Prinsip pengalihan hak (subrogation) umumnya diaplikasikan pada
perusahaan asuransi kerugian.
B. Fungsi Polis
Dalam Asuransi, Polis adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian. Baik nasabah maupun lembaga asuransi.