Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Pembuatan deret standar digunakan untuk membandingkan absorbansi


sampel yang akan dianalisis kadar phosfornya, digunakan pereaksi molibdat
vanadate yang merupakan hasil pelarutan antara ammonium vanadate,
ammonium molibdat, asam nitrat pekat dan air suling. Asam berfungsi untuk
mengubah warna larutan ortofosfat yang terbentuk menjadi kuning orange dan
membentuk kompleks asam vanadimolibdiosfat, kemudian diukur intensitas
warnanya dengan spektofotometer dengan pnjang gelombang 400 nm, dimana
intensitas warna yang terbaca pada spektrofotometer digunakan untuk
menentukan kadar phosphor pada sampel. Dari hasil analisis didapatkan
persamaan regresi untuk deret standar yaitu, y= -2,3809x10-3+0,0395x, dimana
nilai y yang didapatkan merupakan nilai absorbansi standard an x merupakan
ilia konsentrasi dalam satuan ppm pada standar. Artinya konsentasi
mempengaruhi nilai aborbansinya, kemudian didapatkan nilai kudrat koefisien
korelasinya (r2) mendekati 1 atau 0,9996 hal trsebut berarti bahwa konsentrasi
memiliki hubungan yang searah dengan nilai absorbansi atau dapat dikatakan
konsentrasi sangat berpengaruh terhadap nilai absorbansinya.

Preparasi sampel dilakukan dengan melarutkan abu hasil analisis kadar


abu degan hcl dan akuades, penambahan hcl digunakan untuk mengasamkan
filtrate sehingga mineral dapat larut dan memutuskan ikatan organic. Prinsip
penetapan kadar phosphor dengan metode vanadate molibdat yaitu,
mereaksikan sampel dengan asam nitrat untuk mengubah metafosfat dan
pirofosfat menjadi ortofosfat yang kemudian dilakukan dengan asam molibdat
dan asam vanadate sehingga ortofosfat yang ada dalam sampel bereaksi dengan
asam molibdat dan asam fosfat dan melalui reaksi kompleksometri akan
terbentuk kompleks asam vanadimolibdifosfat yang berwarna kuning orange
(vogel al, 1985). Kemudian intensitas warna dari senyawa kompleks sampel
iukur absorbansnya pada panjang gelombang 400 nm dan dibandingkan dengan
standar phosphor, dari hasil analisis didapatkan niali absorbansi pada sampel
ada apada range 0,3-0,5 atau masuk dalam deret standar yang ada berdasarkan
grafik pun dapat dilihat bahwa 1ml filtrate larutan abu sampel susu bubuk
dencow fortoigo vanlla berada pada range standar yang ada, kemudian
didapatkan konsentrasi p2o5 pada sampel yang digunakan rata-rata sebesar
10,611 ppm, kemudian didapatkan kadar phosphor dalam kurang lebih 1 gram
sampel yang digunakan sebesar 1,3122%b/b, sedangkan pada kemasan tertera
sbesar 25% pfhosfor yang terkandung dalam susu bubuk dencow fortigo vanilla
dengan takaran saji 27 gram, berdasarkan acuan label gizi nomer 9 tahun 2016
tentang acuan label gizi untk umum sebesar 700 mg, sehingga didapatkan
kandungan phosphor dalam kemasan sbesar 175 mg . kemudian berarti bahwa
kandungan phosphornya berdasarkan acuan label gizi sebesar 0,65%, hasil
analisis kandungan phosphor yang dilakukan lebih besar bila dibandingakn
kandungan fosfor yang tertera dalam kemasan bila digunakan acuan label gizi no
9 tahun 2016 tersebt. Hasil analisis yang didapat tidak seusai dgn yang tertera
pada kemasan bila digunakan acuan label gizi no 9 tahun 2016, hal tersebut bias
disebabkan karena analisis yang kurang tepat dan kurang teliti , dpat dilihat dari
%rsd percobaan yang didapatkan lebih besar dari %rsd horwitznya sehingga
data hasil analisis tidak dapat diterima, kemudian bisa terjadi perbedaan hasil
analisis dengan yang tertera dalam kemasan dikarenakan kemungkinan
perusahaan tidak menggunkana acuan label gizi no 9 tahun 2016 yang dijadikan
acuan dalam analisis kadar phosphor kali ini.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kadar phosphor pada susu bubuk dencow fortigo rasa
vanilla sebesar 1,3122% b/b untuk kurang lebih 1 gram sampel yang digunakan,
sedangkan berdasarkan kemasan bila digunakan cauan labael gizi no 9 tahun
2016 sebesar 0,65% phosphor pada susu bubuk dencow fortigo rasa vanilla
dengan takaran saji 27 gram, hasil analisis berbeda dengan yang terera pada
kemasan, dengan data hasil analisis yang tidak dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai