FILSAFAT PENDIDIKAN
Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan karuniaNya Critical
Book Review (CBR) ini dapat dibuat untuk memenuhi tugas sebagaimana telah
tercantum dalam kurikulum KKNI 2016. Critical Book Review (CBR)adalah tugas
wajib dalam setiap mata kuliah termasuk mata kuliah Filsafat Pendidikan . Critical
Book Review (CBR) ini ditujukan untuk mengembangkan pengetahuan
Mahasiswa dalam mengkritisi jurnal. Dengan kebiasaan membaca jurnal wawasan
Mahasiswa akan semakin luas.
Filsafat Pendidikan adalah salah satu mata kuliah dari sembilan mata kuliah
yang ada. Dalam mata kuliah Filsafat Pendidikan ini Mahasiswa ditugaskan untuk
mengkritisi sebuah buku.
Critical Book Review (CBR) ini masih jauh dari yang diharapkan, oleh sebab
itu saya sebagai penulis sangat mengharapkan saran dan sumbangan pemikiran
dalam penyempurnaan Critical Book Review (CBR) ini pada masa yang akan
datang. Atas saran dan sumbangan pemikiran yang diberikan diucapkan
terimakasih. Mudah-mudahan Critical Book Review (CBR) ini dapat memenuhi
harapan sebagai tugas dalam pembelajaran mata kuliah Filsafat Pendidikan.
Medan,
September 2019
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGENTAR…………………………………..………………… i
DAFTAR ISI...................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................. 1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR....................................... 1
B. Tujuan........................................................................... 2
C. Manfaat........................................................................ 2
D. Identitas Buku…………………………………………………… 2
BAB IV PENUTUP..............................................................................23
A. Kesimpulan........................................................................23
B. Rekomendasi......................................................................23
2
BAB I. PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Filsafat merupakan sebagai daya upaya manusia dengan akal budinya untuk
memahami, mendalami, dan menyelami secara radikal dan integral serta
sistematis mengenal ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat
menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya yang dapat dicapai
oleh akal manusia dan bagaimana sikap manusia seharusnya setelah mencapai
pengetahuan itu, hakikat filsafat selalu menggunakan pikiran. Dalam
perjalanan hidupnya manusia dihadapkan kepada pengalaman-pengalaman
peristiwa alamiyah yang ada disekitarnya. Pengalaman-pengalaman lahir ini
merupakan sejarah hidupnya yang mengesankan dan kemudian mendorong
untuk melakukan perubahan-perubahan bagi kepentingan hidupnya.
Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam,
maka dikatakan kebenaran filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering
dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifatnya relative. Karena
kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang bisa di amati oleh manusia saja.
Sesungguhnya isi alam yang dapat diamati hanya sebagian kecil saja.
Sedangkan pendidikan merupakan salah satu bidang ilmu, sama
halnya dengan ilmu-ilmu lainnya. Pendidikan lahir dari induknya yaitu filsafat,
sejalan dengan proses perkembangan ilmu, ilmu pendidikan juga lepas secara
perlahan-lahan dari induknya. Pada awalnya pendidikan berada bersama
dengan filsafat, sebab filsafat tidak pernah bisa membebaskan diri dengan
pembentukan manusia. Filsafat diciptakan oleh manusia untuk kepentingan
manusia, pengembangan manusia, dan peningkatan hidup manusia.
3
C. Manfaat Pembahasan Masalah
1. Dapat menjadi suatu bekal bagi para pendidik untuk menghadapi masalah
dalam pendidikan
2. Mahasiswa agar dapat memahami secara menyeluruh mengenai filsafat
pendidikan
D. Identitas Buku
4
BAB II. RINGKASAN ISI BUKU
5
3. Pengertian Filsafat menurut beberapa Penulis Buku Filsafat
a. Prof. IR Poedjawijatna dalam bukunya Pembimbing ke Arah Alam
Filsafat , mengartikan filsafat sebagai “ingin mengerti dengan mendalam
atau cinta pada kebenaran”
b. Hasbullah Bakry dalam bukunya Sistematika Filsafat mengartikan
filsafat sebagai “sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu
secara mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia
sehingga dapat menghasilkan pengetahuan bagaimana hakikatnya
sejauh yang dapat dicapai manusia dan bagaimana sikap manusia itu
seharusnya setelah mencapai pengetahuan”
4. Pengertian Filsafat menurut kamus
a. Dalam Encylopedia of Britannica ditulis sebagai “derived from the
composite Greek noun philosophia means the love of persuit wisdom”
b. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , filsafat diartikan
sebagai pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya.
5. Pemaduan Arti Filsafat
a. Dari Plato bahwa wujud filsafat adalah pengetahuan dan tujuan
berfilsafat adalah mencapai kebenaran
b. Dari Aristoteles terungkap adanya wujud filsafat adalah pengetahuan
dan l;ingkup filsafat adalah matefisika, logika, retorika, ekonomi, politik
dan estetika.
c. Dari Russel kita lihat ada tujuan berfilsafat, yaitu berupaya
mendapatkan jawaban terakhir secara kritis.
6
memikirkan hal-hal dibalik kenyataan indra dan kegiatan berfikir yang
seperti inilah yang kemudian disebut kegiatan berfilsafat.
2. Kaitan antara filsafat dan ilmu-ilmu diluar ilmu filsafat
a. Filsafat sebagai ilmu
Ditinjau dari perkembangan ilmu, ‘filsafat dipandang sebagai ilmu
yang pertama kali muncul dan sekaligus dipandang sebagai induk
dari segala ilmu’
b. Perbedaan antara ilmu filsafat dan ilmu-ilmu lain
Perbedaan antara ilmu filsafat dan nilmu-ilmu lainnya dapat dilihat
dari :
Kedalaman pembahasan
Sifat kebenaran
Cara memperoleh kebenaran
Daya jangkaun
Tugas
Pemanfaatan
Keterkaitan filsafat dengan keberadaan ilmu-ilmu yang lain
c. Kaitan antara filsafat dan teknologi
Kaitan antara dua hal ini dapat dilihat dalam dua bentuk yaitu:
Pengaruh teknologi terhadap keberadaan filsafat
Pengaruh filsafat terhadap teknologi
d. Kaitan filsafat dengan agama
Kaitan positif filsafat dengan agama terlihat bahwa apa yang dicari
filsafat ada kemiripan dengan apa yang dianjurkan agama. Filsafat
mencari hakikat, kebenaran terakhir, kebenaran satu-satunya,
penyebab pertama dari segala yang ada,” dan filsafat memberi
jawaban yang beranek ragam, baik yang berupa benda, proses
maupun keadaan.”
Malalui agama, orang menemukan jawaban tersebut dari firman
Tuhan, sedangkan filsafat mencari jawaban dengan cara berfilsafat.”
7
3. Kaitan filsafat dengan politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, dan
pendidikan.
Orang yang menerapkan politik dapat mengacu pada hal-hal yang
ditetapkan dalam ilmu politik. “tetapi kalau sudah dihadapkam pada sudut
pandang mana yang dipakai maka orang harus berfikir dengan pemikiran
filosofis., misalnya dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Tidak jauh
beda dengan politik, dalam praktik ekonomi juga menggunakan pemikiran
filsafat, misalnya dalam pemilihan keputusan ekonomi yang dianut oleh
suatu Negara. Dalam menghadapi masalah sosial diperlukan juga pemikiran
filsafat. Misalnya masalah pernikahan sesame jenis kelamin yang
bertentangan dengan aturan-aturan, filsafat dalam memberikan pedoman
atau acuan dalam pengambilan solusi atas masalah tersebut. Dalam hal
budaya, secara umum perlu juga pertimbangan filosofis, misalnya dalam
zaman modern ini, banyaknya budaya luar yang masuk ke dalam negeri,
membuat Negara memerlukan pandagan filosofis dalam menyikapi
permasalahan tersebut. Dari segi pendidikan tidak diragukan lagi,
keberadaan filsafat sangat berpengaruh bagi pendidikan seperti kurikulum
yang berlaku.
1. Idealisme
Sudut pandang ini sebenarnya sudah dirintis oleh filosof besar Plato yang
mengatakan bahwa realita atau kenyataan atau kebenaran yang sungguh-
sungguh benar adalah sesuatu yang disebut idea, bukan seperti yang dapat
dilihat dengan indra manusia.
3. Metafisika
Arti kata metafisika adalah dibalik alam, dalam arti dibalik apa yang
dapat ditangkap manusia melalui indranya. Di balik alam nyata itu
merupakan hakikat dari sesuatu yang dapat ditangkap oleh indra.
8
4. Logika
Logika adalah cabang filsafat yang memberi pedoman untuk berfikir
benar dan mendapatkan hasil berfikir yang benar. Pedoman berfikir
benar dikupas dalam logika formil dan untuk mendukung logika formil
ini ada logika materi, yang menentukan harus benarnya bahan yang
dipikirkan.
5. Etika
Kata etika bersumber dari bahasa latin, Etos yang kata turunannya menajdi
Etika, etiket, etis dan sebagainya.
6. Filsafat estetika
7. Filsafat manusia
Filsafat manusia adalah cabang filsafat yang menelaah tentang eksistensi
manusia, kemampuan dasar manusia, struktur kepribadian manusia,
perilaku manusia, dan asal muasal, serta arah hidup manusia.
8. Filsafat ilmu
Filsafat ilmu adalah salah satu cabang filsafat yang menelaah ilmu dari
sudut pandang filsafat, dan di pandang sebagai induk sari dari semua ilmu
yang berkembang sesudah filsafat. Filsafat ilmu mengevaluasi informasi-
informasi, prosedur pencarian kebenaran, ide-ide dasar yang dipakai, dan
kriteria kebenaran yang dipaparkan setiap ilmu yang ada.
9. Filsafat pendidikan
9
filsafat membahas sebagian objek filsafat, yaitu membahas tentang manusia
dan yang lebih khusus membahas sebagian dari aktivitas manusia, yaitu
tentang perbuatan mendidik.
10
o Pandangan filosofis terkait metode pendidikan
Metode pendidikan sebagai cara menanamkan morma yang dibedakan
dnegan metode mengajar yang menekankan mentransferkan pengetahuan
atau keterampilan.
11
F. Ringkasan buku bab 6 Filsafat Pendidkan Indonesia
Keberadaan formal filsafat pendidikan di Indonesia kenyataannya
belum pernah ada meskipun dalam penetapan kebijakan-kebijakan
pendidikan ha tersebut sudah terkandung secara inklusif. Kalau dalam
filsafat dibahas bnayak cabang filsafat, atau paling tidak cabang-cabang
filsafat yang menyangkut lkangsung pendidikan, pendidikan di Indonesia
tidak pernah membahas cabang filsafat mana yang digunakan. Demikian
juga menyangkut aliran-aliran yang terdapat dalam filsafat maupun cabang-
cabang filsafat yang pada muaranya memengaruhi konsep dasar aliran-
aliran filsafat pendidikan tidak dipakai. Pendidikan di Indonesia tidak
secraa eksplisit memilih cabang filsafat mana dan aliran filsafat mana yang
dipakai dalam menetapkan kebijakan atau membuat aturan pelaksanaan.
Satu-satunya pegangan yang dapat dikategorikan sebagai dalam filosofis
pendidikan di Indonesia adalah Pancasila. Karena Pancasila dapat
dipandang sebagai landasa filosofis bagi pemikiran dan praktik pendidikan
di Indonesia dapat dipahami atas dasar hakikat Pancasila.
Hakikat Pancasila yang mendukung dipakainya sebagai dasar filsafat
pendidikan adalah :
a. Pancasila diakui sebagai filsafat bangsa dan sebagai dasar negara.
b. Pancasila telah ditetapkan sebagai paradigma pembangunan bangsa.
c. Hakikat Pancasila baik dalam keseluruhannya maupun sila demi sila
telah diberikan rumusan yang jelas.
d. Hakikat Pancasila diposisikan sebagai hal yang universal.
e. Hakikat Pancasila dapat mencakup ide-ide pokok berbagai filsafat yang
ada.
12
BAB III. PEMBAHASAN
Sedangkan pada buku pembanding yaitu seluk beluk dan latar belakang
munculnya filsafat pendidikan yang membahas tentang filsafat yang mulai
berkembang dan berubah fungsi, dari sebagai induk ilmu pengetahuan
menjadi semacam pendekatan dan perekat kembali berbagai macam ilmu
pengetahuan yang telah berkembang pesat dan terpisah satu dengan
lainnya. Jadi jelaslah bagi kita bahwa filsafat berkembang sesuai dengan
perputaran dan perubahan zaman.
13
Berdasarkan kedua pendapat diatas, bahwa pengertian filsafat mempunyai
beberapa makna dari berbagai sumber, yang pada awalnya pengertian filsafat
pendidikan tersebut muncul karena adanya yang melatarbelakangi.
Berdasarkan kedua pendapat diatas, bahwa filsafat ada di berbagai karya budaya
salah satunya meningjatkan taraf hidup manusia, serta adanya kaitan filsafat
dengan agama, dimana ilmu filsafat tersebut merupakan kebenaran yang logis.
d. Pembahasan pada bab 4, pada buku utama aliran dan cabang filsafat yang
membahas tentang berbagai aliran dan cabang filsafat, diantaranya idealisme,
logika, filsafat estetika, filsafat manusia filsafat ilmu, dan filsafat pendidikan.
Dimana semua cabang diatas dikaitkan dengan manusia.
Sedangkan pada buku pembanding yaitu filsafat pendidikan tentang manusia dan
alam semesta yang membahas tentang pentingnya filasfat dalam aspek pendidikan,
kehidupan manusia dn relasinya dengan alam semesta. Jadi, filsafatdigunakan
landasan utama dalam berbagai aspek.
Berdasarkan kedua pendapat di atas bahwa manusia dijadikan sebagai objek yang
paling penting dalam berbagai aspek Filsafat.
14
e. Pembahasan pada bab 5, pada buku utama kebutuhan pandangan filsafat untuk
menetapkan komponen-komponen pendidikan pemikiran filsafat yang
menyangkut penetapan tujuan pendidikan dan menyangkut peserta didik pada
bab ini pandangan filosofis dijelaskan dengan berbagai metode yang terkait
dengan pendidikan.
Berdasarkan kedua pendapat diatas, bahwa filsafat adalah ilmu yang menyangkut
penetapan, tujuan pendidik, menjelaskan dan mencari pengetahuan.
15
B. Kelebihan dan kekurangan buku
16
berpikir berfilsafat. Untuk Dan pada buku ini
membantu pembaca lebih muda seharusnya juga dijelaskan
memahami isi bab, maka mengenai pengertian
terdapat beberapa contoh dan pendidikan dan juga
juga terdapat beberapa kata pengertian filsafat
penting yang penulisan pendidikan, karena buku
hurufnya dipertebal. ini membahas tentang
Pada halaman 22, terdapat filsafat pendidikan.
penegasan bahwa ilmu filsafat Selain itu, pada buku ini
tidak sama dengan ilmu-ilmu terdapat kesalahan
lain meskipun terdapat penempatan tanda baca
beberapa persamaan. seperti titik koma dalam
beberapa kalimat. Ini dapat
Meskipun filsafat berbeda dilihat pada bab pertama
dengan ilmu lain, namun saling dan bab juga pada bab
memiliki keterkaitan, saling keempat.
mempengaruhi ilmu lain seperi
agama, politik, ekonomi, sosial, Selanjutnya, terdapat
budaya, hukum dan pendidikan kesalahan mengetik judul
atau biasa disingkat dengan buku seperti pada halaman
POLEKSOSBUDHANKAM serta 76, dimana judul buku yag
pengaruh terhadap teknologi. dicantumkan adalah
Selanjutnya, pada halaman 37, ImuFilsafat. Judul buku
dibahas secara lengkap, jelas yang sebenarnya adalah
dan padat tentang aliran-aliran Ilmu Filsafat.
filsafat, seperti idealisme, Dan terakhir, isi buku ini
empirisme, positivisme, tidak dilengkapi dengan
pragmatisme, materialisme, adanya gambar pendukung
naturalisme, dan sekularisme. sehingga pembaca kurang
Buku yang membahas Filsafat tertarik untuk membaca
Pendidikan ini juga ataupun juga mudah bosan
memaparkan berbagai cabang membaca buku ini. Ada
dan aliran filsafat pendidikan baiknya, buku ini
17
secara singkat dan spesifik. dilengkapi dengan gambar
Meskipun judul buku ini adalah – gambar sederhana dan
Filsafat Pendidikan, namun menarik.
buku ini juga membahas
tentang filsafat metafisika,
logika, filsafat etika, filsafat
estetika, filsafat manusia,
filsafat ilmu untuk mendukung
pembahasan tentang filsafat
pendidikan. Pada halaman 108,
dibahas secara jelas hubungan
antara filsafat dan pendidikan.
Hubungan tersebut dapat
dilihat pada dua hal. Pertama,
bagaimana kebutuhan
pandangan filsafat untuk
menetapkan komponen –
komponen pendidikan seperti
pemikiran filsafat yang
menyangkut penetapan tujuan
pendidikan, pemikiran filsafat
yang menyangkut peserta didik,
pandangan filosofis tentang
pendidik, pandangan filosofis
tentang keimbangan hubungan
antara pendidik dan peserta
didik, pandangan filosofis
tentang materi pendidik,
pandangan filosofis terkait
manajemen pendidikan,
pandangan filosofis terkait
lingkungan pendidikan, dan
pandangan filsafat tentang
18
belajar. Kedua, aliran – aliran
filsafat yang berkaitan dengan
pendidikan seperti aliran
progresivisme, aliran
esensialisme, dan aliran
perenialisme. Setelah
menjelaskan tentang filsafat
pendidikan secara umum, pada
bab terakhir halaman 6 dibahas
tentang filsafat pendidikan
secara khusus di Indonesia.
Filsafat pendidikan tersebut
dapat dilihat pada terminologi
filsafat pendidikan dalam
pemikiran dan praktik
pendidikan di Indonesia,
Pancasila sebagai landasan
kebijakan pendidikan di
Indonesia dimana Pancasila
merupakan filsafat bangsa,
dasar filsafat pendidikan di
Indonesia, Pancasila dalam
tinjauan terminologis filsafat
pendidikan dan beberapa
kebijakan pendidikan terkait
pandangan filosofisnya. Buku Pembanding :
Pada bab ini, banyak
dimuat penjelasan dari
Buku Pembanding : pengertian filsafat,
Dalam buku ini, penulis pendidikan dan juga filsafat
menjelaskan pengertian filsafat pendidikan, namun penulis
pendidikan. Dalam bab ini, tidak mencantumkan siapa
penulis memuat banyak tokoh pencetus pengertian
19
penjelasan tentang filsafat, tersebut. Kemudian,
tentang pendidikan, dan juga setelah memaparkan
tentang filsafat pendidikan. beberapa definisi filsafat,
Dalam bab ini juga dijelaskan namun penulis tidak
tentang ruang lingkup filsafat mencantumkan
pendidikan serta apa manfaat pendapatnya yang
dan fungsi dari filsafat seharusnya bisa menarik
pendidikan. Buku ini juga kesimpulan dari beberapa
menjelaskan secara rinci penjelasan tersebut.
tentang sejarah perkembangan
filsafat,mulai dari zaman batu,
zaman yunani, masa patristik,
zaman awal skolastik, zaman
keemasan skolastik, zaman
akhir abad pertengahan, zaman
modern, zaman baru, hingga
sampai pada zaman pasca-
modernisasi. Tidak hanya
perkembangan filsafat, namun
juga terdapat penjelasan
tentang perkembangan
metodelogi filsafat pendidikan.
Terdapat juga aliran-aliran dari
filsafat pendidikan, yaitu filsafat
pendidikan positivisme dan
empirisme. Buku ini juga
menjelaskan tentang filsafat
pendidikan tentang alam
semesta dan manusia.
Dijelaskan juga tentang kaitan
antara filsafat dengan ontologi,
epistemologi, dan aksiologi
pendidikan. Buku ini juga
20
menjelaskan mengenai
epistemologi sistem
pengembangan kepemimpinan
dalam pendidikan, juga
dijelaskan bagaimana filsafat
pendidikan berpandangan
mengenai tanggung jawab
pendidikan, dan penelitian
tindakan kelas. Setiap
penjelasan pada buku ini
dicantumkan catatan kaki
sebagai sumber informasi
kepada pembaca mengenai
sumber penjelasan yang ada
pada buku. Penjelasan pada bab
ini juga didukung dengan
adanya dimuat Undang-Undang
serta beberapa pasalnya.
Dimuat juga penjelasan yang
didukung oleh pandangan para
ahli. Buku ini juga
mencantumkan beberapa
contoh nyata dari beberapa
teori yang memudahkan
pembaca untuk menarik
kesimpulan dari isi buku.
Penjelasan di buat secara
berpoint-point sehingga tidak
membuat pembaca merasa
bosan, kata-kata yang dipakai
juga komunikatif.
Bahasa Kedua buku, baik buku utama Pada kedua buku dapat
maupun buku pembanding dijumpai penggunaan
21
menggunakan bahasa yang bahasa asing yang tidak
baku, namun tetap komunikatif dimuat dengan
dan mudah dimengerti oleh terjemahannya sehingga
pembaca. menyulitkan pembaca
Selain itu, digunakan juga memahami penjelasannya.
bahasa asing seperti pada
pendapat para ahli.
Rangkuman dan Pada buku utama, terdapat Namun, pada buku
Evaluasi rangkuman isi penjelasan yang pembanding tidak
membantu pembaca memahami ditemukan baik rangkuman
isi setiap bab secara singkat. maupun evaluasi di akhir
Bahkan pada bab keempat setiap bab.
terdapat rangkuman khusus
dari setiap subtema.
Pada buku utama, juga terdapat
evaluasi yang berfungsi sebagai
pengayaan bagi pembaca dalam
memahami isi buku.
Gambar/Tabel Pada buku pembanding Pada kedua buku ada
terdapat tabelyaitu pada baiknya ditambahkan
halaman 228 yang membahas gambar atau tabel yang
perbedaan antara penelitian membantu pembaca lebih
dengan classroom action mudah memahami isi buku,
research. terutama pada buku utama,
karena pada buku ini tidak
terdapat satupun gambar
ataupun tabel.
22
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan :
Setelah saya melakukan critical book report terhadap kedua buku ini, saya
menyimpulkan buku ini layak dibaca sebagi pedoman tentang filsafat pendidikan,
dan dapat menjadi acuan bagi para calon pendidik untuk mengetahui seperti apa
ruang lingkup filsafat pendidikan.
B. Rekomendasi :
Setelah saya melakukan critical book report terhadap kedua buku ini, saya
menyarankan perlunya sedikit revisi pada penjelasannya, seperti penambahan
contoh-contoh yang jelas, serta perbaikan pada kualitas cover buku yakni pada
perekat nya agar buku dapat semakin maksimal digunakan oleh pembaca dan
kaum pendidik.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
Lampiran – lampiran
25
26
B. Lampiran Buku Pembanding
27
28
29