Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REPORT

“FOTOSINTESIS”

‫׀‬
‫׀׀‬
OLEH
BRIANA TARSISIA S SILALAHI 4173220002

FIONA SIANIPAR 4173220006

GRACIA ANZANI TAMBUNAN 4173220008

JULIAN V GULTOM 4173520018

MAROJAHAN H SIJABAT 4173220012

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
Rahmat-NYA saya dapat mengerjakan Critical Book Report kami ini dengan baik, sehingga
menjadi hal yang berguna bagi orang lain.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Fisiologi Tumbuahan yang telah memberikan format tugas ini dengan baik dan dengan
sedetail detailnya. Saya berharap kedepannya semua tugas baik diluar fisiologi tumbuhan
dapat ditugaskan secara sistematis dan terperinci.
Semoga Critical Book Review ini sudah benar benar baik bagi pembaca dan bagi
banyak orang. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua saya, yang telah
mendukung saya dalam penyelesaian tugas tugas saya dan memberikan nasihat nasihat yang
baik bagi saya mengenai hal – hal yang kami harus lakukan.

Medan, 30 November 2018

Penulis

DAFTAR ISI

1
IDENTITAS BUKU...................................................................................................................................3
BUKU 1..................................................................................................................................................3
BUKU 2..................................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1. Rasionalisasi Pentingnya CBR..................................................................................................4
1.2. Tujuan Penulisan CBR..............................................................................................................4
1.3. Manfaat CBR.............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
RINGKASAN ISI BUKU..........................................................................................................................5
Buku 1....................................................................................................................................................5
Buku 2....................................................................................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................................11
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU..........................................................................................11
BAB IV.......................................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................................12
4.1. Kesimpulan...................................................................................................................................12
4.2. Saran..............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13

IDENTITAS BUKU
BUKU 1 :

2
Judul Buku : BIOLOGY edition 9
Pengarang : Solomon Berg Martin
Tahun Terbit : 2011
Kota Terbit : Jakarta
ISBN : 053-874-125-2

BUKU 2 :
Judul Buku : Fisiologi Tumbuhan
Pengarang : Drs. Nusyirwan, M.Si.,Dr. Syahmi Edi, M.Si., Ir. Herkules,
M.S.,
Selvia Dewi Pohan, S.Si, M.Si
Tahun Terbit : 2018
Kota Terbit : Medan
ISBN :-

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Era globalisasi seperti zaman sekarang ini yang serba maju dan serba
teknologi membuat dunia semakin canggih dan semakin lebih mudah dijangkau oleh
banyak orang. Namun hal tersebut tidaklah terjadi begitu saja tanpa ada kontribusi
dari orang orang jenius dan orang orang berpendidikan yang ada di seluruh dunia. Hal
yang begitu melekat dalam kemajuan zaman adalah sumber daya manusia yang
didukung dengan pendidikan dan wawasan yang luas, untuk memperoleh wawasan
yang begitu luasnya diperlukan yang namanya budaya membaca buku yang
merupakan seumber ilmu pengetahuan dan membuka jendela dunia. Dengan buku kita
dapat mengetahui segala sesuatunya dengan baik. Dari hal diatas maka muncullah
suatu gagasan yang direalisasikan dalam bentuk Critical Book Review (CBR) yang
dapat memberikan keinginan bagi kita dalam membaca buku dan hal ini sangat
rasional, karena hal tersebut dapat menigkatkan minat baca kita dengan baik.

1.2. Tujuan Penulisan CBR


CBR ditujukan untuk membantu kita dalam menganalisis dan memahami isi
buku dengan baik dan sangat berpengaruh bagi wawasan kita yakni bertujuan untuk
menambah wawasan dan kemampuan dalam menelaah buku dengan baik. CBR dibuat
sebagai cara untuk menambah niat dalam membaca dan dalam penyelesaian tugas
yang merupakan salah satu komponen dari kurikulum KKNI.

1.3. Manfaat CBR


CBR bermanfaat dalam membangun pengetahuan dan menambah wawasan
dengan jalan membaca dan selalu ingat akan tugas dan membuat kita lebih sering ke
perpustakkan, selain itu CBR ini dapat pula meningkatkan sumber daya manusia.

4
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

Buku 1
Fenomena fotosintesis telah digali sejak lama oleh para ilmuwan, khususnya bidang
fisiologi tumbuhan. Joseph Priestley (1972), seorang ahli kimia Inggris menemukan bahwa
tumbuhan mengeluarkan suatu gas yang membuat api lilin dapat menyala walaupun dalam
tabung gelas yang tertutup. Dalam sungkup tabung gelas tanpa tanaman, api lilin yang
dinyalakan cepat padam. Namun setelah ke dalamnya disusupkan tanaman, pada beberapa
hari kemudian ternyata lilin dapat dinyalakan lagi. Lilin tetap menyala selama “gas” dari
tanaman itu masih ada. Pada waktu itu, Dia belum tahu bahwa gas itu adalah oksigen. Dua
ratus tahun kemudian, banyak peneliti tertarik untuk ikut menggali lebih lanjut dari temuan
Priestley tersebut. Jan Ingenhousz (1779), ahli fisiologi dari German melakukan eksperimen
dengan menggunakan tumbuhan air (Hydrila verticilata). Dari percobaannya ditunjukkan tiga
hal penting, meliputi :
(1) gas yang dikeluarkan oleh tumbuhan itu ternyata adalah O2,
(2) cahaya matahari dibutuhkan untuk proses tersebut,
(3) bagian yang berhijau daun saja yang mengeluarkan O2

Seorang ahli botani dari Swiss, Jean Senebier menemukan bahwa CO2 juga dibutuhkan
untuk fotosintesis. Peneliti lain, ahli kimia dan ahli fisiologi Swiss yaitu Nicholas de
Saussure (1804) menunjukkan bahwa tanaman tumbuh dari air dan CO2 yang diserapnya.
Sachs (1860) menunjukkan bahwa fotosintesis menghasilkan zat gula atau karbohidrat yang
disebut amilum. Berdasar temuan-temuan itu maka pemahaman tentang fotosintesis menjadi
semakin lengkap. Fotosintesis kemudian dirumuskan dalam persamaan reaksi kimia sbb :

n CO2 + n H2O + Energi Matahari [ CH2O ]n + nO2

5
Van Niel adalah orang pertama yang menyatakan bahwa O2 itu berasal dari
pemecahan air. Hal itu didasarkan dari hasil temuannya tentang fotosintesis bakteri Sulfur.
Fotosintesis ibarat suatu proses yang terjadi dalam sebuah “pabrik”. Pada umumnya, “pabrik”
tempat fotosintesis adalah daun. Sel-sel daun memiliki kelengkapan alat untuk menangkap
energi matahari. Pada tumbuhan tertentu yang tidak berdaun seperti bangsa Kaktus,
kelengkapan alat fotosintesisnya terdapat pada sel-sel lapisan luar dari batangnya .Daun
tersusun atas beberapa lapis sel atau jaringan (gambar 3), meliputi :

Keterangan :
(1) jaringan epidermis (atas dan
bawah),
(2) jaringan tiang (palisade),
(3) jaringan bunga karang
(spons),
(4) jaringan pengangkutan.

Jaringan tiang dan bunga karang merupakan bagian yang disebut daging daun
(mesofil). Kloroplas merupakan alat atau organela sel yang khas pada sel-sel daging daun.
Bentuknya bermacam-macam, tergantuing jenis tumbuhannya. Selain bulat atau lonjong, ada
juga yang berbentuk pita. Pada daun Hydrila, kloroplasnya bulat atau lonjong, berukuran
cukup besar dan mudah diamati dibawah mikroskop. Organela ini mudah dikenali dengan
warnanya yang hijau karena banyak mengandung zat warna atau pigmen hijau daun yang
disebut klorofil. Ada dua macam klorofil pada tumbuhan darat yaitu klorofil a dan klorofil-b.
Coba perhatikan gambar susunan alat di dalam kloroplas (Gb. 4). Kloroplas tersusun dari dua
bagian, meliputi :
a. Bangunan seperti tumpukan piring, disebut grana

6
b. Bahan yang mengisi di luar grana, disebut matrik stroma
Pada bagian grana, terdapat seluruh perangkat alat penangkap energi matahari.
Perangkat alat itu adalah ibarat antena penerima. Alat penerima tersebut berupa kumpulan
bermacam-macam zat pigmen. Pigmen adalah suatu zat yang berfungsi menangkap atau
memantulkan jenis sinar atau warna cahaya tertentu. Pigmen daun paling banyak adalah
klorofil. Sekelompok pigmen yang merupakan satu kesatuan alat penerima energi cahaya ini
disebut fotosistem. Ada dua fotosistem yang dibutuhkan untuk mendukung satu proses
fotosintesis, yaitu fotosistem I dan II. Komponen utama fotosistem adalah klorofil, khususnya
klorofil-a. Selain fotosistem, juga ada
komponen lain yang membantu mengalirkan energi matahari.
Buku 2
Fotosintesis berasal dari kata Foton cahaya, sintesis penyusunan.Fotosintesis adalah
peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat anorganik (air, karbondioksida) dengan
pertolongan energi cahaya matahari. Karena bahan baku yang dipergunakan adalah zat
karbon (karbondioksida), maka dapat juga disebut asimilasi zat karbon. Pada dasamya, proses
fotosintesis merupakan kebalikan dari pemapasan. Proses pemapasan bertujuan memecah
gula menjadi karbondioksida, air dan energi. Sebaliknya proses fotosintesis mereaksikan
(menggabungkan) karbondioksida dan air menjadi gula dengan menggunakan energi cahaya
matahari. Proses fotosintesis umumnya hanya berlangsung pada tumbuhan yang berklorofil
pada waktu siang hari asalkan ada sumber cahaya. Permukaan atas daun tertutup selapis sel
tunggal yang menyusun epidermis atas. Sel-sel ini sedikit a tau tidak memiliki kloroplas.
Karena itu agak transparan dan membiarkan sebagian cahaya yang mengenainya melewati
sel-sel dibawahnya. Sel-sel terse but juga mengeluarkan suatu zat yang transparan seperti lilin
yang dinamakan kutin. Bahan ini membentuk kutikula, yang berfungsi sebagai penghalang
lembab dipermukaan atas daun tersebut, jadi mengurangi hilangnya air dari daun. Dibawah
sel-sel epidermis atas tersusun satu atau lebih barisan sel yang membentuk lapisan palisade.
Sel-selnya berbentuk tabung dan tersusun sedemikian hingga sumbu panjang tegak lurus pada
bidang daunnya. Setiap sel penuh dengan kloroplas, dan sel-sel inilah yang melakukan
fotosintesis paling banyak di dalam daun.Di bawah lapisan palisade terdapat lapisan bunga
karang. Sel-selnya tidak beraturan bentuknya dan tersusun tidak rapat. Walau hanya berisi
sedikit kloroplas, fungsi utamanya penyimpan sementara molekul-molekul makanan yang
dihasilkan sel-sellapisan palisade. Juga membantu pertukaran gas diantara daun dan
sekitamya. Selama siang hari sel-sel ini mengeluarkan oksigen dan uap air ke ruang udara
diambilnya. Ruang-ruang udara ini saling berhubungan dan akhimya ke bagian luar daun-

7
daun melalui pori-pori khusus yang dinamai stomata. Kloroplas adalah plastida berwama
hijau, umumnya berbentuk lensa,terdapat di dalam sel tumbuhan lumut, paku-pakuan dan
tumbuhan berbiji. Garis tengah dari lensa tersebut 2-6 mm, sedangkan tebalnya 0,5-1,0 mm.
jika dilihat dengan mikroskop cahaya dengan perbesaran yang paling kuat, kloroplas sering
kelihatan berbentuk butir. Bagian-bagiannya yang kelihatan berwama tua disebut grana,
sedangkan bagian-bagian yang kelihatan berwama muda disebut stroma. Sejajar dengan
permukaannya yang lebar, di dalam kloroplas terdapat lamella. Secara urnurn suatu sel
mesofil daun mengandung 30-500 butir kloroplas yang berbentuk cakram atau gelendong.
Reaksi fotosintesis secara umum dibagi dua yaitu:
1. Reaksi Terang
Yang pertama-tama melihat sepintas peranan cahaya dalam fotosintesis adalah Van
Niel, mikrobiologis dari Amerika. Dia meneliti fotosintesis pada bakteri belerang ungu dan
sampai pada kesimpulan tersebut. Mikroorganisme ini menghasilkan glukosa dari C02 seperti
halnya tumbuhan hijau, dan untuk memperoleh hal itu jasad renik terse but memerlukan
cahaya. Akan tetapi, air tidak dipakai sebagai bahan pemula, tetapi bakteri ini menggunakan
Hidrogen sulfide (H2S). tambahan pula, selama fotosintesis ini tidak ada oksigen yang
dibebaskan melainkan unsur sulfur. Van Niel berpendapat bahwa tindakan cahaya
menyebabkan dekomposisi H-2S menjadi atom hydrogen dan sulfur. Kemudian dalam reaksi
gelap, atom-atom hydrogen dipakai
untuk mereduksi C02 dalam serangkaian reaksi gelap. Ia berpendapat bahwa pada tumbuhan
hijau, energi cahaya menyebabkan air pecah menjadi hydrogen dan oksigen. Kemudian atom
hydrogen dipakai untuk mereduksi C02 dalam serangkaian reaksi gelap. Jika teori ini benar,
kesimpulannya ialah bahwa oksigen yang dihasilkan dalam fotosintesis berasal dari air
seperti halnya seluruh sulfur yang diperoleh dalam proses fotosintesis bakteri diturunkan dari
H2S. persamaan reaksi fotosintesis harus diulang: Reaksi terang dibagi atas dua tahapan
yaitu: Fotosistem I dan TIPenemuan dua pigmen pusat reaksi sangat memuaskan para ahli
karena dapat membantu menjelaskan satu ciri lain dari fotosintesis. Jika kita membandingkan
spectrum tindakan pada fotosintesis dengan spectrum absorpsi pada ldoroffi, maka teijadi
pertentangan yang aneh.Cahaya merah yang panjang gelombangnya lebih besar dari pada
kirakira 680 nm
tidak memadai untuk melancarkan fotosintesis walau klorofil pada panjang gelomban,g terse
but masih menyerap. Pada tahun 1956, Robert Emerson dan rekan-rekannya menunjukkan
bahwa penurunan tajam koefisienan fotosintesis pada panjang gelombang diluar 680 nm

8
dapat ditanggulangi jika kloroplas disinari secara simultan dengan cahaya berpanjang
gelombang lebih pendek dengan penyinaran.
2. Reaksi Gelap
Reaksi gelap pada fotosintesis itu sebenamya merupakan serangkaian reaksi yang
melibatkan pengambilan C02 oleh tumbuhan dan reduksi C02 oleh atom hydrogen. Dr. calvin
dan rekan-rekannya di Universitas California bertahun-tahun menyelidiki urutan langkah
demi langkah reaksi-reaksi kimia yang terlibat.Prosedur percobaan dasamya ialah
mengekspos suspensi ganggang hijau uniseluler terhadap cahaya dan karbon dioksida
radioaktif. Penggunaan karbon radioaktif (14C) pada karbon dioksida "membuntuti" atom
tersebut sehingga memungkinkan meneliti transformasi kimianya. Untuk menentukan
substansi mana, jika ada yang terpisah pada kromatogram itu yang radioaktif, maka sehelai
film sinar X ditempatkan dekat kromatogram. Jika muncul titik-titik hi tam pada film itu
(karena ada radiasi yang dipancarkan oleh atom-atom 14C), maka posisinya dapat
dikorelasikan dengan posisi zat kimia pada kromatogram. Dengan teknik autoradiografi ini,
Calvin menemukan bahwa 14C muncul dalam molekul-molekul glukosa 30 detik setelah
dimulainya fotosintesis.Bila ini dibiarkan fotosintesis itu hanya berlangsung lima detik, dia
menemukan radioaktivitas itu pada molekul-molekullain yang lebih kecil. Secara bertahap,
lintasan fiksasi karbon dapat ditentukan. Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah
gula lima karbon yang difosforilasi yaitu ribulosafosfat. Bila dim.asukkan ke dalam molekul
itu gugus fosfat kedua oleh ATP,maka senyawa yang dihasilkan ialah ribulosa difosfat, yang
dapat bergabung dengan col. Lalu molekul gula enam karbon yang terbentuk itu pecah
menjadi dua molekul asam 3-fosfogliserat. Masing-masing menerima gugus fosfat yang ked
ua ( dari molekul ATP),sehingga terbentuklah 2 molekul asam 1,3-difosfogliserat
(DPGA).Kemudianzat ini direduksi menjadi 3-fosfogliseraldehidaa (PGAL). Dalam proses
tersebut,dikeluarkan gugus fosfat.Agen pereduksinya ialah bentuk tereduksi koenzim NADP.
NADP ini sama seperti NAD kecuali pada gugus fosfat yang ketiga. Sebagaimana NAD,
koenzim itu dapat direduksi dengan perolehan dua elektron bentuk tereduksi itu yang kita
sebut NADPH karena (sebagaimana NAD), hanya satu proton yang menyertai reduksi itu.
Bila teroksidasi, itu harus dispesifikasi, maka akan tampak sebagai NADP+ . Fakta mengenai
reaksi-reaksi gelap fotosintetik yaitu dari asam 3-fosfogliserat ke PGA, langkah-langkahnya
merupakan kebalikan yang tepat dari langkah-langkah pada glikolisis.
Bila dimasukkan ke dalam molekul gugus fosfat kedua oleh ATP,maka senyawa yang
dihasilkan ialah ribulosa difosfat, yang dapat bergabung dengan col. Lalu molekul gula enam
karbon yang terbentuk itu pecah menjadi dua molekul asam 3-fosfogliserat. Masing-masing
9
menerima gugus fosfat yang ked ua ( dari molekul ATP),sehingga terbentuklah 2 molekul
asam 1,3-difosfogliserat (DPGA). Kemudian zat ini direduksi menjadi 3-fosfogliseraldehidaa
(PGAL). Dalam proses tersebut,dikeluarkan gugus fosfat.Agen pereduksinya ialah bentuk
tereduksi koenzim NADP. NADP ini sama seperti NAD kecuali pada gugus fosfat yang
ketiga. Sebagaimana NAD, koenzim itu dapat direduksi dengan perolehan dua elektron
bentuk tereduksi itu yang kita sebut NADPH karena (sebagaimana NAD), hanya satu proton
yang menyertai reduksi itu. Bila teroksidasi, itu harus dispesifikasi, maka akan tampak
sebagai NADP+ . Fakta mengenai reaksi-reaksi gelap fotosintetik yaitu dari asam 3-
fosfogliserat ke PGA, langkah-langkahnya merupakan kebalikan yang tepat dari langkah-
langkah pada glikolisis.

BAB III

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU


No Buku yang Kelebihan Kelemahan

10
direview
1. Buku 1 Pada buku ini penulis menyajikan Pada buu ini tidak disajikan
pokok bahasan yang seperti catatan kecil,yang
menyenangkan dan bahasa yang dimana berguna untuk
digunakan dalam buku ini dapat memberikan definisi bila
mudah dipahami.sehingga tidak penulis menggunakan
perlu membaca sampai dua bahasa biologis.tanpa
kali.pada buku ini juga menjeskan adanya semacam notebook
definisi dari fotosintesis dengan akan membuat pembaca
lengkap, dan pada buku ini mersa bingung.
disajikan banyak gambar yang
menambah pengetahuan pembaca
dan menambah rasa ingin tahu
pembaca karena gambar yang
disajikan bagus dan berwarna.
2. Buku 2 Pada buku ini gambar yang Pada buku ini banyak
disajikan juga cukup banyak, disajikan gambar, namun
definisi yang disajikan juga sudah gambar yang disajikan tidak
lengkap.namun lebih lengkap berbahasa Indonesia dan
definisi pada buku 1. gambar pada buku ini tidak
berwarna,yang dimana
dapat mengurangi rasa
ketertarikan pembaca dalam
membaca buku tersebut.

BAB IV

PENUTUP
4.1. Kesimpulan
proses fotosintesis mereaksikan (menggabungkan) karbondioksida dan air menjadi
gula dengan menggunakan energi cahaya matahari. Proses fotosintesis umumnya hanya
berlangsung pada tumbuhan yang berklorofil pada waktu siang hari asalkan ada sumber

11
cahaya. Permukaan atas daun tertutup selapis sel tunggal yang menyusun epidermis atas. Sel-
sel ini sedikit a tau tidak memiliki kloroplas. Karena itu agak transparan dan membiarkan
sebagian cahaya yang mengenainya melewati sel-sel dibawahnya. Sel-sel terse but juga
mengeluarkan suatu zat yang transparan seperti lilin yang dinamakan kutin. Bahan ini
membentuk kutikula, yang berfungsi sebagai penghalang lembab dipermukaan atas daun
tersebut, jadi mengurangi hilangnya air dari daun. Dibawah sel-sel epidermis atas tersusun
satu atau lebih barisan sel yang membentuk lapisan palisade. Sel-selnya berbentuk tabung
dan tersusun sedemikian hingga sumbu panjang tegak lurus pada bidang daunnya.

4.2. Saran
Buku 1 dan buku 2 sudah baik,kedua buku ini sangat cocok digunakan menjadi buku
penunjang pembelajaran.pada buku 1 dan 2 ini juga sudah lengkap.dan untuk seterusnya
diharapkan buku ini dapat diperbaiki dengan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Berrie, Eze. 1987. Tropical Plant Science. Longman Sciencetific. Hongkong

Farabee. 2000. Photosynthesis. The Paper Used For Educational Purposes. New York

Heldt.1987. Molecular Biology. Oxford University Press. New York

Jones . 1997. Plants And Micromates.Second Edition. Cambridge Stone. Melbourne

12
Kimmins. 1987.Forest Ecology.Macmillan Publishing. New York

13

Anda mungkin juga menyukai