Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan akhir praktikum
Mata Kuliah Biologi Perikanan semester ganjil
Disusun oleh :
Kelompok 17 / Perikanan B
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2018
i
LEMBAR PENGESAHAN
Kelas Perikanan – B
Kelompok Nama NPM
1. Dien Hasna Amalia 230110170114
2. 230110170
3. 230110170
Asisten Laboratorium
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat
dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan praktikum
Biologi Perikanan dengan judul “Analisis Aspek Biologi Ikan Mas (Cyprinus
carpio)”
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Biologi Perikanan. Kami berharap makalah ini dapat memberikan pengalaman
maupun pelajaran yang berarti bagi siapa saja yang membacanya. Kami
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan
inspirasi dan referensi dalam proses penyelesaian laporan ini. Semoga segala amal
baik terhadap penyusunan makalah ini mendapat balasan yang berlipat dari Allah
SWT.
Kami menyadari akan keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki, sehingga
sudah tentu dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR TABEL........................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................v
DAFTAR GRAFIK......................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................vii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................1
1.3 Manfaat..............................................................................2
II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Biologi Ikan Mas (Cyprinus caprio)..................................3
2.1.1 Taksonomi.........................................................................4
2.1.2 Morfologi...........................................................................5
2.1.3 Habitat................................................................................6
2.1.4 Pertumbuhan......................................................................7
2.1.5 Reproduksi.........................................................................3
2.1.6 Kebiasaan Makan...............................................................3
2.2 Pertumbuhan......................................................................4
2.2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan.............5
2.2.2 Pola Pertumbuhan..............................................................6
2.2.3 Faktor Kondisi...................................................................7
2.3 Reproduksi.........................................................................4
2.3.1 Rasio Kelamin...................................................................7
2.3.2 Tingkat Kematangan Gonad (TKG)..................................4
2.3.3 Indeks Kematangan Gonad (IKG).....................................3
2.3.4 Hepato Somato Indeks (HSI).............................................4
2.3.5 Fekunditas..........................................................................5
2.3.6 Diameter Telur...................................................................6
2.3.7 Tingkat Kematangan Telur (TKT).....................................7
2.4 Kebiasaan Makan...............................................................4
2.4.1 Indeks Bagian Terbesar.....................................................4
2.4.2 Indeks Ivlev.......................................................................5
2.4.3 Tingkat Trofik....................................................................6
iv
3.2.2 Bahan-bahan Praktikum.....................................................11
3.3 Prosedur Praktikum...........................................................13
3.4 Parameter Praktikum.........................................................4
3.5 Analisis Data......................................................................4
V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan........................................................................16
5.2 Saran..................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................17
LAMPIRAN.................................................................................19
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
1. Ikan Mas.............................................................................................. 3
2. Struktur insang ikan............................................................................ 4
3. Bagian-bagian insang.......................................................................... 5
vii
DAFTAR GRAFIK
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Alat Praktikum.................................................................................... 19
2. Bahan Praktikum................................................................................. 20
3. Kegiatan Praktikum............................................................................ 21
4. Data Kelompok 6................................................................................ 22
5. Data Kelas Perikanan B...................................................................... 22
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2
Menurut Susanto (2004), ikan mas (Cyprinus carpio) mempunyai telur yang
sifatnya merekat, menempel atau adhesif. Kebiasaan ini dilakukan sebelum
melakukan pemijahan di alam untuk mencari tempat yang rimbun dengan tanaman air
atau rumput-rumputan yang menutupi permukaan perairan. Perkembangan seksual
ikan mas adalah ovivar dimana perkembangbiakan seksual yang ditandai dengan
pelepasan sel telur jantan dan betina, kemudian spermatozoaberada diluar tubuh dan
terjadi fertilisasi diluar tubuh induk. Ciri–ciri lain adalah sel telur berukuran besar
karena banyak mengandung kuning telur yang dapat menjadi bekal bagi anak–
anaknya dalam mengawali hidupnya diluar tubuh (Susanto 2004).
2.1.3 Habitat
2.1.4 Pertumbuhan
2.1.5 Reproduksi
2.1.6 Kebiasaan Makan
2.2 Pertumbuhan
2.2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Pada dasarnya pertumbuhan di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intrinsik
dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi sifat keturunan, umur atau ukuran,
ketahanan terhadap penyakit, dan kemampuan untuk mendapatkan makanan serta
faktor ekstrinsik meliputi makanan, kondisi lingkungan, dan kompetisi (Rahardjo
2011). Tanpa menghilangkan efek faktor intrinsik pertumbuhan, faktor ekstrinsik
3
pada dasarnya yang sangat mempengaruhi laju pertumbuhan dari ikan. Faktor
ekstrinsik utama yang mempengaruhi pertumbuhan adalah suhu dan makanan, tetapi
untuk daerah tropic makanan merupakan faktor yang lebih penting dari pada suhu
(Effendie 1997). Disebutkan oleh Haryanti dan Khalik (1994), bahwa kombinasi
pakan yang tepat akan mendukung pertumbuhan, pencegahan infeksi, dan dapat
meningatkan tingkat kelangsungan hidup. Pertumbuhan yang cepat dapat
mengindikasikan kelimpahan makanan dan kondisi lingkungan yang sesuai (Moyle
dan Cech 2004 dalam Herawati 2017). Panjang dan bobot ikan merupakan faktor
yang harus di analisis dalam menentukan tipe pertumbuhan dari ikan.
2.2.2 Pola Pertumbuhan
Pada umumnya, ikan mengalami pertumbuhan secara terus menerus
sepanjang hidupnya. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan merupakan salah satu
aspek yang dipelajari dalam dunia perikanan dikarenakan pertumbuhan menjadi
indikator bagi kesehatan individu dan populasi yang baik bagi ikan. Pertumbuhan
adalah pertambahan jumlah atau ukuran yang bersifat kuantitatif, karena mudah di
amati dan bersifat irreversible atau tidak dapat kembali seperti semula. Serta dapat
dinyatakan dengan angka, grafik, dan sebagainya (Suriyono, 2016).
Dalam istilah sederhana pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai
pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu waktu, sedangkan
pertumbuhan bagi populasi sebagai pertambahan jumlah. Akan tetapi kalau kita
lihat lebih lanjut, sebenarnya pertumbuhan itu merupakan proses biologis yang
komplek dimana banyak faktor mempengaruhinya. Pertumbuhan dalam individu
ialah pertumbuhan jaringan akibat dari pembelahan sel secara litosis. Hal ini terjadi
apabila ada kelebihan input energi dan asam amino (protein) berasal dari makanan.
Seperti kita ketahui bahan berasal dari makanan akan digunakan oleh tubuh untuk
metabolisme dasar, pergerakan, produksi organ seksual, perawatan bagian-bagian
tubuh atau mengganti sel-sel yang sudah tidak terpakai. Bahan-bahan tidak berguna
4
akan dikeluarkan dari tubuh. Apabila terdapat bahan berlebih dari keperluan
tersebut di atas akan dibuat sel baru sebagai penambahan unit atau penggantian sel
dari bagian tubuh (Wahyuningsih dan Barus, 2006).
Menurut Ricker (1979), model pertumbuhan dapat digambarkan dari
persamaan Y= a W b dan nilai eksponen bobot tubuh (b) biasanya kurang dari satu.
Oleh sebab itu pertumbuhan dapat dinyatakan dalam bentuk laju pertumbuhan
relatif (%) yang dihitung dengan rumus Ln W t – Ln Wo dibagi dengan interval waktu.
Perhitungan pertumbuhan ini lebih bermanfaat diterapkan pada ikan berukuran
kecil dan jika interval waktu pendek, atau jika ikan yang akan digunakan berbeda
ukuran (Pramudyas, 2014).
Hubungan panjang dan bobot jenis ikan yang terkoleksi menunjukkan pola
pertumbuhan yang berbeda, asumsi pola pertumbuhan dapat diketahui dengan
membandingkan nilai b dari analisis uji t. Faktor kondisi adalah derivat penting dari
pertumbuhan. Faktor kondisi atau Indeks Ponderal sering disebut faktor K. Faktor
kondisi ini menunjukkan keadaan baik dari ikan dilihat dari segi kapasitas fisik untuk
survival dan reproduksi. Di dalam penggunaan secara komersil, kondisi ini
mempunyai arti kualitas dan kuantitas daging yang tersedia. Jadi kondisi ini dapat
memberikan keterangan baik secara biologis maupun secara komersil (Syahrir,
2013).
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai perubahan ukuran (panjang, berat)
ikan pada waktu tertentu atau perubahanan kalori yang tersimpan menjadi jaringan
somatik dan reproduksi. Perubahan ini dapat diartikan sebagai faktorfaktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ikan yaitu energi dari makanan (I), yang terukur
sebagai kalori, merupakan energi yang dikeluarkan untuk metabolisme (M) atau
pertumbuhan (G) atau sebagai energi yang terbuang (E). Hal ini dapat dituliskan
dalam persamaan:
I=M+G+E
5
Pertumbuhan biasanya bersifat positif (misal penambahan berat tubuh ikan
pada waktu tertentu), menunjukkan keseimbangan energi yang positif dalam
metabolism (Wahyuningsih dan Barus, 2006).
2.2.3 Faktor Kondisi
Salah satu faktor penting dalam pertumbuhan adalah faktor kondisi atau indeks
ponderal. Sering pula disebut faktor K. Faktor ini menunjukkan keadaan balik dari
ikan yang dilihat dari segi kapasitas fisik untuk survival dan reproduksi. Dalam
penggunaanya secara komersil, kondisi ini memiliki arti kualitas dan kuantitas
daging ikan yang tersedia untuk dapat dimanfaatkan atau dimakan. Jadi kondisi
disini berarti memberikan keterangan secara biologis maupun komersial (Effendie,
1997). Selama dalam masa pertumbuhan, tiap pertambahan berat material ikan akan
bertambah panjang dimana perbandingan liniernya akan tetap. Dalam hal ini, berat
ikan yang ideal dianggap sama dengan pangkat tiga dari panjangnya dan berlaku
untuk ikan kecil maupun besar. Bila terdapat perubahan berat tanpa diikuti oleh
perubahan panjang atau sebaliknya, akan menyebabkan perubahan nilai
perbandingan tadi ( Effendie, 1997).
2.3 Reproduksi
2.3.1 Rasio Kelamin
2.3.2 Tingkat Kematangan Gonad (TKG)
2.3.3 Indeks Kematangan Gonad (IKG)
2.3.4 Hepato Somatik Indeks (HSI)
Indeks hepatosomatik (HSI) merupakan rasio antara berat hati dengan berat
tubuh ikan. Parameter ini menunjukkan status energi cadangan pada hewan. Pada
lingkungan buruk, ikan biasanya memiliki hati kecil (dengan kehilangan energy
cadangan pada hati). Nilai HSI tidak hanya dipengaruhi ketersediaan makanan di
perairan tetapi juga dengan TKG.
2.3.5 Fekunditas
6
Menurut Effendie (2002), fekunditas adalah jumlah telur yang dikeluarkan
ikan pada saat memijah. Secara umum fekunditas meningkat sesuai dengan ukuran
berat tubuh ikan betina. Fekunditas secara tidak langsung dapat dipergunakan untuk
memperkirakan banyaknya ikan yang akan dihasilkan. Menghitung jumlah telur
dalam gonad ikan biasanya diambil yang tingkat kematangan gonadnya sudah tinggi
atau bila dilihat secara visual adalah yang sudah terlihat butiran-butiran telur yang
terpisah-terpisah.
Fekunditas pada setiap ukuran panjang dan berat ikan tidak selamanya
berbanding lurus dengan ukuran tubuh, dimana ikan yang ukuran tubuhnya kecil
memiliki fekunditas yang kecil, sebaliknya ikan yang ukurannya besar memiliki nilai
fekunditas yang besar, akan tetapi ada juga ikan yang ukuran tubuhnya besar namun
memiliki fekunditas yang kecil. Tinggi rendahnya fekunditas tersebut disebabkan
oleh perbedaan berat gonad dan berat kecilnya telur sebagaimana yang dikemukakan
oleh Effendie (2000), bahwa ikan yang ukuran telurnya lebih besar memiliki
fekunditas yang lebih besar daripada ikan yang ukuran telurnya kecil. Ikan yang
memiliki fekunditas yang besar umumnya memijah di permukaan dan mempunyai
kebiasaan tidak menjaga telurnya, sedangkan yang memiliki fekunditas yang kecil
memiliki kebiasaan menempelkan telurnya pada substrat dan menjaga telurnya dari
pemangsa.
2.3.6 Diameter Telur
2.3.7 Tingkat Kematangan Telur (TKT)
2.4 Kebiasaan Makan
2.4.1 Indeks Bagian Terbesar
2.4.2 Indeks Ivlev
2.4.3 Tingkat Trofik
7
BAB III
BAHAN DAN METODE
8
c. Larutan Sera : Digunakan saat melihat inti telur
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Aspek Pertumbuhan
4.1.1 Distribusi Ukuran
4.1.2 Regresi Hubungan Panjang dan Bobot
4.1.3 Faktor Kondisi
4.2 Analisis Aspek Reproduksi
4.2.1 Rasio Kelamin
4.2.2 Tingkat Kematangan Gonad (TKG)
4.2.3 Indeks Kematangan Gonad (IKG)
4.2.4 Hepato Somatik Indeks (HIS)
4.2.5 Fekunditas
4.2.6 Diameter Telur
4.2.7 Tingkat Kematangan Telur (TKT)
4.3 Kebiasaan Makanan
4.3.1 Indeks Bagian Terbesar
4.3.2 Indeks Ivlev
4.3.3 Tingkat Trofik
10
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12