2018
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Survival dan Mortalitas”. Adapun maksud dan tujuan
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan
Biologi Perikanan.
Makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan pihak lain.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada segenap dosen yang telah memberi kuliah pada mata
kuliah Biologi Perikanan sebagai bekal bagi penulis. Sehingga dengan bekal
tersebut, penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Dan kepada semua pihak yang
telah ikut andil berpartisipasi baik langsung maupun tidak langsung dalam bentuk
apapun.
Penyusunan makalah ini dilakukan dengan mengerahkan segenap
kemampuan yang dimiliki penulis. Namun karena keterbatasan kemampuan yang
dimiliki, makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan baik
dalam hal struktur maupun penggunaan bahasa. Oleh karena itu kritik dan saran
sangat dinantikan demi perbaikan selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
N mewakili jumlah yang didapat pada tiap umur dari contoh yang mewakili.
Kecepatan mortalitas seketika yang berhubungan dengan S adalah :
𝑀𝑎𝑘𝑎 𝑍 = − log 𝑒 𝑆
2.2 Metode
Survival dapat diperkirakan menggunakan beberapa metode. Metode
Heincke dan Metode Robson dan Chapman adalah salah satu metode-metode
yang dapat meperkirakan survival pada ikan.
Perhitungan diatas tersebut menunjukan bahwa tidak perlu tahu jumlah ikan
dalam tiap umur yang lebih tua dari pada ikan yang diberi kode 0, kecuali jumlah
seluruhnya. Rumus ini dapat digunakan apabila penentuan terhadap yang lebih tua
tidak baik. Ketergantungan terhadap keperwakilan ikan berumur muda yang
digunakan bersifat jelas (Effendie 1997).
Contoh :
Umur : 0 1 2 3 4 5 6+
Frekuensi : 0,3 2,3 12,7 17,2 24,1 14,1 29,5
14,1
𝑆=
24,1
Jadi
= 0,585
∑𝑁 − 𝑁0
𝑆=
∑𝑁
14,1 + 29,5
𝑆=
24,1 + 14,1 + 29,5
Jadi
= 0,643
29,5
𝑆= = 0,676
14,1 + 29,5
dimana
T = N1+N2+N3+….+Nn
∑N = No+N1+N2+N3+….+Nn
Menurut Effendie (1997), dalam metode ini umur-umur ikan yang
tertangkap dibuat kode baru demikian rupa sehingga umur termuda yang
tertangkap diberi kode 0 dan umur yang telah dikode dikalikan dengan
frekuensinya.
Contoh:
Umur : 3 4 5 6 7 8
46
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒 = 49 ൬49 − ൰ = 0,003
49 + 46 − 1
Pendugaan dengan mengikuti metode ini akan baik bila memenuhi kondisi,
yaitu rekruitmen tersebut sama dan survival yang konstan di dalam populasi.
Suatu contoh yang diambil dalam satu tahun baik untuk pendugaan survival, bila
kondisi tersebut terpenuhi.
Menurut Jackson dalam Everhart, Eipper dan Youngs (1975), survival dapat
diduga dari populasiyang dalam keadaan mantap. Jumlah ikan pada setiap
kelompok umur mulai dari kelompok yang benar-benar direkruit sampai
kelompok umur tanpa umur terakhir kemudian dibagi oleh jumlah ikan dari semua
umur kecuali ikan yang benar-benar pertama direkruit tadi, dan hasilnya ini
merupakan penduga terhadap survival. Sebuah contoh, diambil data yang telah
dikemukakan dalam metode Robson dan Chapman seperti diatas, dengan
memasukan ke dalam rumus berikut:
𝑁4 + 𝑁5 + 𝑁6 + 𝑁7 + 𝑁8 12 + 6 + 3 + 2 + 1
𝑆= = = 0,5
𝑁3 + 𝑁4 + 𝑁5 + 𝑁6 + 𝑁7 25 + 12 + 6 + 3 + 2
N adalah jumlah ikan pada umur yang bersangkutan. Penduga survival ini
dalam praktek tersebut mungkin mengambil nilai lebih besar dari satu.
3.1 Kesimpulan
Dalam pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya
perhitungan survival dan mortalitas ikan. Survival adalah metode perhitungan
dengan membandingkan ikan yang hidup diakhir periode pengamatan dengan ikan
yang hidup diawal periode pengamatan.Survival juga dapat diartikan sebagai
peluang untuk hidup dalam satu saat tertentu yang sama dengan peluang tidak
ditangkap dan peluang tidak mati secara alami. Sementara mortalitas adalah
sebagai pelengkap dari survival atau dugaan mortalitas dalam populasi.
DAFTAR PUSTAKA