Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SURVIVAL DAN MORTALITAS

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan


Mata Kuliah Biologi Perikanan

Oleh Kelompok 12 (Perikanan B):


Khatrunada Ika Hanin 230110170060
Muflihatun Najmia 230110170069
Hafidz Rizkiyanda 230110170109
Juli A Sinaga 230110170081
Winda Parwati 230110170115

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG

2018
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Survival dan Mortalitas”. Adapun maksud dan tujuan
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan
Biologi Perikanan.
Makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan pihak lain.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada segenap dosen yang telah memberi kuliah pada mata
kuliah Biologi Perikanan sebagai bekal bagi penulis. Sehingga dengan bekal
tersebut, penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Dan kepada semua pihak yang
telah ikut andil berpartisipasi baik langsung maupun tidak langsung dalam bentuk
apapun.
Penyusunan makalah ini dilakukan dengan mengerahkan segenap
kemampuan yang dimiliki penulis. Namun karena keterbatasan kemampuan yang
dimiliki, makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan baik
dalam hal struktur maupun penggunaan bahasa. Oleh karena itu kritik dan saran
sangat dinantikan demi perbaikan selanjutnya.

Jatinangor, 10 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Survival ............................................................................................. 5
2.2 Metode ................................................................................................................. 5
2.2.1 Metode Heincke................................................................................................... 5
2.2.2 Metode Robson dan Chapman ............................................................................. 7
2.3. Pengertian Mortalitas .......................................................................................... 9
2.4. Bagian-bagian Mortalitas .................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Survival adalah peluang untuk hidup dalam satu saat tertentu yang sama
dengan peluang tidak lengkap (e-Ft) dan peluang tidak mati secara alami (e-
Mt).Mortalitas merupakan salah satu pelengkap dari survival.Hubungan antara
survival dan mortalitas karena penangkapan dan alami.
Perhitungan ini muncul dilator belakangi atas kemajuan pola piker
masyarakat yang terus berkembang dari waktu ke waktu.Maka dari itu berbagai
perhitungan dalam perikanan mulai dikembangkan salah satunya survival dan
mortalitas ikan.
Perhitungan survival dan mortalitas ikan. Survival adalah metode
perhitungan dengan membandingkan ikan yang hidup diakhir periode pengamatan
dengan ikan yang hidup diawaql periode pengamatan. Survival juga dapat
diartikan sebagai peluang untuk hidup dalam satu saat tertentu yang sama dengan
peluang tidak ditangkap dan peluang tidak mati secara alami. Sementara
mortalitas adalah sebagai pelengkap dari survival atau dugaan mortalitas dalam
populasi.

1.2 Rumusan Masalah


1.3 Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Survival


Menurut Effendie (1997), metode yang umum untuk menduga survival
adalah dengan mebandingkan jumlah organisme pada umur yang berurutan.
Metode ini dapat diterapkan terhadap populasi ikan bils umur ikan tersebut dapat
diketahui. Jumlah awal ikan yang berasal dari dua induk sekarang berumur t dan t
+ 1 adalah sama. Dan keduanya subyek mendapat kecepatan mortalitas yang sama
pada umur yang bersangkutan, maka pendugaan kecepatan survival dari umur t
dengan t + 1 didapat dari ratio:
𝑁𝑡 + 1
𝑆=
𝑁𝑡

N mewakili jumlah yang didapat pada tiap umur dari contoh yang mewakili.
Kecepatan mortalitas seketika yang berhubungan dengan S adalah :

𝑍 = −(log 𝑒 𝑁𝑡+1 − log 𝑒 𝑁𝑡 )

𝑀𝑎𝑘𝑎 𝑍 = − log 𝑒 𝑆

2.2 Metode
Survival dapat diperkirakan menggunakan beberapa metode. Metode
Heincke dan Metode Robson dan Chapman adalah salah satu metode-metode
yang dapat meperkirakan survival pada ikan.

2.2.1 Metode Heincke


Menurut Effendie (1997), dalam tiap-tiap populasi ada kecenderungan
bahwa ikan yang berumur tua semakin jarang daripada yang muda. Perhitungan
dalam metode ini mengikut sertakan ikan-ikan muda karena variability sampling,
penduga S dari contoh itu kurang baik kalau hanya dari umur-umur yang muda
saja. nomor ikan berurut itu adalah N0, N1, N2, N3, dan seterusnya, bila umur itu
mewakili contoh kemudian diberi nomor berurut mulai dari nol pada yang muda.
∑N adalah jumlah semua ikan dalam contoh. Penduga kecepatan mortalitas A
menurut metode ini ialah:
𝑁𝑜
𝐴=
∑𝑁
Sedangkan yang menunjukan kecepatan survival tersebut ialah S = 1 – A
∑𝑁 − 𝑁𝑜
𝑆=
∑𝑁

Perhitungan diatas tersebut menunjukan bahwa tidak perlu tahu jumlah ikan
dalam tiap umur yang lebih tua dari pada ikan yang diberi kode 0, kecuali jumlah
seluruhnya. Rumus ini dapat digunakan apabila penentuan terhadap yang lebih tua
tidak baik. Ketergantungan terhadap keperwakilan ikan berumur muda yang
digunakan bersifat jelas (Effendie 1997).
Contoh :

Umur : 0 1 2 3 4 5 6+
Frekuensi : 0,3 2,3 12,7 17,2 24,1 14,1 29,5

Contoh diatas menunjukan bahwa, bila umur 4 dan 5 dianggap baik


penentuannya dan mungkin mewakili sampel dengan baik, maka survival diantara
kedua umur tersebut dapat diduga dengan menggunakan rumus :
𝑁𝑡 + 1
𝑆=
𝑁𝑡

14,1
𝑆=
24,1
Jadi
= 0,585

Alternatif hal tersebut adalah dengan menduga bahwa satu kecepatan


survival yang konstan, ikan berumur 5 tahun dan yang lebih tua dapat
dibandingkan dengan yang berumur 4 tahun dengan menggunakan rumus:

∑𝑁 − 𝑁0
𝑆=
∑𝑁
14,1 + 29,5
𝑆=
24,1 + 14,1 + 29,5
Jadi
= 0,643

Hasil tersebut memberikan nilai S yang lebih besar daripada dengan


perbandingan sederhana saja. Tanpa memperhatikan data atau keterangan
tambahan yang tersedia, tidak ada jalan lain akan menyungguhkan bahwa ikan
berumur 4 tahun mudah tertangkap seperti ikan yang berumur 5 tahun dan yang
berumur 3 tahun kurang mudah tertangkap. Menggunakan data ikan yang berumur
5 tahun dan yang lebih tua lagi maka akan didapatkan:

29,5
𝑆= = 0,676
14,1 + 29,5

Perhitungan tersebut menunjukan bahwa, pengaruh penambahan usia


terhadap waktu dimana stok sedang direkruit, menyebabkan pendugaan survival
akan lebih besar dari pada orang mengatasi pada waktu sampel diambil.

2.2.2 Metode Robson dan Chapman


Menurut robson dan Chapman (Ricker 1975) pendugaan yang paling baik
untuk S dari data sensus umur adalah :
𝑇
𝑆 =
∑𝑁 + 𝑇 − 1
menduga sampling variance tersebut, maka:
𝑇−1
𝑆 = (𝑆 − )
∑𝑁 + 𝑇 − 2

dimana

T = N1+N2+N3+….+Nn
∑N = No+N1+N2+N3+….+Nn
Menurut Effendie (1997), dalam metode ini umur-umur ikan yang
tertangkap dibuat kode baru demikian rupa sehingga umur termuda yang
tertangkap diberi kode 0 dan umur yang telah dikode dikalikan dengan
frekuensinya.
Contoh:
Umur : 3 4 5 6 7 8

Umur yang dikode : 0 1 2 3 4 5


Frekuensi : 25 12 6 3 2 1

Maka T = (0x25) + (1x12) + (2x6) + (3x3) + (4x2) + (5x1)


= 46
N = 25+12+6+3+2+1
=49
Maka
46
𝑆= = 0,49
49 + 46 − 1

46
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒 = 49 ൬49 − ൰ = 0,003
49 + 46 − 1

Pendugaan dengan mengikuti metode ini akan baik bila memenuhi kondisi,
yaitu rekruitmen tersebut sama dan survival yang konstan di dalam populasi.
Suatu contoh yang diambil dalam satu tahun baik untuk pendugaan survival, bila
kondisi tersebut terpenuhi.
Menurut Jackson dalam Everhart, Eipper dan Youngs (1975), survival dapat
diduga dari populasiyang dalam keadaan mantap. Jumlah ikan pada setiap
kelompok umur mulai dari kelompok yang benar-benar direkruit sampai
kelompok umur tanpa umur terakhir kemudian dibagi oleh jumlah ikan dari semua
umur kecuali ikan yang benar-benar pertama direkruit tadi, dan hasilnya ini
merupakan penduga terhadap survival. Sebuah contoh, diambil data yang telah
dikemukakan dalam metode Robson dan Chapman seperti diatas, dengan
memasukan ke dalam rumus berikut:

𝑁4 + 𝑁5 + 𝑁6 + 𝑁7 + 𝑁8 12 + 6 + 3 + 2 + 1
𝑆= = = 0,5
𝑁3 + 𝑁4 + 𝑁5 + 𝑁6 + 𝑁7 25 + 12 + 6 + 3 + 2

N adalah jumlah ikan pada umur yang bersangkutan. Penduga survival ini
dalam praktek tersebut mungkin mengambil nilai lebih besar dari satu.

2.3. Pengertian Mortalitas


Mortalitas adalah jumlah actual ikan yang mati pada suatu keadaan tertentu
tidak sebelumnya.

2.4. Bagian-bagian Mortalitas


Ada 2 carauntuk menduga mortalitas:

1. Mempertimbangkan populasi yang dipanen sebagai jumlah pengukuran


jumlah eksplotasi.
2. Memmpertimbangkan beberapa usaha alat penangkapan tertentu yang
proposional dengan kekuatan Fishing Mortality
Bagian- bagian dari mortalitas :

1. Diambil oleh orang (fishing)


2. Pemangsaan
3. Penyakit
4. Kecelakaan, bencana alam dll
Bagian-bagian tersebut dikelompokkan dalam 2 kelompok:

1. Mati karena perikanan (F)


2. Mati alami (M)
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya
perhitungan survival dan mortalitas ikan. Survival adalah metode perhitungan
dengan membandingkan ikan yang hidup diakhir periode pengamatan dengan ikan
yang hidup diawal periode pengamatan.Survival juga dapat diartikan sebagai
peluang untuk hidup dalam satu saat tertentu yang sama dengan peluang tidak
ditangkap dan peluang tidak mati secara alami. Sementara mortalitas adalah
sebagai pelengkap dari survival atau dugaan mortalitas dalam populasi.
DAFTAR PUSTAKA

Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta


Everhart, W.H., A.W. Eipper and W.D. Youngs. 1975. Principles of Fishery
Science. Cornell Univ. Press 288 p.
Kasimah. Pengaruh Padat Penebaran Berbeda Terhadap Survival Rate (SR) dan
Pertumbuhan Benih Ikan Betutu (Oxyyeleotris marmorata Bleeker) dengan
Pemberian Pakan Scenedesmus sp. Department of Animal Husbandry.
Tahun 2005.
Nuralita, S. R. Pengaruh Lama Kejutan Panas (Heat Shock) pada Proses
Androgenesis Terhadap Hatching Rate dan Survival Rate Ikan Mas
(Cyprinus carpio L). Department of Fisheries.Tahun 2006.
Ricker, W.E. 1975. Computation and Interpretation of Biological Statitics of Fish
Populations. Bull. Fish. Res. Board Can. 119:382 p.
Rudiyanti, Siti., Ekasari, A. D. Pertumbuhann dan Survival Rate Ikan Mas
(Cyprinus carpio Linn) pada Berbagai Konsentrasi Pestisida Regent 0,3
G.Volume 5, Nomor 1, Tahun 2009, Halaman 39-47.

Anda mungkin juga menyukai