Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, INSENTIF DAN KOMITMEN ORGANISASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT ARTA BOGA CEMERLANG


KANTOR CABANG PURWOREJO DAN KEBUMEN

Parmin
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Bangsa
e-mail : par_kbm@yahoo.com

Abstraksi

Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis Pengaruh Motivasi, Insentif dan Komitmen
Organisasi Terhadap KinerjaKaryawan PT Arta Boga Cemerlang Kantor Cabang Purworejo
dan Kebumen. Populasi dalam penelitian ini karyawan PT Arta Boga Cemerlang kantor
cabang Purworejo dan Kebumen dengan Jumlah 35 orang. Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner dengan analisis menggunakan SPSS Versi 22, metode penelitian
bersifat analisis kuantitatif, dengan teknik statistik analisis regresi linear berganda. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa variabel Motivasi, Insentif dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan PT Arta Boga Cemerlang Kantor Cabang Purworejo dan
Kebumen. Hasil pengujian dengan Uji t diketahui bahwa variabel Motivasi dan Komitmen
Organisasi mempunyai pengaruh terhadap Kinerja dan variabel Insentif merupakan variabel
yang tidak berpengaruh terhadap Kinerja karyawan PT Arta Boga Cemerlang Kantor Cabang
Purworejo dan Kebumen.

Kata kunci: Motivasi, Insentif, Komitmen Organisasi dan Kinerja

PENDAHULUAN merupakan sistem dan kegiatan manusia


Menghadapi persaingan di era yang bekerja sama. Sejalan dengan itu
global sekarang perusahaan dituntut untuk organisasi dikatakan sebagai suatu
bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan koordinasi kegiatan sejumlah oaring yang
yang semakin ketat menyebabkan rasional untuk mencapai tujuan.oleh sebab
perusahaan dituntut untuk mampu itu organisasi mengharapkan para pegawai
meningkatkan daya saing dalam rangka dapat berprestasi dan mampu menciptakan
menjaga kelangsungan hidup perusahaan. keadaan yang kondisif.
Perusahaan merupakan salah satu Pelayanan PT. Arta Boga Cemerlang
organisasi yang menghimpun orang- orang terhadap konsumen merupakan salah satu
yang biasa disebut dengan karyawan atau faktor dalam membangun kepercayaan
pegawai untuk menjalankan kegiatan rumah dengan masyarakat yang disini sebagai
tangga produksi perusahaan. Hampir di konsumen, ini berkaitan dengan ketepatan
semua perusahaan mempunyai tujuan yaitu waktu dalam pengiriman dalam jangkauan
memaksimalkan keuntungan dan nilai bagi daerah yang luas.
perusahaan, dan juga untuk meningkatkan Kinerja karyawan level daerah
kesejahteraan sumber daya manusia. sebagai ujung tombak dalam pelayanan
Pengembangan sumber daya manusia langsung dengan konsumen merupakan
pada dasarnya adalah peningkatan kinerja masalah yang sangat penting untuk dikaji
karyawan yang mencerminkan kemampuan dalam rangka mempertahankan dan
anggota organisasi dalam bekerja, artinya meningkatkan mutu pelayanan. Kinerja yang
kinerja masing-masing karyawan di nilai dan baik dan bagus merupakan sarana dalam
di ukur menurut kriteria yang sudah di menjawab jaminan kualitas pelayanan
tentukan oleh organisasi. Organisasi terhadap konsumen baik konsumen tetap

Jurnal Fokus Bisnis Vol.11 No.2, Desember 2012 26


atau konsumen baru. Kunci utama dalam 2. Untuk mengetahui pengaruh variabel
peningkatan kualitas pelayanan terhadap Insentif terhadap Kinerja karyawan PT.
konsumen adalah mempunyai kinerja tinggi. Arta Boga Cemerlang kantor cabang
Dalam hal ini masalah yang terjadi beberapa Purworejo dan Kebumen.
pegawai mengalami penurunan kinerja yang 3. Untuk mengetahui pengaruh variabel
mana terdapat pekerjaan yang hasilnya Komitmen Organisasi terhadap Kinerja
kurang memuaskan berkaitan dengan karyawan PT. Arta Boga Cemerlang
kualitas pelayanan terhadap konsumen. Itu kantor cabang Purworejo dan Kebumen.
terbukti dengan adanya proses penagihan 4. Untuk mengetahui pengaruh secara
atau pengiriman barang order yang tidak simultan Motivasi, Insentif dan
sesuai ketentuan atau jadwal jatuh tempo, Komitmen Organisasi terhadap
sehingga dalam penagihan atau kirim barang Kinerjakaryawan PT. Arta Boga
order prosentasinya rendah hal ini dibuktikan Cemerlang kantor cabang Purworejo dan
dengan data realisasi target tagihan seles Kebumen.
kebumen dan purworejo bulan masih di
bawah ketentuan capai target realisasi KAJIAN PUSTAKA
tagihan mencapai 85%. Motivasi
Motivasi adalah kekuatan yang
Rumusan Masalah mendorong seseorang untuk melakukan
Berdasarkan permasalahan yang penulis suatu tindakan atau tidak pada hakekatnya
ungkapkan dapat disimpulkan sebagai ada secara internal dan eksternal yang dapat
berikut: positif atau negatif mengarahkannya (Ardana
1. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap 2012:193). Menurut Kreitner dan Kinicki
kinerja karyawan di PT. Arta Boga (2008:210), motivasi adalah kumpulan
Cemerlang Kantor Cabang Purworejo proses psikologis yang menyebabkan
dan Kebumen. pergerakan, arahan, dan kegigihan dari sikap
2. Bagaimana pengaruh insentif terhadap sukarela yang mengarah pada tujuan.
kinerja karyawan di PT. Arta Boga Menurut Ardana et al. (2012:193) motivasi
Cemerlang Kantor Cabang Purworejo kerja adalah sesuatu yang menimbulkan
dan Kebumen. semangat atau dorongan kerja. Menurut Mc
3. Bagaimana pengaruh komitmen Cormick dalam Mangkunegara (2010:94)
organisasi terhadap kinerja karyawan di mengemukakan bahwa motivasi kerja
PT. Arta Boga Cemerlang Kantor sebagai kondisi yang berpengaruh
Cabang Purworejo dan Kebumen. membangkitkan, mengarahkan dan
4. Bagaimana pengaruh motivasi, insentif memelihara perilaku yang berhubungan
dan komitmen organisasi secara dengan lingkungan kerja.
simultan terhadap Kinerja Karyawan di Menurut George and Jones
PT. Arta Boga Cemerlang Kantor (2005:177-179), perbedaan yang harus
Cabang Purworejo dan Kebumen. diperhatikan dalam mendiskusikan motivasi
adalah perbedaan antara sumber motivasi
Tujuan Penelitian Intrinsik dan Ekstrinsik. Perilaku dengan
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk motivasi intrinsik adalah perilaku yang
menemukan bukti-bukti empiris mengenai ditunjukkan untuk kepentingannya sendiri,
pengaruh Motivasi, Insentif dan Komitmen dengan kata lain sumber motivasi biasa
Organisasi terhadap Kinerja Karyawan, datang dari penunjukan perilaku itu sendiri.
maka tujuan penelitian ini adalah untuk: \ Perilaku dengan motivasi ekstrinsik adalah
1. Untuk mengetahui pengaruh variabel perilaku yang ditunjukkan untuk
Motivasi terhadap Kinerja karyawan PT. memperoleh materi atau penghargaan sosial
Arta Boga Cemerlang kantor cabang atau untuk menghindari hukuman. Perilaku
Purworejo dan Kebumen. tersebut ditujukan bukan untuk

Jurnal Fokus Bisnis Vol.11 No.2, Desember 2012 27


kepentingannya sendiri tetapi lebih kepada pencapaian tujuan-tujuan organisasi, dengan
konsekuensinya Ada hubungan antara kata lain pemberian insentif adalah
motivasi intrinsik dan ekstrinsik dengan nilai pemberian uang diluar gaji sebagai
kerja intrinsik dan ekstrinsik. Karyawan yang pengakuan terhadap prestasi kerja dan
memiliki nilai kerja intrinsik ingin kontribusi terhadap pegawai kepada
menentang pencapaian, kesempatan untuk perusahaan. Simamora (2004: 514)
membuat kontribusi dalam pekerjaan mereka mengatakan bahwa pengertian insentif
dan perusahaan, dan kesempatan untuk adalah kompensasi yang mengaitkan bayaran
mencapai seluruh potensinya ditempat kerja. atas dasar untuk dapat meningkatkan
Karyawan dengan nilai kerja ekstrinsik produktivitas kinerja pada kerja pegawai
menginginkan beberapa dari konsekuensi guna mencapai keunggulan yang kompetitif.
kerja, misalnya menghasilkan uang, Panggabean (2002: 89), memberikan definisi
mendapatkan status dalam sebuah insentif ialah penghargaan dalam bentuk
komunitas, kontak sosial, dan waktu bebas uang yang diberikan kepada mereka yang
dari pekerjaan untuk waktu keluarga dan dapat bekerja melampaui standar yang telah
bersantai. Hal ini memberikan alasan bahwa ditentukan.
karyawan dengan nilai kerja intrinsik yang
kuat biasanya akan termotivasi secara KomitmenOrganisasi
intrinsik ditempat kerja dan mereka yang Menurut Mathis dan Jackson dalam
memiliki nilai kerja ekstrinsik akan Sopiah (2008:155) memberikan
termotivasi secara ekstrinsik. definisikomitmen organisasional adalah derajat
Dalam Djatmiko (2002:31), Richard yang mana karyawan percaya danmenerima
Osborn menegaskan pentingnya lingkungan tujuan – tujuan organisasi dan akan tetap
eksternal dan internal dalam organisasi. tinggal atau tidak akanmeninggalkan
Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan organisasi. Menurut Mowday (1982) dalam
umum (kultur, sistem politik, sistem Sopiah (2008:155) komitmen kerja sebagai
ekonomi dan pesaing) dan lingkungan istilah lain dari komitmen organisasional.
khusus (pemasok, tenaga kerja, modal dan Komitmen organisasional merupakan
bahan mentah, penyalur output, pesaing, dimensi perilaku penting yang dapat
peraturan-peraturan pemerintah). Sedangkan digunakan untuk menilai kecenderungan
lingkungan internal terdiri dari tujuan karyawan untuk bertahan sebagai anggota
organisasi, struktur organisasi, pengambilan organisasi. Komitmen organisasional
keputusan, motivasi komunikasi, koordinasi, merupakan identifikasi dan keterlibatan
kepemimpinan serta budaya seseorang yang relatif kuat terhadap
organisasi.Kedua lingkungan tersebut organisasi.
berperan untuk menggerakkan dan Pada dasarnya secara organisasional
mengubah organisasi ke arah yang lebih komitmen karyawan dapat dipengaruhi oleh
dinamis, adaptif, integratif dan berbagai faktor salah satunya melalui
berkelanjutan. perilaku kepemimpinan seperti yang
Dari uraian diatas dapat disimpulkan dikemukakan olah Su-Yung Fu (dalam
motivasi adalah sesuatu dorongan atau Kaihatu dan Rini, 2007: 10) bahwa selain
tindakan agar seseorang bertindak agar kepemimpinan transformasional, hal lain
mencapai tujuan. yang penting dalam perilaku organisasional
adalah komitmen organisasi. Dalam tiga
Insentif dekade terakhir komitmen organisasi telah
Insentif adalah suatu penghargaan dipandang sebagai sebagai salah satu
dalam bentuk uang yang diberikan oleh variabel yang paling penting dalam
pihak pemimpin organisasi kepada pegawai mempelajari manajemen dan perilaku
atau karyawan agar mereka bekerja dengan organisasi. Yousef juga mengemukakan
motivasi tinggi dan berprestasi dalam bahwa terdapat hubungan positif antara

Jurnal Fokus Bisnis Vol.11 No.2, Desember 2012 28


perilaku kepemimpinan dengan komitmen baik dan benar sesuai pekerjaan masing-
organisasi. Komitmen itu sendiri sangat masing.
berdampak pada kinerja dan prestasi
individu. Seseorang akan kembali pada 3. Ketiga adalah ciri atau sifat, ini
komitmennya jika terdapat permasalahan merupakan bagian terlemah dari kriteria
yang menggoyahkan pijakannya dalam kinerja yang ada. Ciri atau sifat karyawan
kinerjanya. Keterikatan dengan organisasi pada umumnya berlangsung lama dan
dan merasa memiliki organisasi tersebut tetap sepanjang waktu, tetapi adanya
akan menjadi senjata yang kuat bagi perubahan-perubahan dan campur tangan
permasalahan apapun. dari pihak luar seperti diadakannya
pelatihan akan mempengaruhi kinerja
Kinerja dalam beberapa hal.
Kinerja menurut Veithzal Rivai
(2006:309) merupakan hasil atau Menurut A.A. Anwar P. Mangkunegara
tingkat keberhasilan seseorang secara (2000:45), kinerja merupakan tingkat
keseluruhan selama periode tertentu di dalam keberhasilan seseorang secara keseluruhan
melaksanakan tugas dibandingkan dengan selama periode tertentu dalam melaksanakan
berbagai kemungkinan. Manajemen kinerja tugas.
menurut Bacal (Dharma,2005:19) merupakan
proses komunikasi yang berkesinambungan Model Empiris
dan dilakukan dalam kemitraan antara Variabel-variabel bebas dalam penelitian ini
seseorang dan atasan langsungnya. meliputi Motivasi, insentif, dan Komitmen
Kinerja dalam organisasi merupakan Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja
jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan Karyawan. Untuk lebih jelasnya kerangka
organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan pemikiran dalam penelitian ini digambarkan
atau manajer sering tidak memperhatikan sebagai berikut:
kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu
jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak Motivasi
mengetahui betapa buruknya kinerja telah (X1)
merosot sehingga perusahaan atau instansi H1
menghadapi krisis yang serius. Menurut
Robbins (2006:75) kinerja karyawan Insentif Kinerja (Y)
dapat dilihat dalam tiga kriteria, yaitu: (X2) H2

1. Pertama adalah hasil-hasil tugas H3


Komitmen
individual. Menilai hasil tugas karyawan Organisasi (X3)
dapat dilakukan pada suatu badan usaha
yang sudah menetapkan standar kinerja
H4
sesuai dengan jenis pekerjaan, yang
dinilai berdasarkan periode waktu Gambar
tertentu. Bila karyawan dapat mencapai Kerangka Pemikiran
standar yang ditentukan berarti hasil
tugasnya baik. Hipotesis
Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan
2. Kedua adalah perilaku, perusahaan
penelitian dan kerangka konseptual yang
tentunya terdiri dari banyak karyawan
telah dijelaskan, hipotesis penelitian ini
baik bawahan maupun atasan dan dapat
sebagai berikut:
dikatakan sebagai suatu kelompok kerja
H1 : Motivasi berpengaruh signifikan
yang mempunyai perilaku masing-masing
terhadap kinerja karyawan PT. Arta
berbeda karena itu seorang karyawan
Boga Cemerlang kantor cabang
dituntut untuk memiliki perilaku yang

Jurnal Fokus Bisnis Vol.11 No.2, Desember 2012 29


Purworejo dan Kebumen pengukuran kuesioner, apakah kuesioner
H2 : Insentif berpengaruh signifikan terhadap yang kita sebarkan sudah valid atau belum.
kinerja karyawan PT. Arta Boga Untuk mengukur validitas kuesioner yang
Cemerlang kantor cabang Purworejo dan diambil sampel dengan menggunakan teknik
Kebumen. korelasi product moment (Arikunto,
H3 : Komitmen Organisasi berpengaruh 2009:160);
signifikan terhadap kinerja karyawan
PT. Arta Boga Cemerlang kantor cabang n  X iYi  ( X i )(Yi )
Purworejo dan Kebumen. rxy 
{n  X 2  ( X )2 }{n Y 2  (Y )2
H4 : Motivasi, insentif dan Komitmen i i i i
Organisasi secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan Keterangan :
PT. Arta Boga Cemerlang kantor cabang r = korelasi product moment
Purworejo dan Kebumen. X = skor butir (pertanyaan)
Y = skor faktor (variabel)
Populasi dan Sampel n = ukuran sampel
Menurut Suharsimi Arikunto
(2006:131), yang dimaksud dengan sampel Dengan level of significance 5 %.maka
adalah sebagian atau wakil populasi yang jika : r hitung > r tabel maka pengukuran
diteliti. Penelitian ini menggunakan adalah valid, r hitung ≤ r tabel maka
pengambilan sampel dengan teknik sampling pengukuran tidak valid.Dari tabel r untuk df
jenuh karena populasinya kurang dari 100, (degree of freedom) = jumlah responden – 2,
maka teknik sampling yang diambil adalah dengan tingkat Sig. Dalam penelitian ini
semua anggota populasi atau semua adalah 5% atau 0,05. Dengan menggunakan
Karyawan PT Arta Boga Cemerlang Cabang program SPSS versi 22.0.
Purworejo dan Kebumen sebanyak 35
karyawan. Teknik ini sesuai dengan yang UjiReliabilitas
dikemukakan oleh Ridwan (2007:248). Reliabilitas adalah tingkat kestabilan dari
Sampling jenuh adalah teknik pengambilan suatu alat ukur dalam mengukur gejala.
sampel apabila semua populasi digunakan Untuk mengukur reliabilitas digunakan
sebagai sampel dan dikenal juga dengan rumus koefisien alpha Cronbach (Sugiyono,
istilah sensus. Jadi jumlah sampelnya adalah 2003: 57).
sebanyak 35 orang.
Regresi Linear Berganda
Teknik pengumpulan data adalah
Untuk mengetahui pengaruh antara
melalui kuisioner dengan memberi
Insentif, Motivasi dan Komitmen
seperangkat pertanyaan atau pernyataan
Organisasi terhadap Kinerja pegawai
tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
digunakan analisis regresi berganda. Model
Skala pengukuran instrument dalam
persamaan regresi linier berganda yang
penelitian ini menggunakan Skala Likert
digunakan, sebagai berikut (Supranto J,
yang telah di modifikasi dengan jawaban
2001:43):
alternative: sangat setuju (SS), setuju (S),
tidak setuju (TS), sangat tidak setuju Y = a0 + b1 X1 + b2 X2 + b3X3+c
(STS), pengurangan alternative jawaban Keterangan :
netral di dasarkan pada alasan yang di Y = Variabel Kinerja
kemukakan oleh Sutrisno (2004:91). X1 = Variabel Motivasi
Uji Validitas X2 = Variabel Insentif
Validitas adalah tingkat ketepatan X3 = Variabel Komitmen Organisasi
penggunaan alat terhadap suatu gejala. a0 = Konstanta
Pengukuran validitas digunakan untuk

Jurnal Fokus Bisnis Vol.11 No.2, Desember 2012 30


b1, b2,= Koefisien regresi variabel
Keterangan :
bebas.
c =? F = Besarnya F hitung
R2 = Koefisien determinasi
Pengujian Hipotesis k = Jumlah variabel yang diamati
n = Jumlah pengamatan
a. Untuk mengetahui keberartian koefisien Uji serentak digunakan untuk
regresi secara parsial digunakan uji t. Uji t mengetahui apakah variabel independent
digunakan untuk menguji pengaruh secara bersama-sama berpengaruh nyata
variabel independent terhadap variabel atau tidak terhadap variabel dependent
dependent secara parsial, apakah masing- dengan kriteria test sebagai berikut :
masing variabel independent Dengan level of
berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependent, digunakan rumus
sebagai berikut : (Supranto J, 2001:44) : HASIL PENELITIAN
bj Berdasarkan hasil olah data uji
to 
Sbj validitas untuk variabel Motivasi, Insentif,
Keterangan : Komitmen Organisasi dan Kinerja semua
variabel dalam penelitian ini dapat
to = nilai t hitung dinyatakan valid karena telah memenuhi
bj = koefisien regresi asumsi uji dimana semua nilai r hitung lebih
Sbj = kesalahan baku regresi besar dari pada nilai r tabel dan untuk uji
reliabilitas nilai untuk semua variabel di atas
Kriteria test : nilai 0,60 sehingga semua butir pada
Dengan derajat kebebasan (n-k) dan level instumen penelitian ini layak untuk
of significance 95% atau  = 0,05 maka : digunakan.
Ho : bj = 0 (secara parsial tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel Uji Hipotesis
Xi terhadap Y). Ha : bj (secara 1. UjiParsial (Uji t)
Pengujian ini merupakan suatu pengujian
parsial ada pengaruh yang signifikan
individu terhadap variabel independen (X)
antara variabel Xi terhadap Y). dimana untuk mengetahui pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen (Y),
Kriteria pengujian : yaitu: variabel
Ho diterima jika –t tabel t hitung t tabel Motivasi (X1), Insentif (X2), Komitmen
Ho ditolak jika t hitung< -t tabel atau t hitung> Organisasi (X3),terhadap Kinerja
ttabel Karyawan(Y). Dalam pengujian ini
Dari tabel r untuk df (degree of freedom) ditentukan tingkat signifikan sebesar 5% (α =
= n–kdimana n= banyaknya observasi dan 0,05) dengan tingkat keyakinan sebesar 95%
k= banyaknya variabel, dengan
tingkat Sig. dalam penelitian ini adalah Kriteria uji t berdasarkan P value adalah
5% atau 0,05. Dengan menggunakan sebagai berikut:
program SPSS versi 22.0. H0 = Pvalue> (α: 0,05) maka Ho diterima.
Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan
R2 /(k 1) antara variabel independen secara parsial
F  terhadap variabel dependen.
(1  R2 ) /(n  k ) H0 = Pvalue<(α: 0,05) maka Ho ditolak.
Artinya ada pengaruh yang signifikan antara
b.Untuk menguji pengaruh koefisien regresi variabel independen secara parsial terhadap
secara simultan digunakan uji F dengan variabel dependen.
rumus (Supranto J, 2001:45) :

Jurnal Fokus Bisnis Vol.11 No.2, Desember 2012 31


1) Variabel Motivasi mengenai pengaruh motivasi, insentif dan
Hasil perhitungan variabel Motivasi(X1) komitmen organisasi terhadap kinerja
memiliki t hitung sebesar 3,373> t tabel karyawan PT Arta Boga Cemerlang cabang
0,692dengan taraf signifikan atau Pvalue Purworejo dan Kebumen yaitu sebagai
0,002 dengan α = 0,05, maka nilai berikut:
signifikan Pvalue lebih kecil dari α = 0,05
berarti Variabel Motivasiberpengaruh Y = 8,549 +0,477 X1 + 0,345 X2 + 0,445
positif terhadap Kinerja KaryawanPT
X3+ e
Arta Boga Cemerlang Cabang
Purworejo dan Kebumen. Dari persamaan di atas, dapat dijelaskan
2) Variabel Insentif sebagai berikut:
Hasil perhitungan Vairabel Insentif(X2)
memiliki t hitung sebesar 1,231< t tabel 1. Konstanta 8,549 menyatakan bahwa tanpa
1,692dengan taraf signifikan atau Pvalue adanya Variabel Motivasi, Insentif dan
0,227 dengan α = 0,05, maka nilai Komitmen Organisasi terhadap Kinerja
signifikan Pvalue lebih besar dari α= 0,05 Karyawan sebesar 8,549.
berarti Vairabel Motivasi tidak
berpengaruhterhadap KinerjaKaryawan 2. Koefisien regresi X1 sebesar 0,477
PT Arta Boga Cemerlang Cabang menunjukkan bahwa dengan adanya
Purworejo dan Kebumen. variabel Motivasi meningkatkan Kinerja
3) Variabel Komitmen Organisasi Karyawan sebesar 0,477. Hal ini
Hasil perhitungan Variabel Komitmen menujukkan semakin tinggi nilai
Organisasi memiliki t hitung sebesar koefisien regresi X1 berarti Kinerja
2,079> t tabel 1,681 dengan taraf Karyawan semakin meningkat.
signifikan atau Pvalue0,046 dengan α =
0,05 maka nilai signifikan atau Pvalue 3. Koefisien regresi X2 sebesar 0,345
lebih kecil dari α= 0,05 berarti Variabel menunjukkan bahwa dengan adanya
Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Variabel Insentif akan meningkatkan
karyawan Kinerja Karyawan PT Arta Kinerja Karyawan sebesar 0,345. Hal ini
Boga Cemerlang Cabang Purworejo dan menujukkan semakin tinggi nilai
Kebumen.. koefisien regresi X2 berarti Kinerja
4) Uji Simultan (Uji F) Karyawan semakin meningkat.
Digunakan untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan yang nyata antara
4. Koefisien regresi X3 sebesar 0,445
variabel independen (X) dengan variabel
dependen (Y) secara bersama-sama. menunjukkan bahwa dengan adanya
Berdasarkan hasil uji F dapat diketahui Variabel Komitmen Organisasi akan
bahwa nilai F hitung sebesar19,648 meningkatkan Kinerja Karyawansebesar
dengan signifikan 0,000 sedang α= 0,05 0,445. Hal ini menujukkan semakin tinggi
karena P value lebih kecil dari α= 0,05 nilai koefisien regresi X3 berarti Kinerja
berarti, Variabel Motivasi,Insentif dan Karyawansemakin meningkat.
Komitmen Organisasi bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan Pembahasan dan Implikasi Manajerial
terhadap Kinerja Karyawan.
a. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Analisis Linear Berganda Kinerja Karyawan PT Arta Boga
Alat analisis yang digunakan dalam Cemerlang Cabang Purworejo dan
penelitian ini adalah persamaan regresi linear Kebumen.
berganda. Berdasarkan hasil perhitungan
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
diperoleh persamaan regresi linear berganda

Jurnal Fokus Bisnis Vol.11 No.2, Desember 2012 32


Motivasi berpengaruh positifterhadap Komitmen Organisasi berpengaruh
KinerjaKaryawan PT Arta Boga positif. Kinerja Karyawan PT Arta Boga
Cemerlang Cabang Purworejo dan Cemerlang Cabang Purworejo dan
Kebumen dengan uji regresi berganda Kebumen dengan uji regresi berganda
variabel (X1) sebesar 0,002 berdasarkan variabel (X3) sebesar 0,046 berdasarkan
hasil SPSS 22. Nilai t hitung sebesar hasil SPSS 22. Nilai t hitung sebesar
3,373 > 1,692 dengan tingkat signifikan 2,079 > 1,692 dengan tingkat signifikan
0,002 < 0,05,hasil ini menyatakan bahwa 0,046 < 0,05,hasil ini menyatakan bahwa
Motivasi mempunyai yang pengaruh Komitmen Organisasi mempunyai yang
signifikan terhadp kinerja karyawan PT pengaruh signifikan terhadap kinerja
Arta Boga Cemerlang Cabang Purworejo karyawan PT Arta Boga Cemerlang
dan Kebumen. Implikasi manajerial dari Cabang Purworejo dan Kebumen.
hasil penelitian ini adalah perlunya Implikasi manajerial dari hasil penelitian
peningkatan terhadap motivasi karyawan ini adalah perlunya peningkatan terhadap
dalam hal ini tuntutan terhadap kualitas peningkatan Komitmen Organiasi
perkerjaan membuatPrestasi, Pengakuan, karyawan dalam hal ini yang berkaitan
Pekerjaan itu sendiri, Tanggung jawab dengan Affective commitment,
dan Pengembangan potensi diri. Continuance commitment, Normative
commitment.
b. Pengaruh Insentif terhadap
KinerjaKaryawan PT Arta Boga d. Pengaruh Motivasi, Insentif dan
Cemerlang Cabang Purworejo dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja
Kebumen. Karyawan PT Arta Boga Cemerlang
Cabang Purworejo dan Kebumen.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa
Insentif tidak berpengaruh terhadap nilai F hitung sebesar 19,648 dengan
Kinerja Karyawan PT Arta Boga signifikan 0,000 sedang α= 0,05 karena P
Cemerlang Cabang Purworejo dan value lebih besar dari α= 0,05 berarti,
Kebumen dengan uji regresi berganda variabel Motivasi, Insentif dan Komitmen
variabel (X2) sebesar 0,227 berdasarkan Organisasi bersama-sama berpengaruh
hasil SPSS 22. Nilai t hitung sebesar positif dan signifikan terhadap Kinerja
1,231 < 1,692 dengan tingkat signifikan Karyawan Karyawan PT Arta Boga
0,227 < 0,05,hasil ini menyatakan bahwa Cemerlang Cabang Purworejo dan
Insentif tidak berpengaruh terhadap
Kebumen. Sedangkan uji R2(koefisien
kinerja karyawan PT Arta Boga
determinasi) sebesar 0,622 atau 62,2%.
Cemerlang Cabang Purworejo dan
Dengan demikian, besarnya variabel
Kebumen. Implikasi manajerial dari hasil
independen dalam mempengaruhi variabel
penelitian ini adalah perlunya konsistensi
dependen sebesar 62,2% dan sisanya
terhadap Insentif karyawan dalam hal ini
variabel lain yang tidak disebutkan dalam
yang berkaitan dengan Non Material
penelitian ini sebesar 37,8%.
Insentif, Sosial Insentif dan Material
Insentif. Kesimpulan
Berdasarkan hasil olah data analisis
c. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap
kuantitatif dan pembahasan, penulis menarik
Kinerja Karyawan PT Arta Boga
kesimpulan bahwa:
Cemerlang Cabang Purworejo dan
Kebumen. 1. Berdasar kan hasil analisis regresi di atas
di simpulkan bahwa semua variabel bebas
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa (Motivasi, Insentif, dan Komitmen

Jurnal Fokus Bisnis Vol.11 No.2, Desember 2012 33


Organisasi) secara bersama-sama
memiliki pengaruh yang positif terhadap 2. Diharapkan pihak PT Arta Boga
Kinerja Karyawan PT Arta Boga Cemerlang bisa lebih meningkatkan
Cemerlang Cabang Purworejo dan komitmen karyawan melalui program-
Kebumen.. program yang bisa meningkatkan kinerja
para karyawan seperti pelatihan terhadap
2. Motivasi terbukti merupakan variabel sistem kerja sehingga dapat
yang mempunyai pengaruh positif dan membangkitkan rasa keinginan
signifikan terhadap Kinerja KaryawanPT kebutuhan dan kewajiban karyawan
Arta Boga Cemerlang Cabang Purworejo terhadap organisasi yang berimbas pada
dan Kebumen. meningkatnya kinerja karyawan.

3. Insentif terbukti merupakan variabel yang 3. Variabel Kinerja adalah gambaran


tidak berpengaruh terhadap Kinerja mengenai tingkat pencapaian
Karyawan PT Arta Boga Cemerlang pelaksanaan suatu kegiatan/ program/
Cabang Purworejo dan Kebumen. kebijaksanaan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi
4. Komitmen Organisasi terbukti merupakan yang tertuang dalam perumusan skema
variabel yang mempunyai pengaruh strategis suatu organisasi, sehingga
positif dan signifikan terhadap Kinerja diharapkan perusahaan memperhatikan
Karyawan PT Arta Boga Cemerlang dan melakukan evaluasi pekerjaan untuk
Cabang Purworejo dan Kebumen. mengetahui tingkat kinerja karyawan
dan selanjutnya dapat di tingkatkan.
5. Variabel yang paling dominan Untuk karyawan yang kinerjanya baik
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan diberikan penghargaan.
PT Arta Boga Cemerlang Cabang
4. Penelitian ini hanya menjelaskan
Purworejo dan Kebumen adalah Motivasi
62,2% pengaruh terhadap kinerja yang
karena mempunyai nilai koefisien regresi
dijelaskan oleh Motivasi, Insentif, dan
terbesar jika dibandingkan dengan nilai
Komitmen Organisasi, jadi masih
Standardized Coefficients(Beta.0,418).
banyak variabel lain yang belum diteliti
yang berpengaruh terhadap kinerja yang
Saran
bisa di jadikan model penelitian
1. Penelitian ini membuktikan bahwa
selanjutnya.
variabel yang paling mempengaruhi
Kinerja Karyawan PT Arta Boga 5. Saran bagi penelitian yang akan datang
Cemerlang Cabang Purworejo dan yaitu penelitian ini dapat dijadikan
Kebumen adalah Motivasi. Karena itu referensi untuk menambah pengetahuan
pihak PT Arta Boga Cemerlang dan sekaligus sebagai bahan
khususnya Cabang Purworejo dan perbandingan untuk penelitian yang
Kebumen diharapkan selalu memantau serupa, dan juga mengembangkan
hasil kerja setiap karyawan secara rutin penelitian ini dengan menambah
Setiap minggunya agar dapat variabel lain karena masih banyak
membangkitkan motivasi pada karyawan tentang variabel kinerja.
yang lain sehingga kinerja karyawan
akan meningkat, dan perusahaan dapat DAFTAR PUSTAKA
memberikan penghargaan kepada
karyawan yang dapat menyelesaikan Ardana et al. (2012). Manajemen Sumber
pekerjaan sesuai ketentuan, dan Daya Manusia. Yogyakarta: Graha
memberikan kepercayaan penuh Ilmu.
terhadap karyawan.

Jurnal Fokus Bisnis Vol.11 No.2, Desember 2012 34


Arikunto Suharsimi, 2003, Rifa’i, Veithzal. 2006. Performance
Prosedur Penelitian suatu Appraisal. Jakarta: Raja Grafindo
Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Persada
Jakarta.
Robbins, Stephen, P., 2001. Organizational
Arikunto, S. (2002) Prosedur Penelitian Behavior, Ninth Edition, New Jersey:
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Prentice Hall International, Inc.
Rineka Karya.
Sedamaryanti, Dr, M. Pd. 2001.
Ghozali, Imam ”Aplikasi Panduan Sumber Daya Manusia dan
Multivariate dengan SPSS”, Badan Produktivitas Kerja. Bandung: CV
Penerbit Universitas Diponegoro, Mandar Maju.
Sermarang, 2005.
Simamora, H. (2004). Panduan Riset
Hasibuan, Malayu S.P., 2003, Manejemen Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia.
Sumber Daya Manusia, Jakarta, Bumi
Aksara. Sedarmayanti, (2004), Manajemen
Perkantoran.Bandung : Mandar Maju
George Jennifer, M.George, and Gareth
R.Jones. 2005. Understanding and Sedarmayanti, (2005), Tata Kearsipan
Managing Organizational Behaviour. dengan Memanfaatkan Teknologi
Fifth Edition. Upper Saddle River: Modern.Bandung : Mandar Maju
Pearson PrenticeHall. Sugiyono.(2003) Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Greenberg, J. Dan Baron, R.A. (2005).
Behaviour in Organizations, Supranto, J. 2001. Statistik: Teori dan
Understandingand Managing The Aplikasi. Edisi keenam. Erlangga.
Human Side of Work. Third Edition. Jakarta.
Massachuscets: Alliand Bacon.
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional.
Luthans, F, 2005, Perilaku Organisasi, Edisi Yogyakarta: Andi.
10, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Soedjono.2005. Pengaruh Budaya Organisasi
Mangkunegara. A. A. P. 2000. Manejemen Terhadap Kinerja Organisasi dan
Sumber Daya Manusia Perusahaan. Kepuasan Kerja Karyawan pada
cetakan keempat, Bandung: PT. Terminal Penumpang Umum di
Remaja Rosdakarya Surabaya, Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan Vol 7 no 1.
Melania Tjitradjaya, 2009.
Pengaruh Insentif dan Motivasi Sutrisno, Edy. (2004). Manajemen Sumber
Terhadap Kinerja Karyawan Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Pada PT. Multimas Makmur
Pratama. Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005.
Nitisemito, Alex.S. 2006. Manejemen Manajemen Publik. Jakarta:Grasindo.
Personalia Manajemen Sumber
Daya Manusia. Edisi keempat. Wibowo. (2010). Manejemen Kinerja.
Jakarta: Ghalia Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ranupandojo dan Suad Hasan, 2004,
Manajemen Personalia, Edisi
Keempat, BPFE, Yogyakarta.

Jurnal Fokus Bisnis Vol.11 No.2, Desember 2012 35


Jurnal Fokus Bisnis Vol.11 No.2, Desember 2012 36

Anda mungkin juga menyukai