Anda di halaman 1dari 4

PAPER

“PERAN FUNGSI DAN PELESTARIAN


ARSITEKTUR VERNAKULAR”

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Arsitektur Vernakular / Etnis

Disusun oleh:

DIAN ASHARI (D051181024)

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
A. Karakteristik Arsitektur Vernakular

Menurut Turan Mete, Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan
berkembang dari arsitektur rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan berakar pada
tradisi etnik, serta dibangun oleh tukang berdasarkan pengalaman (trial and error),
menggunakan teknik dan material lokal serta merupakan jawaban atas setting
lingkungan tempat bangunan tersebut berada dan selalu membuka untuk terjadinya
transformasi.

Beberapa karakteristik Bangunan Vernakular yaitu :


a. Arsitektur vernakular mencakup rumah tinggal dan bangunan lainnya yang
berkaitan dengan konteks lingkungan dan sumber daya setempat/lokal,
individu atau masyarakat setempat yang memilikinya, mencakup : rumah
tinggal, rumah petani di lahan pertanian, bangunan untuk menyimpan hasil
pertanian atau ternak, kincir air, bangunan tempat bekerja pengrajin, lumbung,
dan balai adat (Brunskil dalam Gartiwa,2011).
b. Bentuk arsitektur yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan dasar suatu
komunitas masyarakat, nilai-nilai, ekonomi, cara pandang hidup suatu
masyarakat tertentu. Aspek fungsi sangat dominan,namun tidak dibangun untuk
mengedepankan estetika atau hal-hal yang bersifat gaya/langgam, kalaupun
ada, sedikit sekali peranannya. Hal ini dibedakan dengan arsitektur elit, yang
dicirikan oleh unsur-unsur gaya desain sengaja dilahirkan untuk tujuan estetik
yang melampaui kebutuhan fungsional suatu bangunan (Oliver,1993).
c. Arsitektur yang tanpa dirancang bangun oleh pengrajin, tanpa peran seorang
arsitek professional, dengan teknik dan material lokal, lingkungan lokal : iklim,
tradisi ekonomi (Rudofsky,1965)
d. Bentuk bangunan vernakular bersifat kasar, asli lokal, jarang menerima inovasi
dari luar, karena didasarkan pada kebutuhan manusia dan ketersediaan material
bangunan setempat. Sehingga fisik dan kualitas estetika, bentuk dan struktur
serta tipologi bangunannnya dipengaruhi oleh kondisi geografi (Masner,1993).
e. Bangunan vernakular bersifat abadi yaitu memiliki keberlakuan yang panjang,
konstan/terus menerus yang diperoleh dari reaksi naluriah/spontan/tidak sadar
diri terhadap kondisi lingkungan alam setempat (Jackson,1984).
f. Arsitektur vernakular adalah produk budaya pertukangan secara manual dalam
membangun yang didasarkan pada logika sederhana, diulang dalam jumlah
terbatas sebagai adaptasi terhadap iklim, bahan, dan adat istiadat setempat.
g. Pola transfer pengetahuan dilakukan secara verbal (tidak tertulis) dari generasi
ke generasi berikutnya individu-individu dibimbing oleh suatu rangkaian
konvensi (aturan tidak tertulis), yang dibangun dalam lokalitasnya
(Oliver,1993).

B. Peran Fungsi

Arsitektur vernakular menjadi salah-satu identitas sebuah kelompok masyarakat.


Antara wujud arsitektur vernakular suatu kelompok masyarakat di wilayah tertentu
tidaklah sama dengan yang ada di wilayah lain. Arsitektur vernakular lahir dari
masyarakat itu sendiri berdasarkan trial and error, sehingga sudah tentu wujud
arsitektur vernakular berperan sebagai respon terhadap lingkungannya. Masyarakat
mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan baik itu terhadap iklim, potensi
bencana di daerah tersebut, dan sebagainya. Sehingga muncullah teknologi bangunan
sederhana yang tepat guna. Dengan begitu karya arsitektur vernakular yang
terbentuk memberikan rasa aman dan nyaman karena tanggap terhadap iklim
maupun bencana. Selain itu, masyarakat juga menggunakan potensi sumber daya
alam di sekitarnya. Misalnya dengan menggunakan material-material lokal.
Sehingga dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada (rasa kebergantungan
dengan alam), masyarakat juga berusaha untuk menjaga kelestariannya dengan tidak
menggunakan secara berlebihan dan terus menjaga agar ketersediannya tetap terjaga,
misal dengan melakukan penanaman ulang.

C. Pelestarian Arsitektur Vernakular

Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan dalam melestarikan Arsitektur
Vernakular Indonesia.
1. Melakukan pelestarian, misalnya dilestarikan sebagai monumen.
2. Melakukan perawatan dan dokumentasi.
3. Membangun bangunan baru dengan gaya vernakular (neo-vernakular).
Setidaknya tetap terjaga identitas arsitektur vernakular daerah setempat.seperti
menerapkannya pada bangunan pemerintahan.
4. Memberikan pemahaman tentang Arsitektur Vernakular serta peran dan
fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA
“Arsitektur Vernakular Indonesia Peran Fungsi dan Pelestarian di dalam
Masyarakat” 2019. [Online]. Available:
https://www.google.com/amp/s/iaaipusat.wordpress.com/2012/03/19/arsitektur
vernakular-indonesia-peran-fungsi-dan-pelestarian-di-dalam-masyarakat/amp/ .
[Diakses 21/2/2020].

Aryanti, T., Nuryanto. (2009). Arsitektur Vernakular (Tradisional) Indonesia.

Pertemuan-1-Arsitektur-Vernakular-Indonesia.pdf

Purbadi, Y. D. (2015). Menelusuri dan Memahami Arsitektur Vernakular Nusasntara.


Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Sani, AA. “Kajian Vernakular”. 2015. [Online]. Available:


http://eprints.undip.ac.id/59777/3/BAB_II_LANDASAN_TEORI.pdf. [Diakses
21/2/2020].

Wiranto. (1999). Arsitektur Vernakular Indonesia : Perannya Dalam Pengembangan Jati


Diri. Dimensi Teknik Arsitektur, 27(2), 15-20.

Anda mungkin juga menyukai