Disusun Oleh :
Pendamping:
KUPANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemerintah Daerah sebagai pengurus dan penyelenggara layanan publik memiliki
kewenangan yang luas untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat setempat. Namun
demikian, keberhasilan Pemerintah Daerah dalam menjalankan peranannya tersebut sangat
ditentukan pada tingkat kualitas pelayanan publik yang disediakan. Salah satu upaya untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan publik tersebut adalah dengan melakukan
evaluasi untuk menilai kinerja pelayanan yang disediakan oleh berbagai Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD). Secara garis besar terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan
untuk menilai kinerja pelayanan publik, yaitu, pendekatan yang melihat kinerja pelayanan
dari perspektif pemberi layanan, dan dari perspektif pengguna layanan atau publik.
Untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kota Kupang, serta mengupayakan
perbaikan kinerja layanan publik secara berkelanjutan, khususnya dalam bidang kesehatan,
maka Pemerintah Kota Kupang melalui UPTD Puskesmas Pasir Panjang dirasakan perlu
melakukan SKM bagi seluruh masyarakat yang terdaftar dalam cakupan wilayah kerja
Puskesmas Pasir Panjang.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) berperan menyelenggarakan upaya
kesehatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Upaya yang
diselenggarakan di puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan
Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan
oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini memberikan daya ungkit paling besar
terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan komitmen global dan nasional.
Dalam hal pelayanan sehari-hari puskesmas pasir panjag memiliki unit layanan
UKP berupa kesehatan ibu dan anak (KIA), Manajemen terpadu bayi sakit (MTBS), poli
umum dan poli IMS. Dalam mini project ini saya menyoroti waktu tunggu pasien dipoli
umum. Waktu tunggu dipoli umum sendiri banyak dipengaruhi faktor. Dimana dari awal
mulai pasien mengambil nomer antrian, penyediaan rekam medis, pengkajian awal oleh
perawat dan pengecekkan tanda-tanda vital beserta antropometri hingga akhirnya pasien
datang berkonsultasi dengan dokter
Sesuai dengan SK Walikota Kupang tentang Indikator Mutu klinis pelayanan di
puskesmas dimana, tertera waktu tunggu poli umu sesuai SK walikota adalah kurang dari
60 menit.
2. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas tentang kondisi yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Pasir
Panjang , dapat disimpulkan permasalahan utama yang perlu digali faktor-faktor apakah
yang mempengaruhi lamanya waktu tunggu di laboratorium
3. Tujuan
3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui waktu tunggu pasien di laboratorium puskesmas pasir panjang
3.2 Tujuan khusus
3.2.1 Diketahuinya gambaran tingkat waktu tunggu pasien di laboratorium
3.2.2 Diketahuinya gambaran waktu mulai pasien selesai diperiksa di poli atau gadar
sampai hasil sampel laboratorium keluar.
4. Manfaat
4.1 Bagi Penulis
4.1.1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman bagi penulis
dalam meneliti secara langsung di lapangan.
4.1.2 Untuk memenuhi salah satu tugas peneliti dalam menjalani program internsip
dokter umum Indonesia.
4.2 Bagi Masyarakat
4.2.1 Hasil penelitian ini diharapkan agar meningkatkan pelayanan di laboratorium
puskesmas pasir panjang
Pada Januari Tahun 1992, status Puskesmas Pembantu Pasir Panjang berubah menjadi
puskesmas induk rawat jalan (Non Perawatan) dan memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat Kelurahan Lasiana, Oesapa, Kelapa Lima, Pasir Panjang, Nefonaek, Oeba, Fatubesi,
dan Tode Kisar. Pada awal tahun 2000 terjadi pemekaran wilayah kelurahan Oesapa menjadi 3
kelurahan yaitu Keluharan Oesapa, kelurahan Oesapa barat dan kelurahan Oesapa Selatan.
Dengan demikian wilayah kerja Puskesmas Pasir Panjang mencakup 10 kelurahan dalam wilayah
kecamatan Kelapa Lima.
Pada Tahun 2004 Puskesmas Pasir Panjang berubah status menjadi Puskesmas Pasir
Panjang Perawatan ( Rawat jalan dan Rawat Inap), dan pada tahun 2009 berpindah lokasi ke
kelurahan Nefonaek dengan meminjam Gedung FKPPI (Forum Komunikasi Putra/I
Purnawirawan dan putra/I TNI-POLRI) untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Kemudian pada tahun 2010 terjadi pemekaran wilayah oleh pemerintah Kota Kupang sehingga
Puskesmas Pasir Panjang berada kelurahan Nefonaek, kecamatan Kota Lama, dengan wilayah
kerja mencakup 5 kelurahan yakni Kelurahan Pasir Panjang, Nefonaek, Oeba, Fatubesi dan Tode
Kisar dengan Luas wilayah kerja sebesar 2,2 km 2.
Puskesmas Pasir Panjang mulai berbenah diri melalui program reformasi puskesmas yang
bekerja sama dengan pemerintah kota kupang dan AIPMNH serta koordinasi dengan lintas sector
dan masyarakat sebagai pengguna layanan sebagai PUSKESMAS REFORMASI pada bulan
April tahun 2013. Wilayah Kerja Puskesmas Pasir Panjang berbatasan dengan wilayah-wilayah
sebagai berikut :
Berdasarkan data dari kantor kecamatan Kota lama, jumlah penduduk diwilayah
puskesmas Pasir Panjang pada tahun 2017 berjumlah 23.876 jiwa, dengan jumlah laki-laki
12.918 jiwa dan perempuan 11.678 jiwa
2. Penyebaran Penduduk
terhadap
penduduk)
I. Puskesmas Induk
1 Dokter 1/10.000 4 pns 1 sekolah
pddk
3 Sarjana/D3
AKL
11 Lain-lain 9
II. Puskesmas
Pembantu
2 Bidan 4 pns
SUMBER DANA
Pada Tahun 2017, Puskesmas Pasir Panjang mendapat dukungan dana sebesar Rp.
1.670.887.701,- untuk melaksanakan semua kegaiatan operasional puskesmas. Sumber-sumber
dana tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
1 APBD 206.148.732
3 JKN 1.042.554.000
TOTAL 1.670.887.701
BAB II
METODE
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di puskesmas pasir panjang dalam hal ini masuk dalam ruang lingkup
kerja kota kupang dan diambil datanya dari akhir di Desember 2019 sampai akir Januari 2020
Populasi target penelitian ini adalah dewasa dan anak yang diperiksakan specimen
darahnya di Puskesmas Pasir Panjang
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pasien dewasa dan anak yang diperiksakan
specimen darahnya di laboratorium.
3.4.3. Sampel:
{ λ2 . N . P .Q }
S= 2 2
{d ( N−1 )+ λ . P .Q }
S = jumlah sampel
d = 0,0
3.5. Variabel Penelitian
Variabel terikat pada penelitian ini adalah pasien dewasa yang diperiksakan specimen
darahnya di laboratorium.
Penelitian in menggunakan data primer. Data primer diperoleh dengan menghitung waktu
dari mulai pasien selesai diperiksa dipoli ataupun gadar sampai dengan hasil pemeriksaan
1. Alat ukur
Waktu dari mulai pasien selesai diperiksa dipoli ataupun gadar sampai dengan hasil
Pengambilan data dilakukan dengan memilih secara random pasien yang mengunjungi
laboratorium. Mulai Waktu dari mulai pasien selesai diperiksa dipoli ataupun gadar sampai dengan
Informed consent
Wawancara
Pengolahan data
3.9. Analisis Data
berbagai faktor akibat dari lamanya waktu tunggu dipoli umum. Data yang terkumpul
nanti akan dipisahkan antara yang mencapai target respon sesuai SOP Puskesmas pasir
panjang dan yang tidak mencapai target SOP Puskesmas Pasir panjang.
BAB IV
ANALISA DATA
4.1 Tabel Waktu Tunggu Laboratorium
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
>150 menit 100-150 menit 50 - 100 menit <50 menit
Dari data primer yang didapat pada wawancara kepada pasien yang berobat
dipoli puskesmas pasir panjang. Dimana dari jumlah sample yang digunakann didapatkan
melalui table morgan krijecr dengan jumlah kunjugan poli umum pada bulan desember
2018 sebanyak 1120 pasien dengan jumlah sample yang harus digunakan sesuai tabel
morga krijerr adalah 220 sample. Dimana dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok
waktu tunggu >150 menit, 100-150 menit, 50-100 menit, dan <50 menit. Didapatkan data
sebagai berikut dimana untuk waktu tunggu terlama >150 menit terdapat 90 orang yang
mengalami waktu tunggu di poli umum atau (40,9%). Sementara untuk waktu tunggu
dipoli umum selama 100-150 menit terdapat sebanyak 40 orang pasien dengan presentase
( 18,2%). Sementara untuk waktu tunggu 50-100 menit terdapat sebanyak 35 orang
dengan presentase ( 15,9% ). Sementara untuk waktu tunggu <50 menit terdapat sebanyak
55 orang ( 25% ). Dari hasil olah data tersebut didapatkan bahwa indicator waktu
pelayanan Laboratorium yang belom sesuai sebesar 40,9 %.
1.1.1 Analisis Penyebab Masalah dan pemecahan masalah
Analisis Penyebab Masalah
Dari hasil analisis sebab akibat masalah tersebut, maka dapat disimpulkan
dalam diagram Ischikawa (diagram tulang ikan/fishbone) sebagai berikut :
Pemecahan Masalah
1. Man
Masalah :
Kurangnya tenaga dokter dipoli umum
Banyaknya jumlah pasien dalam satu hari
Kurangnya tenaga pendaftaran
Kurangnya tenaga untuk pengkajian awal pasien
Pemecahan Masalah :
Menambah tenaga kerja di bidang penyedia rekam medis dan perawat untuk
pengkajian awal pasien
Menambah tenaga pendaftaran
2. Material
Masalah :
Kurangnya informasi cara pendaftaran
Petugas pendaftaran yang kurang
Pemecahan Masalah :
Memberikan standing banner di depan pintu masuk puskesmas
Menambah petugas pendaftaran
3. Metode
Masalah :
Semua pasien baik yang hanya meminta rujukan dan meminta resep kronis
harus bertemu dokter
Pemecahan Masalah :
Pemisahan antara pasien yang harus bertemu dokter karena klinis , dan yang
hanya meminta rujukan dan obat kronis
4. Environment
Masalah :
Banyaknya kunjungan pasien setiap harinya terutama dihari libur dan senin.
Kurang luasnya ruang pengkajian dan ruang balai pengobatan umum
Pemecahan Masalah :
Dilakukannya pengambilan antrian secara online dan perkiraan nomer itu
dipanggil agar waktu tunggu pasien lebih singkat
Melakukan renovasi pelebaran balai pengobatan umum
MATERIAL MAN
ENVIROMENT METHODE
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari data primer yang didapat tentang waktu tunggu poli
umum hampir 120 orang dari 290 sampel mendapatkan waktu tunggu 60 menit dimana sesuai
dengan SK walikota kupang dimana respond time untuk balai pengobatan umum adalah 60
menit. Sementara sebagian yang mendapatkan waktu tunggu 100 menit dan 90 menit
sebanyak 50 orang dari 290 orang. Dapat disimpulkan bahwa pencapaian waktu tunggu dipoli
umum puskesmas pasir panjang telah memenuhi target SK Walikota Kupang.
5.2 Saran
Menambah tenaga dokter umum di balai pengobatan umum Puskesmas Pasir Panjang
Menambah tenaga di loket pendaftaran
Melakukan Pengantran rekam medis yang lebih cepat ke balai pengobatan umum
Melakukan Renovasi Pelebaran Balai Pengobatan Umum
Menambah lagi tenaga pengkajian awal medis
Melakukan pembatasan nomer antrian balai pengobatan Umum
Memisahkan antara pasien yang bertemu dokter dan hanya yang meminta obat kronik
dan rujukan
Melakukan sosialisasi berkala tentang cara pendaftran di puskesmas pasir panjang
atau dengan menggunakan standing banner
Melakukan pendaftaran online dan waktu perkiraan pasien dipanggil ke poli