DISUSUN KELOMPOK 3 :
FAHMI
FAUZIAH H.TAMBUALA
FIRMANSYAH
HENI PURWANTI
HERRY
ICHLAS TRIBAKTI
ISTIQOMAH
KATA PENGANTAR
1
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah sebagai tugas mata kuliah
etika keperawatan yang berjudul “Kode Etik Keperawatan Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI)” tepat waktu. Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari
berbagai pihak.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk kemajuan makalah ini di masa mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
2
Halaman Judul
Kata Pengantar........................................................................ 2
Daftar Isi.................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................... 4
A. Latar Belakang..................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................ 4
C. Tujuan.................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................ 5
BAB IV PENUTUP...................................................................... 13
A. Kesimpulan.......................................................................... 13
B. Saran.................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
maksimal disebabkan karena banyak perawat yang berperan sebagai pemberi pelayanan
kesehatan belum memahami kode etik keperawatan yang telah disusun oleh Dewan
Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas
Oleh karena itu, penyusun tertarik untuk membahas tentang konsep kode etik
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
4
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
1. Kode etik
pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan
perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat
selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik
dapat dihindarkan.
b. Kode etik adalah suatu pernyataan formal mengenai suatu standar kesempurnaan
c. Kode etik adalah prinsip etik yang digunakan oleh semua anggota kelompok,
untuk bimbingan perilaku & sebagai framework untuk pengambilan keputusan. Kode
etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pinpinan Pusat Persatuan
Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta pada tangal
29 November1989.
B. TUJUAN
5
Pada dasarnya, tujuan kode etik keperawatan adalah upaya agar perawat, dalam
menjalankan setiap tugas dan fungsinya, dapat menghargai dan menghormati martabat
1. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau pasien, teman
sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi keperawatan maupun
keperawatan.
C. FUNGSI
Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status
2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin hubungan
6
3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi
1. Respek
hak pasien yaitu hak untuk dihargai, hak untuk menerima dan menolak trietmen.
e. Kepekaan perawat dituntut untuk dapat menghargai hak pasien yang berarti
rekan-rekan kerjanya seperti dokter, pekerja sosial, ahli gizi dan lain-lain.
2. Otonomi
a. Otonomi berkaitan dengan hak seorang pemimpin untuk mengatur dan membuat
7
terutama yang berkaitan dengan situasi dan kondisi, latar belakang individu,
memilih bagi diri mereka sendiri, apa yang menurut pemikiran dan
c. Dengan demikian akan melibatkan konsep diri dalam menentukan nasib atau
a. Kemurahan hati berkaitan dengan kewajiban untuk melakukan hal yang baik dan
b. Kesulitan muncul pada waktu menentukan siapa yang harus memutuskan hal
sendiri kecuali bagi mereka yang tidak dapat melakukannya seperti bayi, orang
d. Permasalahan lain yang muncul berpusat pada “apa yang disebut baik” dan “apa
e. Sebagai contohnya adalah suatu keputusan yang harus diambil, apakah lebih
hati-hati.
4. Non-Maleficence
a. Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk tidak dengan sengaja
8
b. Kerugian atau cidera dapat diartikan adanya kerusakan fisik seperti nyeri,
kecacatan, kematian atau adanya gangguan emosi yang antara lain adalah
c. Kerugian juga dapat berkaitan dengan ketidak adilan, pelanggaran atau berbuat
kesalahan.
d. Beberapa kewajiban yang berasal dari prinsip non-maleficence antara lain adalah
suatu larangan seperti: jangan membunuh atau menghilangkan nyawa orang lain,
jangan menyebabkan nyeri atau penderitaan pada orang lain, jangan membuat
orang lain tidak berdaya , jangan melukai perasaan orang lain, Prinsip ini
5. Veracity (Kejujuran)
c. Perawat harus dapat menyingkap semua informasi yang diperlukan oleh pasien
6. Konfidensialitas (Kerahasiaan)
9
pembeberan rahasia “selama informasi tersebut relevan dengan kasus yang
ditangani”.
7. Fidelity (Kesetiaan)
a. Kesetiaan berkaitan dengan kewajiban untuk selalu setia pada kesepakatan dan
8. Justice (Keadilan)
a. Keadilan berkenaan dengan kewajiban untuk berlaku adil kepada semua orang.
b. Perkataan adil sendiri berarti tidak memihak atau tidak berat sebelah.
d. Dampak dari prinsip ini antara lain adalah tuntutan masyarakat kepada
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang
10
b. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara
asuhan keperawatan.
tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang
c. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
11
b. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan,
keterampilan dan pengalamannya kepada sesama perawat serta
menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam
rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
4. Tanggung Jawab Perawat terhadap Profesi Keperawatan
a. Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan
profesionalnya secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama
dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.
b. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi
yang luhur.
c. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam
kegiatan dan pendidikan keperawatan.
d. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu
organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.
5. Tanggung Jawab Perawat terhadap Negara
a. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai
kebijaksanaan yang diharuskan oleh pemerintah dalam bidang
kesehatan dan keperawatan.
b. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam
menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada
masyarakat.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
konsep kode etik keperawatan yang disusun oleh Persatuan Perawat Nasional
Indonesia karena konsep tersebut merupakan dasar bagi seorang perawat untuk
B. SARAN
Konsep kode etik keperawatan harus terus diberlakukan secara maksimal oleh seorang
perawat dan dijaga oleh pihak yang berwenang demi tercapainya tujuan, prinsip dan
fungsi dari konsep kode etik keperawatan, dengan demikian tercapailah derajat
13
DAFTAR PUSTAKA
Semarang Jakarta
Stikes A. Yani
- https://ppni-inna.org/doc/ADART/KODE_ETIK_KEPERAWATAN_INDONESIA.pdf
- https://www.academia.edu/32348620/MAKALAH_KODE_ETIK_KEPERAWATAN_P
ROGRAM_STUDI_ILMU_KEPERAWATAN
14