Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.1 Biografi
Florence Nightingale, seorang wanita pelopor ilmu keperawatan modern,
lahir 12 Mei 1820 ketika orang tuanya sedang dalam tour yang cukup lama di
Eropa. Orang tuanya, Edward dan Frances Nightingale, menamai putrinya
sesuai dengan tempat kelahirannya, Florence, Italia. Nightingale merupakan
keluarga kaya dan terdidik dari keluarga Victoria. Dalam pertumbuhannya,
Nightingale diajar oleh ayahnya dengan matematika, bahasa, agama dan
filsafat.
Di usia belasan tahun aktif di perkumpulan aristokratik, tetapi ia merasa
bahwa hidupnya harus lebih bermanfaat. Di tahun 1837, dia membeberkan
dalam buku hariannya bahwa “Tuhan berbicara kepadaku dan memanggilku
untuk melayaninya”. Di tahun 1851, Nightingale pergi ke Kaiserswerth,
Jerman, mengikuti pelatihan perawatan pertama kalinya. Setelah meninggalkan
Kaiserswerth, ia melanjutkan latihan memanfaatkan fasilitasfasilitas di rumah
sakit, panti-panti asuhan dan lembagalembaga amal. Di tahun 1853, ia menjadi
pengawas (superintendent) rumah sakit penderita cacat bagi wanitawanita
keluarga bangsawan di London.
Selama perang Crimea, Nightingale menjadi tenaga sukarela di Scutari,
Turki. Di sana, ia mengelola departemen perawatan dan mencurahkan usaha
nya untuk mengeliminir masalahmasalah kebersihan di bangsal rumah sakit.
Pada waktu itu para pekerja wanita di rumah sakit belum cukup baik, kurang
diandalkan, atau kurang berpendidikan. Belum ada perawat yang terlatih dan
belum ada Palang Merah Inggris.Karenanya, Nightingale berusaha mencari dan
mendapatkan bantuan dari sustersuster yang berbaik hati (sisters of mercy).
Kondisi di barakbarak militer sangat menyedihkan. Ditambah lagi prajurit yang
terluka, mereka menderita karena udara terbuka, radang dingin, gangguan
kuman, dan penyakit. Jumlah ruangan sedikit, kakus/jamban yang ditutup,
tangkitangki limbah (septitank) yang penuh, dan air yang terkontaminasi.
Pasien yang tidak mendapatkan makanannya akhirnya mati kelaparan. Tidak
ada mejameja operasi atau anesthesia (berhubungan dengan pembiusan).
Pekerjaan Nightingale membuat ia dikenal di tengah kaum lakilaki. Mereka
menyebutnya “Wanita dengan Lampu (Lady of the Lamp)” demi mengenali
lentera lilin buatan Turki yang ia bawa melewati koridorkoridor yang dipenuhi
prajurit yang terluka. Ketika di Scutari Nightingale terkena sakit kritis karena
demam Crimea, yang kemungkinan adalah thypus. Nightingale kembali ke
Inggris setelah perang dan mendirikan lembaga pengajaran untuk perawat di
rumah sakit St. Thomas dan rumah sakit King’s College di London. Lembaga
ini didirikan dari dana yang diperoleh atas jasanya selama dalam peperangan.
Nightingale tetap menjalin kontak dengan alumni-alumninya melalui suratsurat
yang berisi dorongan semangat. Dalam beberapa tahun setelah berdiri, sekolah
Nightingale mulai menerima permintaan perawat-perawat bagi sekolahsekolah
baru rumah sakit di seluruh dunia dan reputasi Florence Nightingale sebagai
pelopor ilmu perawatan modern mulai dipercaya. Selama karirnya Nightigale
memfokuskan pada perbaikan kebersihan di militer, rumah sakitrumah sakit
militer dan masalah kebersihan di India dan di tengah kelompokkelompok
masyarakat yang miskin di Inggris. Dia menulis Notes on Matters Affecting the
Health, Efficiency, and Hospital Administration of the British Army Founded
Chiefly on the Experience of the Late War (Nightingale, 1858a), Notes of
Hospitals (1858), Notes on the Sanitary State of the Army inIndia (1871b), dan
Life or Death in India (1874). Atas usahanya, Nightingale menerima sejumlah
penghargaan, termasuk medali penghargaan (Order of Merit) dari Raja Edward
VII, Cross of Merit dari Jerman, dan Secours aux Blesses Militaires dari
Prancis. Nightingale menulis antara 15.000 hingga 20.000 surat kepada
temanteman dan membedakannya berdasarkan pengetahuan. Hal ini sering kali
menampakkan keyakinannya, pengamatan dan keinginannya demi perubahan
atas penanganan kesehatan (health care). Dia bekerja hingga usianya 80
tahunan, mengumpulkan data dan menulis seputar ilmu perawatan dan
penanganan kesehatan. Dia menikmati usia tuanya yang sehat sebelum
menurun kemampuan penglihatannya, yang membuatnya sulit untuk membaca
dan menulis. Dia dikenal luas atas pengetahunnya, semangatnya, serta
kedermawanannya. Florence Nightingale tutup usia pada tanggal 13 Agustus
1910, dalam usia 90 tahun.

Anda mungkin juga menyukai