َُ َّ َ ُ ُ َ َ ٌ َ َ َّ َ َ َ َ
ً�ط َو ُه َو َي ْقد ُر َع َل ْيه َ ْعدا َتَ ْ ُ ْ َ ْ ش { أال إن ْأوِل َي َاء هللاِ ال خ ْوف َعل يْ ِ� ْم َوال ْه ي ْ� َزنون ال ِذ ي نَ� َآم ُنوا َوكنوا: قال هللا ت َعال
kedua, Tahun 1435 H. Dr. Sulaiman
ِ ِ ْ
ٍ ب� ِك ر ك ٍن أو1-ِ
bin ‘Abdillah Al-Qushair. Penerbit
ُ َ َ َ َ َّ ُ َ َ ُ ُ ُ شْ َ ف َ َ ُّ ْ َ َ ف آ
َ ِ َ ال ِخ َر ِة َال َت ْب ِد َيل ِل
ً ْ َ َْ ً ْ َ َْ ات هللا ذ ِلك ُه َو الف ْوز
Maktabah Dar Al-Minhaj.
أوسوا أو ج�ال ِ ك �يتقون لم الب�ى ي� احلي ِاة الدنيا و ِ ي
َ
} �ُ الع ِظ ي
“Shalat itu batal karena: 1- dengan
meninggalkan rukun atau syarat padahal ia
Allah Ta’ala berfirman,
mampu melakukannya; meninggalkan di sini
dengan sengaja, lupa, atau tidak tahu.” “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu
bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan}
di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu
adalah kemenangan yang besar.” (QS. Yunus: 62-64)
* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat Al- Tingkatan Wali Allah
Quran dan Hadits Nabi g
Perlu diketahui bahwa wali Allah ada dua macam:
CV. Rumaysho 1. As-saabiquun al-muqorrobun (wali Allah terdepan);
Pesantren Darush Sholihin, Dusun Warak, RT. 08, RW. 02, Desa Girisekar, Kecamatan
Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55872.
Informasi: Website: 2. Al-abror ash-habul yamin (wali Allah pertengahan).
085200171222 Rumaysho.Com | RemajaIslam.Com | Ruwaifi.Com
As-saabiquun al-muqorrobun adalah hamba beriman paling dahulu. Mereka itulah yang berbuat, dan kakinya yang ia gunakan untuk ini, “Beribadahlah sampai yakin”, yaitu
* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat Al-Quran dan Hadits Nabi g
Allah yang selalu mendekatkan diri pada didekatkan kepada Allah. Berada dalam jannah berjalan. Jika dia meminta kepadaku, pasti aku beribadahlah sampai pada tingkatan makrifat.
Allah dengan amalan sunnah di samping kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang beri. Jika dia meminta perlindungan kepada- Ketika sudah sampai tingkatan makrifat,
melakukan yang wajib serta dia meninggalkan yang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang- Ku pasti aku lindungi.’” (HR. Bukhari, no. maka tidak ada lagi beban syariat. Tidak lagi
yang haram sekaligus yang makruh. orang yang kemudian.” (QS. Al-Waqi’ah: 1-14). 6502). Lihat Al-Furqan, hlm. 47 dan 51. wajib shalat dan ibadah lainnya. Ibnu Katsir
menyatakan bahwa keyakinan semacam itu
Al-abror ash-habul yamin adalah hamba Allah Penyebutan dua macam wali ini juga ada Di antara pelajaran penting dari hadits wali,
adalah kufur, sesat dan jahil. Karena para
yang hanya mendekatkan diri pada Allah dalam hadits qudsi berikut. manfaat amalan sunnah adalah:
Nabi ‘alaihimush shalaatu was salaam, begitu
dengan amalan yang wajib dan meninggalkan
َ َ َ َ ُ َْ ُ َ َ ْ َ َُ ََْ َ ض • mendapatkan cinta Allah pula para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa
yang haram, ia tidak membebani dirinya
dengan amalan sunnah dan tidak menahan
قال: قال،� هللا عنه عن أ ِب ي� هر ي�ة ر ِ ي • mendapatkan ma'iyatullah (pertolongan
sallam adalah yang paling mengenal Allah.
َ َ َ َ َ َّ ُ َُ
َم ْن:هللا ت َعال قال
Mereka tahu cara menunaikan kewajiban pada
diri dari berlebihan dalam yang mubah. Allah pada pendengaran, penglihatan,
«إن ِ : ﷺ ِهللا ول رس tangan, dan kaki)
Allah. Mereka juga tahu bagaimanakah sifat
ََ َ
ْ َ َ ً
َو َما تق َّر َب.َع َادى ِ يل َ ِول ّيا فق ْد آذن ُت ُه ِب� َحل ْر ِب
Mereka inilah yang disebutkan dalam firman Allah yang mulia. Mereka tahu bagaimanakah
Allah Ta’ala, • doanya mudah dikabulkan. mengagungkan Allah dengan benar. Walau
ْ َ َ َ ْ َ َ
ٌ َ ْ َ ُ ْ َ َ � ٍء أ َح َّب ِإ َّيل ِ َّما اف تَ َ� ْض ُت
mereka sudah makrifat (mengenal Allah
) ل ْي َس ِل َوق َع ِت َ�ا ك ِذ َبة1( ِإذا َوق َع ِت ال َو ِاق َعة ْ ِإ َّيل ع ْب ِدي ِب ش ي
Lihat Khulashah Al-Fawaid wa Al-Qawa’id
min Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah. seperti itu, pen.), mereka ternyata paling
َْ أ َ ٌ ٌ َ َ َ ُ َ rajin dan paling banyak ibadahnya pada Allah
) ِإذا ُر َّج ِت ال ْر ُض3( ) خ ِاف َضة َر ِاف َعة2( َو َما َ ي زَ�ال َع ْب ِد ْي َي َتق َّر ُب ِإ َّيل ِب� َّلن َو ِاف ِل.َعل ْي ِه Ta’ala. Mereka terus beribadah pada Allah
َََ ُ ْ َّ ُ َ ْ َ ُ ْ ُ ُ ُ ْ َ ْ َ َ َ ُ َّ ُ ََّ ت Sifat wali Allah As- hingga mereka meninggalkan dunia. Jadi
) فكن ْت5( ال َبال َب ًّسا ) َو ُب َّس ِت ِج4( َر ًّجا ف ِإذا أحببته كنت سعه ال ِذي،ح� أ ِحبه Saabiquun Al-Muqorrobun yang benar, makna al-yaqin di sini adalah al-
ً َ َ َ ً َ ْ َ ْ َُ ُ ْ ت
maut (kematian) sebagaimana dikemukakan
َّ ُ ِ ص ُه َّال ِذي ُي ْب
(Wali Allah Terdepan)
)7( ) وكن� أزواجا ثلثة6( َه َب ًاء ُم ْن َبثا
ًّ � َو َي َد ُه ال ِ ت ي،ص ِب ِه َ َ َو َب،َي ْس َم ُع ِب ِه Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,
sebelumnya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim,
4:666)