DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Jenis Kegiatan
C. Manfaat Kegiatan
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran
B. Bahan/Materi Kegiatan
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
D. Alat/Instrumen
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
(menjelaskan hasil yang diperoleh, masalah yang dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut)
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAPORAN BEST PRACTICE
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DI KELAS 9
TAHUN 2019 / 2020
KABUPATEN BULELENG
BALI
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Jenis kegiatan
C. Manfaat kegiatan
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan sasaran
B. Bahan/materi kegiatan
C. Metode/ cara melaksanakan kegiatan
D. Alat/instrumen
E. Waktu dan tempat kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
HALAMAN PENGESAHAN
Pengembangan dalam bentuk Best Practice berjudul Pembelajaran Teks report melalui
Pendekatan Saintifik dengan Model Discoveri Learning di SMP Negeri 3
Singaraja, Kabupaten Buleleng Provinsi Bali.
Nama : Ni Nyoman Suriati, S.Pd.
Asal Sekolah : SMP Negeri 3 Singaraj
Telah disetujui dan disahkan pada / oleh
Hari : Sabtu
Tanggal : 23 November 2019
BIODATA PENULIS
Om Swastiastu
Puji syukur penulis ucapkan kepada Ida Sang Hyang Widi Wase yang telah
memberikan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Best
Practise pada 23 November 2019.
Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak.Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat:
Penulis
A. LATAR BELAKANG
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan
dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah Model Discovery/Inquiry Learning.Model
pembelajaran Penyingkapan penemuan (Discovery/inquiry Learning) adalah memahami
konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu
kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses
mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan
melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferensi. Proses
tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah themental
process of assimilating concepts and principles in the mind (Fiobert B. Sund dalam
Malik, 2001:219). Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadu dengan Model
Discovery/Inquiry Learning., penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar
siswameningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya.Ketika Model
Discovery/Inquiry Learning.ini diterapkan pada kelas VIII yang larna ternyata proses
dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Oleh karena itu penulis melaporkan perbaikan
pembelajaran tersebut sebagai kegiatan best practice berjudul “Implementasi
pembelajaran Norma-norma yang berlaku dalam mewujudkan keadilan” melalui
pendekatan saintfik dengan model pembelajaran discovery /inquiry learning pada siswa
kelas IX SMP Negeri 3 Singaraja Tahun Ajaran 2019 / 2020.
B. JENIS KEGIATAN
C. MANFAAT KEGIATAN
TUJUAN
1. Untuk meningkatkan efisiensi. efektlvitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka
pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau
dikenaldengan istilah zonasi.
2. Menginspirasi guru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran
dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi
SASARAN
Melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP yang selama ini dilakukan
melalui Gugus atau Rayon dalam zonasinya, Semoga Unit Pembelajaran ini bisa
menginspirasiguru untuk mengembangkan materidan melaksanakan pembelajaran
dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Semoga Ida Sang Hyang
widi Wase senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga upaya yang kita lakukan dapat
berjalan dengan baik.
IPS
3.2 KD Pengetahuan
3.2 Menganalisis pengaruh perubahan sosial budaya dalam ruang yang
berbeda terhadap kehidupan sosial budaya serta pengembangan
kehidupan kebangsaan
3.2.1 IPK :
3.2.1 Mengemukaan pengertian Pengaruh Perubahan Sosial Budaya
3.2.2. Menjelaskan bentuk-bentuk Perubahan Sosial Budaya
4.2 KD Ketrampilan
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh Perubahan sosial budaya
dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosia budaya
terhadap pengembangan kehidupan kebangsaan
C. METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Metode
1. Penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 2l di
dalam prosespembelajaran.
2. Karena K-13 mengamanatkan penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi
mengamati,menanya,mengumpulkan informasi, menalar/ mengasosiasikan, dan
mengomunikasikan. Lalu optimalisasi peranguru dalam melaksanakan pembelajaran
abad 21dan HOTS (Higher Order Thinking Skills). Selanjutnyaada integrasi literasi dan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam proses belajar mengajar
(PBM).Pembelajaran pun perlu dilaksanakan secara kontekstual dengan menggunakan
model, strategi,metode, dan teknik sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar {KD)
agar tujuan pembelajarantercapai.Pembelajaran abad 21 secara sederhana diartikan
sebagai pembelajaran yang memberikankecakapan abad 21- kepada peserta didik, yaitu
4C yang meliputi: (1) Communication (2) Collaboration,(3) Critical Thinking and
problem solving, dan {4} Creative and lnnovative. Berdasarkan TaksonomiBloom yang
telah direvisi oleh Krathwoll dan Anderson, kemampuan yang perlu dicapai siswa
bukanhanya LOTS (Lower Order Thinking Skills) yaitu C1 (mengetahui) dan C-2
(memahami), MOTS (MiddleOrder Thinking Skills) yaitu C3 {mengaplikasikan) dan C-
4 {mengalisis), tetapi juga harus ada peningkatan sampai HOTS (Higher Order
Thinking Skills), yaitu C-5 (mengevaluasi), dan C-5(mengkreasi).Penerapan pendekatan
saintifik, pembelajaran abad 21 (4C), HOTS, dan integrasi literasidan PPK dalam
pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka
menjawabtantangan, baik tantangan internal dalam rangka mencapai 8 (delapan) SNP
dan tantangan eksternal,yaitu globalisasi.Melalui berbagai pelatihan atau bimbingan
teknis (bimtek) K-13 yang telah dilakukan selama ini diharapkan mampu mengubah
paradigma guru, juga meningkatkan kompetensi guru dalampembelajaran, Pendekatan
saintifik, pembelajaran abad 21 {4C), HOTS, integrasi literasi dan PPK,
danpembelajaran kontekstual sebenarnya bukan hal yang baru bagi guru. Secara sadar
ataupun tidaksebenarnya sudah hal tersebut dilakukan, hanya dalam K-13 lebih
ditegaskan lagi untuk dilaksanakanpada PBM, dan hasilnya dilakukan melalui penilaian
otentik yang mampu mengukur ketercapaiankompetensi siswa.
D. Alat/lnstrumen
Model-model pembelajaran yang sudah banyak dikenal oleh guru, guru pun
diharapkan untuk menggunakan atau mengembangkan mode-model pembelajaran yang
lebih variatif agar pembelajaran lebih,menyenangkan dan menantang.Pembelajaran
yang HOTS ditindaklanjuti dengan penilaian HOTS. Soal-soal yang diberikan harus
mengukur ketercapaian siswa pada ranah C-4, C-5, dan C-6, disesuaikan dengan KKO
yang telahditetapkan pada RPP. Instmmen test yang digunakan bisa dalam bentuk soal
Pilihan Ganda (PG) atau uraian. Soal PG dan HOTS yang berorientasi pada HOTS
tentunya bukan sekedar menanyakan sekedar menanyakan "apa?",
"siapa?", "kapan?" dan "dimana?", tetapi menanyakan "mengapa?" dan "bagaimana?".
Berdasarkan kepada haltersebut, maka guru harus banyak membiasakan soal-soal HOTS
kepada siswa, agar siswa terbiasa mengasah nalar,meningkatkan kemampuan berpikir
kritis, analitis, dan solutif.
Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah ReportText
berjudul "Implementasi norma dan keadilan dalam buku guru dan buku siswa
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia 2016.
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen
untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk
melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan uraian singkat.
Masalah yang dihadapi terutama adalah belum terbiasanya siswa belajar degan
model discovery learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru
selalu menggunakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapr
ulangan(penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.Agar siswa yakin
bahwa pembelajaran tematik dengan Discovery Learnng.dapat membuat mereka lebih
meguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa,bagaimana,
mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi(higher order thinking skills HOTS).
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Rekomendasi
B. Kegiatan Praktik
80 nilai 90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
70 nilai 80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai
60 nilai 70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai