PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini paling sering menyerang
organ paru dengan sumber penularan adalah pasien TB paru Basil Tahun
Asam (BTA) positif (Amin & Bahar,2009).
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2014
menyebabkan terdapat 9,6 juta kasus TB paru didunia dan 58 % kasus
terjadi didaerah Asia Tenggara dan Afrika. Tiga negara dengan insidensi
kasus terbanyak tahun2014 yaitu India (23%), Indonesia (10%), dan China
(10%). Indonesia sekarang beradapada ranking kedua negara degan beban
TB tertinggi didunia. (WHO,2016)
Penanganan pertama pada kasus ini adalah melakukan penemuan
pasien yang bertujuan untuk mendapatkan pasien TB melalui serangkaian
kegiatan mulaidari penyaringan terhadap terduganya pasien TB sehingga
dapat dilakukan pengobatan agar sembuh sehingga tidak menularkan
penyakitnya kepada orang lain. Penyakit tuberkulosis ini menetao dalam
waktu yanglamajika tidak segera diobati atauditangani, karena penyakit
tuberkulosis ini menyerang sistem pernafasan bawah yaitu bronkus dan
alveoli. Hal ini membuat keterbatasan aktivitas bagi penderita yang
menurunkan kualitas hidupnya (Kemenkes Ri, 2011).
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep anatomi dan fisiologi saluran pernafasan ?
2. Apa pengertian Tuberkulosis paru?
3. Bagaimana etiologi dan faktor resiko Tuberkulosis paru ?
4. Apa klasifikasi penyakit Tuberkulosis paru?
5. Bagaimana patofisiologi penyakit Tuberkulosis paru?
6. Bagaimana manifestasi klinik penyakit Tuberkulosis paru?
7. Bagaimana komplikasi penyakit Tuberkulosis paru?
8. Bagaimana pemeriksaan diagnostic Tuberkulosis paru?
9. Bagaimana penatalaksanaan penyakit Tuberkulosis paru ?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui konsep anatomi dan fisiologi saluran pernafasan
2. Untuk mengetahui pengertian Tuberkulosis paru
3. Untuk mengetahui egetiologi dan faktor resiko Tuberkulosis paru
4. Untuk mengetahui klasifikasi penyakit Tuberkulosis paru
5. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit Tuberkulosis paru
6. Untuk mengetahui manifestasi klinik penyakit Tuberkulosis paru
7. Untuk mengetahui komplikasi penyakit Tuberkulosis paru
8. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic Tuberkulosis paru
9. Untuk mengetahui penatalaksanaan penyakit Tuberkulosis paru
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. Fisiologi
a. Ventilasi
Ventilasi adalah proses masuk dan keluarnya udara dari paru-paru. Udara
bergerak masuk dan keluar paru karena adanya selisih tekanan yang
terdapatantara atmosferdan alveolus akibat kerja mekanik otot-otot. Pada inspirasi
volume toraks bertambah besar karena diafragma turun dan iga terangkat akibat
kontraksi beberapa otot, pada waktuyang bersamaan otot-otot interkostal internal
berkontraksi dan mendorong dinding dada sedikit kearah luar. Dengan gerakan
seperti ini ruang didalam dada meluas, tekanan dalam alveoli menurun dan ini
ruang didalam dada meluas, tekanan dalam alveoli menurun dan udara memasuki
paru-paru.
Pada ekspansi diafragmadan otot-otot interkosta eksterna relaksasi. Pada
waktu otot interkosta eksterna relaksasi,rangka iga turun dan lengkungan
diafragma naik ke atas ke dalam rongga toraks, menyebabkan volume toraks,
menyebabkan volume toraks berkurang, sehingga udara mengalir keluar paru-paru
sampai tekanan jalan nafas dan tekanan atmosfer menjadi sama.
b. Difusi
G. Komplikasi
H. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Radiologis
Pada saat ini pemeriksaan radiologis dada merupakan cara yang
praktis untuk menemukan lesi tuberculosis. Namun pemeriksaan radiologis
tidak dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis pasti dari tuberculosis
karena penyakit lainnya sering sangat mirip dengan tuberculosis.
1. Foto Thoraks
a) Sering didapatkan bermacam-macam bayangan sekaligus (bayangan
dengan perkapuran, bayangan bentuk oval atau bundar soliter )
b) Bagian atas paru menunjukkan bayangan berupa bercak atau
bermoduler ( pada satu atau kedua sisi )
c) Kavitas ( lubang ) khususnya bila terdapat lebih dari satu lubang
d) Bayangan titik-titik kecil yang tersebar
e) Bayangan yang menetap atau relative menetap setelah beberapa
minggu.
b. Pemeriksaan Laboratorium
1. Sputum
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Genogram
Keterangan :
444 444
444 444
4.Data penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Foto thorax
5. Penatalaksanaan
a. Diet
Pasien mendapatkan diet TKTP
b. Terapi obat