EKSUMASI
Penyaji:
Muhammad Farhan
150100206
Supervisor:
dr. Agustinus Sitepu, M.Ked(For), Sp.F
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan referat ini yang berjudul
“Eksumasi”. Penulisan referat ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Senior Program Pendidikan Profesi Dokter di Departemen Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik,
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada dokter selaku pembimbing yang telah memberikan
arahan dalam penyelesaian referat ini.Dengan demikian diharapkan referat ini dapat
memberikan kontribusi positif dalam sistem pelayanan kesehatan secara optimal.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar Isi...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Tujuan............................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 4
2.1 Definisi Eksumasi...................................................................... 4
2.2 Indikasi Eksumasi...................................................................... 4
2.3 Prosedur Dan Aturan-aturan dalam Kegiatan Ekshumasi.......... 5
2.4 Aspek Hukum............................................................................ 11
2.5 Aspek Budaya........................................................................... 14
2.6 Autopsi pada Eksumasi.............................................................. 14
BAB III KESIMPULAN............................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Di negara kita ini sering kali ada suatu laporan tentang telah
ancaman serta anggapan yang tidak tepat tentang pemeriksaan mayat yang
1
2
antarsesama rakyat ataupun antara rakyat dan negara. Itu terjadi melintasi
kemanusiaan.4
3
1.2 TUJUAN
Tinjauan kepustakaan ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai
Eksumasi. Tinjauan pustaka ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada
mahasiswa kedokteran dan praktisi kedokteran agar dapat mengetahuai dengan
lebih rinci tentang Eksumasi, terutama dalam ilmu forensik dan medikolegal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mayat yang sudah dikuburkan dari dalam kuburannya yang telah disahkan
et repertum.
5. Pada kasus dimana sebab kematian yang tertera dalam surat keterangan
4
5
bunuh diri.2
berikut5 :
yang dicurigai.
a. Kendaraan
linggis, secrop.
6
alkohol 95% ini bila ada indikasi mati oleh keracunan dan toples
sedangkan jika mayatnya sudah lama atau lebih dari satu bulan dapat
cahaya yang cukup terang, udara masih segar, matahari belum terlalu
pagi hari, pemeriksaan dilakukan pada siang hari dengan cuaca yang
3. Kehadiran petugas
Penggali kuburan
kerumunan masa.
Untuk menentukan lokasi, bila dikuburan umum, adalah keluarga atau juru
Saat peti diangkat ke atas, penutup peti sebaiknya dibuka sedikit dengan
membuka mur atau engsel peti agar gas-gas di dalamnya bias dikeluarkan
lebih baik karena dapat dilakukan dengan tenang tanpa harus ditonton oleh
dahulu dipastikan bahwa mayat yang akan diperiksa adalah benar. Pada
9
umumnya, kerabat atau teman dekat korban yang melihat wajah mayat dan
atau dokter bahwa benar itu mayat yang dimaksud. Apabila mayat terbakar
Petugas pemeriksa mayat harus memakai sarung tangan dan masker yang
Jika organ dalam tidak dijumpai lagi maka yang diperiksa adalah rambut,
a. Label mayat
c. Pakaian
d. Perhiasan
i. Pemeriksaan luka
Teknik Rokitansky
Teknik Letulle
11
Teknik Gohn
perkiraan umur, tinggi badan, ciri – ciri khusus, dan deformitas serta tidak
adalah korban tidak pernah membuat foto semasa hidup, foto korban harus
dan tidak terbentuk lagi, dan kesulitan proses kamar gelap yang butuh
banyak biaya.6
dicatat segala sesuatunya atas ijin petugas pemakaman dan pihak yang
tenaga para penggali kubur, juga perlu dipersiapkan kantong plastik besar
laboratorium1.
dalam pasal 133 ayat 2 dan pasal 134 ayat 1 undang-undang ini.
Dalam penjelasan pasal 135 KUHAP ini lebih lanjut disebut : yang
dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas
bedah mayat.1
Negara.1
keterangan ahli dan dapat pula minta agar diajukan bahan baru oleh
yang berkepentingan.
222 KUHP.1
autopsi. Autopsi berasal dari kata auto = sendiri dan opsis = melihat. Yang
a. Batu nisan.
b. Gambaran kuburan.
Jika identitas jenazah telah diketahui maka tahap identifikasi ini tidak perlu
dilakukan.
2. Penyebab kematian
alkohol.
Prosedur penggalian mayat diatur dalam KUHAP, dalam pasal 135
dan disini terkait pada pasal 133, 134, dan 136 KUHAP. Dan bagi yang
hukum seperti tercantum dalam pasal 222 KUHP. Tidak Semua jenazah
penyelidikan dilakukan dengan melibatkan para penyelidik yang netral dan pnting
17
DAFTAR PUSTAKA
18