Anda di halaman 1dari 14

Potensi Pribadi | Kelompok 8

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Telah lama diteliti bahwa selama hdupnya, manusia hanya


menggunakan kurang dari 10% potensi diri yang tersembunyi dala otak.
Bahkan sebagian besar manusia menggunakannya di bawah bilangan 5%.
Lalu kemana yang 90% ? Jawabannya adalah potensi diri tersebut menunggu
untuk di gali. Dapat dibayangkan besarnya prestasi apabila manusia mampu
mendayagunakan potensi diri yang lebih besar, hingga mencapai 50%. Sebab
biar seberapapun kemajuan dan kedahsyatan potensi manusia,
kenyataannya bagian yang 90% potensi masih terpendam di dalam diri dan
dibiarkan sia-sia begitu saja. Maka tugas masing-masing kita adalah
membuka, menggali, mengenali, mengembangkan, lalu memanfaatkan
potensi diri yang lebih baik dari pada hari ini, bukan untuk mengejar
kepentingan pribadi, melainkan untuk menggapai kebaikan yang lebih utama,
yakni menghayati makna berkat bagi alam semesta, dengan berprinsip
memanfaatkan hidup kita agar berguna bagi sesama, seluruh makhluk, dan
lingkungan alam.
Untuk dapat menjemput prestasi dan kesuksesan diperlukan
kesadaran diri untuk mengembangkan potensi dalam diri. Kita harus terlebih
dahulu memahami 3 unsur utama yang mempengaruhi kepribadian manusia.
Ketiga unsur tersebut sangat menentukan potensi diri dan menjadi faktor
penentu kesuksesan seseorang, diantaranya sebagai berikut:

a. Data Input, mencakup sistem kepercayaan, ilmu penegtahuan,


tradisi, budaya, lingkungan pergaulan dan pengelaman hidup.
Sdmua itu merupakan faktor yang menentukan pola pikir (mind set)
seseorang. Sistem kepercayaan mencakup seperangkat nilai,
sesuatu yang dianggap berharga dan diyakini, dan segala sesuatu
yang dianggap benar. Cara pandang agama dalam memahami
kehidupan ini akan berpengaruhi terhadap cara pandang atau pola
pikir (mind set) yang dimiliki para penganutnya. Demikian pula ilmu
pengetahuan, tradisi, budaya, pengelaman hidup semuanya
merangkum seperangkat nilai yang berisi bagaimana tingkat
kesadaran manusia memahami setiap kehidupan ini. Tingkat
kesadaran ini tercemin dalam pola pikir setiap individu.

b. Pola Pikir, disebut pula sistem berpikir merupakan faktor penentu


sistem perilaku atau kepribadian seseorang (behavior).
Menentukan bagaimana seseorang mengambil atau menentukan
suatu rencana tindakan. Pola pikir akan menentukan respon
terhadap segala sesuatu yang terjadi di dalam diri (inner world)
maupun lingkungan sosial dan lingkungan alamnya. Pola pikir

1
Potensi Pribadi | Kelompok 8

setiadp individu dipengaruhi oleh tingkat kesadarannya. Tingkat


kesadaran ditentukan oleh pengalamn pribadi, lingkup
pergaulan,ilmu pengetahuan, sistem kepercayaan, mitologi, dan
kebudayan. Pola pikir ini kemudian akan menentukan pola perilaku
atau sistem perilaku.

c. Sistem Perilaku / Kepribadian (behavior) adalah faktor yang


menentukan tata cara berinteraksi, bertindak, berbuat atau penentu
perbuatan terhadap dunia luar, lingkungannya, atau segala sesuatu
peristiwa di dalam diri maupun lingkungan sosialnya.

1.2. Maksud Dan Tujuan

 Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah ETIK UMB tentang cara mengenali, menggali, dan
mengembangkan potensi diri.
 Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca mampu
mengenali, menggali, dan mengembangkan potensi diri secara pribadi
dengan acuan dari informasi-informasi yang kami paparkan pada makalah
ini.

1.3. Rumusan Masalah

a. Pengertian potensi diri ?


b. Jenis - jenis potensi diri ?
c. Bagaimana ciri – ciri orang yang memahami potensi dirinya ?
d. Bagaimana cara mengembangkan potensi diri ?
e. Bagaimana cara mengenali potensi diri ?
f. Apa itu karier dan passion untuk potensi diri ?
g. Apa saja tipe kecerdasan ?

1.4. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah diharapkan
dapat menambah wawasan pembaca mengetahui potensi-potensi dalam
dirinya, sehingga pembaca bisa mengoptimalkan potensinya untuk
kesuksesan dalam karier maupun kehidupan.

2
Potensi Pribadi | Kelompok 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Potensi Diri


Pengertian Potensi Diri Menurut Para Ahli:
a. Endra K Pihadhi (2004:6)
Menurut Endra K Pihadhi, Potensi bisa disebut sebagai kekuatan, energi,
atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum dimanfaatkan
secara optimal. Potensi diri yang dimaksud yaitu suatu kekuatan yang
masih terpendam yang berupa fisik, karakter, minat, bakat, kecerdasan
dan nilai yang terkandung dalam diri tetapi belum dimanfaatkan dan
diolah.

b. Sri Habsari (2005:2)


Menurut Sri Habsari, Potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan dimiliki
oleh seseorang baik fisik maupun mental dan mempunyai kemungkinan
untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik.
Sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri proses fisik,
perilaku dan psikologis yang dimiliki.

2.3. Jenis-Jenis Potensi Diri

Terdapat beberapa jenis potensi diri, di antaranya yaitu:

a. Potensi Berpikir
Manusia mempunyai potensi berpikir. Logikanya orang hanya disuruh
berpikir karena ia memiliki potensi berpikir. Maka, bisa dikatakan bahwa
setiap manusia memiliki potensi untuk belajar informasi-informasi baru,
menghubungkan berbagai informasi, serta menghasilkan pemikiran baru.
b. Potensi Emosi
Setiap manusia memiliki potensi cita rasa yang dengannya manusia bisa
memahami orang lain, memahami suara alam, ingin mencintai dan
dicintai, memperhatikan dan diperhatikan, menghargai dan dihargai,
cenderung kepada keindahan.
c. Potensi Fisik
Adakalanya manusia memiliki potensi yang luar biasa untuk membuat
gerakan fisik yang efektif dan efisien serta memiliki kekuatan fisik yang
tangguh. Orang yang berbakat dalam bidang fisik mampu mempelajari
olah raga dengan cepat dan selalu menunjukkan permainan yang baik.
d. Potensi Sosial
Pemilik potensi sosial yang besar memiliki kapasitas menyesuaikan diri
dan mempengaruhi orang lain. Kemampuan menyesuaikan diri dan
mempengaruhi orang lain didasari kemampuan belajarnya, baik dalam
dataran pengetahuan maupun ketrampilan.

2.4. Ciri-ciri Orang yang Memahami Potensi Dirinya

3
Potensi Pribadi | Kelompok 8

Menurut La Rose (Sugiharso dkk, 2009:126-127), ciri-ciri orang berpotensi di


antaranya yaitu:

 Suka belajar dan mau melihat kekurangan dirinya


 Memiliki sikap yang luwes
 Berani melakukan perubahan secara total untuk perbaikan
 Tidak mau menyalahkan orang lain maupun keadaan
 Memiliki sikap yang tulus bukan kelicikan
 Memiliki rasa tanggung jawab
 Menerima kritik saran dari luar
 Berjiwa optimis dan tidak mudah putus asa

2.5. Cara Mengembangkan Potensi Diri

Sebelum melakukan pengembangan diri dalam rangka menggunakan dan


mengoptimalkan seluruh kemampuannya untuk mencapai kinerja yang
unggul, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seseorang untuk mengetahui,
menilai atau mengukur dengan akurat kelebihan dan kelemahan yang
dimilikinya, berikut caranya:

a. Introspeksi diri (pengukuran individual)


Individu meluangkan waktu untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukannya,
apa yang telah dicapai dan apa yang ia miliki sebagai suatu kelebihan yang
bisa mendukung dan apa yang ia miliki sebagai suatu kekurangan yang
menghambat tercapainya prestasi tinggi. Cara ini efektif jika individu bersikap
jujur, terbuka pada dirinya sendiri, mau dengan sungguh-sungguh
memperhatikan kata hati.
b. Feedback dari orang lain
Dalam cara ini, seseorang meminta masukan berupa informasi atau data
penilaian mengenai dirinya dari orang lain. Masukan berupa umpan balik
(feedback) ini meliputi segala sesuatu mengenai sikap dan perilaku
seseorang yang tampak, dipersepsi oleh orang lain yang bertemu dan
berinteraksi dengannya. Cara ini bertujuan untuk membantu seseorang
menelaah dan memperbaiki dirinya.
c. Tes Psikologi
Tes Psikologi yang mengukur potensi psikologis individu bisa memberi
gambaran kekuatan dan kelemahan individu pada berbagai aspek psikologis
seperti kecerdasan/kemampuan intelektual (kemampuan analisa, logika
berpikir, berpikir kreatif, berpikir numerikal), potensi kerja (vitalitas, sumber
energi kerja, motivasi, ketahanan terhadap stres kerja), kemampuan
sosiabilitas (stabilitas emosi, kepekaan perasaan, kemampuan membina
relasi sosial) dan potensi kepemimpinan tingkah laku.

2.6. Cara Mengenali Potensi Diri


2.6.1. Mengenali Kepribadian

4
Potensi Pribadi | Kelompok 8

Kepribadian adalah keseluruhan cara seseorang individu bereaksi dan


berinteraksi dengan individu lain. Di samping itu kepribadian sering diartikan
sebagai ciri-ciri yang mononjol pada diri individu, seperti kepada orang yang
pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel
diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan,
pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
Mengenali kepribadian diri sendiri sangat penting. Namun seperti halnya
pepatah mengatakan bahwa gajah dikelopak mata tak tampak sedangkan
kuman di seberang laut tampak, maka agak sulit bagi kita untuk mengenali
personalia kita sendiri.
Setiap manusia dilahirkan dengan memiliki karakter kepribadian yang
berbeda-beda. Dalam bahasa sehari-hari istilah kepribadian juga berarti ciri-
ciri watak seseorang individu yang konsisten yang memberikan identitas bagi
dirinya sebagai individu khusus. Ciri watak yang diperlihatkan secara lahir,
konsisten, dan konsekuen dalam tingkah lakunya membuat individu tersebut
memiliki identitas khususnya yang berbeda dengan individu lain.
Dengan mengenal jenis-jenis kepribadian kita dapat mengetahui tipe
kepribadian kita sendiri yang bermanfaat untuk mengenali kekuatan dan
kelemahan kita agar kita dapat menonjolkan segi positif dan menyingkirkan
segi negatif dari sifat-sifat atau kepribadian kita. Mempelajari kepribadian
membantu kita mengenal diri dan memahami di mana passion kita.
Orang dengan kepribadian ekstrovert memiliki ciri sosial, impulsif, menyukai
kesenangan, berorientasi pada dunia di luar dirinya sendiri. Sebaliknya orang
dengan kepribadian introvert memiliki ciri tenang, introspektif , berorientasi ke
dalam diri, serta menyukai kehidupan yang teratur.
2.6.2. Tipe – tipe Kepribadian
Tipe-tipe kepribadian yang dikemukakan oleh Myers-Brigs (1985) dan Yul Iskandar
(2003) dalam Srijanti dkk, 2006, adalah sebagai berikut:
1. Tipe Kepribadian dalam Pergaulan
Tipe kepribadian dalam pergaulan adalah dengan melihat mental, jiwa, dan
emosi seseorang dalam pergaulan dengan orang lain. Tipe ini biasanya
dibagi atas:
a. Ekstrovert:
Berikut ini ciri-ciri seseorang dengan kepribadian ekstrovert:
 Selalu antusias dan semangat,
 Senang berinteraksi dan bersosialisasi,
 Mudah dalam bergaul,
 Cenderung spontan dalam bertindak / berbicara,
  Pandai mencairkan suasana,
 Menyukai popularitas dan senang menjadi pusat perhatian,
 Senang jadi pembicara daripada pendengar,
 Ekstrovert selalu tampil percaya diri,

5
Potensi Pribadi | Kelompok 8

 Terkesan sigap dan tegas,


 Senang bekerja kelompok dan tidak suka kesendirian.

b. Introvert:
Introvert adalah sikap atau karakter seseorang yang memiliki orientasi
subyektif secara mental dalam menjalani kehidupannya.

Berikut ini adalah ciri-ciri seseorang dengan kepribadian introvert:


 Pendiam dan suka menyendiri,
 Tidak menyukai pembicaraan yang ringan,
 Tidak menyukai dering handphone,
 Tidak langsung membalas pesan dari seseorang,
 Merasa keramaian membuatnya gila,
 Lebih nyaman untuk [hang out] dengan sedikit orang,
 Suka mengamati keadaan sekitar dengan sangat cermat,
 Cenderung suka menulis,
 Cukup jago dalam menebak karakter orang,
 Akan banyak berpikir sebelum bicara.

2. Tipe Kepribadian dalam Penyampaian Informasi


Tipe kepribadian dalam penyampaian informasi dibedakan atas:
a. Jujur:
Kejujuran menduduki peringkat pertama dalam sikap atau attitude yang
paling disukai dari kepribadian seorang profesional. Kejujuran menjadi
kunci untuk mencapai kesuksesan. Dengan bersikap jujur seorang akan
mendapat kepercayaan yang tinggi dari lingkungan sekitarnya.
Kepribadian jujur harus dimulai sejak dini dalam hal sekecil apapun.
Orang yang mengikuti moral masyarakat yaitu tidak berbohong, lurus hati,
dapat dipercaya kata-katanya, dan tidak berkhianat.
b. Pembohong:
Orang yang suka melanggar moral masyarakat, mengatakan sesuatu
yang tidak sesuai fakta, dusta, dan berjanji palsu.

3. Tipe Kepribadian Terhadap Pandangan Orang Lain


a. Bersahabat:
Orang yang bertipe bersahabat selalu memandang orang lain baik dan
menyenangkan. Orang yang bersahabat tidak akan banyak memikirkan dan
bermusuhan dengan orang lain sehingga energinya tidak terkuras dalam
urusan bermusuhan atau ketakutan terhadap orang lain.
Orang yang bersahabat atau berkawan selalu melihat orang lain baik dan
menyenangkan serta mempunyai banyak kawan.

b. Bermusuhan:

6
Potensi Pribadi | Kelompok 8

Orang yang bertipe bermusuhan selalu memandang orang lain jahat. Orang
yang melihat orang lain selalu berbuat jahat dan membahayakan, serta
memandang orang lain sebagai musuh.

4. Tipe Kepribadian Terhadap Pengambilan Keputusan


Tipe kepribadian berdasar pengambilan keputusan dibagi atas:
a. Pengambil risiko adalah orang yang berkeinginan menghasilkan sesuatu
sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat, malas mengerjakan sesuatu
yang rutin dan berspekulasi tinggi. Jadilah orang yang berani mengambil
risiko dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
b. Bermain aman adalah orang yang penakut, menjauhi spekulasi, tidak
berani mengambil risiko sehingga banyak kesempatan lewat begitu saja.
Orang yang aman tidak berani mengambil risiko, suka sesuatu yang rutin
sehingga banyak kesempatan lewat.

5. Tipe Kepribadian Terhadap Pertanggungjawaban


Tipe kepribadian terhadap tanggung jawab dibagi atas:
a. Bertanggung jawab, yaitu orang yang berani mengambil tanggung jawab dan
risiko serta tidak mencari kambing hitam. Bertanggung jawab atas perbuatan
anak buah dan bahkan bertanggung jawab terhadap sesuatu yang bukan
diperbuatnya. Untuk menjadi sukses, jadilah orang yang bertanggung jawab
dan bukan menjadi orang pengecut. Bertanggung jawab akan membuat hati
tenang sehingga kita dapat bekerja dengan hati yang tenang dan tidak
terbebani.
b. Pengecut, yaitu orang yang tidak mau menerima risiko atas segala
perbuatannya, melemparkan tanggung jawab dan mencari kambing hitam. Ia
membiarkan segala sesuatu berjalan berdasarkan nasib, dan bersikap masa
bodoh. Orang pengecut tidak selalu tenang karena takut suatu saat orang lain
mengetahuinya. Orang pengecut menjadi kebal dengan kepengecutannya
sehingga lama-kelamaan menjadi kepribadiannya. Pengecut akan membuat
hati resah dan banyak menguras energi.

6. Tipe Kepribadian Terhadap Karier


Tipe kepribadian berdasarkan karier dapat dibedakan menjadi:
a. Manajer/pemimpin: profesi manajer berkewajiban mengarahkan pencapaian
pada satu tujuan dan mempunyai potensi berkembang tinggi serta menjadi
pekerja keras. Orang yang sukses menjadi pemimpin demikian adalah orang
yang bekerja keras mempunyai cita-cita tinggi dan dapat mengarahkan atau
mengajak orang lain untuk bekerja sama.
b. Staf: profesi untuk mengerjakan sesuatu dengan baik dan tidak berhubungan
dengan kepemimpinan, mempunyai sifat setia, dan pekerja yang tekun.
Orang yang demikian juga dapat sukses dengan menjadi staf. Untuk menjadi
staf, kita perlu mengembangkan sikap setia dan tekun dalam bekerja.

7. Tipe Kepribadian Terhadap Pandangan Masa Depan

7
Potensi Pribadi | Kelompok 8

Kepribadian terhadap masa depan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:


a. Optimis, adalah orang yang mau menantang masa depan, pandai bergaul,
mampu mengontrol diri, dan rasional. Orang yang memandang masa depan
dengan cerah dan dapat mencapainya, termasuk orang yang optimis.

b. Pesimis, adalah orang yang memandang masa depan dengan suram, tidak
mempunyai harapan baik, apatis, merasa berdosa, putus asa, mudah marah,
dan tidak berbahagia. Orang yang memandang masa depan dengan suram,
tidak berprospek, termasuk orang pesimis.

8. Tipe Kepribadian dalam Kehidupan Pribadi


Tipe kepribadian berdasar kehidupan pribadi dibedakan dalam dua hal:
a. Romantis adalah orang yang mementingkan hubungan cinta. Orang yang
romantis dapat jatuh cinta berkali-kali, tetapi tetap mendambakan satu orang.
Tipe ini juga menyukai seni, rapi, banyak kawan, tidak konservatif, hangat,
dan kurang rasional, tetapi lebih emosional. Orang yang romantis biasanya
juga senang terhadap seni dengan citra yang indah, kepribadiannya hangat.
Namun, sifat romantis mempunyai kelemahan. Tipe ini banyak mengandalkan
emosi daripada kerasionalannya.

b. Prosmikuaitas adalah orang yang mementingkan hubungan badan atau seks


saja. Tipe ini dapat jatuh cinta kepada banyak orang, tetapi hanya tertarik
pada daya seksualnya saja. Orang dengan tipe kepribadian prosmikuaitas
mencintai seseorang karena daya tarik seksual. Ia mencintai karena daya
tarik fisik. Orang yang demikian haya memikirkan terpenuhinya kebutuhan
seksual. Jika orang yang dicintai daya seksualnya menurun, rasa cintanya
juga menurun. Namun demikian, tipe ini biasanya lebih rasional dan
mengendalikan emosi.
2.6.3. Adapun cara yang bisa dilakukan seseorang untuk mengenali dirinya, di
antaranya yaitu:

 Kenali aktivitas favorit kalian


 Cari tahu kepandaian yang kalian miliki
 Bertanya pada orang lain
 Kenali potensi dominan yang ada pada diri kalian, misalnya memasak dan
lain sebagainya.
 Jangan takut berbeda dengan orang lain untuk mengembangkan potensi
yang kalian miliki selama hal tersebut positif.
 Menghargai diri sendiri bisa membantu kalian  untuk menemukan siapa diri
kalian dan jati diri kalian. Potensi diri baru bisa diketahui jika kalian
menghargai dan mendengarkan apa yang sebenarnya kalian inginkan atau
bisa menghargai diri sendiri.
 Dengarkan orang lain, dengan mendengar kalian akan tahu bagaimana
mengetahui apa potensi diri sendiri, juga kalian  bisa melakukan evaluasi diri
yang jarang dilakukan diri sendiri tanpa kesadaran tinggi.

2.7. Karier Dan Passion (Hasrat)

8
Potensi Pribadi | Kelompok 8

Benarkah siklus hidup seperti sekarang benar-benar ingin kita jalani? Apakah
pekerjaan yang kita jalani sepanjang hidup itu adalah karier kita? Apakah kita
bahagia dan puas dengan hidup kita?
Menurut Rene Suhardono dalam bukunya Your Job is not Your Career:  Your
job should never define you, Pekerjaan tidak pernah menggambarkan siapa
dirimu. Pekerjaanmu belum tentu sama dengan Kariermu.
2.7.1. Karier
Rene Surhadono juga menjelaskan perbedaan pekerjaan dengan
karier sebagai berikut:
PEKERJAAN adalah:
 Alat/instrument bagi perusahaan untuk mencapai tujuan
organisasi,
 Saran bagi individu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
berkarya,
 Jalan untuk berkembang secara pribadi dan profesional, dan
 Kendaraan untuk memperoleh pencapaian pribadi (personal
achievement) dan berkontribusi bagi lingkungan (to give back to
the community).
KARIR adalah sepenuhnya mengenai diri sendiri, menyangkut jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan di atas:
 Bagaimana mengenal keunikan diri dan mengetahui hal-hal
yang amat sangat diminati (your passions).
 Bagaimana menjalankan hidup bermakna (your purpose of life),
 Bagaimana kita ingin diingat saat tiada nanti (your values),
 Bagaimana untuk senantiasa punya pandangan positif
sepanjang hidup (your Motivation),
 Semangat untuk terus melakukan perbedaan dalam hidup
sekarang (your Action),
2.7.1. Passion (Hasrat)
Passion adalah segala hal yang kita sukai atau minati sedemikian rupa
sehingga tidak terpikir untuk tidak melakukannya. Passion adalah
segala macam wujud keunikan, keistimewaan yang kita miliki dan
rasakan. (Suhardono, 2012).
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Steve Jobs pada kutipan di atas,
tetaplah mencari passion kita dengan langkah-langkah yang
dikemukakan oleh Suhardono, 2012:
a. Miliki keyakinan bahwa keunikan diri adalah keistimewaan diri.
b. Passion datang dari hati yang tulus, sudah ada dalam diri kita
masing-masing. Untuk mengenalinya cobalah jadikan diri

9
Potensi Pribadi | Kelompok 8

terbuka untuk tahu, merasakan, dan jujur mengenai segala hal


yang saat dikerjakan membuat hati lega, lepas dan gembira.
c. Perluas wawasan. Bertemu dan berdiskusi dengan orang-orang
yang mungkin bisa membantu, baca buku, pelajari bahasa asing
baru, coba makanan baru, pergi ke tempat baru, miliki
kebiasaan baru.
d. Jangan tanggung. Kalau benar-benar mau tahu
soal passion sendiri jangan tanggung dalam berupaya. Steve
Jobs tidak pernah berhenti memikirkan bagaimana membuat
inovasi-inovasi dalam pengembangan computer Apple hingga
memunculkan computer tablet iPad yang menjadi sangat
popular saat ini.
e. Antusias dan positif. Setiap orang membutuhkan waktu yang
berbeda-beda dalam menemukan passionnya. Ada yang hanya
perlu waktu 1-2  tahun, namun ada juga yang perlu waktu
hingga 9 tahun atau lebih. Tidak perlu frustasi, tetaplah
semangat dan berpikir positif.
f. Nikmati prosesnya. Hidup adalah proses belajar, dan proses
tidak memiliki garis finish. Mengenali Passion adalah proses
menemukan jati diri. Nikmati perjalanan anda. Passion bisa
lebih dari satu.

2.8. MULTIPLE INTELIGENCE (TIPE-TIPE KECERDASAN)


Howard Gardner pada 1983 mengemukakan Teori Multiple Inteligence yang
mengidentifikasi 8 jenis kecerdasan dan setiap orang memiliki keunggulan di salah
satu jenis kecerdasan. Teori ini juga menekankan pentingnya “model” atau teladan
yang sudah berhasil mengembangkan salah satu kecerdasan hingga puncak.
Jenis-jenis kecerdasan tersebut adalah:
1.     Kecerdasan Spatial (Ruang):
Bentuk kecerdasan ini umumnya terampil menghasilkan imaji mental dan
menciptakan representasi grafis, mereka sanggup berpikir tiga dimensi, mampu
mencipta ulang dunia visual.
Orang yang memiliki kecerdasan Ruang lebih dominan, memiliki kemampuan
visualisasi lebih dominan. Orang ini lebih mudah belajar melalui gambar-gambar.
Biasanya seniman, perancang, arsitek memiliki kecerdasan Spatial lebih dominan.

2.     Kecerdasan Linguistic (Bahasa):

10
Potensi Pribadi | Kelompok 8

Bentuk kecerdasan ini dinampakkan oleh kepekaan akan makna dan urutan kata
serta kemampuan membuat beragam penggunaan bahasa untuk menyatakan dan
memaknai arti kompleks.
Orang dengan kecerdasan Bahasa, kemampuan berbahasanya lebih dominan.
Orang seperti ini lebih mudah belajar melalui kata-kata, bahasa, tulisan maupun
lisan. Biasanya penulis, pengarang, memiliki kecerdasan linguistik.
3.     Kecerdasan Logical-mathematical (Logika Matematik):
Bentuk kecerdasan ini termasuk yang paling mudah distandarisasikan dan diukur.
Kecerdasan ini sebagai pikiran analitik dan sainstifik, dan bisa melihatnya dalam diri
ahli sains, programmer komputer, akuntan, banker dan tentu saja ahli matematika.
Orang dengan kecerdasan Logika Matematika lebih menyukai belajar melalui logika,
sebab akibat, angka-angka, abstraksi, berpikir kritis. Profesi yang tepat untuk orang-
orang ini antara lain Pemrogram Komputer.
4.     Kecerdasan Bodily-kinesthetic (Jasmani):
Bentuk kecerdasan ini memungkinkan terjadinya hubungan antara pikiran dan tubuh
yang diperlukan untuk berhasil dalam aktivitas-aktivitas seperti menari, melakukan
pantomim, berolahraga, seni bela diri dan memainkan drama.
Orang dengan Kecerdasan Jasmani pandai dalam bidang olah tubuh, seperti penari,
olahragawan, pemain teater.
5.     Kecerdasan Musical (Musik):
Bentuk kecerdasan ini mendengarkan pola musik dan ritmik secara natural dan
kemudian dapat memproduksinya. Bentuk kecerdasan ini sangat menyenangkan,
karena musik memiliki kapasitas untuk mengubah kesadaran kita, menghilangkan
stress dan meningkatkan fungsi otak.
Orang dengan Kecerdasan Musik pandai dibidang yang berkaitan dengan suara,
irama, nada, dan hal-hal yang memanfaatkan indera pendengaran, seperti pemusik,
penyanyi, pengarang lagu dsb.
6.     Kecerdasan Interpersonal (Antar Pribadi):
Bentuk kecerdasan ini wajib bagi tugas-tugas di tempat kerja seperti negosiasi dan
menyediakan umpan balik atau evaluasi. Berkaitan dengan pelajaran PPKn,
sosiologi.
Orang yang pandai bergaul dan berinteraksi dengan orang lain memiliki Kecerdasan
Interpersonal. Orang-orang seperti ini memiliki empati yang tinggi terhadap orang
lain. Mereka dapat bekerja sama dengan orang lain dan lebih suka belajar melalui
diskusi dalam kelompok.

7.     Kecerdasan Intrapersonal:

11
Potensi Pribadi | Kelompok 8

Bentuk kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memahami dan


mengartikulasikan cara kerja terdalam dari karakter dan kepribadian. Kita sering
menamai kecerdasan ini dengan kebijaksanaan.
Orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal memiliki pemahaman terhadap diri
sendiri yang tinggi, mengenali keunikan diri, dapat memprediksi emosi diri. Berpikir
kritis adalah bidang keahliannya. Pengarang, psikolog, consular, ahli filsafat adalah
profesi yang tepat bagi kelompok ini.
8.     Kecerdasan Naturalistic:
Orang yang memiliki kecerdasan Naturalistic memiliki pemahaman tentang
lingkungan yang tinggi. Orang-orang seperti ini cocok bekerja sebagai petani,
berkebun, ahli pertambangan, dsb.
Dengan mengenali berbagai kecerdasan, dapat dipahami bahwa penilaian terhadap
kecerdasan seseorang tidak dapat diukur berdasarkan kategori yang sama. Dengan
demikian seseorang yang dapat mengenali kecerdasannya dapat lebih fokus
mendalami bidang-bidang yang sesuai dengan kecerdasannya, dan dapat lebih
mudah mencapai kesuksesan.

BAB III

12
Potensi Pribadi | Kelompok 8

PENUTUP

3.1     KESIMPULAN
Potensi diri adalah kemampuan, kekuatan yang terpendam pada diri individu
(pribadi), baik yang belum terwujud maupun sudah terwujud tetapi belum
sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal terkadang
membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui potensi diri individu.
Cara untuk mengembangkan potensi diri adalah dengan cara membaca
banyak buku yang berguna untuk menunjang potensi diri kita, dan terus
berlatih setiap hari untuk mencapai hasil yang memuaskan.

3.2     SARAN
Diharapkan agar semua orang bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan
yang ada pada dirinya sendiri.
Diharapkan untuk semua teman-teman agar selalu mengembangkan
kelebihan dan potensi yang dimilikinya agar menjadi lebih baik lagi.

Daftar Pustaka

13
Potensi Pribadi | Kelompok 8

Buku:
ETIKA DAN PERILAKU PROFESIONAL SARJANA / Ir. Primi Artiningrum, M.Arch.;
DR. Augustina Kurniasih, ME; DR. Ir. Arissetyanto Nugroho, MM. Edisi Pertama –
Yogyakarta ; Graha Ilmu, 2013 Xiv + 172 hlm, 1 Jil. : 26 cm
Website:
https://www.academia.edu/28991930/Makalah_Potensi_Diri.docx

https://www.pelajaran.co.id/2018/25/pengertian-potensi-diri-jenis-serta-cara-mengembangkan-
dan-mengenali-potensi-diri.html

https://www.cermati.com/artikel/cara-mengenali-dan-mengembangkan-potensi-diri

https://www.psikoma.com/pentingnya-mengenali-diri-sendiri/

14

Anda mungkin juga menyukai