Anda di halaman 1dari 5

Nama : Faizah Ayulia Nawita

NIM : 10617039

Tanggal : 25 Maret 2020

RESUME “FINISHING POLISHING PADA AMALGAM, KOMPOSIT, GIC” SKILL


LAB RESTORASI

A. Amalgam

1. Finishing

Setelah carving selesai, restorasi dilihat dari berbagai sudut dan kedalaman carving

dievaluasi. Jika menggunakan rubber dam, maka harus dilepas dan kontak oklusi rstorasi

dievaluasi. Pasien diinstruksikan untuk mengatupkan gigi perlahan dan berhenti ketika

kontak dicapai. Jika terlihat ada celah antara gigi tetangga dengan gigi lawannya, harus

diidentifikasi dan diperbaiki. Articulating paper bisa digunakan untuk mengatur kontak

dengan lebih akurat hingga kontak oklusi yang tepat dicapai. Setelah oklusi diatur, discoid-

cleoid bisa digunakan untuk smoothing amalgam. Cotton pellet yang sudah dibasahi dan

dijepit dengan pinset bisa digunakan untuk membantu smoothing amalgam. Jika carving dan

smoothing dilakukan dengan tepat, tidak perlu dilakukan pemulasan tambahan, dan hasilnya

akan tetap baik dalam waktu yang lama (Craig, 2012).

2. Polishing

Amalgam konvensional baru dapat dipoles palng cepat 24 jam setelah

penambalan, yaitu setelah tambalan cukup kuat. Amalgam yang terbuatdari alloy kaya

kuprum lebih cepat mendapatkan kekuatannya, disebutkan bahwa bahan ini dipoles tidak

lama setelah penambalan.

Pengukiran dan pemolesan Pengukiran restorasi amalgam sesuai dengan anatomi gigi

setelah dental amalgam ditempatkan pada kavitas, biasanya digunakan dengan berbagai alat

secara manual seperti burnisher. Pemolesan pada amalgam umumnya dilakukan paling sedikit
24 jam setelah penumpatan. Tetapi jika high copper amalgam dengan kekuatan yang tinggi

digunakan, pemolesan dapat dilakukan pada kunjungan pertama. Umumnya permukaan

amalgam dibentuk kembali dengan menggunakan green stone, finishing bur, atau abrasive

disk. Bentuk, permukaan dan tepi amalgam diperiksa agar benar- benar licin dan sama

dengan gigi. Selanjutnya digunakan bahan poles seperti pumice atau silux pada rubber

abrasive points. Tahap akhir untuk mengkilapkan digunakan pasta abrasive yang baik.

Pemolesan selalu dilakukan dengan keadaan basah dan dengan tekanan ringan dan merata,

karena memoles dalam keadaan kering memungkinkan dental amalgam menjadi panas

sehingga dapat merusak pulpa, dan juga untuk mencegah panas yang timbul diteruskan ke

dentin (Garg, 2013).

3. Alat

Alat Mortar dan pestle, amalgamator dan kapsul, amalgam stopper (untuk menekan

atau memadatkan amalgam), excavator, pistol amalgam (untuk memasukkan amalgam ke

dalam kavitas), amalgam carver (untuk memebentuk tumpatan amalgam sesuai anatomi gigi),

burnisher (untuk menghaluskan), finishing stone, brush (untuk pemolesan), diagnostic set,

bur bulat kecil, bur fissure, inverted cone bur, rubber amalgam (bur untuk polising amalgam)

(Garg, 2013).

B. Komposit

Finishing meliputi shaping, contouring, dan penghalusan restorasi. Sedangkan


polishing digunakan untuk membuat permukaan restorasi mengkilat. Finishing dapat
dilakukan segera setelah komposit aktivasi sinar telah mengalami polimerisasi atau sekitar 3
menit setelah pengerasan awal (McCabe and Walls, 2008).
1) Alat

1. Alat untuk shaping : sharp amalgam carvers dan scalpel blades, seperti 12
atau12b atau specific resin carving instrument yang terbuat dari carbide, anodized
aluminium, atau nikel titanium.
2. Alat untuk finishing dan polishing : diamond dan carbide burs, berbagai tipe dari
flexibe disks, abrasive impregnated rubber point dan cups, metal dan plastic
finishing strips, dan pasta polishing.

a). Diamond dan carbide burs


Digunakan untuk menghaluskan ekses-ekses yang besar pada resin
komposit dan dapat digunakan untuk membentuk anatomi pada permukaan
restorasi.
b). Discs
Digunakan untuk menghaluskan permukaan restorasi. Bagian yang abrasive
dari disk dapat mencapai bagian embrasure dan area interproksimal. Disk
terdiri dari beberapa jenis dari yang kasar sampai yang halus yang bisa
digunakan secara berurutan saat melakukan finishing dan polishing.
c). Impregnated rubber points dan cups
Digunakan secara berurutan seperti disk. Untuk jenis yang paling kasar
digunakan untuk mengurangi ekses-ekses yang yang besar sedangkan yang
halus efektif untuk membuat permukaan menjadi halus dan berkilau.
Keuntungan yang utama dari penggunaan alat ini adalah dapat membuat
permukaan yang terdapat ekses membentuk groove, membentuk bentuk
permukaan yang diinginkan serta membentuk permukaan yang konkaf pada
lingual gigi anterior
d). Finishing stips
Digunakan untuk mengcontur dan memolish permukaan proksimal margin
gingival untuk membuat kontak interproksimal. Tersedia dalam bentuk
metal dan plastik. Untuk metal biasa digunakan untuk mengurangi ekses
yang besar namun dalam menggunakan alat ini kita harus berhati-hati
karena jika tidak dapat memotong enamel, cementum, dan dentin.
Sedangkan plastic strips dapat digunakan untuk finishing dan polishing.
Juga tersedia dalam beberapa jenis dari yang kasar sampai halus yang dapat
digunakan secara berurutan.

2) Prosedur

Prosedur finishing dan polishing resin komposit:

1. Sharp-edge hand instrument digunakan untuk menghilangkan ekses-ekses di


area proksimal, dan margin gingival dan untuk membentuk permukaan
proksimal dari resin komposit.
2. 12b scalpel blade digunakan untuk menghilangkan flash dari resin komposit
pada aspek distal
3. Alumunium oxide disk digunakan untuk membentu kontur dan untuk polishing
permukaan proksimal dari restorasi resin komposit.
4. Finishing diamond digunakan untuk membentuk anatomi oklusal
5. Impregnated rubber points dengan aluminium oxide digunakan untuk
menghaluskan permukaan oklusal restorasi
6. Aluminum oxide finishing strips untuk conturing atau finishing atau polishing

permukaan proksimal untuk membuat kontak proksimal (McCabe and Walls,

2008).

C. GIC

Finishing  dapat dilakukan 5 menit setelah dicuring. Finishing dilakukan dengan

menggunakan pisau atau diamond stone.  Finishing yang terakhir dapat dilakukan dengan

mengunakan karet abrasif atau rubber cup dan disertai pasta pemolis atau disk aluminium

oksida (Powers. dkk, 2006).

DAFTAR PUSTAKA

Craig, R(Eds). Restorative Dental Materials. 13TH ed. Missouri: Elsevier.2012.p:161-198


Garg N, Garg A. Textbook of operative dentistry. 2nd ed. New Delhi: Jaypee; 2013. 279, 308,
310, 312.
McCabe, J.F. and A.W.G. Walls. 2008. Applied Dental Materials. 9th Edition. Boston:
Singapore: Blancwell Publishing Ltd. 133-135 pp.
Powers, John M and Ronald L. 2006. Restorative Dental Material. India : Elsevier 192-193
pp

Anda mungkin juga menyukai