Anda di halaman 1dari 2

Nama : salmawati

Nim : 180301013

Kelas : Agroteknologi IV B

1. Buatlah paper Mengenai sejarah perkembangan ilmu usaha tani di indonesia?

Jawaban:

Sejarah Perkembangan Usahatani di Indonesia

Pertanian di Indonesia diawali dengan sistem ladang berpindah-pindah, dimana masyarakat


menanam apa saja, hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kemudian sistem bersawah di
temukan, orang mulai bermukim ditempat yang tetap, tanaman padi yang berasal dari daerah padang
rumput dan kemudian juga diusahakan di daerah-daerah hutan dengan cara berladang yang berpindah
diatas tanah kering. Dengan timbulnya persawahan, orang mulai tinggal tetap disuatu lokasi yang
dikenal dengan nama “kampong” walaupun usaha tani persawahan sudah dimulai, namun usaha tani
secara “berladang yang berpindah-pindah” belum ditinggalkan.

Di Jawa, sejak VOC menguasai di Batavia kebijakan pertanian bukan untuk tujuan memajukan
pertanian di Indonesia, melainkan hanya untuk memperoleh keuntungan sebesar- besarnya bagi VOC.
Tahun 1830, Van Den Bosch sebagai gubernur Jendral Hindia Belanda mendapatkan tugas rahasia untuk
meningkatkan ekspor dan muncullah yang disebut tanam paksa. Sebenarnya Undang-undang Pokok
Agraria mengenai pembagian tanah telah muncul sejak 1870, namun kenyataanya tanam paksa baru
berakhir tahun 1921. Setelah Indonesia merdeka, maka kebijakan pemerintah terhadap pertanian tidak
banyak mengalami perubahan. Pemerintah tetap mencurahkan perhatian khusus pada produksi padi
dengan berbagai peraturan seperti wajib jual padi kepada pemerintah. Namun masih banyak tanah yang
dikuasai oleh penguasa dan pemilik modal besar, sehingga petani penggarap atau petani bagi hasil tidak
dengan mudah menentukan tanaman yang akan ditanam dan budidaya terhadap tanamannya pun tak
berkembang.

Pada permulaan tahun 1970-an pemerintah Indonesia meluncurkan suatu program pembangunan
pertanian yang dikenal secara luas dengan program Revolusi Hijau yang dimasyarakat petani dikenal
dengan program BIMAS. Tujuan utama dari program tersebut adalah meningkatkan produktivitas sektor
pertanian. Pada tahun 1998 usaha tani di Indonesia mengalami keterpurukan karena adanya krisis multi-
dimensi. Pada waktu itu telah terjadi perubahan yang mendadak bahkan kacau balau dalam pertanian
kita. Kredit pertanian dicabut, suku bunga kredit membumbung tinggi sehingga tidak ada kredit yang
tersedia ke pertanian. Keterpurukan pertanian Indonesia akibat krisis moneter membuat pemerintah
dalam hal ini departemen pertanian sebagai stake holder pembangunan pertanian mengambil suatu
keputusan untuk melindungi sektor agribisnis yaitu “ pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang
berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi.
Di propinsi lain di Indonesia, sektor Pertanian menjadi mata pencaharian Masyarakat utama aceh.
Meskipun sektor pertanian mulai meningkat Pada tahun 1960 dan menyusut peranannya sejak Tahun
1980-an.namun masih sangat penting kedudukannya Bagi rakyat aceh Karna kesanggupannya
menyediakan lapangan kerja Bagi sebagian penduduk dan merupakan penunjang utama mereka.

Untuk sistem pertanian dan usahatani yang ada sekarang ini masih belum efektif dan efisien dari
mulai proses awal sampai pada saat panen dan pasca panen sehingga masih perlu diintensifkan sehingga
dapat memberikan hasil yang optimum. Untuk itu, pemerintah berusaha untuk mendongkrak kontribusi
sektor pertanian Indonesia terhadap perekonomian dengan mensosialisasikan sistem agrobisnis,
diferensiasi pertanian, diversifikasi pertanian dengan membuka lahan peranian baru, sistem pertanian
organik, berbagai kebijakan harga dan subsidi pertanian, kebijakan tentang ekspor-impor

komoditas pertanian dan lain-lain. Sistem pertanian organik khususnya, telah dicanangkan
pemerintah sejak akhir tahun 1990-an dan mengusung Indonesia go organik pada tahun 2010, sistem ini
pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian mengingat
rusaknya kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan dalam waktu lama serta
pencemaran lingkungan oleh penggunaan pestisida kimia. Semua upaya pemerintah tersebut bertujuan
untuk meningkatkan distribusi pendapatan petani sehingga dengan ini diharapkan dapat meningkatkan
kontribusi sektor pertanian dalam perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai