Chemistry
Rabu, 11 Mei 2016 Mengenai Saya
KIMIA AIR
MAKALAH
Arsip Blog
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kimia lingkungan
▼ 2016 (11)
► September (4)
▼ Mei (7)
Aldehid dan keton
KIMIA AIR
Kromatografi
kalorimeter
Elektrogravimetri
Ekstraksi pelarut
Hubungan Kerajinan Siswa Dalam
Mengerjakan Tugas/P...
Oleh :
Kelompok II
Ade Ainun N.Z (0110140198)
Alia Pairunan ( 0110140734)
Habidah (0110140052)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia serta
mahluk hidup lainnya, karena air memiliki fungsi yang besar bagi kehidupan manusia dan mahluk
lainnya yang tidak dapat digantikan oleh senyawa lainnya. Hampir semua kegiatan yang
dilakukan manusia membutuhkan air, mulai dari membersihkan diri, membersihkan ruangan
tempat tinggal , menyiapkan makan dan minum sampai dengan aktivitas lainnya.
Dalam jaringan hidup, air merupakan medium untuk berbagai reaksi dan proses eksresi.
Air merupakan komponen utama baik dalam tanaman maupun hewan termasuk manusia.
Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam bentuk larutan dengan pelarut air.
Juga hara-hara dalam tanah hanya dapat diserap oleh akar dalam bentuk larutan. Oleh karena
itu, kehidupan tidak dapat berlangsung dan dipertahankan tanpa air. Air yang diperlukan
sebagian besar dari air tanah dan air permukaan yaitu sungai, dan oleh sebap itu kuantitas dan
kualitas sungai sebagai sumber air harus dipelihara.
http://idha-chemistry.blogspot.com/2016/05/kimia-air.html 1/12
2/21/2020 Chemistry : KIMIA AIR
Kimia air merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang pembentukan air dan nsure-unsur
yang menjadi penyusunnya. Jadi kimia air merupakan ilmu yang berhubungan dengan air sungai,
danau, lautan, air tanah dan air permukaan, yang meliputi distribusi dan sirkulasi dari bahan-
bahan kimia dalam perairan alami serta reaksi-reaksi kimia dalam air.
BAB II
PEMBAHASAN
http://idha-chemistry.blogspot.com/2016/05/kimia-air.html 2/12
2/21/2020 Chemistry : KIMIA AIR
pada carian lainnya membentuk fenomena tetes dan permukaan
4. Transparan terhadap cahaya tampa Tidak berwarna, mengakibatkan cahaya yang
dan sinar yang mempunyai panjang dibutuhkan untuk fotosintesis mencapai
gelombang lebih besar dari ultraviolet kedalaman tertentu.
5.
Bobot jenis tertinggi dalam bentuk Air beku (es)mengapung, sirkulasi vertical
6. cairan (fasa cair) pada 40C menghambat stratifikasi badan air
7. Panas penguapan lebih tinggi Menentukan transfer panas dan molekul air
dari pada material lainnya. antara atmosfer dan badan air
. Kapasitas kalor lebih tinggi Stabilisasi dari temperature organisme dan
dibandingkan dengan cairan lain
wilayah geographis
kecuali ammonia
8.
Tempratur stbil pada titik beku
Panas laten dan pelaburan lebih
tinggidari pada cairan lain kecuali
ammonia.
Dalam air ion logam dapat bergabung dengsn ion negative, atau dengan senyawa netral
membentuk sebuah kompleks atau senyawa koordinasi. Sebuah kompleks mengandung sebuah
atom logam pusat dimana terikat electron-elektron yang dimiliki oleh ligan sebagai donor
http://idha-chemistry.blogspot.com/2016/05/kimia-air.html 4/12
2/21/2020 Chemistry : KIMIA AIR
elektronnya. Ligan-ligan dapat bermuatan negative atau netral. Kompleks yang dihasilkan dapat
bermuatan netral, positif atau negative. Ligan-ligan tersebut terdapat dalam daerah lengkung
koordinasi atom logam pusat. Ligan-ligan dalam daerah lengkung koordinasi dibentuk dalam
suatu pola struktur tertentu. Oleh karrena itu, dalam larutan ligan-ligan dari banyak senyawa
kompleks akan berubah dengan cepat pada larutan yang berbeda.
Bilangan koordinasi dari sebuah logam atau ion adalah jumlah kelompok donor electron
yang diikat kepada logam itu. Bilangan-bilangan koordinasi yang paling umum adalah 2,4 atau
6. Senyawa kompleks berinti banyak mengandung dua atau lebih atom-atom logam yang terikat
bersama-sama melalui jembatan ligan-, yang sering terjadi adalah OH -bila ion kadnium
bergabung dengan ion sianida,
Maka terbentuk ion kompleks CdCN+. Selanjutnya bila ion-ion sianida ditambahkan
akan membentuk senyawa kompleks yang lebih lemah, yang lebih mudah terdisosiasi.
Dalam contoh tersebut ligan sianida disebut sebagai ligan unidentat, yang berarti hanya
mempunyai satu tempat untuk mengadakan ikatan pada ion logam pusat kadnium. Kompleks
ligan unidentat relativ kurang penting dalam larutan diperairan alami.
Kompleks yang paling penting adalah senyawa kompleks dengan senyawa pengkelat.
Pengkelat mempunyai lebih dari satu atom yang dapat diikat pada sebuah ion logam pusat pada
suatu waktu untuk membentuk sebuah struktur cincin. Ion pyrofosfat, P2O74+ mengikat pada
dua tempat terhadap sebuah ion kalsium membentuk sebuah kelat.
Kelat lebih stabil dibandingkan dengan kompleks yang melibatkan ligan-ligan unidentat
karena mampu berikatan dengan sebuah ion logam pada lebih dari satu tempat secara simultan.
Ligan –ligan yang ditemukan diperairan alami dan air buangan terdiri dari bermacam-macam
gugus fungsi senyawa organic yang dapat memberikan electron-elektron yang dibutuhkan untuk
mengikat ligan pada ion-ion logam.
O
||
_ C _ O karboksilat
O-
|
C fenoksida
// \\
O
||
O _ P _O fosfat
|
O
Kompleks ligan dengan ion-ion logam umumnya terjadi secara alamiah dalam perairan
yang tidak tercemar dan dalam system biologi ( Mg2+, Ca2+, Mn2+, Fe2+, Fe3+, Cu2+, Zn2+
dan VO2+). Ion-ion ini dapat juga mengikat ion-ion logam kontaminan umum seperti : CO2+,
Ni2+, Sr2+, Cd2+, dan Ba2+. Banyaknya pengaruh berbahaya dari logam-logam toksik
diakibatkan oleh pergantian dari ion-ion logam yang terjadi secara alamiah dalam pembentukan
kompleks oleh ion-ion logam kontaminan.
Pada umumnya, pembentukan kompleks dalam perairan alami melibatkan banyak reaksi
penting. Hal ini mencakup perubahan-perubahan bilangan oksidasi logam, seperti halnya yang
terjadi pada oksidasi-reduksi, dikarboksilasi atau reaksi-reaksi hidrolistis dan ligan.
Banyak ion logam yang ditemukan dalam system perairan alami terutama ion-ion yang
didapat dalam konsentrasi yang sangat renik, membentuk komplaks kuat dengan berbagai
macam pengaruh seperti :
1. Hilangnya ion-ion logam dalam larutan
http://idha-chemistry.blogspot.com/2016/05/kimia-air.html 5/12
2/21/2020 Chemistry : KIMIA AIR
2. Perubahan potensial redoks yang ada
3. Pembentukan kompleks juga melarutkan ion-ion dari senyawa logam tidak larut.
Senyawa-senyawa kompleks dari logam seperti besi, dalam senyawa haemoglobin dan
magnesium dalam klorofil merupakan senyawa-senyawa vital dalam proses kehidupan. Secara
alamiah terjadinya zat-zat pengompleks organic, asam humat dan asam sulfat, mengikat ion-ion
logam dengan kuat dan ditemukan dalam perairarn dan daratan. Zat-zat pengompleks sintesis
seperti natrium-tripolifosfat, natrium etilendiamin tetra asam (EDTA), natrium sitrat dan natrium
nitriloasetat (NTA) dihasilkan dalam jumlah banyak dan hamper ditemmukan sepanjang
perjalanan dari sumber buangan sampai ke system perairan.
Pupuk fosfat cair dalam bentuk ammonium polifosfat merupakan sumber pencemar yang
sangat popular. Salah satu factor yang memberikan nilai dari pupuk polifosfat adalah
kapasitasnya untuk bertindak sebagai zat pengkelat, melarutkan ion-ion logam dari hara mikro
dalam tanah dan menjadiakan logam-logam esensial lebih berguna bagi tanaman.
Zat-zat pengompleks dalam air buangan perlu mendapat perhatian yang pertama sebab
interaksinya ini dimulai pada sumber zat pengompleks, dimana logam-logam berat seperti tanah
hitam dan tembaga dapat dilarutkan dari permukaan pematrian yang kemudian masuk kedalam
ekosistem perairan melalui proses pengolahan limbah secara biologis.
Beberapa logam yang terdapat dalam jumlah ssangat sedikit merupakan unsure penting
untuk pertumbukan ganggang. Logam-logam yang harus ada dalam konssentrasi rendah dalam
medium ganggang adalah Cu, Fe, Zn, Ca, Mn, dan Mo. Logam-logam ini membentuk kelat-
kelat logam yang relative kuat. Beberapa diantaranya terdapat sebagai ion logam terhidarasi
sederhana seperti Cu (H2O)x2+, Fe (H2O)x3+, dan Mn (H2O)x2+ yang tidak stabil dan
mengendap sebagai hidroksida-hidroksida atau jenis-jenis lainnya yang tidak larut.
Kesetabilan senyawa kompleks berkaitan dengan berbagai sifat ion logam dan ligan.
Berikut ini merupakan hal-hal yang sangat penting :
1. Ukuran dan keadaan oksidasi dari logam. Logam dengan ukuran lebih kecil dengan
keadaan oksidasi positif lebih tinggi membentuk kompleks yang lebih kuat.
2. Perubahan energy bebas dari pembentukan kompleks tergantung pada perubahan
entropi dan entalpi reaksinya.
3. Konfigurasi electron dari ion metal.
4. Kekuatan dan kelemahan dari perpaduan antara logam dan lligan.
b. Cendawan
Jenis mikroorganisme lainnnya yang memberikan pengaruh terhadap perairan adalah
cendawan. Cendawan tidak tumbuh baik dalam air, tetapi cendawan memberikan peranan yang
cukup besar dalam penentuan komposisi air karena produksi yang cukup banyak dari hasil-hasil
dekomposisi oleh cendawan darat yang akhirnya masuk keperairan.
Cendawan adalah organism nonfotosintetik,membutuhkan oksigen untuk kehidupan
(organism aerobic ), dan umumnya tumbuh dengan subur dalam media yang lebih asam daripada
bakteri. Cendawan juga lebih toleran terhadap konsentrasi ion-ion logam berat yang lebih tinggi
http://idha-chemistry.blogspot.com/2016/05/kimia-air.html 6/12
2/21/2020 Chemistry : KIMIA AIR
dibandibgkan bakteri.
c. Bakteri dan klasifikasinya
Bakteri dapat dibagi menjadi dua golongan utama autropik dan bakteri hetrotropik.
Untuk pertumbuhannya baktri autrotropik tidak tergantung dari bahan organic, dan hidup dengan
sempurna dalam medium anorganik. Bakteri ini menggunakan karbon dioksida atau jenis-jenis
karbonat lain sebagai sumber karbon dan jumlah sumber energy yang digunakan tergantung dari
jenis bakterinya.
Sebuah contoh dari jenis autrotropik adalah gallionela. Dengan adanya oksigen bakteri
ini tumbuh dalam suatu medium yang mengandung NH4Cl, fosfat, garam-garam mineral, CO2-
sebagai sumber karbon, dan FeS padat sebagai sumber energy. Reaksi dibawah ini merupakan
reaksi yang menghasilkan energy :
http://idha-chemistry.blogspot.com/2016/05/kimia-air.html 7/12
2/21/2020 Chemistry : KIMIA AIR
Nitrat HSO- 2-
3
Hipoklorit 1-
SO3=
NO2- 1-
1-
NO3-
OCL-
http://idha-chemistry.blogspot.com/2016/05/kimia-air.html 8/12
2/21/2020 Chemistry : KIMIA AIR
ini menyebabkan permasalahan bagi kehidupan akuantik. Untuk menyatakan kandungan bahan
organic dalam perairan dilakukan dengan mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk
menguraikan bahan tersebut sehingga menjadi senyawa yang stabil.
4. Kelarutan Gas Dalam Air
Kebanyakan gas dalam air larut dengan derajat (konsentrasi) yang berbeda-beda atau
bereaksi secara kimia dengan air. Kedua jenis gas yang paling banyak membentuk udara ( udara
merupakan campuran yang homogen dari berbagai jenis gas ), yaitu nitrogen dan oksigen
meskipun tidak bereaksi dengan air, tetapi larut dalam jumlah yang terbatas.nitrogen yang larut
dalam perairan dapat menyebabkan masalah berat ketika membentuk gelembung gas dalam
darah ikan dan menyebabkan ikan kejang dan bahkan kematian. Kelantanan dari setiap gas
adalah proporsional dengan tekanan tekanan partial gas yang kontak dengan cairan tersebut,
dan dikenal dengan Hukum Henry. Hokum ini hanya berlaku bagi gas yang tidak melakukan
interaksi (bereaksi) dengan pelarutnya. Jadi, hukum ini tidak berlaku untuk gas CO2 dan Cl2
karena gas-gas tersebut bereaksi dengan air.
5. Oksigen Dalam Air
Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen tidak terkecuali yang hidup didalam air.
Kehidupan akuantik seperti ikan, mendapatkan oksigen dalam bentuk oksigen terlarut. Tanpa
adanya oksigen terlarut pada tingkat konsentrasi tertentu banyak jenis organisme akuantik tidak
dapat ada dalam air. Banyak ikan mati dalam perairan tercemar bukan diakibatkan oleh toksitasi
zat pencemar langsung, tetapi karena kekurangan oksigen sebagai akibat dari digunakannya gas
tersebut pada proses penguraian/penghancuran zat pencemar.
Dalam udara yang bersih dan kering terdapat 20.95% oksigen berdasar volume,
sebagian besar oksigen dalam air berasal dari atmosfer. Oleh karena itu, kemampuan suatu
badan air untuk mengisi oksigen kembali dengan cara kontak dengan atmosfer merupakan hal
yang sangat penting. Kelarutan dalam air tergantung dari suhu, tekanan parsial oksigen dalam
atmosfer dan kandungan garam dalam air.
Silicon merupakan unsure kedua terbanyak dikerak bumi setelah oksigen yaitu sebesar
27,7 %. Hal ini menyebabkan silicon tersebar luas dalam air berkisar antara 1 sampai 30 mg/l
sebagai SiO2, kadang kala mencapai 100mg/l. suatu fonemena yang menarik adalah air laut di
bagian permukaan umumnya konsentrasi silikonnya sangat rendah karena unsure ini digunakan
oleh kerang dan pembentukan tulang organisme laut.
Silikat dalam air dapat berasal dari berbagai sumber, baik dari sumber percemaran.
Senyawa silicat digunakan dalam pembuatan senyawa detergen dan sebagai anti karat. Oleh
karena itu silicon/ ion dari senyawa silicon terdapat banyak dalam air buangan dalam air buangan
baik limbah industry maupun limbah domestic.
http://idha-chemistry.blogspot.com/2016/05/kimia-air.html 9/12
2/21/2020 Chemistry : KIMIA AIR
Secara umum sebagian besar belerang yang terdapat dalam air adalah S (IV) dalam ion
sulfat, SO42-. Dalam kondisi anaerobic SO42- dapat direduksi oleh aktivitas bakteri menjadi
H2S, HS-, atau garam sulfide yang tidak larut. Gas H2S yang dihasilkan dari resuksi sulfat
tersrbut menyebabkan bau telur busuk yang dikeluarkan oleh banyak air yang tergenang dan air-
air tanah. Adanya perbedaan jenis belerang (bilangan oksidasinya) dalam air menggambarkan
adanya hubungan antara pH air, potensial oksidasi, dan aktivitas bakteri.
Dalam air ion sulfat, dapat berasal dari banyak sumber, sulfat dapat berasal dari hasil
pencucian mineral utama gips,CaSO4, 2H2O. oksidasi dari mineral-mineral sulfide yang
dipengaruhi oleh mikroorganisme, seperti pyrite, FeS2, menghasilkan sulfat. Garam sulfat
digunakan dalam pembuatan deterjen dan dalam banyak hasil industry seperti industry pupuk
ZE, maka ion sulfat merupakan komponen yang umum dari air buangan. Air hujan diberbagai
belahan dunia termasuk di Indonesia mengandung sejumlah besar ion sulfat yang dikenal sebagai
hujan asam (acid rain). Hal ini disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang cukup berat oleh
gas SO2 yang kemudian mengalami oksidasi di udara sebagai berikut :
2 SO2 + 2 H2O + O2 4 H+ + 2 SO42-
Adanya H2SO4 di atmosfer inilah yang menyebabkan terjadinya hujan asam yang
kadang kala pH-nya mencapai 4.
http://idha-chemistry.blogspot.com/2016/05/kimia-air.html 11/12
2/21/2020 Chemistry : KIMIA AIR
Publikasikan Pratinjau
http://idha-chemistry.blogspot.com/2016/05/kimia-air.html 12/12