KEUTAMAAN BERHIJAB

Assalamualaikum wr. wb.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan nikmat bagi
kita semua sehingga kita dapat berkumpul pada kesempatan kali ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw,
yang menjadi suri tauladan bagi umatnya hingga akhir zaman. Aamiin.
Teman-teman, perkenankan saya untuk menyampaikan sebuah ceramah yang bertemakan
Hijab.
Hijab adalah penutup, hijab adalah penghalang, hijab adalah tabir. Dalam hijab, kita mengenal
ada yang namanya jilbab, sebuah pakaian longgar, untuk para wanita muslimah, para wanita yang
cinta kepada Allah swt. Jilbab adalah sebuah pakaian longgar yang kemudian ditambahi dengan
khimar atau kerudung, untuk menutupi aurat dari wanita muslimah yang sholehah. Khimar ini
berbeda dengan kerudung. Khimar adalah pakaian yang menutupi kepala hingga leher. Sedangkan
kerudung hanya menutupi kepala dan leher, namun tidak menutupi dada.
Sekarang ini, banyak wanita yang sangat bahagia dan bangga ketika ada orang yang memuji
rambut indahnya, ketika orang memuji “bagus sekali kamu dengan pakaian seperti itu”, padahal
mereka memakai pakaian yang terbuka. Memang wanita-wanita ini cantik di mata manusia, tapi
ternyata tidak cantik di mata Allah. Semua manusia terkesan melihatnya, tapi tidak ada artinya di
mata Allah. Bagi teman-teman yang belum berhijab, yang masih ragu untuk menutupi dirinya
dengan hijab, kenapa harus menunda lagi? Banyak sekarang orang yang mengatakan hatinya dulu
yang dijilbabi, kemudian baru raganya. Kenapa kita tidak ubah pemikiran itu? Mari kita katakan
“Bismillah. Ya Allah, saya berhijab, mudah-mudahan dengan hijab ini, saya menjadi hamba yang taat
kepada mu, Ya Allah. Hamba yang senantiasa menjalankan perintah-perintah mu, Ya Allah.”
Banyak sekali orang mencari-cari alasan untuk menutupi hatinya dulu, baru kemudian
raganya. Padahal kalau menunggu seperti itu, mau sampai kapan? Karena manusia ini tempat khilaf
dan salah. Karena manusia terus berbuat salah, terus berbuat salah, terus berbuat salah.
 Untuk teman-teman yang belum berhijab, kenapa? Takut tidak terlihat cantik lagi? Percayalah
bahwa laki-laki yang baik tidak akan mau wanita yang dicintainya auratnya dilihat oleh setiap
pasang mata.
Bagi teman-teman yang sudah berhijab, Alhamdulillah, banyak-banyak bersyukur kepada
Allah, karena Allah telah memilih kita diantara semua wanita untuk berhijab, untuk menutupi aurat
kita, yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang berhak melihat kita. Tapi berhijab saja tidak
cukup. Menutupi aurat luar saja tidak cukup. Karena masih ada lagi yang kita lakukan. Apa itu?
Belajar. Belajar bagaimana cara memakai hijab yang diperintahkan oleh Allah. Dalam surat Al-Ahzab
ayat 59, Allah mengatakan:

َ ِ‫ِين َع َلي ِْهنَّ ِمنْ َجاَل ِب ِيب ِهنَّ ۚ ٰ َذل‬

‫ك‬ َ ‫ِك َو ِن َسا ِء ْالم ُْؤ ِمن‬
َ ‫ِين ي ُْدن‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها ال َّن ِبيُّ قُ ْل أِل َ ْز َوا ِج‬
َ ‫ك َو َب َنات‬
‫ان هَّللا ُ َغفُورً ا َرحِيمًا‬ َ ‫أَ ْد َن ٰى أَنْ يُعْ َر ْف َن َفاَل ي ُْؤ َذي َْن ۗ َو َك‬

Artinya: Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Artinya apa? Hijab berfungsi sebagai pelindung, bukan penghias. Semakin kita menghiasi diri
kita, semakin kita berusaha menarik perhatian orang agar seluruh mata menuju ke arah kita,
semakin kita menghilangkan esensi hijab yang sebenernya. Hijab is modesty, hijab adalah
kesederhanaan. Memakai hijab adalah bukti cinta kepada Allah, memakai hijab adalah bagi orang-
orang yang senantiasa ingin menuju ke Allah. Sekali lagi, hijab adalah pelindung diri kita untuk
menjadi wanita-wanita mulia, wanita penghuni surga, Insya Allah.
Baiklah, hanya ini yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan.
Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, terimakasih.

Wassalamualaikum wr. wb.