Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH BIOMEDIK

SISTEM REGULASI
“SISTEM SIRKULASI DARAH ,SISTEM SIRKULASI LIMFATIK, DAN SISTEM
RESPIRASI”

Oleh :
Kelompok 4
1.Alvi Syahrin (1711213042)
2.Aprilia Nisa Putry (1711211028)
3.Gita Andri Yani (1711213039)
4.Intan Rahma Sari (1711212010)
5.IndahTiansy (1711211002)
6. Hanny Octaviana (1711213001)
7.Melsi Eka Putri (1711212019)
8.Nur Intan Rahmi Andafia (1711213011)
9. Suci Dwiananda (1711213044)
10. Tiara Amanda (1711212031)
DOSEN PEMBIMBING :
dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami tim penulis dapat menyelesaikan. Makalah ini ditulis guna menyelesaikan tugas
mata kuliah yaitu Biomedik, yang berjudul “ SISTEM REGULASI”.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Defriman Djafri , SKM , MKM,Ph.D selaku Dekan fakultas kesehatan masyarakat
2. Ade Suzana Eka Putri , SKM ,M.COMM.Health Sc,PhD selaku K.A Prodi ilmu kesehatan
masyarakat
3. dr. Dien Gusta Anggraini Nursal ,MKM selaku Dosen pengampu .

Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari dosen pengampu guna
penyempurnaan makalah ini . Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca.

Padang, Agustus 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….…..ii

BAB I…………………………………………………………….....……………...……………. 1

PENDAHULUAN……………………………………………………………..………………… 1

1.1 LATAR BELAKANG…………...……………………………………………....…... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………….…….4

1.2 TUJUAN PENULISAN………………………………………………………….…...5

1.3 MANFAAT PENULISAN……………………………………………………………5

BAB II……….…………………………………………………………………………………….4

PEMBAHASAN………………………………………………………………………………4

2.1 Sistem sirkulasi darah……………………………………………………………........…..4

2.1.1 Struktur Anatomi Jantung...........................................................................................................4


2.1.2 Struktur Pembuluh Darah...........................................................................................................6
2.1.3 Mekanisme Kerja Sistem Sirkulasi............................................................................................8

2.2 Sistem sirkulasi limfatik…………………………….………….……………………..…10

2.2.1 Organ Pembuluh Limfatik........................................................................................................10


2.2.2 Mekanisme kerja sistem Limfatik Imunitas..............................................................................17

2.3 Sistem Respirasi …………………………………………..…………………………......19


2.3.1 Struktur anatomi saluran respirasi.............................................................................................19
2.3.2 Mekanisme Kerja sistem respirasi............................................................................................26

BAB III………………………………………………………………………………………….30

PENUTUP…………………………………………………………………………….…..…… ..

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………....... 32

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Anatomi adalah ilmu yang mengenai struktur tubuh ( Sloane, 2003:1). Pada anatomi
tubuh manusia, akan terlihat bahwa manusia memiliki banyak sekali elemen-elemen yang
menyusun satu tubuh manusia. Elemen tersebut adalah organ tubuh yang terdiri atas jaringan dan
tersusun lagi dari sel. Hal yang paling utama adalah sistem respirasi, sistem peredaran darah dan
sistem pencernaan. Pada makalah ini dilakukan pembahasaan mengenai sistem peredaran darah,
sistem limfatik dan sistem respirasi sebagai bagian dari anatomi tubuh manusia.
Sebagai makhluk hidup kita masih hidup sampai saat ini karena setiap saat kita selalu
bernafas menghirup udara. Makhluk hidup di dunia ini, baik itu hewan maupun manusia akan
mati (wafat) jika sudah tidak dapat bernafas lagi. Sistem pernapasan secara garis besarnya terdiri
dari paru-paru dan susunan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu
hidung, tekak, pangkal tenggorokan, tenggorokan, dan cabang tenggorokan.

Metabolisme normal dalam sel-sel makhluk hidup memerlukan oksigen dan karbon
dioksida sebagai sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh. Pertukaran gas O2 dan
CO2 dalam tubuh makhluk hidup di sebut pernapasan atau respirasi. O2 dapat keluar masuk
jaringan dengan cara difusi.

Pernapasan atau respirasi dapat dibedakan atas dua tahap. Tahap pemasukan oksigen ke
dalam dan mengeluarkan karbon dioksida keluar tubuh melalui organ-organ pernapasan disebut
respirasi eksternal. Pengangkutan gas-gas pernapasan dari organ pernapasan ke jaringan tubuh
atau sebaliknya dilakukan oleh sistem respirasi. Tahap berikutnya adalah pertukaran O2 dari
cairan tubuh (darah) dengan CO2 dari sel-sel dalam jaringan, disebut respirasi internal.
Selanjutnya, sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses
pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ
penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mengalirkan
darah dari jangtung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung. Jantung merupakan
organ berotot yang mampu mendorong darah keberbagai bagian tubuh. Jantung manusia
berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebelah
kiri. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium.
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti
jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini
berawal di jantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-
100 kali per menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh
dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke
jantung melalui venula dan vena.
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan sebagai
sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan dan hormon serta obat-obatan ke seluruh
jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh.
Jaringan tubuh yang berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh manusia adalah
jaringan darah dan jaringan limfa. Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang
berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa berasal dari
plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini
kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan
dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi. Sistem limfatik terdiri atas limfe, pembuluh limfe,
nodus limfe, organ limfe ( seperti limpa dan kalenjar timus), serta jaringan limfoid difus ( misal
tonsil dan sumsum tulang belakang ). Adapun fungsi sistem limfatik adalah drainase jaringan,
absorpsi di usus halus dan imunitas
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, limfatik, dan respirasi kita perlu memahami
anatomi fisiologi yang ada pada jantung, organ limfatik dan organ respirasi tersebut, sehingga
kita mampu memahami berbagai problematika berkaitan dengan sistem sirkulasi dan pernapasan
tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan kelalaian. Oleh karena itu, sangat penting
memahami anatomi fisiologi jatung, limfatik, dan respirasi yang berfungsi langsung dalam
mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi di tubuh dalam proses kehidupan.

2
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa saja struktur anatomi jantung ?
1.2.2 Apa saja struktur pembuluh darah ?
1.2.3 Bagaimana mekanisme kerja sistem sirkulasi ?
1.2.4 Apa saja organ pembuluh limfatik ?
1.2.5 Bagaiman mekanisme kerjas sistem limfatik ?
1.2.6 Apa saja struktur anatomi saluran respirasi ?
1.2.7 Bagaimana mekanisme kerjas sistem respirasi ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1.3.1 Tujuan umum


1.3.1.1 Untuk mengetahui identifikasi Sistem Regulasi
1.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1Untuk mengetahui Struktur anatomi jantung
1.3.2.2 Untuk mengetahui Struktur pembuluh darah
1.3.2.3 Untuk mengetahui mekanisme kerja sistem sirkulasi
1.3.2.4 Untuk mengetahui organ pembuluh limfatik
1.3.2.5 Untuk mengetahui mekanisme kerja sistem limfatik
1.3.2.6 Untuk mengetahui struktur anatomi saluran respirasi
1.3.2.7 Untuk mengetahui mekanisme kerja sistem respirasi

1.4 MANFAAT PENULISAN

Untuk Membantu mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat memahami dan mendalami


pokok bahasan tentang struktur anatomi jantung , struktur pembuluh darah , mekanisme kerja
sistem sirkulasi , organ pembuluh limfatik , mekanisme kerja sistem limfatik , struktur anatomi
saluran respirasi dan mekanisme kerja sistem respirasi .
Untuk membatu mahasiswa seacar umum dalam pokok bahasan tentang “ Sistem
Peredaran Darah, Limfatik, dan Pernapasan. ”

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Sirkulasi Darah


2.1.1 Struktur anatomi jantung
Jantung merupakan alat pemompa darah yang letaknya di dalam rongga dada agak ke
kiri. Berada tepat di belakang tulang dada/sternum (± ⅔ bagian terletak di sebelah kiri dari garis
tengah).Beratnya 250-350 gram pada orang dewasa. Ada pendapat yang mengatakan bahwa
jantung sebesar kepalan tangan orang dewasa atau panjang sekitar 12 cm dan lebar sekitar 9 cm.
Jantung mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:

Gambar 1. Anatomi Jantung


1) Dinding jantung Dinding jantung merupakan bagian yang membungkus ruangan jantung.
Dinding ini terdiri atas tiga lapis, yaitu:
a) Perikardium Perikardium adalah selaput pembungkus jantung. Perikardium ini berlapis
dua. Diantara keduanya terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk menahan gesekan.
b) Miokardium Miokardium adalah otot jantung. Otot ini tersusun atas jenis otot yang
bekerja secara tidak sadar.
c) Endokardium Endokardium adalah selaput yang membatasi ruangan jantung.

2) Ruangan jantung Ruangan jantung manusia berjumlah empat terdiri dari dua serambi (atrium)
kanan dan kiri serta dua bilik (ventrikel) kanan dan kiri. Serambi kanan berisi darah yang kaya

4
CO2 berasal dari seluruh tubuh, sedangkan serambi kiri berisi darah yang kaya oksigen yang
berasal dari paru-paru.
3) Klep jantung Antara serambi dan bilik, antara bilik dan nadi terdapat klep atau valvula. Fungsi
klep ini untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Klep-klep tersebut adalah sebagai berikut:
a) klep berdaun tiga atau valvula trikuspidalis, terdapat diantara serambi kanan dan bilik
kanan. Klep ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam bilik kanan tidak kembali ke
serambi kanan.
b) klep berdaun dua atau valvula biskupidalis, terdapat diantara serambi kiri dan bilik kiri.
Klep ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam bilik kiri tidak kembali ke serambi kiri.
c) klep berbentuk bulan sabit atau valvula seminularis. Klep ini terdiri atas tiga daun dan
terdapat pada pangkal nadi besar. 7 Fungsinya adalah untuk mencegah agar darah dalam nadi
tidak kembali ke bilik.

4) Saraf jantung Saraf pada jantung membentuk beberapa simpul saraf jantung. Simpul saraf
tersebut adalah sebagai berikut:
a) simpul Keith-Flack atau Nodus Sino Aurikularis. Simpul saraf ini terdapat pada dinding
serambi, diantara vena yang masuk ke serambi kanan.
b) simpul Tawara atau Nodus Atrioventrikularis. Simpul saraf ini terdapat pada sekat antara
serambi dan bilik.
c) berkas His. Berkas His berupa serabut saraf yang merupakan kelanjutan dari simpul
tawara. Serabut saraf dari berkas His ini terdapat pada sekat antara bilik dan bercabang-cabang
ke otot jantung dinding ventrikel.
Aorta adalah arteri yang berasal dari jantung, muncul di bagian atas ventrikel kiri.
jantung memompa darah dari ventrikel kiri ke aorta melalui katup aorta.
Aorta adalah pembuluh terbesar dalam tubuh manusia yang bercabang dari jantung dan
mengangkut darah beroksigen ke setiap organ dalam tubuh.Fungsi dari aorta adalah untuk
memompa darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri jantung, dimana darah yang mengandung
oksigen disimpan, dan mengedarkannya kembali ke dalam tubuh.
Pembuluh darah  balik kava atas : Mengalirkan darah dari bagian tubuh atas ke jantung tepatnya
serambi kanan

5
Katup pulmoner Katup pulmoner adalah katup pada ventrikel kanan jantung, yang akan
membuka untuk mengalirkan darah ke paru-paru.
- pembuluh darah balik atas adalah pembuluh yang membawa darah dari bagian atas
menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida
- katup trikuspid menghubungkan antara atrium kanan dengan ventrikel kanan
- serambi kanan berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh dan kaya
karbondioksida
- pembuluh darah balik bawah  adalah pembuluh yang membawa darah dari bagian bawah
tubuh ke jantung
- bilik kanan memompa arah ke paru paru
- bilik kiri memompa darah ke seluruh tubuh
- otot papiler melampirkan ke bagian bawah dinding

2.1.2 Struktur pembuluh darah


Pembuluh darah adalah salah satu bagian dari sistem sirkulasi pada tubuh untuk
membawa darah dari jantung yang terikat dengan oksigen ke organ tubuh, serta mengembalikan
kembali darah yang telah dipakai dan terikat dengan karbon dioksida ke jantung untuk diambil
lagi oksigen di paru-paru.
Bagi orang awam, pembuluh darah sering disebut dengan sebutan “urat”. Ada beberapa
jenis pembuluh darah di tubuh manusia, seperti arteri, arteriol (arteri kecil), kapiler (pembuluh
draha kecil di jaringan dan sel), venula (vena kecil), dan vena. Kesemua jenis pembuluh darah ini
merupakan satu kesatuan dalam menjalankan fungsi sistem sirkulasi. Ibarat selang air yang
mendistribusikan air keluar, maka pembuluh draah juga seperti itu, tetapi yang didistribusikan
adalah darah. Struktur pembuluh darah:
1. Tunika Intima
Tunika intima adalah lapisan paling dalam dari pembuluh darah yang terdiri dari selapis
sel endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh. Terdapat lapisan subendotel yang
berada dibawah lapisan endotel. Lapisan ini berperan dalam kontraksi pembuluh darah.
2. Tunika Media
Lapisan ini berada di atas tunika intima dan merupakan lapisan tengah dari pembuluh
darah. Tunika media tersusun atas serat otot polos yang melingkar. Tunika media dipisahkan

6
oleh membrane lamina elastik interna yang mengandung serat elastik dan berpori, sehingga zat-
zat dapat masuk melalui pori tersebut. Sedangkan yang membatasi tunika media dengan tunika
adventitia adalah lamina elastik eksterna.
3. Tunika Adventitia
Merupakan lapisan terluar daripada pembuluh darah dan mengandung banyak jaringan
ikat kolagen terutama kolagen tipe 1 dan jaringan elastik.
4. Anastomosis Arteriovenosa
Merupakan penyambungan langsung antara arteri dengan vena. Anastomosis
arteriovenosa tersebar di seluruh tubuh dan biasanya terdapat di pembuluh-pembuluh kecil,
seperti di kuku, jari, dan telinga. Anastomosis ini dipersarafi oleh sistem saraf otonom (simpatis
dan parasimpatis). Anastomosis arteriovenosa juga perperan dalam sistem pengaturan suhu
(termoregulator).
5. Vasa Vasorum
Vasa Vasorum merupakan pembuluh darah kecil yang memberikan suplai metabolit
untuk sel-sel di tunika media dan tunika adventitia pembuluh darah besar, baik arteri maupun
vena.

Gambar 2. Struktur Dinding Pembuluh Darah


Sumber: https://3.bp.blogspot.com/-2-tmii-n1j0/WB4S-
hxgtlI/AAAAAAAAAq8/XyA0fkzsFgk3x_vkrbHsHaNpPrEWu-22QCEw/s640/2.%2BDinding
%2BPembuluh%2BDarah.jpg

7
2.1.3 Mekanisme Peredaran Darah Manusia 
Ventrikel kanan akan memompa darah menuju paru-paru. Aliran darah tersebut akan
melewati arteri pulmonalis. Ketika darah masuk ke dalam paru-paru melewati kapiler, terjadi
pertukaran antara O2 dan CO2 di dalam darah. Hal ini akan membuat darah yang masuk ke
atrium kiri kaya akan O2. Aliran darah dari paru-paru ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.
Selanjutnya, darah kaya O2 akan masuk ke ventrikel kiri. Ventrikel kiri mempunyai dinding
yang lebih tebal dari pada ventrikel kanan, hal ini sesuai dengan fungsi ventrikel kiri untuk
memompa darah ke seluruh tubuh.

Gambar 3. Mekanisme peredaran darah manusia


Sumber : https://2.bp.blogspot.com/-
vD7WxfgG1pM/V8YJev9IJVI/AAAAAAAAAhk/H9GB3bFtYPsKWAVnD-
TCLKpCmdvMmj56QCLcB/s320/peredaran%2Bdarah.jpg

Darah yang kaya O2 akan meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta. Aorta adalah
pembuluh darah terbesar yang bercabang tiga. Cabang pertama adalah arteri koronaria yang akan
membawa suplai darah menuju otot-otot jantung itu sendiri. Peredaran darah tersebut dinamakan
peredaran darah kecil (pulmonalis). Cabang kedua dari aorta akan menuju ke anggota tubuh
bagian atas (kepala, dada, dan lengan). Adapun cabang ketiga dari aorta akan menuju ke anggota
tubuh bagian bawah (perut dan kaki). Pada setiap organ tubuh, kapiler-kapiler berhubungan

8
dengan venula yang akan mengembalikan darah menuju jantung melalui vena. Darah yang kaya
CO2 yang berasal dari anggota tubuh bagian atas akan masuk ke jantung melalui vena cava
superior. Adapun darah kaya CO2 yang berasal dari anggota tubuh bagian bawah akan masuk ke
jantung melalui vena cava inferior. Kedua vena cava tersebut mengalirkan darah menuju atrium
kanan. Dari atrium kanan, darah akan kembali ke ventrikel kanan. Peredaran darah tersebut
dinamakan peredaran darah besar (sistemik).
Secara lengkap proses peredaran darah pada manusia dapat dilihat pada Kemampuan
jantung untuk berdenyut dipicu oleh suatu jaringan tertentu pada jantung itu sendiri yang disebut
nodus sinoartrial (nodus S-A) pada dinding atas serambi kanan. Impuls yang ditimbulkan nodus
S-A disebarkan ke seluruh otot serambi sehingga otot-otot serambi berkontraksi yang
menyebabkan darah dari serambi masuk ke bilik.
Sementara itu, impuls dari nodus S-A merambat mencapai nodus atrioventrikular (nodus
A-V) yang terletak di bagian bawah sekat serambi kemudian diteruskan melalui berkas His yang
bercabang dua, satu cabang menuju otot bilik kiri dan cabang yang lain menuju otot bilik kanan,
tiap-tiap cabang tersebut membentuk ranting-ranting ke seluruh otot bilik. Impuls tersebut
menyebabkan otot-otot bilik berkontraksi, peristiwa ini disebut sistol sehingga tekanan di dalam
bilik meningkat dan darah mendesak katup trikuspidalis dan katup bikuspidalis menutup,
sedangkan desakan dari bilik kiri ke aorta dan bilik kanan ke arteri pulmonalis menyebabkan
katup-katup semilunar terbuka.
Ketika darah keluar dari bilik kiri melewati katup semilunar, di dalam aorta masih
terdapat sebagian darah yang belum dialirkan sehingga tekanan darah di dalam aorta meningkat
dan tekanan ini dinamakan tekanan sistol yang dalam keadaan normal besarnya kurang lebih 120
mm Hg.
Setelah pengosongan bilik, otot-otot bilik mengalami relaksasi atau biasa pula disebut
diastol, tekanan di dalam bilik saat itu lebih rendah daripada tekanan di dalam aorta sehingga
darah dari aorta mendesak kembali ke jantung yang mengakibatkan katup semilunar menutup.
Sementara itu, darah di dalam aorta sebagian dialirkan ke berbagai arteri, maka tekanannya
menurun sampai 80 mmHg pada keadaan normal dan disebut sebagai tekanan diastol. Selama
jantung mengalami diastol, darah dari vena pulmonalis masuk ke dalam serambi kiri dan darah
dari vena kava memasuki serambi kanan selanjutnya otot-otot serambi akan berkontraksi lagi
setelah memperoleh impuls dari nodus S-A.

9
2.2 Sistem sirkulasi limfatik
2.2.1 Organ Pembuluh Limfatik
1. Tonsil

Gambar 4. Tonsil
Sumber :http://www.antammedika.co.id/id/news/article/7/Tonsil-dan-Adenoid.html

Tonsil merupakan kumpulan jaringan limfoid getah bening yang terletak di rongga mulut.
Tonsil terdiri dari Tonsila Palatina yang sering disebut amandel, yang terletak di kiri kanan
rongga mulut; tonsila faringea yang disebut Adenoid terletak di dinding belakang nasofaring dan
tonsila lingulis terletak di pangkal lidah. Ketiganya membentuk seperti cincin yang disebut
cincin Waldeyer terletak pada daerah yang merupakan pintu masuk saluran nafas dan saluran
pencernaan. Dalam kondisi normal ketiganya berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap infeksi
baik melalui udara maupun makanan secara imunologis. Menurut hubungannya dengan
epitelium permukaan dibedakan 2 macam tonsil :
Tonsil berkripte (tonsil folikuler): tonsila palatina dan lingualis manusia, ruminansia,
kuda dan babi; tonsila tubalis babi; tonsila paraepiglotika domba, kambing dan babi.
Tonsil tanpa kripte: tonsila palatina karnivor, tonsila faringealis semua hewan piaraan kecuali
karnivor; tonsila tubalis ruminan.
Tonsilmensekresikan kelenjar yang banyak mengandung limfosit, sehingga tonsil dapat
berfungsi untuk membunuh bibit penyakit dan melawan infeksi pada saluran pernapasan bagian
atas dan faring.

10
2. Timus

Gambar 5.Timus
Sumber : http://anatomy-medicine.com/endocrine-system/96-the-thymus-gland.html

Timus adalah sebuah kelenjar yang terletak di depan dada, yang mencapai berat
maksimalnya saat manusia memasuki masa pubertas.Pada bagian luar dari tiap-tiap lobus thymus
diselubungi oleh kapsula jaringan ikat longgar. Capsul ini masuk kedalam jaringan timus dan
membentuk percabangkan septa yang tersusun dari jaringan yang sama dan membagi organ ke
dalam lobulus. Di daerah pinggir dari tiap lobulus banyak terdapat sel limfosit yang mempunyai
warna lebih tua disebut dengan corteks. Sebelah dalam yang mengandung sedikkit sel limfosit
bewarna lebih muda disebut medula.
Fungsi Kelenjar Timus :
1. Membentuk limfosit pada bagian korteks.
mengolah sel-sel darah putih yang diproduksi di sumsum tulang dan mengubahnya menjadi sel
limfosit-T.
2. Fungsi lain yang masukk dalam penyelidikan :
- Adanya hubungan dengan sistem imun
- Hubungan dengan kelenjar endokrin
a. Pertumbuhan hormon dari antorior hiposis dan hormon tiroid (tirokksin) yang
merangsang pertumbuhan timus.
b. Sebaliknya hormon streoid dari alat-alat kelamin dalam jumlah yang cukup dalam darah
akan mengalami involunsi dalam kelenjar timus.

11
3. Limpa

Gambar 6. Limpa
Sumber :http://www.ilmudasar.com/2016/10/Pengertian-Struktur-Fungsi-
Bagian-Limpa-adalah.html
Limpa adalah organ yang berupa kelenjar yang terletak di pojok kiri atas rongga perut.
Limpa merupakan organ berwarna biru keunguan/kemerahan dan berukuran sekepalan tangan.
Limpa berbentuk lonjong dan memiliki ukuran lebar sekitar 12 cm, lebar 7 cm, tinggi 4 cm serta
memiliki berat sekitar 150 cm. Limpa dibungkus oleh kapsula yang memiliki dua lapisan, yaitu
lapisan jaringan penyokong tebal (jaringan fibroelastik) dan satu lapisan otot halus. Kapsula ini
memanjang dan masuk ke dalam jaringan limpa dan disebut trabekula. Trabekula mengandung
pembuluh darah, pembuluh saraf dan pembuluh limfe.Limpa memiliki fungsi utama dalam
sistem peredaran darah dan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu ia berfungsi melindungi
tubuh dari kerusakan akibat benda asing. Limpa merupakan organ yang disebut massa limfoid
terbesar di dalam tubuh.
Parenkim Pulpa :
Pulpa merah terdiri dari sinus-sinus vena yang berisi darah dan corda dari jaringan limpayang
disebut splenic cords atau Billroth’s cords. Pulpa merah ini berwarna merah gelap pada potongan
limpa segar. Vena-vena sangat berkaitan erat dengan pulpa merah tersebut.
Pulpa putih adalah suatu jaringan limfoid yang tersusun atau biasa dikenal pariarteriolar
limphoid sheats (PALS) dan dikelilingi arteri-arteri.  Kumpulan-kumpulan dari limfosit yang
mengelilingi arteri splenic nodules atau malphigi corpus. Pulpa putih tersebar dalam pulpa
merah, berbentuk oval dan berwarna putih kelabu (nodul putih diseminata).

12
FUNGSI LIMPA
1. Sebagai tempat penyaringan darah.
2. Menyimpan komponen sel darah merah yang masih dapat digunakan.
3. Tempat pembentukan dan akumulasi (penyimpanan) limfosit dan makrofag
4. Membebaskan haemoglobin dari eritrosit.
5. Limpafagosit juga berfungsi sebagai penghasil limfositdan selPlasma.
6. Membentuk eritrosit baru selama masa janin
7. Menghancurkan Leukosit dan Trombosit
8. Menghasilkan Antibodi sebagai sistem reticulo-endotelial
9. Mengangkut kelebihan air dari jaringan kembali ke darah
10. Limpa mengekstraksi nutrisi dari makanan dan mengangkutnya ke bagian tubuh lainnya
11. Produksi opsonin – tufsin dan properdin.

4. Nodus Limfa

Gambar 7. Nodus Limpa


Sumber :https://id.wikipedia.org/wiki/Nodus_limfa

Nodus limfa secara tetap ditemukan pada daerah khusus disebut limfosenter. Umumnya
berbentuk kedelai, ukuran bervariasi dari 1 mm sampai 1 cm. Kapsula dan trabekula tersusun
dari jaringan kolagen padat. Elemen stroma yang halus berupa serabut retikuler yang dihasilkan
oleh sel-sel retikuler (mungkin fibroblast). Serabut dan sel membuat jala-jala luas ke seluruh
nodus limfatikus. Sel-sel bebas yaitu limfosit, sel plasma dan makrofag berada diantara jala-jala
tadi. Limfosit terdapat di korteks nodulus. Dibawah kapsula dan sekitar trabekula serat retikuler
kurang padat tempat ini disebut sinus.

13
Korteks nodus limfatikus dapat dibagi dalam 3 daerah (zona): noduler, internoduler dan
profundal. Zona internoduler dan profundal bersama-sama disebut daerah parakortikal. Medula
nodus limfatikus tersusun dari trabekula, serabut retikuler dan sel-sel yang dilingkungi oleh sinus
medularis dan kapiler limfe. Bersama-sama mereka membentuk tali-tali medula medullary
cords.
Pembuluh limfa afferent merupakan saluran yang masuk ke nodus limfa. Pembuluh limfa
efferentmerupakan saluran yang keluar dari nodus limfa Yang memiliki valvula supaya cairan
tidak dapat kembali ke arah yang terbalik
Fungsi :
1. Menyaring cairan limfa.
2. Produksi sel :
a. Terutama pada bagian germinal center.
b. Sel plasma membuat antibodi.
c. Dalam keadaan sakit membentuk leukosit bergranula.
5. Sumsum Tulang

Gambar 8. Sumsum tulang


Sumber :https://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulang
Sumsum tulang (bahasa Inggris: bone marrow, medulla ossea) adalah jaringan lunak
yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel
darah baru. Ada dua jenis sumsum tulang:
 sumsum merah, dikenal juga sebagai jaringan myeloid. Sel darah merah, keping darah,
dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah.
 sumsum kuning. Sumsum kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya
ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang banyak dikandungnya.

14
Pada sistem transportasi sumsum tulang memiliki fungsi untuk menghasilkan sel darah
merah. Sumsum tulang dapat menghasilkan 500 juta sel darah merah/ hari. Sel darah merah
berfungsi untuk mengikat oksigen dan menghantarkannya ke seluruh sel-sel tubuh.
Pada sistem pertahanan tubuh, sumsung tulang berfungsi menghasilkan limfosit, yakni
salah satu komponen sel darah putih yang berfungsi untuk melawan bakteri, kuman, dan benda
asing yang masuk ke dalam tubuh.
Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak pembuluh dan kapiler darah.
Sumsum merah ditemukan terutama pada tulang pipih seperti tulang pinggul, tulang
dada, tengkorak, tulang rusuk, tulang punggung, tulang belikat, dan pada bagian lunak di ujung
tulang panjangfemur dan humerus. Sumsum kuning ditemukan pada rongga interior bagian
tengah tulang panjang. Pada keadaan sewaktu tubuh kehilangan darah yang sangat banyak,
sumsum kuning dapat diubah kembali menjadi sumsum merah untuk meningkatkan produksi sel
darah.
6. Pembuluh Limfa

Gambar 9. Pembuluh Limpa


Sumber :http://www.diwarta.com/2012/06/29/5-fungsi-sistem-saluran-limfe-dan-susunan-limfe-serta-
pembuluh-limfe.html

Pembuluh limfa agak besar yang mempunyai diameter 0,2 – 0,5 cm mempunyai dinding
lebih tebal dan terdiri dari 3 lapisan yang sulit dibedakan batas-batasnya (tunika intima, media,
adventitia )

15
Fungsi Pembuluh Limfe
1. Mengambil kelebihan cairan di dalam jaringan dan mengirimkannya ke darah.
2. Mengabsorpsi lemak dan asam laktat di usus halus dan mengangkutnya ke darah.
3. Membantu mempertahankan tubuh dari penyakit yaitu dengan melawan bibit
penyakit yang masuk, menyaring racun yang dihasilkan oleh bibit penyakit tersebut, serta
membentuk antibodi.

1. Ductus Limfaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)


Pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala, dada sebelah kanan, dan lengan
kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara pada pembuluh balik di bawah vena subclavia dextra
(vena yang melewati tulang selangka sebelah kanan).

2. Ductus Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada)


Pembuluh ini mengangkut limfe yang berasal dari bagian tubuh lain dan bermuara ke pembuluh
balik di bawah vena subclavia sinestra (vena yang melewati tulang selangka kiri). Pembuluh
limfe dada juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu
pembuluh yang mengumpulkan asam lemak yang diserap dari usus. Lemak inilah yang
menyebabkan cairan limfe berwarna kuning keputih-putihan.

16
2.2.2 Meknisme Kerja Sistem limfatik , Imunitas

Gambar 10. Mekanisme pembuluh limfatik


Sumber :https://www.academia.edu/5073257/SISTEM_LIMFATIK

Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah bening membawa cairandan protein
yang hilang kembali ke darah .Cairan memasuki sistem ini dengan cara berdifusi ke dalam
kapiler limfa kecil yang terjalin di antara kapiler-kapiler sistemkardiovaskuler.Apabila suda
berada dalam sistem limfatik, cairan itu disebut limfa(lymph) atau getah bening, komposisinya
kira-kira sama dengan komposisi cairaninterstisial. Sistem limfatik mengalirkan isinya ke dalam
sistem sirkulasi di dekat persambungan vena cava dengan atrium kanan.Pembuluh limfa, seperti
vena , mempunyai katup yang mencegah aliran balikcairan menuju kapiler. Kontraksi ritmik
(berirama) dinding pembuluh tersebutmembantu mengalirkan cairan ke dalam kapiler limfatik.
Seperti vena, pembuluhlimfa juga sangat bergantung pada pergerakan otot rangka untuk
memeras cairan kearah jantung .
Di sepanjang pembuluh limfa terdapat organ yang disebut nodus (simpul)limfa (lymph
node) atau nodus getah bening yang menyaring limfa. Di dalam noduslimfa terdapat jaringan
ikat yang berbentuk seperti sarang lebah denagn ruang-ruangyang penuh dengan sel darah putih.
Sel-sel darah putih tersebut berfungsi untukmenyerang virus dan bakteri.Organ-organ limfa
diantanya kelenjar getah bening (limfonodus), tonsil, tymus, limpa(spleen atau lien) ,
limfonodulus. System limfeterdiri dari pembuluh limfe, nodus limfatik,organ limfatik, nodul
limfatik, sellimfatik.

17
Sistem limfatik dan hubungannya dengan sisitem imunisasi
Beberapa sistem tubuh membantu mempertahankan tubuh terhadap berbagai
bahayaseperti sinar ultraviolet matahari, panas berlebihan, zat kimia beracun, kerusakan fisik,
dan ancamanmikroorganisme, seperti bakteri dan virus. Namun demikian, sistem imunitas,
bersama sistemlimfatik, adalah cara perlindungan tubuh yang utama dari serangan.Sistem
limfatik merupakan bagian pelengkap dari sistem imunitas dan berperan pentingdalam
pertahanan tubuh terhadap penyakit. Bagian aktif sistem ini adalah cairan limfa, yangawalnya
berupa cairan intertisial yang terkumpul dari sel-sel di seluruh tubuh. Cairan itu mengalirke
jejaring kapiler kecil di sela-sela jaringan yang kemudian menyatu dan membentuk
pembuluh yang lebih besar yang disebut limfatik (pembuluh limpa). Nodus limfa (kelenjar limfa)
adalah daerahpenyaring dan penyimpan dalam sistem ini, dan tersebar di sepanjang jalur
limfa.Tidak seperti darah, limfa tidak dipompa; limfa mengalir secara pasif saat
pembuluh limfaditekan oleh kontraksi otot sekitar sewaktu bergerak. Cairan limfa masuk
ke peredaran darahmelalui vena subklavia kiri dan kanan. Organ limfoid, meliputi timus dan
limfa, dan jaringan limfoid,seperti tonsil dan palak peyer, melengkapi seluruh sistem. Organ
limfoid mengandung sejumlahbesar sel darah putih khusus, terutama limfosit, yang melindungi
tubuh dari benda asing seperti serang mikroorganisme.

18
2.3 Sistem Respirasi
2.3.1 Struktur Anatomi Saluran Respirasi
ANATOMI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Gambar 11. Alat pernapasan manusia


Sumber :http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/respirasi/anatomi-sistem-respirasi/

Saluran udara pernapasan dibagi menjadi dua, yaitu 1) saluran udara pernapasan bagian atas
(upper respiratory tract) atau jalan napasyang terdiri dari hidung, faring, dan laring; 2) saluran
udara pernapasan bagian bawah (lower respiratory tract) atau saluran napas.
A. Alat Pernapasan Atas
1. Rongga Hidung

Gambar 12. Anatomi hidung


Sumber:http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/respirasi/anatomi-sistem-respirasi/
Hidung dibagi menjadi bagian eksternal dan internal. Hidung eksternal merupakan bagian
dari hidung yang terlihat pada wajah dan terdiri dari kerangka penunjang tulang dan kartilago
hialin yang dilingkupi dengan otot dan kulit, dan dibatasi oleh membrane mukosa. Rangka tulang
hidung eksternal dibentuk dari tulang frontalis, tulang nasale, dan maksilae. Rangka kartilago
hidung eksternal terdiri dari kartilago seperti nasi yang membentuk bagian anterior septum
nasalis, kartilago nasi lateralis yang terletak inferior ke tulang nasale, dan kartilago ala nasi yang
membentuk dinding nostril. Di permukaan inferior hidung terdapat dua pintu masuk yang disebut
nares atau nostril.

19
Struktur inferior hidung eksternal memiliki 3 fungsi, yaitu:
 Menghangatkan, melembabkan, dan menyaring udara yang masuk
 Mendeteksi stimulus olfaktori
 Memodifikasi vibrasi suara ketika melewati ruang yang besar beresonasi.
Hidung internal merupakan suatu rongga besar di anterior tulang yang membentang
inferior ke os nasale dan superior mulut. Secara anterior, hidung internal berbatasan dengan
hidung eksternal, dan di posterior berhubungan dengan faring melalui dua pintu bernama nares
internal atau choana. Sinus paranasalis adalah rongga-rongga di tulang cranium dan wajah
tertentu yang dibatasi membrane mukosa yang berlanjut dengan rongga hidung. Sinus ini terdiri
dari sinus frontalis, ethmoidalis, sphenoidalis, dan maksilaris. Fungsi sinus-sinus ini tidak
diketahui pasti; sinus meringankan tulang tengkorak dan menambah resonansi suara.
Lantai hidung dibentuk oleh palatum yang memisahkan rongga hidung dari rongga mulut
di bawahnya. Di anterior, di mana palatum disokong oleh processuss maksilaris dan tulang
palatum, dinamakan palatum durum (hard palate). Di posterior yang tidak disoking adalah otot
palatum molle (soft palate).
Rongga hidung memiliki 3 regio, yaitu:
 Vestibulum : sebuah pelebaran tepat di sebelah dalam nares yang dilapisi kulit yang
mengandung bulu hidung, berguna untuk menahan aliran partikel yang terkandung di
dalam udara yang dihisap
 Penghindu : di sebelah cranial; dimulai dari atap rongga hidung meluas sampai setinggi
concha nasalis superior dan bagian septum nasi di hadapan concha tersebut. Region ini
terdiri dari reseptor bau.
 Pernapasan : bagian rongga hidung selebihnya
Dinding lateral hidung memperlihatkan tiga elevasi, yaitu concha nasalis puperior,
medius, dan inferior. inferolateral terhadap masing-masing concha nasalis ini terdapat meatus
nasi yang sesuai. Susunan concha dan meatus meningkatkan area permukaan hidung internal dan
mencegah dehidrasi dengan menangkap tetesan air selama ekshalasi.

2. Faring

20
Faring atau tenggorokan adalah sebuah pipa muskulomembranosa, panjang 12-14 cm,
membentang dari basis crania sampat setinggi vertebra C6 atau tepi bawah kartilago cricoidea.
Faring membentang posterior dari rongga hidung dan mulut, superior dari laring, dan anterior
vertebra cervicalis. Dindingnya terdiri dari otot rangka dan dibatasi membrane mukosa.
Kontraksi otot rangka membantu menelan. Fungsi laring sebagai jalan untuk udara dan makanan,
memberika ruang resonansi untuk suara, dan tempat tonsil yang berperan dalam reaksi
imunologis melawan benda asing.
Faring dapat dibagi menjadi 3 daerah anatomis:
a. Nasofaring
Nasofaring merupakan bagian superior dari faring, membentang posterior dari rongga
hidung dan meluas ke palatum molle. Terdapat 5 bukaan pada dindingnya, yaitu dua nares
internal, dua bukaan ke tuba auditorius (tuba eustachius), dan bukaan ke orofaring. Nasofaring
dan orofaring berhubungan melalui isthimus praringeum yang dibatasi tepi palatum molle dan
dinding posterior faring. Sewaktu proses menelan dan ebrbicara, isthimus pharingeum akan
terturup oleh elevasi palatum molle dan pembentukan lipatan Passavant di dinding dorsal faring.
Dinding posteriornya terdiri dari tonsil faringeal (adenoid).
b. Orofaring
Orofaring merupakan bagian tengah dari faring, membentang dari posterior rongga mulut
dan meluas dari palatum molle inferior ke tulang hyoid. Orofaring hanya memiliki 1 bukaan,
yaitu faucium (isthimus orofaringeum), bukaan dari mulut. Bagian faring ini memiliki fungsi
respirasi dan digestif, terdapat dua pasang tonsil, yaitu tonsila palatine dan lingual.
c. Laringofaring
Laringofaring adalah bagian inferior dari faring, dimulai dari tulang hyoid. Pada ujung
inferiornya, laringofaring terbuka ke esophagus di posterior dan laring di anterior. Laringofaring
juga sebagai jalur respirasi dan digesti.

a. Laring ( pangkal tenggorokan)

21
Gambar 13. Laring
Sumber:http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/respirasi/anatomi-sistem-respirasi/
Laring atau kotak suara adalah jlur pendek yang menghubungkan laringofaring dengan
trakea. membentang di midline leher anterior ke esophagus dan vertebra C4-C6. Dinding laring
dibentuk dari 9 cartilago. Terdiri dari kartilago thyreoidea, kartilago cricoidea, dan kartilago
epiglottis yang masing-masing satu buah; serta kartilago arytaenoidea, kartilago cuneiforme, dan
kartilago corniculatum yang masing-masing sepasang.
Kartilago thyreoidea (Adam’s apple) merupaka tulang rawan laring terbesar, terdiri dari
dua lamina kartilago hyaline yang menyatu yang membentuk dinding anterior laring, membuat
bentuk segitiga. Ini terdapat pada laki-laki dan perempuan, tetapi biasanya lebih besar pada laki-
laki karena pengaruh hormone seks laki-laki saat pertumbuhan selama pubertas.
Epiglottis merupakan kartilago elastic berbentuk daun yang ditutupi dengan epitel.
Batang epiglottis meruncing ke inferior yang menempel ke tepi anterior kartilago thyroid dan
tulang hyoid. Daun superior epoglotis tidak menempel dan bebas maju ke atas dan bawah.
Selama menelan, faring dan laring terangkat. Elevasi faring memperluas faring untuk menerima
makanan, sedangkan elevasi laring menyebabkan epiglottis bergerak ke bawah dan menutupnya.
Glottis terdiri dari sepasang lipatan membrane mukosa, lipatan vocal (true vocal cords) di laring,
dan ruang antara mereka yang disebut rima glottidis. Kartilago cricoids merupakan cincin
kartilago hyaline yang membentuk dinding inferior laring. Kartilago ini merupakan tanda untuk
membuat jalan napas darurat bernama tracheotomy.
Kartilago arytenoids berbentuk triangular yang sebagian besar kartilago hyaline. Dia
berlokasi di batas posterior, superior dari kartilago cricoids. Kartilago corniculatum yang

22
merupakan kartilago elastic berbentuk tanduk, berlokasi di apeks dari tiap kartilago arytenoids.
Cartilago cuneiforme merupakan kartilago elastic di anterior kartilago curniculatum, menyokong
lipatan vocal dan epiglottis lateral.

B. Alat Pernapasan Bawah


1. Trakea

Gambar 14. Trakea


Sumber :http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/respirasi/anatomi-sistem-respirasi/
Trakea atau pipa udara adalah suatu jalur tubular untuk udara sepanjang 12 cm dan
berdiameter 2,5 cm. trakea berlokasi di anterior esophagus dan meluas dari laring ke batas
superior vertebra T5, di mana dibagi menjadi bronkus utama kanan dan kiri. Lapisan dinding
trakea dari dalam ke luar adalah mukosa, submukosa, kartilago hyaline, dan adventisia. Trakea
memiliki 16-20 cincin tulang rawan hyaline yang masing-masing membentuk gambaran huruf U,
yang membatasi 2/3 bagian anterior.
Elemen elastiknya, trakea dapat cukup fleksibel untuk meregang dan bergerak inferior
selama inspirasi dan recoil selama ekspirasi, tetapi cincin kartilago mencegahnya kolaps dan
menjaga jalan napas paten walaupun tekanan berubah selama bernapas. Bagian posterior yang
terbuka dari cincin kartilago yang berbatasan dengan esophagus dihubungkan dengan serat otot
polos dari otot trakealis dan dengan jaringan ikat lunak. Karena bagian dinding trakea sebelah
sini tidak rigid, esophagus dapat mengembang ke anterior ketika menelan makanan yang
melaluinya.

2. Bronkus

23
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus primer (kanan dan
kiri). Bronkus kiri lebih tinggi dan cenderung horizontal daripada bronkus kanan, karena pada
bronkus kiri terdapat organ jantung. Bronkus kanan lebih pendek dan tebal dan bentuknya
cenderung vertical karena arcus aorta membelokkan trakea kebawah.
Masing-masing bronkus primer bercabang lagi menjadi 9-12 cabang untuk membentuk
bronkus sekunder dan tersier (bronkiolus) dengan diameter semakin menyempit.Struktur lapisan
mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan
pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan
sempurna.

3. Paru-paru

Gambar 15. Paru -paru


Sumber:http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/respirasi/anatomi-sistem-respirasi/

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua
bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo
sinister) yang terdiri atas 2 lobus.
Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam
yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang
menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura
parietalis).
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi
sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi.
Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.

24
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-
paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar
untuk pertukaran gas.
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm,
dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus. Bronkiolus ini memiliki gelembung-
gelembung halus yang disebut alveolus. Bronkiolus memiliki dinding yang tipis, tidak bertulang
rawan, dan tidak bersilia.
Gas memakai tekanannya sendiri sesuai dengan persentasenya dalam campuran, terlepas
dari keberadaan gas lain (hukum dalton). Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi
rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus
bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung
udara (alveolus).
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu
sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus
berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi
gas pernapasan

25
2.3.2 Mekanisme Kerja Sistem Respirasi
Mekanisme Respirasi

GGGG
Gambar 16. Organ Respirasi

A. Pengertian Respirasi
Respirasi merupakan proses pertukaran antara gas oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2)
antara tubuh dan lingkungannya (Saryono, 2009). Secara umum respirasi merupakan serangkaian
langkah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran sisa berupa karbondioksida dan uap air.
Oksigen diperlukan oleh seluruh sel-sel tubuh dalam reaksi biokimia (oksidasi biologi) untuk
menghasilkan energi berupa ATP (Adenosin Tri Phosphat) Energi yang dihasilkan dari proses
respirasi sel dalam hati, jantung, otak, sebanyak 38 ATP. Reaksi tersebut menghasilkan zat sisa
berupa karbondioksida dan uap air yang kemudian dihembuskan keluar. Jadi tujuan respirasi
sebenarnya adalah untuk membentuk ATP yang diperlukan untuk seluruh aktivitas kehidupan.
Fungsi sistem respirasi adalah (Saryono, 2009):
1. Memperoleh tenaga (energi)
2. Menyediakan oksigen pada sel dan jaringan
3. Mengeliminasi hasil respirasi seluler berupa karbon dioksida
4. Membantu mempertahankan keseimbangan asam dan basa tubuh
5. Membantu mengontrol suhu tubuh
6. Berpartisipasi dalam berbicara, membaui dan bernyanyi
Berdasarkan tempat terjadinya pertukaran gas O2 dan CO2, respirasi dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1. Respirasi eksternal, yaitu pertukaran O2 dalam alveolus dengan CO2 dalam darah kapiler.
2. Respirasi internal, yaitu pertukaran gas O2 dengan CO2 dari aliran darah kapiler dengan
sel-sel tubuh.

26
Dalam pernapasan selalu terjadi dua siklus yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah proses
menghirup udara dan ekspirasi adalah proses menghembuskan udara.
1. Inspirasi terjadi jika otot-otot antartulang rusuk melakukan kontraksi sehingga tulang dada
terangkat ke atas. Saat inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga letaknya mendatar,
kemudian diafragma akan mendesak rongga perut, sehingga rongga dada membesar, dengan
demikian maka paru-paru akan membesar, tekanan udara rendah dan udara masuk.
2. Ekspirasi terjadi ketika otot antartulang rusuk berelaksasi, yaitu keadaan di mana tulang
rusuk dan tulang dada turun kembali pada kedudukan semula sehingga rongga dada
mengecil. Ekspirasi juga terjadi ketika otot diafragma berelaksasi kembali, rongga dada
mengecil dan paru-paru mengecil. Oleh karena volume paru-paru berkurang maka tekanan
udara dalam paru-paru bertambah, akibatnya udara keluar.

B. Mekanisme Respirasi

Gambar 17. Mekanisme Respirasi


Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya, manusia dapat
melakukan 2 mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Mekanisme
pernapasan dada dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut.
1. Pernapasan dada
Pernapasan terjadi karena gerakan tulang - tulang rusuk oleh otot-otot antar rusuk
(interkostalis).
a) Pernapasan dada inspirasi
 Fase ini berupa berkontraksinya otot antar tulang rusuk (Inter Costae).
 Kontraksi ini membuat rusuk naik terangkat. 

27
 Terangkatnya rusuk membuat rongga dada membesar Karena rongga dada membesar
tekanan udara di rongga kecil. 
 Akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
 Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk
(muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --
> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.

b) Pernapasan dada ekspirasi


 Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
 Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan
luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
 Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk
relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam
paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-
paru.

2. Pernapasan  perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot
diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat
dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut :
a) Pernapasan perut inspirasi.
 Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga
udara luar yang kaya oksigen masuk. 
 Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada
(diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru
mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara
luar --> udara masuk.

28
b) Pernapasan perut ekspirasi
 Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diafragma ke posisi semula yang
dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara
dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
 Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut: otot diafragma relaksasi --
> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di
paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru

29
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem regulasi merupakan sistem pengatur dalam tubuh manusia.Tubuh manusia terdiri
atas berbagai macam organ yang masing-masing memiliki fungsi tertentu dalam menunjang
aktivitas tubuh.
Jantung merupakan alat pemompa darah yang mempunyai bagian-bagian seperti dinding
jantung, perikardium, miokardium, dan endokardium.Ruangan jantung manusia berjumlah empat
terdiri dari dua serambi (atrium) kanan dan kiri serta dua bilik (ventrikel) kanan dan kiri yang
saling terhubung oleh katup.
Peredaran darah pada manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah
mengalir dalam pembuluh darah. Manusia memiliki dua macam peredaran darah karena darah
mengalir melewati jantung dua kali.sehingga manusia dikatakan memiliki peredaran darah
ganda.Peredaran darah ganda terdiri atas peredaran darah kecil (pulmonalis) dan peredaran darah
besar (sistemik).
Sistem Limfatik berfungsi membuang kelebihan cairan pada jaringan tubuh dan
membawanya ke sistem peredaran darah. Sistem limfatik juga membantu tubuh melawan infeksi.
Sistem ini terdiri atas pembuluh limfa, Nodus Limfa dan organ Limfoid, seperti limpa dan tonsil.
Sistem limfatik merupakan bagian pelengkap dari sistem imunitas dan berperan penting dalam
pertahanan tubuh terhadap penyakit. Nodus limfa adalah daerah penyaring dan penyimpan dalam
sistem ini, dan tersebar di sepanjang jalur limfa. Organ limfoid mengandung sejumlah besar sel
darah putih khusus, terutama limfosit, yang melindungi tubuh dari benda asing seperti serang
mikroorganisme.
Saluran udara pernapasan dibagi menjadi dua, yaitu saluran udara pernapasan bagian atas
dan saluran udara pernapasan bagian bawah. Alat pernapasan atas terdiri dari rongga hidung,
faring, laring ( pangkal tenggorokan), alat pernapasan bawah terdiri dari trakea, bronkus, paru-
paru.
Respirasi merupakan proses pertukaran antara gas oksigen (O2) dan karbon dioksida
(CO2) antara tubuh dan lingkungannya. Berdasarkan tempat terjadinya pertukaran gas O2 dan
CO2, respirasi dapat dibedakan menjadi respirasi eksternal dan respirasi internal. Dalam

30
pernapasan selalu terjadi dua siklus yaitu inspirasi dan ekspirasi. Berdasarkan cara melakukan
inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya, manusia dapat melakukan 2 mekanisme
pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

3.2 Saran
Melalui makalah ini diharapkan nantinya pembaca dapat memahami bagaimana konsep
sistem regulasi pada manusia dengan baik. Jadi semua konsep yang ada dapat diaplikasikan serta
dievaluasi untuk menjadi tenaga masyarakat yang handal dan kompeten.

31
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.myrightspot.com/2016/08/mekanisme-peredaran-darah-manusia.html
 http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/respirasi/anatomi-sistem-respirasi/
 http://www.askepkeperawatan.com/2015/10/anatomi-dan-fisiologi-sistem-
 pernapasan_15.html
 DIKTAT HISTOLOGI VOLUME I EDISI-I 1978 FAKULTAS KEDOKTERAN
ANDALAS
 https://id.scribd.com/document/140197432/Makalah-Sistem-Limfe
 http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/pembuluh-limfa-getah-bening.html
 https://id.wikipedia.org/wiki/Nodus_limfa
 https://id.wikipedia.org/wiki/Organ dan Pembuluh Limfa
 http://www.ilmudasar.com/2016/10/Pengertian-Struktur-Fungsi-Bagian-Limpa-
adalah.html
 https://www.news-medical.net/health/Structure-and-function-of-lymph-nodes-
(Indonesian).aspx

32

Anda mungkin juga menyukai