Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI KEPERAWATAN DASAR II

TEKNIK NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI

Disusun Oleh :

HASNA AZHAAR FIRDAUS ALFAENI

P17250191006

1A / 2

Dosen Pengampu:

Agus Wiwit, S.Kep.Ners, M.Kep.Ners

PRODI D-III KEPERAWATAN PONOROGO


KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKESMALANG

2019 / 2020
A. Pengertian
Menurut Maryunani, 2014 (dalam Fitri,dkk, 2019) Teknik nafas dalam
dapat menurunkan intensitas nyeri karena membuat keadaan seseorang terbebas
dari tekanan ataupun kembalinya keseimbangan. Menurut Biswan, 2017 (dalam
Fitri, 2019) teknik nafas dalam dapat mencapai keadaan relaksasi secara
fisiologis, kognitif yang di tandai dengan penurunan kadar epinefrin dan non-
epinefrin dalam darah. Selain itu, terapi nafas dalam juga dapat meningkatkan
oksigenasi darah sehingga kadar oksigen dalam darah akan meingkat.
Teknik nafas dalam bekerja secara efektis karena seseorang mampu
mengontrol pernafasan dengan baik, sehingga oksigen didalam tubuh
meningkat. Hal ini ditandai dengan konsidi tubuh seseorang menjadi lebih
nyaman dan rileks. Jika, teknik ini dilakukan dengan benar akan memberikan
banyak manfaat bagi tubuh.
B. Langkah-Langkah Teknik Nafas Dalam
Tahapan pemberian teknik nafas dalam menurut Priharjo, 2013:
1. Atur posisi pasien agar rileks, tanpa bebas fisik. Posisi dapat duduk atau
berbaring jika tidak mampu untuk duduk
2. Instruksikan pasien untuk menarik atau menghirup nafas dalam dari
hidung sehingga rongga paru-paru terisis oleh udara melalui hitungan
1,2,3,4 kemudian ditahan sekitar 3-5 detik
3. Instruksikan pasien untuk menghembuskan nafas, hitung satu sampai tiga
melalui mulut
4. Instruksikan klien untuk berkonsentrasi supaya rasa cemas atau rasa
nyeri yang dirasakan bisa berkurang. Dapat dilakukan dengan menutup
mata supaya lebih releks
5. Anjurkan untuk mengulangi hal tersebut hingga rasa cemas atau rasa
nyeri yang dirasakan bisa berkurang
6. Ulangi sampai 10 kali dengan diselingi istirahat singkat setiap 5 kali
7. Lakukan maksimal 5-10 menit
C. Alasan Digunakannya Teknik Nafas Dalam

Menurut Whalley, 2008 (dalam Widiatie,2015) bahwa relaksasi


pernafasan yang teratur dan dilakukan dengan benar, tubuh akan menjadi lebih
rileks, menghilangkan ketegangan saat mengalami stress dan bebas dari
ancaman. Menurut Smeltzer & Bare 2002 (dalam Widiatie,2015) relaksasi
dengan nafas dalam dapat mengurangi stress fisik atau emosional, memelihara
pertukaran gas di paru-paru, dan dapat menurunkan intensitas nyeri. Penurunan
tingkat nyeri ini karena, pasien sudah fokus pada pelaksanaan relaksasi nafas
dalam sehingga dapat meningkatkan suplai oksigen ke dalam tubuh dan
mengurangi rasa nyeri.

Dapat disimpulkan alasan penggunaan teknik nafas dalam yaitu, dapat


membuat pasien fokus terhadap penurunan rasa nyeri, dapat di lakukan kapan
saja, yang terpenting pasien harus patuh terhadap prosedur yang telah di
tetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Fitri,L, dkk. 2019. Hubungan Teknik Nafas Dalam Terhadap Pengurangan Intensistas
Nyeri Kala I Fase Aktif di Klinik Pratama Jambu Mawar. Jurnal Endurance :
Kajian Ilmiah Problema Kesehatan Vol. 4 (2).
Widiatie, Wiwiek. 2015. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Pada Ibu Postseksio Sesarea Di Rumah Sakit UNIPDU MEDIKA
Jombang. Jurnal Edu Health Vol.5 No.2

Anda mungkin juga menyukai