“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau
Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan
(V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan
hambatannya (R)”.
V=IxR
I=V/R
R=V/I
Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt
(V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm
(Ω))
Hal yang perlu diingat dalam perhitungan rumus Hukum Ohm, satuan unit
yang dipakai adalah Volt, Ampere dan Ohm. Jika kita menggunakan unit
lainnya seperti milivolt, kilovolt, miliampere, megaohm ataupun kiloohm,
maka kita perlu melakukan konversi ke unit Volt, Ampere dan Ohm terlebih
dahulu untuk mempermudahkan perhitungan dan juga untuk mendapatkan
hasil yang benar.
Rumus yang dapat kita gunakan untuk menghitung Arus Listrik adalah I = V /
R
Contoh Kasus 1 :
Contoh Kasus 2 :
Rumus yang akan kita gunakan untuk menghitung Tegangan atau Beda
Potensial adalah V = I x R.
Contoh Kasus :
Atur nilai resistansi atau hambatan (R) Potensiometer ke 500 Ohm, kemudian
atur DC Generator (Power supply) hingga mendapatkan Arus Listrik (I) 10mA.
Berapakah Tegangannya (V) ?
Konversikan dulu unit Arus Listrik (I) yang masih satu miliAmpere menjadi
satuan unit Ampere yaitu : 10mA = 0.01 Ampere. Masukan nilai Resistansi
Potensiometer 500 Ohm dan nilai Arus Listrik 0.01 Ampere ke Rumus Hukum
Ohm seperti dibawah ini :
V=IxR
V = 0.01 x 500
V = 5 Volt
Maka nilainya adalah 5Volt.
Rumus yang akan kita gunakan untuk menghitung Nilai Resistansi adalah R =
V/I
Contoh Kasus :
Jika di nilai Tegangan di Voltmeter (V) adalah 12V dan nilai Arus Listrik (I) di
Amperemeter adalah 0.5A. Berapakah nilai Resistansi pada Potensiometer ?
Masukan nilai Tegangan 12V dan Arus Listrik 0.5A kedalam Rumus Ohm
seperti dibawah ini :
R=V/I
R = 12 /0.5
R = 24 Ohm
Maka nilai Resistansinya adalah 24 Ohm
https://teknikelektronika.com/pengertian-rumus-bunyi-hukum-ohm/