Anda di halaman 1dari 9

Surveillance epidemiologi

Jangan Sampai Pandemi…!!!

Sejak akhir tahun 2019 dunia dikejutkan dengan munculnya penyakit peumonia
(selanjutnya disebut Coronavirus Disease 2019, disingkat COVID-19) yang disebabkan oleh
Virus Corona. Proses penyebaran penyakit ini terjadi sangat cepat, dimana COVID-19 sudah
ditemukan di lebih dari 8 negara di 5 benua. Bahkan beberapa negara di dunia telah
menetapkannya sebagai wabah. Saat ini terdeteksi 2 pasien positif COVID-19 di Indonesia.
Pemerintah Daerah Provinsi A sebagai salah satu daerah destinasi wisata merasa perlu
melakukan tindakan untuk mencegah masuknya penyakit tersebut ke daerah mereka. Oleh karena
itu Dinas Kesehatan Provinsi A diminta untuk membentuk Tim Surveilance yang bertugas
melakukan studi epidemiologi dan langkah-langkah yang diperlukan, diantaranya dengan
melakukan karantina terhadap wisatawan yang memiliki potensi/kemungkinan terinfeksi
COVID-19..

Tim surveilance Menurut WHO, surveilans adalah proses pengumpulan,


pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematik dan
terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang
membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. Oleh karena itu
perlu dikembangkan suatu definisi surveilans epidemiologi yang
lebih mengedepankan analisis atau kajian epidemiologi serta
pemanfaatan informasi epidemiologi, tanpa melupakan pentingnya
kegiatan pengumpulan dan pengolahan data.
Epidemiologi Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan pada sekelompok manusia serta factor factor yang
mempengaruhinya
karantina Karantina adalah tempat pengasingan dan/atau tindakan sebagai
upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit atau
organisme pengganggu dari luar negeri dan dari suatu area ke area
lain di dalam negeri, atau keluarnya dari dalam wilayah Republik
Indonesia. Masaa karantina ini selama 14 hari sesuai masa inkubasi
masing masing penyakit
wabah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari
pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta
dapat menimbulkan malapetaka`
Covid Virus ini umumnya di temukan pada hewan. Namun pada manusia
virus ini bisa menyebabkan flu biasa hingga yang lebih parah,
seperti MARS dan SARS
klb timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau
meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna
secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun
waktu tertentu

1. Apakah kemungkinan yang dapat terjadi pada kasus di atas ? Endemi, epidemi atau
pandemi?
Berdasarkan kasus di atas ini adalah pandemi. Yang mana sesuai pengertian yang sudah
di ajukan oleh temen teeman yang lain, pandemic adalah penyakit yang menyerang orang
dalam jumlah banyak dan terjadi di banyak tempat. Lebih singkatnya pandemi adalah
epidemi yang tersebar. Ada pun menurut WHO ada 3 syarat dikatakan pandemi

Pandemi adalah penyakit yang menyerang orang dalam jumlah banyak dan terjadi di
banyak tempat. Lebih singkatnya pandemi adalah epidemi yang tersebar.
Contoh penyakit pandemi yang umum kita ketahui adalah HIV/AIDS.
Menurut WHO, suatu pandemi dikatakan terjadi bila ketiga syarat berikut telah terpenuhi:
- Timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi bersangkutan,
- Agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius,
- Agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia.

Endemi adalah penyakit yang menjangkit orang dalam jumlah besar yang terjadi di
suatu wilayah atau populasi tertentu. Contoh penyakitnya adalah malaria dan
meningitis.
Endemi ; penyakit yang sudah menetap di suatu daerag. Ex d sabang endemic malaria.
Endemik menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), mengacu pada
kehadiran suatu wabah penyakit pada populasi dalam suatu wilayah geografis tertentu, seperti
di satu negara, benua atau wilayah.
Contohnya, beberapa daerah di Indonesia menurut kemenkes merupakan wilayah endemi
malaria, seperti Papua, Papua Barat, dan NTT.

Epideni adalah penyebaran penyakit dengan jumlah banyak yg menyerang secara


cepat. Contoh penyakit dengan jenis epidemik adalah penyakit chicken pox di Amerika
Serikat.

2. Apa perbedaan antara wabah dengan KLB? Bagaimana cara menentukannya?


Bagaimana upaya pencegahannya?
KEJADIAN LUAR BIASA
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 949/ MENKES/SK/VII/2004 Peraturan Menteri Kesehatan
RI No . 949/ MENKES/SK/VII/2004.
Kejadian Luar Biasa (KLB) : timbulnya atau meningkatnya kejadianKesakitan atau kematian
yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

Kejadian Luar Biasa (KLB) : adalah timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau
meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada
suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu (Undang-undang Wabah, 1969).

Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

Kriteria tentang KLB mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/9. Suatu kejadian dinyatakan luar
biasa jika ada unsur:

1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-
turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila
dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

WABAH

Wabah : adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka (UU No 4. Tahun 1984).
Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu serangan
penyakit) lingkup yang lebih luas (epidemi) atau bahkan lingkup global (pandemi).

OUTBREAK
Suatu episode dimana terjadi dua atau lebih penderita suatu penyakit yang sama dimana
penderita tersebut mempunyai hubungan satu sama lain.

Bagaimana melakukan upaya pencegahan?


Upaya pencegahan penyakit sangat di tentukan pada tahap mana penyakit berada, sesuai
riwayat alamiahnya, singkat saja, Riwayat alamiah penyakit :
a. Pre pathogenesis
- Masa sebelum masuknya penyakit ke dalam tubuh
- Tidak tampak adanya keluhan sakit
- Masih dalam kondisi sehat
b. Inkubasi
- Masa masuknya penyakit ke dalam tubuh dan menimbukan gejala sakit
c. Penyakit dini
- Manusia sudah dalam kondisi sakit dini
d. Penyakit lanjut
-
Bentuk bentuk upaya pencegahan :
a. Health promotion; promosi kesehatan, misalnya
- Penyuluhan tentang personal hygiene
- Penyuluhan tentang sanitasi lingkungan
- Penyuluhan tentang sanitasi makanan dan minuman
- Penyuluhan tentang makanan bergizi, kesehatan, dan olahraga
b. Specific protection; menggunakan perlindungan khusus yang memang diperlukan,
misalnya:
- Upaya kesehatan gizi dan balita
- Imunisasi
- Pemberian vit A dosis tinggi pada balita
c. Early diagnosis and prompt treatment; diagnosis dini dan pengobatan yang tepat :
- Skrinning penyakit
- Pengobatan yang memenuhi syarat keilmuan dan dapat diterima oleh masyarakat
d. Disability limitation; pembatasan kecacatan :
- Monitoring/evaluasi keteraturan pengobatan
- Pemberian pelayanan kesehatan sesuai standar
- Monitoring efek samping pengobatan
- Menekan terjadinya drop out pengobatan
e. Rehabilitation
- Segala upaya untuk memulihkan fungsi serta optimalisasi produktivitas seseorang
setelah masa akhir dari penyakit, misalnya dengan upaya fisioterapi, memberikan
alat bantu untuk berjalan, pendengaran, dll

3. Apa saja langkah strategis untuk kondisi tersebut?


a. Menghadapi pandemi Covid-19, berbagai negara menetapkan strategi pembatasan
sosial (social distancing) sebagai upaya mengurangi dan memperlambat penyebaran
virus tersebut. Istilah tersebut merujuk pada strategi kesehatan publik menghadapi
pandemi yang meliputi berbagai tindakan untuk menghentikan dan memperlambat
penyebaran wabah penyakit sekaligus membantu pemerintah melacak penyebarannya.
b. Secara praktis, upaya mandiri melakukan pembatasan sosial dapat dilakukan dengan
menjaga jarak dari orang lain, minimal 1 meter. Selain itu, bisa juga dilakukan
dengan mengisolasi diri, bekerja dari rumah, membatasi kontak dengan rekan kerja,
serta mengikuti etika bersin atau batuk
c. Sebagai sebuah kebijakan terpusat, pembatasan sosial dapat dilakukan dengan
berbagai cara, mulai dari tingkat bawah, daerah, hingga pusat, serta mulai dari bentuk
yang lunak hingga keras. Bentuknya, bisa dengan membatasi pertemuan yang
melibatkan banyak orang, menutup tempat-tempat umum, dan menunda acara-acara.
Dalam bentuk yang ekstrem, tindakan pembatasan sosial ini sering disebut
dengan lockdown.
d. Dalam kasus wabah Covid-19, lockdown merupakan salah satu cara mengurangi
pertemuan dengan orang lain untuk mengurangi kemungkinan penyebaran virus
Covid-19. Strategi lockdown diambil demi alasan keamanan berdasarkan jumlah
kasus, tingkat penyebaran, dan jumlah kematian akibat virus Covid-19. Oleh karena
itu, ”gaya” lockdown di tiap negara berbeda-beda, bergantung pada situasinya.
Menghadapi pandemi Covid-19, berbagai negara menetapkan strategi pembatasan
sosial atau social distancing

4. Unit apa saja yang berperan dalam tim surveilans ?


5. upaya dan kefektifan indonesia dalam menangani pandemik corona

6. apa saja yang harus dilakukan saat melakukan surveilans epidemiologi kesehatan ?
1. Pengumpulan data
• Dilakukan secara aktif maupun pasif
•Jenis datanya dapat berupa : data kesakitan, kematian, dan factor resiko
•Pengumpulan dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain: individu, faskes, unit
statistic dan demografi, dsb
2. Pengolahan data
•Sebelum diolah dilakukan dengan koreksi dan cek ulang
•Data diolah dengan cara perekaman data, validasi, pengkodean, alih bentuk (transform),
dan pengelompokan berdasarkan variable tempat, waktu, dan orang
•Hasil pengolahan dapat berbentuk tabel, grafik, dan peta menurut variabel golongan
umur, jenis kelamin, tempat dan waktu, atau berdasarkan faktor risiko tertentu. Setiap
variabel tersebut disajikan dalam bentuk ukuran epidemiologi yang tepat (rate, rasio dan
proporsi).

7. apa saja jenis jenis surveilans ?


Ruang lingkup surveilans epidemiologi menurut Peraturan Menteri Kesehatan
RepublikIndonesia Nomor 45 Tahun 2014 pasal 4 ayat 1 adalah :
a. Surveilans epidemiologi penyakit menular
Merupakan analisis terus menerus dan sistematika terhadap penyakit menular danfaktor
risiko untuk upaya pemberantasan penyakit menular.
Prioritas sasaran penyelenggaraan surveilans epidemiologi penyakit menular adalah :
a. Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
b. Surveilans AFP
c. Surveilans penyakit potensial wabah atau kejadian luar biasa penyakit menular dan
keracunan
d. Surveilans penyakit demam berdarah dan demam berdarah dengue
e. Surveilans malaria
f. Surveilans penyakit-penyakit zoonosis, antraks, rabies, leptospirosis dan sebagainya

b. Surveilans epidemiologi penyakit tidak menular


Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit tidak menular dan
faktor risiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit tidak menular.
Prioritas sasaran penyelenggaraan surveilans epidemiologi penyakit tidak menular adalah
:
a. Surveilans hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner
b. Surveilans diabetes mellitus
c. Surveilans neoplasma
d. Surveilans penyakit paru obstuksi kronis
e. Surveilans gangguan mental
f. Surveilans kesehatan akibat kecelakaan

c. Surveilans epidemiologi kesehatan lingkungan


 Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit dan faktor risiko
untuk mendukung program penyehatan lingkungan.
Prioritas sasaran penyelenggaraan surveilans epidemiologi kesehatan lingkungan dan
perilaku adalah :
a. Surveilans sarana air bersih
b. Surveilans tempat-tempat umum
c. Surveilans pemukiman dan lingkungan perumahan
d. Surveilans limbah industri, rumah sakit dan kegiatan lainnya
e. Surveilans vektor penyakit

d. Surveilans epidemiologi masalah kesehatan


Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan danfactor
risiko untuk mendukung program-program kesehatan tertentu.
Prioritas sasaran penyelenggaraan surveilans epidemiologi masalah kesehatan adalah :
a. Surveilans gizi dan sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG)
b. Surveilans gizi mikro kurang yodium, anemia gizi besi, kekurangan vitamin A
c. Surveilans gizi lebih
d. Surveilans kesehatan ibu dan anak termasuk reproduksi.
e. Surveilans kesehatan lanjut usia.
f. Surveilans penyalahgunaan obat, narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan
berbahaya

e. Surveilans epidemiologi kesehatan matra


Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan danfaktor
risiko untuk upaya mendukung program kesehatan matra
Prioritas sasaran penyelenggaraan surveilans epidemiologi kesehatan matra adalah :
a. surveilans kesehatan haji
b. Surveilans kesehatan pelabuhan dan lintas batas perbatasan
c. Surveilans bencana dan masalah sosial
d. Surveilans kesehatan matra laut dan udara
e. Surveilans pada kejadian luar biasa penyakit dan keracunan

LO
1. Epidemiologi surveilan, jenis jenis surveilan dan kapan penggunaan setiap jenisnya
Langkah-langkah Surveilans Epidemiologi
• Pengumpulan data :
- pasif : RS, Puskesmas (data sekunder)
- aktif : pengumpulan data KLB, program
• Pengolahan data (tabel, grafik mrt golongan umur, t4, waktu, dsb)
• Analisis data (mrt umur, waktu, t4, jenis kelamin, status imunisasi, dsb)
• Penyebaran informasi (kpd program yg terkait

Penyelenggaraan Berdasarkan Aktifitas Pengumpulan Data


a. Surveilans Aktif, adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi, dimana unit surveilans
mengumpulkan data dengan cara mendatangi unit pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber
data lainnya.
b. Surveilans Pasif, adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi, dimana unit surveilans
mengumpulkan data dengan cara menerima data tersebut dari unit pelayanan kesehatan,
masyarakat atau sumber data lainnya

Pengumpulan data secara aktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan dengan cara
mendapatkan data secara langsung dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, masyarakat atau sumber data
lainnya, melalui kegiatan Penyelidikan Epidemiologi, surveilans aktif puskesmas/rumah sakit, survei
khusus, dan kegiatan lainnya.

Pengumpulan data secara pasif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan dengan cara
menerima data dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya, dalam bentuk
rekam medis, buku register pasien, laporan data kesakitan/kematian, laporan kegiatan, laporan
masyarakat dan bentuk lainnya.
2. Penyelidikan epidemiologi
Penyelidikan Epidemiologi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengenal
penyebab, sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan/penyebaran serta faktor yang dapat
mempengaruhi timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang dilakukan untuk memastikan
adanya KLB atau setelah terjadi KLB/Wabah.

3. Pelaporan surveilan

4. Tim surveilance
a. Unit apa saja yang berperan

b. tujuan yang dapat dicapai


mendapatkan informasi epidemiologi tentang masalah kesehatan = meliputi gambaran
masalah kesehatan menurut waktu, tempat dan orang diketahuinya determinan, factor risiko,
dan penyebab langsung terjadinya masalah kesehatan tersebut.

Manfaat :
- perencanaan
- implementasi
- evaluasi kegiatan kesehatan masyarakat

kegunaan surveilans epidemiologi


- mengamati kecenderungan dan memperkirakan besar masalah
- mendeteksi serta memprediksi adanya KLB
- menentukan program penanggulangan wabah
- memperkirakan dampak program penanggulangan
- mengevaluasi program penanggulangan
- mempermudah perencanaan program pemberantasan penyakit
- mengamati kemajuan suatu program pencegahan dan pemberrantasan penyakit

c. Jenis jenis
d. Fungsi Tim surveilance
e. Atribut sistem surveilance
f. Evaluasi sistem surveillance
Evaluasi dilaksanakan untuk mengukur hasil dari Surveilans Kesehatan yang telah dilaksanakan
dalam perode waktu tertentu. Disebabkan banyaknya aspek yang berpengaruh dalam pencapaian
suatu hasil, maka evaluasi objektif harus dapat digambarkan dalam menilai suatu pencapaian
program. Peran dan kontribusi Surveilans Kesehatan terhadap suatu perubahan dan hasil program
kesehatan harus dapat dinilai dan digambarkan dalam proses evaluasi.
5. Apa faktor yang mempengaruhi timbulnya KLB?
Menurut Notoatmojo (2003), faktor yang mempengaruhi timbulnya Kejadian
Luar Biasa adalah:

1. Herd Immunity Yang Rendah


Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya KLB/Wabah adalah Herd
Immunity. Secara umum dapat dikatakan bahwa herd immunity ialah kekebalan yang
dimiliki oleh sebagian penduduk yang dapat menghalangi penyebaran. Hal ini dapat
disamakan dengan tingkat kekebalan individu yaitu makin tinggi tingkat kekebalan
seseorang, makin sulit terkena penyakit tersebut. Demikian pula dengan herd
immunity, makin banyak proporsi penduduk yang kebal berarti makin tinggi tingkat
herd immunity-nya hingga penyebaran penyakit menjadi semakin sulit.

Kemampuan mengadakan perlingangan atau tingginya herd immunity untuk


menghindari terjadi epidemi bervariasi untuk tiap penyakit tergantung pada:

1. Proporsi penduduk yang kebal, Kemampuan penyebaran penyakit oleh kasus


atau karier, dan
2. Kebiasaan hidup penduduk.
Pengetahuan tentang herd immunity bermanfaat untuk mengetahui bahwa
menghindarkan terjadinya epidemi tidak perlu semua penduduk yang rentan tidak
dapat dipastikan, tetapi tergantung dari jenis penyakitnya, misalnya variola
dibutuhkan 90%-95% penduduk kebal.

3. Patogenesitas

merupakan kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada pejamu


sehingga timbul sakit.

2. Lingkungan Yang Buruk


Seluruh kondisi yang terdapat di sekitar organism, tetapi mempengaruhi
kehidupanataupun perkembangan organisme tersebut.

4.

6. Bagaimana transmisi virus corona?


7. Bagai mana rumus NBKW u menilai keadaan wabah

Anda mungkin juga menyukai