Sejak akhir tahun 2019 dunia dikejutkan dengan munculnya penyakit peumonia
(selanjutnya disebut Coronavirus Disease 2019, disingkat COVID-19) yang disebabkan oleh
Virus Corona. Proses penyebaran penyakit ini terjadi sangat cepat, dimana COVID-19 sudah
ditemukan di lebih dari 8 negara di 5 benua. Bahkan beberapa negara di dunia telah
menetapkannya sebagai wabah. Saat ini terdeteksi 2 pasien positif COVID-19 di Indonesia.
Pemerintah Daerah Provinsi A sebagai salah satu daerah destinasi wisata merasa perlu
melakukan tindakan untuk mencegah masuknya penyakit tersebut ke daerah mereka. Oleh karena
itu Dinas Kesehatan Provinsi A diminta untuk membentuk Tim Surveilance yang bertugas
melakukan studi epidemiologi dan langkah-langkah yang diperlukan, diantaranya dengan
melakukan karantina terhadap wisatawan yang memiliki potensi/kemungkinan terinfeksi
COVID-19..
1. Apakah kemungkinan yang dapat terjadi pada kasus di atas ? Endemi, epidemi atau
pandemi?
Berdasarkan kasus di atas ini adalah pandemi. Yang mana sesuai pengertian yang sudah
di ajukan oleh temen teeman yang lain, pandemic adalah penyakit yang menyerang orang
dalam jumlah banyak dan terjadi di banyak tempat. Lebih singkatnya pandemi adalah
epidemi yang tersebar. Ada pun menurut WHO ada 3 syarat dikatakan pandemi
Pandemi adalah penyakit yang menyerang orang dalam jumlah banyak dan terjadi di
banyak tempat. Lebih singkatnya pandemi adalah epidemi yang tersebar.
Contoh penyakit pandemi yang umum kita ketahui adalah HIV/AIDS.
Menurut WHO, suatu pandemi dikatakan terjadi bila ketiga syarat berikut telah terpenuhi:
- Timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi bersangkutan,
- Agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius,
- Agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia.
Endemi adalah penyakit yang menjangkit orang dalam jumlah besar yang terjadi di
suatu wilayah atau populasi tertentu. Contoh penyakitnya adalah malaria dan
meningitis.
Endemi ; penyakit yang sudah menetap di suatu daerag. Ex d sabang endemic malaria.
Endemik menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), mengacu pada
kehadiran suatu wabah penyakit pada populasi dalam suatu wilayah geografis tertentu, seperti
di satu negara, benua atau wilayah.
Contohnya, beberapa daerah di Indonesia menurut kemenkes merupakan wilayah endemi
malaria, seperti Papua, Papua Barat, dan NTT.
Kejadian Luar Biasa (KLB) : adalah timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau
meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada
suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu (Undang-undang Wabah, 1969).
Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
Kriteria tentang KLB mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/9. Suatu kejadian dinyatakan luar
biasa jika ada unsur:
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-
turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila
dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
WABAH
Wabah : adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka (UU No 4. Tahun 1984).
Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu serangan
penyakit) lingkup yang lebih luas (epidemi) atau bahkan lingkup global (pandemi).
OUTBREAK
Suatu episode dimana terjadi dua atau lebih penderita suatu penyakit yang sama dimana
penderita tersebut mempunyai hubungan satu sama lain.
6. apa saja yang harus dilakukan saat melakukan surveilans epidemiologi kesehatan ?
1. Pengumpulan data
• Dilakukan secara aktif maupun pasif
•Jenis datanya dapat berupa : data kesakitan, kematian, dan factor resiko
•Pengumpulan dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain: individu, faskes, unit
statistic dan demografi, dsb
2. Pengolahan data
•Sebelum diolah dilakukan dengan koreksi dan cek ulang
•Data diolah dengan cara perekaman data, validasi, pengkodean, alih bentuk (transform),
dan pengelompokan berdasarkan variable tempat, waktu, dan orang
•Hasil pengolahan dapat berbentuk tabel, grafik, dan peta menurut variabel golongan
umur, jenis kelamin, tempat dan waktu, atau berdasarkan faktor risiko tertentu. Setiap
variabel tersebut disajikan dalam bentuk ukuran epidemiologi yang tepat (rate, rasio dan
proporsi).
LO
1. Epidemiologi surveilan, jenis jenis surveilan dan kapan penggunaan setiap jenisnya
Langkah-langkah Surveilans Epidemiologi
• Pengumpulan data :
- pasif : RS, Puskesmas (data sekunder)
- aktif : pengumpulan data KLB, program
• Pengolahan data (tabel, grafik mrt golongan umur, t4, waktu, dsb)
• Analisis data (mrt umur, waktu, t4, jenis kelamin, status imunisasi, dsb)
• Penyebaran informasi (kpd program yg terkait
Pengumpulan data secara aktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan dengan cara
mendapatkan data secara langsung dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, masyarakat atau sumber data
lainnya, melalui kegiatan Penyelidikan Epidemiologi, surveilans aktif puskesmas/rumah sakit, survei
khusus, dan kegiatan lainnya.
Pengumpulan data secara pasif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan dengan cara
menerima data dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya, dalam bentuk
rekam medis, buku register pasien, laporan data kesakitan/kematian, laporan kegiatan, laporan
masyarakat dan bentuk lainnya.
2. Penyelidikan epidemiologi
Penyelidikan Epidemiologi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengenal
penyebab, sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan/penyebaran serta faktor yang dapat
mempengaruhi timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang dilakukan untuk memastikan
adanya KLB atau setelah terjadi KLB/Wabah.
3. Pelaporan surveilan
4. Tim surveilance
a. Unit apa saja yang berperan
Manfaat :
- perencanaan
- implementasi
- evaluasi kegiatan kesehatan masyarakat
c. Jenis jenis
d. Fungsi Tim surveilance
e. Atribut sistem surveilance
f. Evaluasi sistem surveillance
Evaluasi dilaksanakan untuk mengukur hasil dari Surveilans Kesehatan yang telah dilaksanakan
dalam perode waktu tertentu. Disebabkan banyaknya aspek yang berpengaruh dalam pencapaian
suatu hasil, maka evaluasi objektif harus dapat digambarkan dalam menilai suatu pencapaian
program. Peran dan kontribusi Surveilans Kesehatan terhadap suatu perubahan dan hasil program
kesehatan harus dapat dinilai dan digambarkan dalam proses evaluasi.
5. Apa faktor yang mempengaruhi timbulnya KLB?
Menurut Notoatmojo (2003), faktor yang mempengaruhi timbulnya Kejadian
Luar Biasa adalah:
3. Patogenesitas
4.