Geologi sejarah merupakan salah satu cabang geologi yang mempelajari sejarah
terjadinya bumi dan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi. Tidak di ketahui
dengan pasti berapa juta tahun yang lalu bumi ini dilahirkan , demikian juga
kapan kulit bumi ini terbentuk.
Menurut Soewarno Darsoprajitno (1997 : 3), sekitar satu milyard tahun yang
lalu, bumi mulai membentuk kerak, dan beberapa ratus juta tahun kemudian
suhu bumi mulai menyusut dan seluruh permukaaan bumi sudah membeku.
Keadaan ini disusul pula oleh penyusutan suhu gas yang meliputi bumi
hingga mengembunlah uap air dan jatuh ke bumi sebagai hujan lebat. Hujan
ini yang diduga membentuk lautan dan danau di berbagai bagian yang
rendah dipermukaan bumi. Bersamaan dengan itu, pembentukan udara yang
meliputi bumipun makin sempurna, sehingga terlindung dari benturan
berbagai benda ruang angkasa yang di sebut meteorit.
b. Masa Paleozoikum
Diperkirakan masa berlangsung di mulai sejak 570 juta tahun yang lalu.Pada
masa ini sudah ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan , berupa kerangka
atau cangkang binatang purba yang telah membatu. Masa Paleozoikum
terbagi atas 6 zaman, yaiti :
1. Kambrium, zaman ini berlangsung sejak 570 hingga 500 juta tahun yang
lalu dan dicirikan oleh adanya fosil binatang laut yang primitif yang disebut
trilobit. Kambrium berasal dari nama suatu daerah di Inggris bernama
Cambria. Di daerah ini ditemukan singkapan batuan yang di pakai sebagai
perconto yang bagus untuk umur Kambrium.
2. Ordovisium, nama zaman yang berasal dari nama suku bangsa Celtic yang
disebut Ordovices. Zaman ini berlangsung sejak 500 hingga 440 juta
tahun yang lalu dan dicirikan dengan meningkatnya jumlah binatang laut
invertebrata.
3. Silur, namanya berasal dari suku bangsa primitif SILURES yang tinggal di
suatu daerah di Inggris dan berlangsung sejak 440 hingga 395 juta tahun
yang lalu. Fosil yang mencirikan zaman Silur yaiutu fosil binatang laut
yang disebut eurypterids, yaitu semacam kalajengking.
4. Devon, berasal dari nama daerah di Inggris Barat Daya dan zaman ini
berlangsung sejak 395 hingga 345 juta tahun lalu. Batuan yang
mengandung fosil ikan bintang merupakan salahsatu contoh batuan yang
mencirikan zaman Devon.
5. Karbon, berlangsung sejak 345 hingga 280 juta tahun lalu.Nama zaman ini
mulai digunakan sejak 1822 pada saat ditemukan lapisan batuan yang
mengandung batubara. Hal ini juga diyakinkan dengan banyaknya
endapan batubara yang terbentuk dari tumbuhan yang berasal dari zaman
tersebut.
6. Perem, zaman terakhir dari masa Paleozoikum, namanya berasal dari
daerah di Rusia bagian timur laut yaitu Perem. Di daerah ini ditemukan
endapan laut penuh fosil yang dapat dibakukan untuk mencirikan
zamannya, yaitu fosil bersel satu yang disebut Fusulina. Zaman ini
berlangsung sejak 280 sampai 225 juta tahun lalu.
c. Masa Mesozoikum
1. Trias, nama zaman ini berasal dari Jerman yang berarti tiga, berdasar
suatu lapisan batuan yang terdiri dari endapan batuan yang berwarna
merah (bagian bawah), serpih laut dan batugamping (bagian tengah) dan
endapan berwarna merah (bagian atas). Zaman ini berlangsung sejak 225
sampai 190 juta tahun lalu.
2. Jura, zaman ini berlangsung selama 55 juta tahun sejak 190 sampai 136
juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari nama pegunungan yang
terletak di batas Swiss dan Perancis, dimana endapan batuannya banyak
mengandung fosil yang beraneka ragan dan dalam keadaan baik.
Salahsatu Fosil yang ditemukan berupa fosil binatang purba yang popular
di sebut Dinosaurus.
3. Kapur, namanya berasal dari kata Latin Creta yang berarti kapur dan
diberikan pada suatu singkapan berupa tebing putih yang ditemukan di
Dover (Inggris Tenggara), di mana pada batuan banyak mengandung fosil
binatang laut. Zaman ini berlangsung sejak 136 hingga 65 juta tahun lalu.
d. Masa Kenozoikum
Masa ini disebut juga sebagai masa Neozoikum, yang dapat berarti masa
baru.Masa ini dibagi atas dua zaman, yaitu zaman Tersier dan Kuarter.
1. Tersier, berlangsung 65 hingga 1,8 juta tahun lalu. Zaman ini terbagi
menjadi 5 kala, yaitu :
- Pleosen
- Eosen
- Oligosen
- Miosen
- Pliosen
- Sisa-sisa dari awan asli berjatuhan ke dunia yang masih muda itu.
Energi dari bahan yang jatuh ini, bersama dengan pemanasan yang
terjadi akibat pelapukan radioaktif, menyebabkan melelehnya bumi.
- Gaya tarik menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat
besar dan berputar semakin cepat (berpilin).
- Suatu ketika, matahari asal tersebut di dekati sebuah bintang besar yang
menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari.
- Bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang kuat (yaitu
matahari), sedangkan pecahan bintang yang meledak adalah planet-
planet yang mengelilinginya.
- Terdapat massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat
besar.
Lahir pada akhir abad ke 17, dengan penamaan lain sebagai teori
malapetaka atau Bencana. Teori ini dicetuskan oleh Baron Georges Cuvier,
ahli geologi dari Perancis. Inti teorinya adalah :
- menerangkan gejala-gejala geologi itu dengan perubahan-perubahan
secara revolusioner.
- Bentuk muka bumi tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu yang
lama.
2. Teori Uniformitarianisme
Teori ini lahir pada abad ke 18, di kenal pula sebagai teori evolusi
bumi. Teori ini dicetuskan oleh James Hutton, seorang ahli geologi
berkebangsaan Skotlandia.
- Sejarah bumi itu berlaku tidak dengan kekerasan, tetapi apa yang terjadi
pada.
- The Present is the key to the past , yang artinya bahwa proses yang
berlangsung pada masa kini merupakan kunci untuk menafsirkan proses
yang berlaku pada masa yang lampau.
- bahwa rangkaian penomena alam tidak terjadi oleh suatu malapetaka yang
tiba-tiba, akan tetapi oleh proses yang bersambungan dan berjalan
dengan lambat.
GAYA GEOLOGI
Tenaga atau gaya geologi adalah kekuatan yang menyebabkan permukaan bumi
mengalami perubahan, sedangkan yang di maksud proses geologi adalah kelangsungan
perubahan yang disebabkan tenaga tadi. Secara garis besar tenaga dan proses geologi
dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Tenaga dan proses Eksogen / epigen, adalah tenaga yang berasal dari luar bumi.
Tenaga ini menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. Di suatu tempat dapat
terjadi perendahan bagian permukaan bumi yang menonjol ( proses degradasi),
sedangkan di tempat lain mengalami peninggian pada bagian-bagian yang rendah
oleh penimbunan ( proses agradasi). Kedua proses ini sering pula di sebut proses
gradasi atau proses denudasi, yang terdiri dari proses:
- Pelapukan (weathering), yaitu proses yang berhubungan dengan perubahan sifat
fisik dan kimiawi batuan dipermukaan bumi. Proses pelapukan batuan dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, yaitu: struktur batuan, iklim, topografi,
vegetasi penutup, dan waktu. Adapun Macam-macam pelapukan :
a) Pelapukan fisis/mekanis, adalah proses perubahan batuan yang dipengaruhi
oleh unsur-unsur cuaca yang menyebabkan bongkah batuan mengalami
penghancuran menjadi butiran yang lebih kecil tanpa perubahan sifat kimianya.
Misalnya melalui proses: Pemuaian batuan akibat berkurangnya beban,
pembentukan kristal-kristal dalam celah-celah atau lapisan batuan, perubahan
suhu, penarikan oleh koloid-koloid tanah.
b) Pelapukan kimia, adalah proses perubahan batuan dimana terjadi perubahan
susunan zat yang terdapat pada mineral-mineral pembentuk batuan yang lapuk.
Dalam proses pelapukan kimia, air merupakan faktor utama sebagai pelarut.
Terdapat lima proses yang terdapat dalam pelapukan kimia, yaitu: Hidrasi,
hidrolisa, oksidasi, karbonasi, pelarutan biasa.
c) Pelapukan biologi, adalah proses perubahan batuan yang diakibatkan aktivitas
organisma, contohnya tumbuhan yang akarnya menerobos batuan, serta adanya
sejenis enzim dari akar yang dapat merubah susunan kimia/ melarutkan batuan.
- Erosi, yaitu proses pelepasan dan pemindahan bahan lepas secara alami dari
suatu tempat ke tempat lain oleh suatu zat pengangkut yang bergerak di atas
permukaan bumi. Tenaga pengangkut tersebut berupa air, angin, gletser , serta
gelombang dan arus laut.
Macam-macam erosi:
a) Erosi permukaan/erosi lembar/ sheet erosion, yaitu proses pelepasan dan
pemindahan bahan lepas secara alami pada lapisan teratas yang tipis.
b) Erosi percik/ splash erosion, yaitu proses pelepasan dan pemindahan bahan
lepas secara alami pada lapisan teratas yang terjadi karena percikan air hujan.
c) Erosi parit/ gully erosion, yaitu proses pelepasan dan pemindahan bahan lepas
secara alami sehingga menyebabkan terbentuknya parit-parit.
d) Erosi vertikal, yaitu erosi yang berarah ke bawah/tegak, menyebabkan
permukaan bumi (khususnya lembah) bertambah dalam
e) erosi lateral, yaitu erosi yang menyebabkan suatu lembah bertambah lebar.
f) Erosi mudik, yaitu erosi yang menyebabkan suatu lembah diperpanjang ke arah
hulu.
- Masswasting, yaitu pemindahan massa batuan oleh gaya beratnya sendiri.
Pemindahan massa batuan ini bisa berupa pemindahan lambat (rayapan dan
solifluksi), pemindahan cepat, tanah longsor dan tanah amblas.
- Sedimentasi, yaitu proses penyimpanan bahan lepas secara alami , dikarenakan
tenaga pengangkutnya berkurang. Contohnya terjadi pengendapan pada muara
sungai, di daerah /kawasan yang landai, serta pada meander atau kelokan dalam
sungai.
2. Tenaga dan proses endogen / hipogen, adalah tenaga yang berasal dari dalam
bumi. Proses yang terjadi berupa :
- Diastrofisma (tektonik), tenaga ini disebabkan oleh penimbunan panas dalam
bumi. Tenaga dan proses ini terdiri dari epeirogenesis (tenaganya berarah tegak
lurus baik yang arahnya ke atas atau ke bawah searah dengan jari-jari bumi), yang
merupakan gaya pembentukan benua dan orogenesis (tenaganya berarah mendatar
berupa tekanan dan tarikan), yang merupakan gaya pembentukan pegunungan.
- Vulkanisma, yaitu proses pembentukan gunung api. Tenaga ini disebabkan oleh
proses peresapan magma kedalam kulit bumi.
3. Tenaga dan proses Extraterrestrial, berhubungan dengan dengan jatuhnya benda-
benda langit yang masuk ke dalam daerah gaya tarik bumi. Tenaga ini
menyebabkan bentukan permukaan bumi yang khas, yaitu yang disebut kawah
meteor sperti yang terdapat di Arizona, Amerika Serikat.
BAB II
BAGIAN BAGIAN BUMI
A. Bentuk Bumi
Bumi merupakan salah satu anggota dari tatasurya yang bergerak di dalam pengaruh gaya
berat daripada matahari,di mana matahari merupakan pusat dari tatasurya ini (faham
heliosentris).
Bumi yang yang terbentuk milyaran tahun lalu bersifat dinamis, yaitu mengalami proses
perubahan dan perkembangan sepanjang masa. Perubahan tersebut dapat bersifat lambat
maupun cepat. Penyebab perubahannya adalah adanya gaya atau tenaga dari dalam bumi
(Tenaga endogen) dan deari luar bumi (tenaga eksogen).
Selain memiliki gaya gravitasi dan sentrifugal, bumi memiliki bentuk yang sebagian
orang meyakini bentuknya bulat. Anggapan bahwa bentuk bumi bulat didasarkan pada
hal-hal berikut:
Bayangan bumi yang bulan saat gerhana bulan
Perjalanan kapal laut, kapal terbang dan satelit mengitari bumi yang berangkat
menuju ke timur datang dari barat
Penggambaran bumi berupa sebuah globe, sepintas akan memberi kesan bahwa
bumi berbentuk bola dengan permukaan yang halus ( rata dan licin ),
Kapal laut yang kembali ke pantai, yang tampak lebih dulu puncak tiangnya, dan
saat menjauh dari pantai lebih dulu hilang bagian bawahnya.
Hasil pemotretan dari kapal terbang atau citra satelit memperlihatkan sebagian
muka bumi yang melengkung.
Hasil pemotretan dari luar angkasa, keseluruhan bentuk bumi bulat.
sebenarnya bentuk bumi tidaklah bulat benar. Bentuk bumi bisa di sebut oblate spheroid
atau Ellipsoid of Rotation , yang artinya hasil dari sebuah elips yang di putar pada
sumbu pendeknya. Kesan permukaan bumi yang berelief pada globe dilukiskan dengan
berbagai tata warna. Misalnya : hijau untuk dataran rendah, kuning untuk daerah
perbukitan, coklat untuk daerah pegunungan,dll. Hal ini terjadi akibat :
- Rotasi bumi
- Pengaruh gaya berat
- Sifat materi pembentuk bumi
Bumi mempunyai panjang jari-jari sekitar 6378 km di equator dan 6356 di kutub. Kala
revolusi bumi: 365 hari, kala rotasi bumi: 24 jam. Bumi memiliki satelit alam yang
disebut bulan.
B. Bagian-Bagian Bumi
1. Atmosfera
Lapisan yang berfungsi sebagai pelindung permukaan bumi terhadap pemancaran sinar
ultra-violet dalam jumlah yang berlebihan, dapat di bagi menjadi 4 bagian :
a. Troposfera, 0 - 15 km. Di sebut juga sfera udara, di mana terdapat perubahan
perubahan hawa, angin, hujan dan salju.
b. Stratosfera, 15 - 80 km
c. Ionosfera, 80 - 800 km
d. Dissipatisfera, lebih dari 800 km
Sfera ini terdiri dari bermacam campuran gas yang mengitari dan melekat pada bumi
sebagai akibat tarikan gaya berat. Kira kira sampai dengan 80 km, susunan kimianya
dapat dikatakan serba sama ditinjau dari perbandingan masing-masing unsur gas. Lapisan
ini diberi istilah homosphere , adapun heterosphere adalah lapisan diatasnya.
Gas yang terdapat pada atmosfera sebagian besar adalah Nitrogen dan Oxigen, Argon,
Karbondioksida, dan lainnya. Adapun suhu atmosfer berasal dari : radiasi matahari,
pantulan dari permukaan bumi, dan erupsi uap dan gas panas dari dalam bumi.
Pengukuran unsur-unsur cuaca, bisa dilakukan dengan alat sebagai berikut:
- Termometer, yaitu alat pengukur suhu udara.
- Anemometer, yaitu alat pengukur kecepatan angin.
- Barometer, yaitu alat pengukur tekanan udara.
- Fluviometer, yaitu alat pengukur curah hujan.
- Hygrameter, yaitu alat pengukurkelembaban udara.
- Luxmeter, yaitu alat pengukur sinar matahari.
Pada lapisan atmosfer inilah terdapat udara yang bergerak horizontal diatas permukaan
bumi, yang disebut angin. Gerakan udara tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan
tekanan udara dan pemanasan matahari.
2. Hydrosfera
Merupakan selaput air yang meliputi semua air yang ada di atas dan di dekat permukaan
bumi., meliputi : samudera, danau danau, sungai, air tanah dan salju. Adapun hidrosfera
berfungsi sebagai: 1) sebagai sumber air bagi kehidupan manusia, 2) sebagai salah satu
tenaga utama dalam pembentukan permukaan bumi, baik dalam proses pelapukan
maupun proses pengendapan.
Lapisan air lautan dan samudera dipelajari dalam oseanografi, sedangkan air di darat
dipelajari sebagai : a) air permukaan (sungai, danau, rawa, air permukaan/ run off) dalam
hidrologi, b) air tanah ( sumur ddan artesis).
Hipotesis lainnya menurut SUESS dan WIECHERT, tubuh bumi terbagi atas beberapa
bagian yaitu kerak bumi, selubung bumi atau sisik silikat, lapisan antara atau chalkosfera
dan Inti besi-nikel atau barysfera.
Untuk memberi batasan tentang apa yang disebut Geologi, tentu tidak terlepas dari apa
yang menjadi objek kajiannya. Istilah Geologi ( Inggris : Geology ), terdiri dari dua kata,
yaitu Ge yang berarti bumi dan Logos yang berarti pengetahuan. Atas dasar itu
geologi dapat diartikan sebagai studi tentang bumi. Termasuk didalamnya adalah
penyelidikan tentang batuan yang membentuk kerak bumi dan bagaimana penyebarannya
di atas serta di dalam bumi.
Mempelajari Geologi dalam kaitannya dengan geografi, tidak semata mata mempelajari
geologi sebagai ilmu murni. Geologi merupakan ilmu terpadu, yang tidak terlepas
hubungannya dengan ilmu-ilmu lain yang biasanya di sebut sebagai cabang ilmu geologi,
diantaranya :
1. Mineralogi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari mineral atau bahan utama yang
membentuk kerak bumi.
2. Petrologi, Yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari klasifikasi batuan serta berbagai
cara terjadinya batuan.
3. Paleontologi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari pembatuan dari sisa-sisa
binatang purba atau tumbuh-tumbuhan purba.
4. Geologi sejarah, yaitu ilmu pengrtahuan yang mempelajari urutan dari satuan-satuan
waktu serta kejadian-kejadian dan perubahan-perubahan selama sejarah bumi.
5. Geologi Ekonomi, yaitu ilmi pengetahuan yang mempelajari endapan-endapan serta
mineral-mineral yang memiliki nilai ekonomi penting dalam kehidupan sehari-hari.
6. Geofisika, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sfat fisika bumi. Misalnya :
gaya berat, gejala magnetis bumi.
7. Geomorfologi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari bentuk-bentuk muka bumi
yang terjadi karena kekuatan-kekuatan yang bekerja di atas dan di dalam bumi.
8. Geologi Teknik, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang penggunaan
geologi dalam lapangan pekerjaan teknik.
Proses Pembentukan Bumi
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga
terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan
atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi.
Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat
jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel
luar, dan kerak bumi.
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis
terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses
terjadinya Bumi.
Ingatkah kamu tentang teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant
(1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace.
Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul
menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut
yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat
cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena
pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam
tata surya.
3. Teori Planetesimal
Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang dikemukakan oleh
Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat
matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar,
yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan
matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar
dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang
padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi
planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan
pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar
yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan
perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet
yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan
mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada
planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil
seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Kesimpulan
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses terbentuknya
bumi, yaitu:
1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian
membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi Bima
Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke
luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat sehingga
terbentuklah bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk,
diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu inti
dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.