SKRIPSI
NPM : 170100986
2020
BAB I
PENDAHULUAN
yang bergerak dibidang industri, perdagangan maupun jasa akan berusaha untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu
bukan hanya tergantung pada keunggulan teknologi, dana operasi yang tersedia,
sarana ataupun prasarana yang dimiliki, melainkan juga tergantung pada aspek
sumber daya manusia. Faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang
perdagangan bebas akan segera dimulai, dimana iklim kompetisi yang dihadapi
akan sangat berbeda. Hal ini memaksa setiap perusahaan harus dapat bekerja
dengan lebih efisien, efektif dan produktif. Tingkat kompetisi yang tinggi akan
dengan memberikan perhatian pada aspek sumber daya manusia. Jadi manusia
dapat dipandang sebagai faktor penentu karena ditangan manusialah segala inovasi
Produktivitas sebagai suatu filsafat dan sikap mental yang timbul dari
motivasi yang kuat dari masyarakat, yang secara terus menerus berusaha
keyakinan diri bahwa kehidupan hari ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan
hari esok adalah lebih baik dari hari ini. Kerja yang bermalas-malasan serta korupsi
pada jam kerja dari yang semestinya, bukanlah menunjang pembangunan, bahkan
efektif menurut jam kerja yang seharusnya serta isi kerja yang sesuai dengan uraian
maka suatu perusahaan perlu membuat adanya peraturan yang mengikat bagi para
disiplin kerja karyawan. Sikap disiplin kerja inilah yang dapat mempengaruhi
kerja perlu mempunyai motivasi dalam bekerja. Motivasi mempunyai peranan yang
penting dalam dunia kerja. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan
Seseorang yang mempunyai motivasi akan berusaha dengan segala cara yang dapat
dilakukan untuk mencapai tujuannya, sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif,
menarik minat, dan antusias karyawan serta dapat memotivasi karyawan dalam
karyawan, dari hasil observasi yang lain juga mendapatkan beberapa perbedaan
disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja.
bank dalam kegiatan operasional bank, dengan bank memiliki karyawan yang
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sejalan dengan hal tersebut, untuk
kerja yang tinggi diharapkan tingkat kemangkiran kerja dan pemborosan waktu
adanya disiplin kerja, juga dituntut adanya motivasi kerja yang akan menggerakkan
dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Melihat cukup besar manfaat disiplin
kerja dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja, penulis terdorong untuk
Kisaran?
berikut :
Kisaran ?
Cabang Kisaran ?
sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Sebagai bahan untuk perbandingan antara teori dan praktik, sehingga dapat
menambah wawasan.
2. Bagi Instansi
Hasil ini diharapkan dapat menjadi masukan dan sumbangan pemikiran bagi pihak
perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama yang akan
datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kasus di PT.PN III Kebun, Bandar Besty)", disumpulkan bahwa disiplin dan
kedisiplinan karyawan adalah sifat seorang yang secara sadar mematuhi aturan dan
tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhi semua
karyawan dan harus terus ditingkatkan. Salah satu syarat agar dapat ditumbuhkan
disiplin dalam lingkungan kerja ialah adanya pembagian pekerjaan yang tuntas
sampai kepada pegawai atau petugas yang paling bawah, sehingga setiap orang tahu
dengan sadar apa tugasnya, bagaimana melakukannya, kapan pekerjaan dimulai dan
kapan selesai, seperti apa hasil kerja yang disyaratkan, dan kepada siapa ia
penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan.
Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan efektivitas
kerja karyawan akan meningkat. Hal ini akan mendukung tercapainya tujuan
menaati peraturan – peraturan yang ada (Hasibuan, 2003). Jadi, kedisiplinan adalah
d. Berkembang rasa tidak puas, saling curiga dan saling melempar rasa
tanggungjawab.
Dari uraian definisi yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
disiplin kerja berkaitan dengan datang dan pulang tepat pada waktunya,
berlaku serta perusahaan memberikan sanksi bagi karyawan yang tidak disiplin.
dan sifat karyawannya. Hal ini dapat membantu pemimpin dalam memilih jenis
motivasi kerja mana yang sesuai dengan karyawannya. Selain itu, disiplin kerja dan
motivasi kerja karyawan juga berpengaruh terhadap pemilihan jenis pendisiplinan
10antaralain :
1. Disiplin Preventif
dapat dicegah.
2. Disiplin Korektif
3. Disiplin Progresif
Adapun sasaran tindakan pendisiplinan dapat dibagi menjadi tiga menurut Handoko
yang serupa,
4. Tingkat absensi
perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang
bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang
didorong oleh suatu kekuatan dari dalam diri seseorang, kekuatan pendorong inilah
yang disebut motivasi (Fuad Mas‟ud, 2002). Menurut Robbins (2012) motivasi
sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu
(Kreitner dan Kinicki, 2001:205). Menurut Adella Hotyda Siregar (2007) bahwa
motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan keinginan bagi seseorang atau
pekerja, baik yang berasal dari dalam dirinya maupun yang berasal dari luar untuk
melaksanakan pekerjaan atau kegiatan dengan rasa tanggung jawab guna mencapau
diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi, motivasi bukanlah yang
dapat diamati tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu yang
tampak.
akan melakukan usaha yang lebih besar daripada yang tidak. Perusahaan atau
organisasi bukan saja mengharapkan karyawan mampu, cakap, dan terampil, tetapi
yang terpenting mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang
maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan
Ada beberapa tujuan yang diperoleh dari pemberian motivasi menurut Malayu S.P
Jenis-Jenis Motivasi
mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat
kurang baik.
Menurut Herzberg dalam Sondang P. Siagian (2002), indikator motivasi kerja yaitu :
2. Pengakuan
3. Tanggung jawab
4. Gaji
mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Keadaan hari ini
harus lebih baik dari kemarin, dan mutu kehidupan besok harus lebih baik dari hari
ini. Pandangan hidup dan sikap mental yang demikian akan mendorong manusia
untuk tidak cepat merasa puas dan akan terus meningkatkan kemampuan kerjanya.
per satuan waktu, definisi kerja ini mengandung cara atau metode pengukuran,
walaupun secara teori dapat dilakukan tetapi secara praktek sukar dilaksanakan,
banyak macam dengan proporsi yang berbeda. (Hasibuan Malayu S.P 2003).
modal secara terus menerus tanpa diikuti peningkatan produktivitas akan membuat
Kualitas dan kemampuan tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan,
motivasi kerja, etos kerja, mental, dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang
Latihan kerja melengkapi tenaga kerja dengan keterampilan dan cara-cara yang
tepat untuk mempergunakan peralatan kerja, motivasi kerja, etos kerja, sikap kerja
2. Sarana pendukung
sarana dan peralatan produksi yang digunakan, tingkat keselamatan dan kesehatan
Kedua, menyangkut kesejahteraan para tenaga kerja yang tercermin dalam sistem
3. Supra Sarana
Kemampuan manajemen dalam menggunakan sumber-sumber secara maksimal dan
pembagian kerja, menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat, serta
menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang aman dan nyaman (Sedarmayanti
2005 ).
Kesimpulan dari uraian diatas bahwa produktivitas adalah suatu ukuran mengenai
apa yang diperoleh dari apa yang dibutuhkan. Karyawan memegang peranan utama
dalam proses peningkatan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi pada
pengertian perbandingan hasil yang dicapai karyawan dengan jangka waktu tertentu.
1. Sikap kerja
2. Tingkat keterampilan
4. Manajemen produktivitas