Disusun oleh:
Oleh:
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabel
makroekonomi (tingkat suku bunga dan tingkat inflasi terhadap profitabilitas
perbankan syariah (seluruh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di
Indonesia). Profitabilitas perbankan syariah dalam penelitian ini diproksikan
dengan ROE (Return on Equity). Metode yang dipakai adalah kuantitatif
deskriptif yaitu menggunakan metode regresi OLS (Ordinary Least Square). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95 persen (α = 0,05),
variabel suku bunga dan inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
ROE (Return on Equity). Suku bunga berpengaruh negatif, sementara variabel
inflasi berpengaruh positif terhadap ROE.
Kata kunci: Variabel Makroekonomi, ROE, Ordinary Least Square
1. PENDAHULUAN
Keadaan ekonomi indonesia tetap terus tumbuh walau pada saat yang
bersamaan keadaan ekonomi dunia sedang melambat karena dampak krisis
Amerika pada tahun 2008 yang merembet juga ke Eropa. Walau beberapa sektor
sedikit terpengaruh karena krisis Amerika tersebut, tetapi secara garis besar
pengaruhnya tidak terlalu besar bagi Indonesia. Hal ini disebabkan karena
keadaan fundamental ekonomi Indonesia yang baik.
Organisasi penulisan paper ini tersusun sebagai berikut. Seksi dua akan diulas
mengenai tinjauan pustaka. Selanjutnya seksi tiga akan mengupas metodologi
yang digunakan dilanjutkan dengan seksi empat yang membahas diskusi hasil
temuan. Kemudian paper ini ditutup dengan kesimpulan pada seksi terakhir.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Budiono (1995), pengertian dasar tingkat suku bunga adalah sebagai
harga dari penggunaan uang untuk jangka tertentu. Suku bunga adalah sebagai
imbal kompensasi atas pengguanaan uang. Pada penelitian ini, suku bunga
diproksikan dengan SBI atau suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
B. Pengertian Inflasi
Pada hal ini, profitabilitas perbankan syariah diproksikan dengan ROE (Return
on Equity). Menurut Kasmir (2012), Return on Equity (ROE) adalah rasio untuk
mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Sedangkan menurut
Irha, (2012), ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengkaji sejauh mana suatu
perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu
memberikan laba ekuitas.
3. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Objek Penelitian
Data pada penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari publikasi
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Periode
pengamatannya adalah dari bulan Januari tahun 2011 sampai bulan Agustus tahun
2014.
Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu variabel terikat
(variabel dependen) dan variabel bebas (variable independen). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah variabel profitabilitas perbankan syariah yang akan
diproksikan dengan ROE (return on equity). Kemudian variable independennya
adalah variabel makro yang akan diproksikan dengan variabel suku bunga, dan
Inflasi.
E. Metode Analisis
(1)
Dimana:
= Return on Equity
= Konstanta
= Tingkat Inflasi
= Error Term
F. Data Penelitian
Suku
Tahun Bulan ROE Bunga Inflasi
Januari 19.99 6.5 7.02
Februari 15.49 6.75 6.84
Maret 18.22 6.75 6.65
April 17.6 6.75 6.16
Mei 17.15 6.75 5.98
Juni 17.01 6.75 5.54
2011
Juli 17.09 6.75 4.61
Agustus 16.98 6.75 4.79
September 17.09 6.75 4.61
Oktober 17.43 6.5 4.42
Nopember 17.54 6 4.15
Desember 15.73 6 3.79
Januari 10.11 6 3.65
Februari 20.08 5.75 3.56
Maret 20.78 5.75 3.97
April 18.96 5.75 4.5
Mei 21.09 5.75 4.45
Juni 23.59 5.75 4.53
2012
Juli 24.06 5.75 4.56
Agustus 24.27 5.75 4.58
September 24.94 5.75 4.31
Oktober 25.51 5.75 4.61
Nopember 24.06 5.75 4.32
Desember 24.06 5.75 4.3
Januari 23.98 5.75 4.57
Februari 21.52 5.75 5.31
Maret 22.25 5.75 5.9
April 22.48 5.75 5.57
Mei 24.34 5.75 5.47
Juni 19.33 6 5.9
2013
Juli 18.27 6.5 8.61
Agustus 17.97 6.75 8.79
September 18.05 7.25 8.4
Oktober 17.24 7.25 8.32
Nopember 17.24 7.5 8.37
Desember 17.24 7.5 8.38
Januari 11.87 7.5 8.22
Februari 16.58 7.5 7.75
Maret 15.94 7.5 7.32
April 12.58 7.5 7.25
2014
Mei 12.58 7.5 7.32
Juni 12.58 7.5 6.7
Juli 12.58 7.5 4.53
Agustus 12.58 7.5 3.99
Sumber: Badan Pusat Statistik, dan Otoritas Jasa Keuangan
(2)
Berdasarkan persamaan (2), dapat disimpulkan bahwa jika suku bunga (SBI)
naik sebesar satu persen, maka ROE akan turun sebesar 5,62 persen. Kemudian
jika inflasi (INF) naik sebesar satu persen, maka ROE akan naik sebesar 0,85
persen. Hubungan suku bunga dengan ROE adalah negatif, yaitu ketika suku
bunga naik maka ROE turun. Kemudian hubungan inflasi dan ROE adalah positif,
yaitu ketika inflasi naik maka ROE juga ikut naik.
B. Uji Statistik
1. Uji Determinasi (R2)
Uji determinasi (R2) adalah uji ketepatan perkiraan koefisien
determinasi atau Goodness of Fit, dari tabel (2) diperoleh nilai R2 =
0,6518. Nilai R2 mencerminkan besarnya variasi dari variabel terikat
ROE yang dapat diterangkan oleh variasi variabel bebas suku bunga
dan inflasi. Dengan kata lain, ROE dapat dijelaskan oleh variabel suku
bunga (SBI) dan inflasi (INF) sebesar 65,18 persen, sedangkan sisanya
sebesar 34,82 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
disertakan dalam model (diwakili oleh error term).
2. Uji T
Dengan membandingkan nilai Prob. t-Statistic seperti disajikan dalam
tabel (2) dengan nilai α (5%), diperoleh kesimpulan berikut:
12
Series: Residuals
Sample 2011M01 2014M08
10
Observations 44
8 Mean -3.81e-15
Median 0.239540
Maximum 3.734511
6 Minimum -9.449570
Std. Dev. 2.378018
4 Skewness -1.425531
Kurtosis 6.806389
2 Jarque-Bera 41.46479
Probability 0.000000
0
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
2. Uji Autokorelasi
Tabel 3, Output Hasil Uji Autokorelasi
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 01/14/15 Time: 15:52
Sample: 2011M01 2014M08
Included observations: 44
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Berdasarkan tabel (3) dapat dilihat bahwa p-value Obs*R-square = 0.0093 <
0,05. Hal ini menunjukkan dengan tingkat keyakinan 95 persen, terdapat
autokorelasi dalam model.
3. Uji Multikolinearitas
Tabel 4, Output Hasil Uji Multikolinearitas
SBI INF
Berdasarkan tabel (4), tidak ditemukan korelasi yang memiliki koefisien yang
tinggi (koefisien > 0.85) sehingga dapat disimpulkan bahwa diantara variabel
independen tidak terdapat hubungan linier atau tidak terjadi multikolinieritas.
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model terbebas dari masalah
multikolinieritas.
4. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 5, Output Hasil Uji Heteroskedastistias
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 01/14/15 Time: 15:46
Sample: 2011M01 2014M08
Included observations: 44
Berdasarkan tabel (5), dapat dilihat bahwa p-value Obs*R-square = 0.4316 >
0,05. Kesimpulannya adalah dengan tingkat keyakinan 95 persen, tidak terdapat
heteroskedastisitas dalam model.
5. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara
tingkat suku bunga dan inflasi terhadap profitabilitas perbankan syariah. Suku
bunga terhadap profitabilitas perbankan syariah mempunyai pengaruh yang
negatif, itu artinya jika terjadi kenaikan pada tingkat suku bunga, maka tingkat
profitabilitas perbankan syariah akan turun. Sedangkan inflasi terhadap
profitabilitas perbankan syariah mempunyai pengaruh yang positif, itu artinya jika
terjadi kenaikan pada tingkat inflasi, maka profitabilitas perbankan syariah juga
ikut naik. Suku bunga dan inflasi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah.
Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa model OLS pada persamaan (2)
kurang baik sebagai alat prediksi atau alat forecasting. Hal itu karena model
tersebut tidak lolos pada uji normalitas data dan uji autokorelasi, walaupun model
tersebut lolos uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.
DAFTAR PUSTAKA