Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK

INDONESIA TERHADAP NILAI OBLIGASI SYARIAH


DARI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

Kristina Sanjaya, Magister Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Untan

Abstract

This study aimed to analyze the influence of Inflation and Interest Rates against Sharia Bond
Index of Companies Listed in Indonesia Stock Exchange. This study focuses on the study of
the field of capital market accounting year observation period 2011 - 2016 to enterprises that
trade Islamic bonds in the Indonesia Stock Exchange. This study uses multiple linear
regression in the form of studies that tested the hypothesis to explain the effect of inflation
and SBI among variables against Islamic bond index. The results showed that inflation is not
significant effect on the index while the Islamic bond SBI rate significantly influence the
Islamic bond index.

Keywords: Inflation, Interest Rates, Index Islamic Bonds

1. Latar Belakang

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi salah satunya berasal dari investasi yang
cukup tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, pasar modal syariah telah mengalami
perkembangan yang cukup menggembirakan di Indonesia. Salah satu produk pasar modal
syariah yang telah banyak diterbitkan adalah sukuk. Pada saat ini Indonesia sudah mulai
memperhitungkan sukuk sebagai salah satu alternatif pembiayaan. Meskipun sampai dengan
saat ini pangsa pasar sukuk masih relatif kecil, namun kedepannya sukuk memiliki potensi
yang cukup besar untuk dikembangkan.
Meskipun dalam perkembangannya sukuk terus mengalami pertumbuhan baik dari
sisi nilai maupun jumlah, namun apabila dibandingkan dengan total produk pasar modal nilai
produk sukuk masih relatif kecil. Diketahui sampai dengan akhir tahun 2014, nilai produk
sukuk masih tercatat masih di bawah 5%. Dalam beberapa waktu terakhir, sukuk menjadi
objek penelitian yang menarik untuk dikaji lebih jauh, baik dari sisi penerapan prinsip
syariah, maupun sisi instrument pasar modal syariah.
Dalam perkembangannya selama kurun waktu lima tahun terakhir (2011 – 2015)
sukuk korporasi di Indonesia terus menerus mengalami pertumbuhan walaupun dengan laju
yang rendah, baik dari segi volume maupun nilai penerbitan. Selain itu, pangsa pasar sukuk
korporasi juga masih relatif kecil. Data Kemenkeu dari tahun 2011 sampai dengan tahun
2014, rata-rata pangsa pasar sukuk korporasi hanya sekitar 2,18%.

1
Penerbitan sukuk korporasi di Indonesia didominasi oleh perusahaan yang bergerak di
sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi, dan diikuti oleh perusahaan yang bergerak di
sektor jasa keuangan. Sukuk korporasi yang diterbitkan di Indonesia didominasi oleh sukuk
dengan jangka pendek dan menengah. Lebih dari separuh sukuk korporasi yang diterbitkan di
Indonesia adalah sukuk dengan jangka waktu 5 tahun.
Dengan melihat pertumbuhan nilai penerbitan sukuk korporasi, pangsa pasar maupun
karakteristik sukuk korporasi yang beredar di Indonesia, terlihat banyak ruang dan peluang
untuk lebih mengembangkan penerbitan sukuk korporasi di Indonesia. Untuk dapat
memanfaatkan peluang-peluang tersebut, perlu dikaji lebih dalam lagi mengenai hal-hal yang
menjadi hambatan beserta alternatif solusinya.
Faktor penentu obligasi menarik atau tidak adalah suku bunga yang diberikan kepada
investor, obligasi secara umum erat kaitannya dengan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia
atau SBI (Puspita & Haryono, 2012). Hasil penelitian Ichsan et al. (2013), Murtianingsih
(2012) dan Kewal (2012) melakukan penelitian serupa dengan menggunakan analisis regresi
berganda dengan variabel makroekonomi inflasi, SBI, nilai tukar, pertumbuhan PDB, dan
saham. yang menunjukkan bahwa variabel makro mempengaruhi saham dalam hal ini nilai
obligasi.
Penelitian Ahmad et al (2012) didukung oleh beberapa penelitian lain yang juga
meneliti hubungan variabel makroekonomi dengan variabel semacam sukuk, suku bunga
seperti saham atau Indeks Harga Saham Gabungan. Penelitian yang dianalisis menggunakan
VAR/VECM dilakukan oleh Lee et al. (2001), Hondroyiannis & Evangelia (2001), Kuwornu
(2012), Tangjitprom (2012), Nurfauziah dan Setyarini (2004), Kadir (2007), Ibrahim (2008),
(Hamid et al, 2006), (Fitriana & Rohayati, 2013) dan Hosseini et al. (2011) menegaskan
bahwa variabel makroekonomi secara signifikan mempengaruhi pasar saham.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dan
menyajikan dalam bentuk tesis dengan judul “Analisis Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga
Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Nilai Obligasi Syariah pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia”.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disusun
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Inflasi terhadap Nilai Obligasi Syariah pada perusahaan –
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh Suku Bunga SBI terhadap Nilai Obligasi Syariah pada
perusahaan – perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan


sebelumnya maka disusun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk menganalisis pengaruh Inflasi terhadap Nilai Obligasi Syariah pada perusahaan
– perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2
2. Untuk menganalisis pengaruh suku bunga SBI terhadap Nilai Obligasi Syariah pada
perusahaan – perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Kajian Literatur

Tingkat inflasi direfleksikan oleh Indeks Harga Konsumen yang merepresentasikan


tingginya pergerakan harga barang dan jasa secara keseluruhan yang nantinya berpengaruh
terhadap pasar saham atau pasar modal (Geetha et al, 2011). Yunianto dkk. (2012)
menyebutkan ada beberapa faktor yang memengaruhi yield obligasi, antara lain: inflasi, BI
Rate, pergerakan rupiah dan tingkat bunga global, rendahnya tingkat bunga global dan
membaiknya peringkat investasi Indonesia.
Jika peningkatan biaya produksi lebih tinggi dari peningkatan harga yang dapat
dinikmati oleh perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan turun. Jika profit yang
diperoleh perusahaan kecil, hal ini akan mengakibatkan para investor enggan menanamkan
dananya di perusahaan tersebut sehingga harga saham dan obligasi menurun.
Hasil penelitian Mok (1993) yang menemukan bahwa suku bunga tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap return saham. Gjerde dan Sættem (1999) yang memperoleh hasil
perubahan suku bunga riil berpengaruh secara negatif dengan harga saham. Wongbangpo dan
Sharma (2002) juga menemukan bahwa terdapat hubungan negatif antara harga saham dan
tingkat bunga di negara Filipina, Singapura, dan Thailand, sedangkan hubungan positif terjadi
di negara Indonesia dan Malaysia. Hasil yang diperoleh berbeda dengan Hooker (2004),
Chiarella dan Gao (2004) yang menemukan bahwa tingkat bunga berpengaruh negatif
terhadap return pasar.
Hasil penelitian Kalra (2012) dengan analisis ANOVA menunjukkan hubungan yang
signifikan antara inflasi dan siklus bisnis dengan pasar saham di India. Sedangkan analisis
Path yang dilakukan oleh Widajati (2009) menunjukkan hasil bahwa inflasi dan tingkat suku
bunga secara bersama-sama memengaruhi harga saham dengan signifikan dan negatif di
Indonesia.
Kerangka konseptual penelitian menjelaskan hubungan antara variabel yang akan
diuji yaitu pengaruh inflasi dan suku bunga SBI terhadap indeks obligasi syariah periode
2011-2016. Kerangka konsep penelitian dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini :

H1 e1
Inflasi
(X1)
Indeks Obligasi Syariah
(Y1)
Suku Bunga SBI H2
(X2)

Gambar 1. Model Penelitian

2.1 Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Obligasi Syariah (Pengaruh X1 terhadap Y1)

Penelitian Ahmad et al (2012) didukung oleh beberapa penelitian lain yang juga
meneliti hubungan variabel makroekonomi dengan variabel semacam inflasi, suku bunga
seperti saham atau Indeks Harga Saham Gabungan. Penelitian yang dilakukan oleh Lee et al.
(2001), Hondroyiannis & Evangelia (2001), Kuwornu (2012), Tangjitprom (2012) dan
Hosseini et al. (2011) menegaskan bahwa variabel makroekonomi secara signifikan
memengaruhi pasar saham.

3
Baele et al (2007) mengatakan bahwa adanya pergerakan return obligasi dan saham
disebabkan oleh faktor tingkat bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan pembayaran
dividen. Sementara Campbell & Ammer (1993) mengungkapkan bahwa pengumuman
mengenai inflasi ke depan (expected inflation) merupakan faktor yang paling memengaruhi
pergerakan yield obligasi jangka panjang. Hal ini masih selaras dengan kesimpulan
sebelumnya karena bank sentral yang telah mengimplementasikan inflation targeting
framework akan bereaksi jika terjadi perubahan perkiraan inflasi ke depan.
Yunianto dkk. (2012) menyebutkan ada beberapa faktor yang memengaruhi yield
obligasi, antara lain: inflasi, BI Rate, pergerakan rupiah dan tingkat bunga global, rendahnya
tingkat bunga global dan membaiknya peringkat investasi Indonesia. Murtianingsih (2012)
dan Kewal (2012) melakukan penelitian serupa dengan menggunakan analisis regresi
berganda dengan variabel makroekonomi inflasi, SBI, nilai tukar, pertumbuhan PDB, dan
saham. yang menunjukkan bahwa variabel makro memengaruhi saham dan nilai obligasi.
H1 : Terdapat pengaruh positif antara inflasi terhadap nilai obligasi syariah.

2.2 Pengaruh Suku Bunga SBI terhadap Indeks Obligasi Syariah (Pengaruh X2
terhadap Y1)

Longstaff dan Schwartz (1993) pada jurnal penelitiannya volatilitas tingkat suku
bunga juga mempengaruhi harga obligasi secara signifikan. Oleh karena itu bila suku bunga
turun maka harga obligasi akan naik karena demand terhadap obligasi meningkat, sedangkan
bila suku bunga naik maka harga obligasi akan turun karena demand terhadap obligasi
menurun.
Faktor penentu obligasi menarik atau tidak adalah tingkat suku bunga yang diberikan
kepadan investor obligasi, secara umum atau lebih dikenal dengan istilah suku bunga
Sertifikat Bank Indonesia atau SBI (Puspita & Haryono, 2012). Kenaikan tingkat suku bunga
akan menyebabkan harga obligasi turun, sebaliknya ketika tingkat suku bunga menurun maka
harga obligasi akan naik. Risiko tingkat suku bunga merupakan salah satu risiko yang
membuat harga obligasi meningkat atau menurun.
Harga obligasi akan berubah dengan arah yang berbeda dari pergerakan tingkat suku
bunga (Adhitia & Manurung, 2009). Sebagai suatu instrument investasi perubahan yield
(tingkat hasil) obligasi yang diperoleh investor akan mengalami perubahan seiring dengan
berjalannya waktu. Perubahan yield tersebut berpengaruh pada tingkat harga pasar obligasi
itu sendiri (Hamid dkk, 2006). Sedangkan Ibrahim (2008) mengatakan bahwa faktor utama
penyebab maraknya pasar obligasi adalah tren suku bunga yang terus menurun.
BI rate dan SBI berpengaruh signifikan dan negatif terhadap saham menurut
Murtianingsih (2012) dan Ichsan et al. (2013). Penelitian dengan analisis VAR/VECM yang
melibatkan suku bunga sebagai variabel makroekonomi oleh Hussin et al. (2012), Hosseini et
al. (2011), dan Kuwornu (2012) menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan
pasar saham. Sedangkan analisis Path yang dilakukan oleh Widajati (2009) menunjukkan
hasil bahwa tingkat suku bunga secara bersama-sama memengaruhi harga saham dengan
signifikan di Indonesia.
SBI adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan oleh BI sebagai
pengakuan hutang berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto (www.bi.go.id). Ichsan et
al. (2013), Murtianingsih (2012) dan Kewal (2012) melakukan penelitian serupa dengan
menggunakan analisis regresi berganda dengan variabel makroekonomi inflasi, SBI, nilai
tukar, pertumbuhan PDB, dan saham. yang menunjukkan bahwa variabel makro
memengaruhi saham dalam hal ini nilai obligasi.

4
H2 : Terdapat pengaruh positif antara suku bunga SBI terhadap nilai obligasi syariah.

3. Metode Penelitian

Berdasarkan metode penelitian yang dilakukan penelitian ini termasuk dalam


penelitian historis yakni meliputi kegiatan penyelidikan, pemahaman dan penjelasan keadaan
yang telah lalu (Kuncoro, 2009 : 10). Penelitian ini berusaha menjelaskan Analisis Pengaruh
Inflasi dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia terhadap Nilai Obligasi Syariah dari
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang dibatasi pada data penutupan tiap
akhir-akhir bulan selama periode pengamatan antara tahun 2011-2016.
Teknik estimasi hasil regresi dalam tesis ini dengan metode Ordinary Least Squares
(OLS). Hasil estimasi regresi kemudian dianalisis melalui beberapa tahap uji yaitu melihat
seberapa baik garis regresi dengan konsep koefisien determinasi, uji t dan uji F. Data
penelitian masuk dalam golongan data berdasarkan data runtut waktu (time-series). Data
sekunder tersebut diakses melalui www.idx.co.id, www.bi.go.id, www.bps.go.id,
www.ojk.co.id www.infovesta.com, www.bapepam.go.id, www.bapaepamlk.depkeu.go.id,
periode pengamatan antara tahun 2011-2016.
Secara singkat dapat dikatakan peneliti menggunakan data sekunder yang telah
dikumpulkan oleh pihak lain untuk diolah kembali. Yang menjadi populasi adalah seluruh
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI sedangkan yang menjadi sampel adalah
perusahaan-perusahaan yang melakukan perdagangan obligasi syariah di BEI periode
pengamatan tahun 2011-2016.
Hubungan ketiga variabel tersebut dianalisis dengan menggunakan model analisa
regresi linear berganda, ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut :
Y1 = βo + β1X1 + β2X2 +ε1

Keterangan :
β = koefisien regresi
ε = tingkat kesalahan
Y1 = indeks obligasi syariah
X1 = inflasi
X2 = tingkat suku bunga SBI
Estimasi model menggunakan software Eviews 9 mengikuti model/persamaan
matematis yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu :

IOS = βo + β1 Inf + β2 SBI + ε1

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dari kelima uji asumsi klasik ternyata model yang diestimasi tidak memenuhi
persyaratan terbebas dari heteroskedastisitas oleh karena itu diperlukan “penyembuhan”
terhadap model regresi linier yang akan digunakan. Guna memenuhi asumsi terbebas dari
autokorelasi dan heteroskedastisitas salah satu cara yang dapat digunakan adalah melakukan
transformasi model dari model linier menjadi log-linier. Berikut bentuk persamaan (model)
log-linier :

5
ln(IOS) = βo + β1 ln(Inf) + β2 ln(SBI) + ε1

Karena model yang akan diestimasi berubah maka kita mengulang langkah 1)
Estimasi model Regresi dan 2) Pengujian Asumsi Klasik.
Tabel 1. Normalitas Transformasi (model) log-linier
12
Series: Residuals
Sample 2011M10 2016M08
10
Observations 59

8 Mean -1.96e-16
Median 0.004411
Maximum 0.092845
6 Minimum -0.124056
Std. Dev. 0.042089
4 Skewness -0.163125
Kurtosis 3.748643

2 Jarque-Bera 1.639473
Probability 0.440548
0
-0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10
Nilai Probabilitas JB (Jarque-Bera) pada Tabel 1 hitung lebih besar dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi normal.
Tabel 2. Linearitas Transformasi (model) log-linier
Ramsey RESET Test
Equation: UNTITLED
Specification: LOG(INDEKS) C LOG(INFLASI) LOG(SBI)
Omitted Variables: Squares of fitted values

Value df Probability
t-statistic 0.718495 55 0.4755
F-statistic 0.516235 (1, 55) 0.4755
Likelihood ratio 0.551196 1 0.4578

F-test summary:
Mean
Sum of Sq. df Squares
Test SSR 0.000955 1 0.000955
Restricted SSR 0.102746 56 0.001835
Unrestricted SSR 0.101791 55 0.001851

LR test summary:
Value df
Restricted LogL 103.6971 56
Unrestricted LogL 103.9727 55

Nilai Prob. F hitung 0.4755 pada Tabel 2 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi linieritas.

6
Tabel 3. Multikolinearitas Transformasi (model) log-linier
Variance Inflation Factors
Date: 10/25/16 Time: 23:50
Sample: 2011M10 2016M08
Included observations: 59

Coefficient Uncentered Centered


Variable Variance VIF VIF

C 0.002805 90.21250 NA
LOG(INFLASI) 2.13E-05 2.096428 1.012566
LOG(SBI) 0.000841 86.99043 1.012566

Nilai VIF dari kedua variabel hanya 1.012566 pada Tabel 3. maka dapat dikatakan
tidak terjadi multikolinieritas pada kedua variabel bebas tersebut.
Tabel 4. Heterokedastisitas Transformasi (model) log-linier
Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 2.337308 Prob. F(5,53) 0.0544


Obs*R-squared 10.65919 Prob. Chi-Square(5) 0.0586
Scaled explained SS 13.19728 Prob. Chi-Square(5) 0.0216

Pada Tabel 4 nilai dari Prob. Chi-Square(5) uji White adalah 0.0586 lebih besar dari
tingkat alpha 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Sehingga dapat
diteruskan untuk uji selanjutnya. Semua uji asumsi klasik pada penelitian ini telah terpenuhi
sehingga model tersebut lebih layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas
inflasi dan SBI tehadap nilai indeks obligasi syariah. Model yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :

ln(IOS) = βo + β1 ln(Inf) + β2 ln(SBI) + ε1

Tabel 5. Uji Kelayakan Model

Dependent Variable: LOG(INDEKS)


Method: Least Squares
Date: 10/26/16 Time: 20:24
Sample: 2011M10 2016M08
Included observations: 59

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 7.436739 0.052966 140.4064 0.0000


LOG(INFLASI) -0.001482 0.004615 -0.321163 0.7493
LOG(SBI) 0.217211 0.029005 7.488770 0.0000

R-squared 0.501550 Mean dependent var 7.825831


Adjusted R-squared 0.483748 S.D. dependent var 0.059615
S.E. of regression 0.042834 Akaike info criterion -3.413461
Sum squared resid 0.102746 Schwarz criterion -3.307823
Log likelihood 103.6971 Hannan-Quinn criter. -3.372224
F-statistic 28.17412 Durbin-Watson stat 0.078675
Prob(F-statistic) 0.000000

7
Nilai R-Square pada Tabel 5 adalah sebesar 0.501550 menunjukkan bahwa proporsi
pengaruh variabel inflasi dan SBI terhadap indeks obligasi syariah adalah sebesar 50,15%
sedangkan sisanya 49,75% (100% - 50,15%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada
dalam model regresi. Koofisien determinasi menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikatnya. Atau dapat pula dikatakan sebagai proporsi pengaruh seluruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi dapat diukur oleh nilai R-
Square.
Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 5. Nilai prob. F hitung sebesar 0.000000 lebih
kecil dari tingkat signifikasi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang
diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas inflasi dan suku
bunga sertifikat bank Indonesia terhadap variabel terikat yakni indeks obligasi syariah. Nilai
prob. t hitung dari variabel bebas inflasi sebesar 0.7493 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks obligasi syariah. Nilai prob. t
hitung dari variabel bebas SBI sebesar 0.0000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa suku
bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap indeks obligasi syariah.
Setelah estimasi model regresi linear berganda dilakukan dan diuji pemenuhan syarat
(uji asumsi klasik) serta kelayakan modelnya, maka tahap terakhir adalah
menginterpretasikannya. Interprestasi atau penafsiran atau penjelasan atas suatu model yang
dihasilkan. Berikut model regresi yang telah diestimasi di bawah ini :

ln(IOS) = 7,436739 – 0,001482 ln(Inf) + 0,217211 ln(SBI) + ε1

+e

5. Kesimpulan, Rekomendasi dan Keterbatasan

5.1 Kesimpulan Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis dalam penelitian ini, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh negatif tidak signifikan antara variabel inflasi terhadap variabel indeks
obligasi syariah di bursa efek Indonesia tahun 2011 - 2016.
2. Terdapat pengaruh positif signifikan antara variabel suku bunga sertifikat bank indonesia
terhadap variabel indeks obligasi syariah di bursa efek Indonesia tahun 2011 - 2016.

5.2 Rekomendasi Hasil Penelitian


Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka rekomendasi yang dapat
penulis berikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk investor harus memperhatikan faktor fundamental yaitu inflasi dan suku bunga
yang berlaku untuk menjadi pertimbangan resiko yang kemungkinan terjadi dan
keuntungan yang akan diperolehnya sebelum melakukan keputusan untuk berinvestasi
pada di pasar modal khususnya obligasi syariah.
2. Pada penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk menambah variabel makro ekonomi
lain selain inflasi dan SBI dalam mengukur nilai obligasi syariah seperti nilai tukar,
pertumbuhan PDB, pergerakan rupiah dan tingkat bunga global serta perubahan yield
(tingkat hasil) obligasi.
3. Dapat dilakukan penambahan periode waktu data time series mengingat keterbatasan data
dalam penelitian ini yakni pada periode tahun 2011 - 2016.

8
5.3 Keterbatasan Hasil Penelitian
Penelitian ini, tidak terlepas dari keterbatasan maupun kekurangan dalam
penulisannya. Namun disisi lain keterbatasan maupun kekurangan yang ditemukan dapat
menjadi masukan bagi penelitian di masa yang akan datang. Adapun keterbatasan dalam
penelitian ini, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya terdiri dari 2 (dua) variabel bebas yakni inflasi dan suku bunga SBI
dan 1 (satu) variabel terikat yakni indeks obligasi syariah.
2. Sulitnya memperoleh data time series yang lengkap dalam mengukur pengaruh variabel
inflasi dan suku bunga SBI terhadap indeks obligasi syariah, mengingat waktu
pengukuran yang hanya diambil pada periode tahun 2011 - 2016.

DAFTAR PUSTAKA

Adhitia, R & Manurung, A.H. 2009. Analysis of Indonesia Bond’s Duration: Corporate
Versus Government Bond. Journal of Applied and Accounting. Vol. 1 (1), 328-338.
Ahmad, N, Daud, SNM & Kefeli, Z. 2012. Economic Forces and The Sukuk Market.
Procedia-social and Behavioral Sciences. Vol. 65, 127-133.
Almilia, Luciana Spica. 2003. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi
Financial Distress Suatu Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Tesis
Universitas Gajahmada. Yogyakarta.
Ariefianto, Moch. Doddy. 2012. Ekonometrika Esensi dan Aplikasi Menggunakan EView.
Erlangga. Jakarta.
Baele, L., Bekaert, G., & Inghelbrecht, K. 2007.The Determinants of Stock and Bond Return
Comovements. Working Paper Research No. 119. National Bank of Belgium,
Brussels.
Brigham, Eugene F & Houston, Joel F. 2009. Fundamentals of Financial Management (10th
Ed). Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Campbell, J.Y. & Ammer, J. 1993. What Moves the Stock and Bond Markets? A Variance
Decomposition for Long-term Asset Returns. Journal of Finance Vol. 48 (1): 3-37.
Chiarella C & Gao S. 2004. “The Value of The S&P 500 – A Macro View of The Stock
Market Adjustment Process”. Global Finance Journal. Vol. 15, 171‐196.
Dachlan, Usman. 2014. Panduan Lengkap Structural Equation Modeling. Lentera Ilmu.
Surabaya.
Dornbusch, R, Fischer, S & Richard Starz. 2008. Makro Ekonomi. Terjemahan oleh : Roy
Indra Mirazudin. PT Media Global Edukasi. Jakarta
Ferdinand, A. 2014. Metede Penelitian Manajemen. Undip Press. Semarang.
Firdaus, M, dkk. 2005. Konsep Dasar Obligasi Syari’ah. Renaisan. Jakarta.
Fitriana, E.S & Rohayuati, S. 2013. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Harga Obligasi Melalui
Yield Obligasi. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 1 No. 3, 724-734.

9
Gjerde, Oystein & Frode Sættem. 1999. ”Causal Relations Among Stock Returns and
Macroeconomic Variables in A Small, Open Economy”. Journal of International
Financial Markets, Institutions and Money. Vol. 9, 61–74.
Geetha, C., Mohidin, R., Chandran, V.V., & Chong, V. 2011. The Relationship between
Inflation and Stock Market: Evidence from Malaysia, United States, and China.
International Journal of Economics and Management Sciences. Vol. 1 (2) : 1-16.
Gulo, W. 2010. Metodologi Penelitian. Grasindo. Jakarta.
Hamid, Abdul, Rodoni, Ahmad, W, Dewi Titi & Hidayat, Edi. 2006. Analisis Durasi dan
Convexity Untuk Mengukur Sensitivitas Harga Obligasi Korporasi Terhadap
Perubahan Tingkat Suku Bunga (Studi Empiris Pada Obligasi – Obligasi Di
Indonesia”. Jurnal Maksi, Vol. 6 No. 2, 117-142.
Hartono, J. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam. BPFE. Yogyakarta.
Hartono, J. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kesepuluh. BPFE.
Yogyakarta.
Harun, M.R.P. 2013. The Relationship Between Macroeconomic Variables Toward Sukuk
Market In Indonesia. Review Of Islamic Economics, Finance, And Banking. Vol 1. No
2, 184.
Hondroyiannis, George & Papapetrou, Evangelia. 2001. Macroeconomic Influences on The
Stock Market. Journal of Economics and Finance, Vol. 25 No. 1, 33-49.
Hooker, Mark A. 2004. “Macroeconomic Factors and Emerging Market Equity Returns: A
Bayesian Model Selection Approach”. Emerging Markets Review. Vol. 5, 379‐387.
Hosseini, SM., Ahmad, Z & Lai, WL. 2011. The Role of Macroeconomic Variables on Stock
Market Index in China and India. International Journal of Economics and Finance.
Vol. 3 No. 6, 233-243.
Huda, N & Nasution, M.E. 2007. Investasi pada Pasar Modal Syari’ah. Kencana Prenada
Media Group. Jakarta.
Huda, N & Heykal, M. 2010. Lembaga Keuangan Islam : Tinjauan Teoritis dan Praktis.
Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Hussin, MYM., Muhammad, F., Abu, MF & Awang, SA. 2012. Macroeconomic Variables
and Malaysian Islamic Stock Market: A Time Series Analysis. Journal of Business
Studies Quarterly. Vol. 3 No. 4, 1-13.
Ibrahim, Hadiasman. 2008. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran
Perusahaan dan DER Terhadap Yield To Maturity Obligasi Korporasi di Bursa Efek
Indonesia Periode Tahun 2004-2006. Tesis. Program Magister Manajemen, UNPAD.
Semarang.
Ichsan, Syamni, G, Nurlela & Rahman A, 2013. Dampak BI Rate, Tingkat Suku Bunga, Nilai
Tukar dan Inflasi Terhadap Nilai Obligasi Pemerintah. Jurnal Keuangan dan
Perbankan. Vol. 17 No. 2, 310-322.
Jogiyanto, H.M. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE. Yogyakarta.

10
Kadir, Syamsir. 2007. Pengaruh Faktor Struktural dan Fundamental Ekonomi Terhadap
Tingkat Imbal Hasil Obligasi Korporasi di Pasar Modal Indonesia. Disertasi.
Program Doktor Ilmu Ekonomi, UNPAD. Semarang.
Kalra, Rosy. 2012. Impact Of Macroeconomic Variables On Indian Stock Market. The IUP
Journal of Financial Risk Management. Vol. 9 No. 1, 43-54.
Kewal, Suramaya Suci. 2012. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, Dan Pertumbuhan PDB
Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Economia, Vol. 8, No. 1, 53-64.
Kuncoro, M. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 3. Erlangga. Jakarta.
Kuwornu, J.K.M. 2012. Effect of Macroeconomic Variables on The Ghanaian Stock Market
Returns: A Co-Integration Analysis. Agris on-line Papers in Economics and
Informatics. Vol. 4 No. 2, 15-26.
Krisnilasari, Monica. 2007. Analisis Pengaruh Likuiditas Obligasi, Coupon dan Jangka
Waktu Jatuh Tempo Obligasi Terhadap Perubahan Harga Obligasi di Bursa Efek
Surabaya. Tesis Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Semarang.
Lee, CL, Boon, TH & Baharumshah, AZ. 2001. The Stock Market, Macroeconomic
Fundamentals and Economic Growth In Malaysia. Asia Pacific Journal of Economics
and business, Vol. 5 No. 2, 44-66.
Lidya Kristina. 2010. Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Tingkat Inflasi, Growth,
Maturitas dan Peringkat Obligasi Terhadap YTM Obligasi pada Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2008. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Perbanas. Surabaya.
Longstaff, Francis A & Eduardo S. Schwartz. 1993. Interest Rate Volatility And Bond Prices.
Financial Analyst Journal. Vol. 49, 70-74.
Manan, A. 2009. Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah
Indonesia. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Mardiyati, U dan Rosalina, A. 2013. Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Tingkat Suku Bunga dan
Inflasi terhadap Indeks Harga Saham ( Study Kasus pada Perusahaan Properti yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia ). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol. 4
No. 1, 1-15.
Melati, Arum. 2013. Faktor – Faktor yang mempengaruhi tingkat sewa sukuk ijarah.
Accounting Analyisis Journal. Vol. 2 (2), 232 – 242.
Miskhin, Frederic S. 2008. The Economics of Money, Banking, and Financial Market
Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan Buku 1, Edisi 8. Salemba Empat.
Jakarta.
Mok, Henry MK. 2004. ”Causality of Interest Rate, Exchange rate, and Stock price at Stock
Market Open and close in Hong Kong”. Asia Pacific Journal of Management. Vol. 10,
123‐129.
Murhadi. W.R. 2009. Analisis Saham Pendekatan Fundamental. PT Indeks. Jakarta.

11
Murtianingsih. 2012. Variabel Ekonomi Makro dan Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal
Manajemen dan Akuntansi. Vol. 1 No. 3, 1-12.
Nadjib M, dkk. 2008. Investasi Syari’ah. Kreasi Kencana. Yogyakarta.
Nachrowi, N.D dan Usman, Hardius. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonomterika
Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Jakarta.
Nanga, Muana. 2001. Makroekonomi, Edisi 1. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Nasrudin, M.I & Surya, I. 2004. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Prenada Media.
Jakarta.
Nuraini, Peni. 2015. Pengaruh Inflasi, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Jatuh
Tempo Obligasi Terhadap Return Obligasi Syariah Ijarah di Indonesia. Skripsi.
Program Keuangan Islam Fakuktas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
Nurfauziah dan Setyarini, Adistien Fatma. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Yield Obligasi perusahaan (Studi Kasus Pada Industri Perbankan dan Industri
Finansial). Jurnal Siasat Bisanis. Vol. 2 No. 9, 241-256.
Ocktaviana, Ana. 2007. Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ Dan Tingkat Suku Bunga
SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi
Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Prasetio, Dicky Ageng. 2013. Analisis Faktor-Faktor Makro Ekonomi Yang Mempengaruhi
Fee Ijarah Default Sukuk PT. Berlian Laju Tanker. Skripsi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Purnamawati, A. 2013. Pengaruh Peringkat Obligasi, Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank
Indonesia, Rasio Leverage, Ukuran Perusahaan dan Umur Obligasi Pada Imbal Hasil
Obligasi Korporasi di Bursa Efek Indonesia. Vokasi Jurnal Riset Akuntansi, Vol. 2
No. 1, 28-45.
Puspita, W.A & Haryono, A. 2012. Analisis Pengaruh Suku Bunga SBI Terhadap Nilai Emisi
Obligasi Baik Dalam Jangka Pendek Maupun Jangka Panjang di Pasar Modal
Indonesia Periode Tahun 2007-2009. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan. Vol. 4
(1), 105-112.
Raharjo, Sapto. 2004. Panduan Investasi Obligasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Rini, Mustika. 2010. Obligasi Syariah Sukuk) dan Indikator Makro Ekonomi : Analisis
VECM (Vector Error Correction Model). Skripsi Universitas Pertanian Bogor. Bogor.
Rodoni, Ahmad. 2009. Investasi Syariah. Lembaga Penelitian UIN. Jakarta.
Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. 2010. Manajemen Keuangan Edisi 1. Mitra Wacana Media.
Jakarta.
Sam’ani. 2009. Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage Terhadap Kinerja
Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Thesis.
Universitas Udayana. Denpasar.

12
Safitri, Enni. 2015. Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) Terhadap Reaksi Pasar
Modal Indonesia Tahun 2009 – 2013. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 13 No. 4, 689-
696.
Samsul. Mohammad. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Erlangga. Jakarta.
Saputra, Tiyas Ardian. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Yield Obligasi
Konvensional di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Diponegoro. Semarang.
Sari N.W.L.N. dan Abundanti N. 2015. Variabel – Variabel yang mempengaruhi yield
obligasi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. E – Jurnal
Manajemen Unud, Vol. 4 No. 11, 3796 – 3824.
Sudarsono, H. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah Edisi 2. Ekonisia. Yogyakarta.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi. Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. 2014. Cara Mudah Menyusun Skripsi Tesis dan Disertasi. Alfabeta. Bandung.
Sujarweni, V.W. 2014. SPSS Untuk Penelitian. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Teori Makroekonomi Edisi 2. PT. RajaGrafindo Persada.
Jakarta.

Sukirno, Sadono. 2005. Makroekonomi Modern Perkembangan Pemikiran Dari Klasik


Hingga Keynesian Baru. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Sukirno, Sadono. 2006. Pengantar Ekonomi Makro Edisi Ketiga. Rajawali Press, Jakarta.

Sukirno, Sadono. 2015. Makroekonomi Teori Pengantar Edisi 3. PT. Rajagrafindo Persada.
Jakarta.

Sundjaja, Ridwan S, Barlian, Inge & Sundjaja Dharma P. 2007. Manajemen Keuangan 2 (5th
Ed). Unpar Press. Bandung.
Surya, Budhi Arta dan T.G,Nasher. 2011. Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI,
Exchange Rate, Ukuran Perusahaan, Debt To Equity Ratio dan Bond Terhadap Yield
Obligasi Korporasi di Indonesia. Jurnal Manajemen Teknologi. Vol. 10. No. 2
Sutedi, Adrian. 2009. Aspek Hukum Obligasi dan Sukuk. Sinar Grafika. Jakarta.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi Cetakan ke 5.
Kanisius. Yogyakarta.
Tangjitprom, Nopphon. 2012. Macroeconomic Factors of Emerging Stock Market: The
Evidence From Thailand. International Journal of Financial Research. Vol. 3 No. 2,
105-114.
Trihendradi, C. 2013. Analisis Data Statistik. Andi. Yogyakarta.

13
Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Rajawali Pers.
Jakarta.

Wafa, M. Agus Khoirul. 2010. Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat


Permintaan Sukuk Ritel (Periode Maret 2009 – Juni 2010). Jurnal Ekonomi Islam, Vol.
4 No. 2, 161 – 178.
Widajati, Asih. 2009. Inflasi dan Tingkat Bunga Terhadap Harga Obligasi Negara Ritel Yang
Diterbitkan Pemerintah. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 13 No. 1, 97-105.
Widarjono, Agus. 2015. Analisis Multivariat Terapan Dengan Program SPSS, AMOS dan
SMARTPLS Edisi Kedua. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Widianti, Ina Listya. 2015. Pengaruh Faktor-Faktor Makroekonomi terhadap Pertumbuhan
Sukuk Korporasi di Indonesia (Periode 2011-2015). Skripsi Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidyatullah. Jakarta.
Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews Edisi
Empat. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Wongbangpo, Praphan & Subhash C. Sharma. 2002. Stock Market and Macroeconomic
Fundamental Dynamic Interaction : ASEAN‐5 Countries. Journal of Asian Economics.
Vol. 13, 27‐51.
Yunianto, H., Anggraeni, D.A., & Hasanudin, A. 2012. Indonesia Bond Market Outlook
2012: Chasing corporate bond issuances. Mandiri Sekuritas Debt Research Strategy.

14

Anda mungkin juga menyukai