PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Dasar Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Kampung;
1.3.Pengertian
1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat;
1.4.Tujuan
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kampung Polan Tahun
2016-2021 ini bertujuan untuk :
PROFIL
KAMPUNG
Polan adalah bekas tanah jajahan peninggalan Belanda yang disebut tanah P.& T.)
Wilayah kekuasaan Netherlan
Polan Tepatnya pada Tahun 1920 adalah bagian dari Wilayah Jawa Barat yang dihuni +
4 ( empat ) keluarga dikampung Uyem PNP yang jauh dari jalan karena sangat ketakutan
apabila belanda/kompeni lewat, kemudian pindah ke Bojongsangkem pada saat itulah ada
seorang yang bernama Bapak SANGKEM yang berasal dari Pemalang Jawa Tengah dan
bapak INTENG yang berasal dari daerah Karawang beserta kerabat dan Saudaranya membuat
inisiatif untuk menggagas suatu pemukiman. Pada Tahun 1939 Wilayah yang seluas+ 1.267
Ha resmi menjadi sebuah wilayah yang bernama Polan. Bersamaan dengan penertiban
wilayah oleh Pemerintahan Kolonial Belanda dibawah pimpinan Tuan FUBBER. Dinamakan
wilayah Polan karena wilayahnya terletak dipinggiran sungai Cipunagara atau daratan yang
dilalui sungai berlekuk-lekuk maka disebut Bojong. Kemudian karena letaknya di Tengah
antara Sungai Cipunagara dan Kali Sewo dengan hasil musyawarah disebutlah dengan
wilayah Polan.
Kemudian pada Tahun 1945 diadakan pemilihan kepala kampung, terpilihlah seorang
yang bernama INTENG menjadi Kepala Kampung yang dianggap berpengaruh besar, kuat
dan pemberani dikarenakan pada saat itu kondisi Wilayah tersebut masih Hutan belantara dan
sering ada gerombolan yang membuat keonaran. Pada saat itu pelayanan terhadap warga
dilakukan dirumah seorang Kepala Kampung, Karena belum memiliki Kantor
Kampung.Barupada Tahun 1959 dari
hasil gotong-royong masyarakat dibangunlah sebuah Kantor Kampung.Untuk
mensejahterakan aparat Kampung para pendahulu secaragotong-royong membeli tanah untuk
menggaji Kepala Kampung dana aparatnya, yang sekarang di sebut tanah TITISARA ( Tanah
Titipan Sawah Masyarakat ) dan menyediakan lahan untuk Pembangunan Kantor Kampung,
bangunan Sekolah, Mesjid dan Lapang sepak bola.
2.1.2.1.LegendaKampung
9 1975 PJS
13 1988 PJS
15 1997 PJS
2.1.2. Demografi
Kampung Polan berada Di Kecamatan Penemas, Kabupaten Gaspol, Provinsi Aceh.
B. Batas Wilayah :
Sebelah Utara : Jalan Yos Sudarso
Sebelah Selatan : Kampung Takengon Barat
Sebelah Barat : Kampung Blang Kolak II
Sebelah Timur : Kampung Merah Mersa
Di Kampung Polan ada 2 musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan..
Curah Hujan : 2.300
Mm
Jumlah Bulan Hujan :5
Bln
Kelembaban :
85°C
Suhu rata-rata : 30° s/d
34°C
Ketinggian : 10 M
dpl. E. Orbitasi
Secara Sosial keadaan Kampung Polan dilihat dari beberapa bidang yaitu:
1 Counter Hp - Unit
2 Warung 11 Unit
4. Menasah 2 Unit
7. Posyandu 1 Unit
Pemerintahan Desa
Pembagian Wilayah Desa Wilayah Kampung Polan dibagi menjadi 3 (tiga) Dusun. Setiap
dusun dipimpin oleh Kepala Dusun sebagai delegasi dari Kepala Desa di dusun tersebut.
Pusat Kampung kutenireje terletak di Dusun Uyem PNP.
Banta
Pelaksana
Teknis
BAB
III
POTENSI DAN
MASALAH
Potensi dan masalah yang dimaksud disini adalah merupakan hasil pengkajian
ulang data profil kampung dalam bentuk analisis kajian masalah sketsa kampung yang
mencakup potensi Sumber Daya Manusia, potensi Sumber Daya Alam dan potensi
sumber Daya Sarana dan Prasarana kampung serta kajian masalah kalender musim yaitu
kejadian-kejadian yang sering berulang setiap musim dan kajian masalah bagan
kelembagaan sebagaimana yang tertuang dalam dekumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Kampung Polan Tahun 2016-2021 yang paling prioritas untuk
diselesaikan sesuai dengan peringkat tindakan yaitu sebagai berikut:
3.1 Potensi Untuk mendukung perencanaan dan proses pembangunan di
Kampung Polan terdapat berbagai potensi sebagaimana tersaji dalam tabel berikut :
no Bidang Potensi
1. Pendidikan 1. Adanya siswa dan calon siswa TK, SD,
SMP, SMA
2. Adanya guru TK, SD dan SMP
2. Kesehatan 1. Adanya PoliKlinik Desa (POLINDES)
2. Adanya gedung POSYANDU
3. Adanya Bidan Desa
4. Adanya sumber mata air bersih sumur
gali
5. Aktifnya kegiatan posyandu
3. Sarana dan Prasarana 1. Adanya jalan lingkungan
2. Adanya jalan gang
3. Adanya sarana Drainase
4. Adanya Ruang terbuka
5. Adanya penerangan Jalan / gang
6. Adanya jaringan air bersih
7.
4. Lingkungan Hidup
5. Sosial Budaya 1. Adanya Menasah
2. Adanya lapangan volley, Tenis
3. Adanya club badminton dan sepak bola
4. Adanya kegiatan PKK
5. Adanya guru baca AL-Qur’an
6. Adanya kegiatan TPA di Setiap dusun
Masalah Berdasarkan pengkajian keadaan desa, masalah yang terdapat di Desa Tambak Rejo
tersaji dalam tabel berikut.
Tabel 3.2. Daftar Masalah Kampung Kuteni Reja
no Bidang Masalah
1. Pendidikan 1. Masih adanya anak putus sekolah
pendidikan dasar
2. Tidak tersedia perpustakaan desa
3. Tidak adanya gedung TPA
4. Tidak adanya Gedung PAUD
5. Tidak adanya honor guru PAUD / TPA
6.
2. Kesehatan 1. Belum adanya bangunan polindes
2. Belum Adanya bangunan pos yandu
3. Adanya masyarakat yang memiliki MCK
yang kurang baik
4. Sulit memperoleh air bersih pada musim
kemarau
5. Program BPJS Kesehatan belum merata di
masyarakat
6. Kurangnya pelayanan kesehatan bagi lansia
7. kurangnya penyuluhan PHBS akibatnya PHBS
kurang tercapai sehinga perlu adanya
penyuluhan PHBS.
8.
3. Sarana dan Prasarana 1. Belum adanya peningkatan jalan
lingkungan.
2. Masih ada jalan / gang yang rusak ringan
3. Belum adanya TPT, Sekaligus menjadi
Batas Kampung
4. Saluran drainase yang belum optimal
5. Ruang terbuka kurang berpungsi sebagai
tempat resapan air
6.
7.
4. Lingkungan Hidup 1. Adanya masyarakat yang membuang
sampah Sembarangan
2. Penghijauan Kampung
3. Belum tersedianya TPSS
4.
5. Sosial Budaya 1. Perlunya perehaban menasah yang belum
memadai
2. Tempat Pengajian Anak (TPA ) belum
mempunyai tempat khusus
3. Terkadang terjadi tidakan kejahatan
pencurian
4. Generasi muda kurang partisipatif dalam
musyawarah desa
5. Masih ada penyandang cacat belum
mendapatkan santunan
6. Belum terbentuknya IRMA Kampung Polan
7.
6 Koperasi dan usaha masyarakat 1. Kurangnya pembinaan kelompok SPP
2. Kurangnya pembinaan BUMK
3. Adanya usaha masyarakat yang belum
memiliki ijin usaha
4. Belum dikembangkannya usaha peternakan
unggas
5. Belum dikembangkannya usaha pengolahan
hasil perikanan dan peternakan oleh
masyarakat
6. Belum dikembangkannya usaha pengolahan
hasil pertanian jamur, umbi,
7. Belum dikembangkannya usaha pembuatan
kue
8.
7. Pemerintahan 1. Kinerja perangkat desa dan RGM belum
memadai
2. Administrasi desa belum tertata dengan
baik
3. Kuranganya penguasaan teknologi
informasi dan aplikasi komputer oleh
perangkat desa
4. Ada masyarakat yang belum memiliki
Kartu Keluarga
5. Ada masyarakat yang belum memiliki e-
KTP
6. Ada masyarakat yang belum memiliki akta
kelahiran
7. Tidak tersedianya Balai Desa
8. Sarana kantor desa masih kurang memadai /
darurat
9. Dana untuk operasional kantor desa belum
memadai
10.
8. Pertanian 1. Adanya pembudidaya jamur
2. Adanya Pembibitan kopi dan tanaman hias
9. Pariwisata
Berdasarkan uraian potensi dan masalah tersebut diatas, maka akan dirumuskan
peringkat masalah, Tindakan Pemecahan Masalah, Penentuan Peringkat Tindakan dan
akhirnya menentukan kegiatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDes) yang disusun untuk waktu 6 (enam) tahun.
BAB IV
1. VISI
“BERSAMA MEMBANGUN KAMPUNG POLAN YANG MAJU
Visi dalam hal ini adalah visi pemerintahan kampung, yaitu visi kepala kampung pada
dasarnya adalah gambaran masa depan yang akan diwujudkan oleh pemerintah kampung, dan
akan difungsikan terutama sebagai arah perjalanan pemerintah kampung dalam mewujudkan
tujuan bersama yaitu ingin maju, unggul, produktif, damai, keamanan terjaga, tetap dalam
suasana harmonis dan seimbang. Visi ini bukan mimpi dan bukan slogan semata tetapi dapat
diwujudkan dan dapat diarahkan pencapaiannya oleh karena alasannya jelas.
Dari gambaran umum Kampung Polan di atas, dengan sangat jujur diakui masih ada masalah-
masalah yang perlu ditangani sungguh-sungguh khususnya periode 2010-2015, yaitu dibidang
Ekonomi Rakyat, Pendidikan, Kesehatan, Infra Struktur, Kebersihan Lingkungan, sebagian kecil
kemiskinan, pengangguran, batas-batas wilayah dan pemerintahan kampung.
Bersama membangun
Pentingnya kebersamaan yaitu antara semua komponen kampung bersatu padu tidak ada
sekat dan diskriminasi baik dengan masyarakat, pemerintah kampung, lembaga-lembaga adat dan
lembaga kemasyarakatan lainnya atas dasar equitas atau kesetaraan dan merasa memiliki,ikut
serta dalam setiap gerak pembangunan dari proses, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
penyempurnaan secara terus-menerus.
Dengan jumlah dusun, kampung adat, luas wilayah dan jumlah penduduk yang sangat
padat maka Polan dengan tampilan kampung kota harus lebih unggul dan maju dari kampung-
kampung tetangga. Harapan ini tidaklah berlebihan mengingat potensi yang dimiliki baik potensi
ekonomi, seni budaya, sosial kemasyarakatan, sumber daya manusia dengan perkembangan IPM
(Induk Pembangunan Manusia) cenderung di atas rata-rata LPM Provinsi Aceh dengan indikator :
pendidikan, usia harapan hidup relatif bagus, jumlah rumah tangga (KK) miskin relatif kecil
dengan kondisi masyarakat yang hidup berkecukupan.
Musyawarah mufakat, sebagai pola kehidupan masyarakat Gaspol, suku gayo pada umumnya
yang suka bergotong royong. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu
akan saling bergantung dan berinteraksi satu sama lainnya. Sedangkan Palemahan dimaknai
sehagai hubungan manusia dengan lingkungannya, seperti pekarangan, wilayah kampung, jalan
dan akses yang lainnya. Ketiga unsur tersebut saling berhubungan dalam usaha mewujudkan
keseimbangan dan keserasian sehingga ada harmonisasi.
2. MISI
Misi ini merupakan pernyataan yang menjadi dasar penetapan dan sasaran yang ingin dicapai
sehingga pernyataan misi akan membawa kampung Polan kepada sesuatu yang fokus
menjelaskan keberadaan kampung. Visi dan misi akan mendorong alokasi sumber daya kampung
sehingga penempatan visi dan misi akan selaras dengan amanah yang diemban oleh pemerintahan
Kampung.
Dengan adanya Visi dan Misi maka akan diketahui apa yang akan dilakukan agar tujuan dan
sasaran yang direncanakan dapat dicapai dengan baik.
Misi 1 : Menyelenggarakan pemerintahan kampung yang efisien, efektif dan bersih serta
mengutamakan masyarakat.
- Membina / mengembangkan
- Mernbangun / memberdayakan
- Melindungi masyarakat
Untuk rnencapai tujuan tersebut harus mengacu kepada prinsip-prinsip manajemen yang efisien,
efektif dan pemerintahan yang bersih.
Misi 2 : Meningkatkan keterampilan teknis petugas kantor kampung dan memelihara
prasarana dan sarana kerja serta lingkungan kantor dengan baik.
Misi 3 : Bersama-sama lembaga kemasyarakatan yang ada meningkatkan sumber-sumber
pendanaan pemerintahan dan pembangunan kampung Polan. Bahwa dana bagi
pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan kampung adalah elemen yang
mutlak harus ada. Visi dan misi tidak akan pernah terwujud apabila dana tidak
tersedia. Oleh karena itu sumber-sumber dana harus digali dan mengoptimalkan
pendapatan Kampung Polan dan menggerakkan swadaya masyarakat serta
melakukan koordinasi dengan pemerintah di atas, seperti adanya peningkatan ADK
(Anggaran Dana Kampung) dari kabupaten.
Misi 4 : Mengembangkan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam pelaksanaan
pembangunan kampung Polan
Misi 5 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam pembangunan
kampung yang berkelanjutan
Misi 6 : Mengembangkan perekonomian kampung Polan Benturan yang paling mendasar
dihadapi dalam pembangunan kampung adalah adanya tingkat pengangguran dan
muaranya adalah penduduk miskin. Untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
dengan menggerakkan sektor perekonomian kampung dengan memperluas dan
memperjelaskan akses masyarakat ke sumber-sumber daya yang produktif seperti :
prasarana sosial ekonomi (pasar-pasar tradisional, modern) permodalan, informasi
dan teknologi.
Misi 7 : Mempertegas batas-batas antar dusun dan juga antar kampung tetangga
Sampai saat ini belum ada batas-batas yang tegas antar dusun yang satu
dengan yang lainnya sehingga akan berpengaruh kepada tugas pembinaan dan
pengawasan kewilayahan, serta pelayanan kepada masyarakat. Hal ini juga
dikhawatirkan akan terjadi sumber konflik apabila ada kepentingan-kepentingan
tertentu yang bermain. Oleh karena itu perlu dilakukan komunikasi dialog dan
mediasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut, tetap dengan semangat
kebersamaan.
Misi 8 : Menciptakan rasa aman tentram dalam suasana kehidupan kampung yang
demokratis dengan tetap menjaga keutuhan. adat, menjunjung tinggi norma-norma
agama Islam.
4.2.1.2. Untuk mewujudkan Misi Kampung Polan yang kedua yaitu “Dalam
mengembangkan ekonomi kerakyatan.”, akan dilaksanakan dengan 3
Kebijakan/Stratigi yaitu :
a. Pengembangan BUMK.
1. Pengembangan Industri Rumah Tangga dan UKM.
2. Meningkatkan usaha perekonomian lainnya
4.2.1.3. Untuk mewujudkan Misi Kampung Polan yang ketiga yaitu “Mewujudkan
Sarana, Prasarana kampung yang berkualitas dan lingkungan yang lestari
melalui pembangunan berbasis gotong royong,”, akan dilaksanakan dengan 3
Kebijakan/Stratigi yaitu :
a. Meningkatkan kualitas infrastruktur kampung dan pelayanan lainnya.
b. Meningkatkan kualitas lingkungan Pemukiman.
c. Meningkatkan pemanfaatan ruang yang serasi dan seimbang.
4.2.1.4. Untuk mewujudkan Misi Kampung Polan yang keempat yaitu “ Mewujudkan
Tata Kelola Pemerintahan Kampung yang prima dalam pelayanan masyarakat “,
akan dilaksanakan dengan 3 Kebijakan/Stratigi yaitu :
a. Meningkatkan kondisi politik yang demokratis berbasis etika.
b. Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban umum.
c. Meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.
4.2.1.5. Untuk mewujudkan Misi Kampung Polan yang kelima yaitu “Mewujudkan
Lembaga Kemasyarakatan yang pro aktif dalam pemberdayaan masyarakat .
“, akan dilaksanakan dengan 1 Kebijakan/Stratigi yaitu:
2. Peningkatan kualitas kerukunan umat Adanya tokoh agama, Kurangnya pembinaan dan
beragama adanya kegiatan perhatian dari pemerintah
3. Peningkatan partisipasi dan peran aktif Adanya pemuda / pemudi Kurangnya perhatian
pemuda dalam pembangunan desa berkualitas, adanya masyarakat
kegiatan pembangunan
4. Peningkatan apresiasi budaya dan Adanya kesenian budaya, Kurangnya sarana
prestasi olahraga adanya kegiatan olahraga, penunjang
adanya minat dan bakat
Memfasilitasi Peningkatan Sarana dan Prasarana serta Kesadaran Pendidikan
1. Peningkatan sarana dan prasarana Adanya gedung Sekolah Belum ada Tempat
pendidikan anak usia dini PAUD, adanya tenaga belajar siswa, masih
pengajar, adanya taman kurangnya sarana
bacaan bagi anak usia dini penunjang dan insentif
guru PAUD, serta sarana
bermain anak di PAUD
10. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian kebijakan kepala
Kampung
27. Program penataan peraturan perundang- undangan kesadaran hukum dan HAM
33. Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kerja dan keuangan
3. Pembinaan Kemasyarakatan
1. Program upaya kesehatan masyarakat
2. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
3. Program Perbaikan gizi masyarakat
4. Program pengembangan lingkungan sehat
5. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
6. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
7. Program peningkatan pelayanan lansia
8. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak
9. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
10. Program Pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
11. Program Keluarga Berencana
12. Program Pengembangan pusat pelayanan Informasi dan konseling KRR
13. Program pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam pelayanan KB/KRR yang
mandiri
14. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
15. Program pelayanan kontrasepsi
16. Program peningkatan sarana dan prasarana kesehatan
17. Program wajib belajar pendidikan dasar
18. Program pendidikan menengah
19. Program pendidikan Nonformal
20. Program peningkatan dan tenaga pendidik
21. Program Pengembangan Budaya Baca Dan Pembinaan Perpustakaan
22. Program Peningkatan Pemahaman dan pengamalan Agama
23. Program bantuan sosial dan sarana keagamaan
24. Program peningkatan sarana dan prasarana peribadatan
Bidang sosial dan budaya
25. Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
26. Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak
27. Program pemberdayaan fakir miskin dan penyandang masalah kesejahteraan
sosial (PMKS)
28. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
29. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial eks narapidana, Narkoba dan
penyakit sosial lainnya)
30. Program Peningkatan dan pembinaan peranserta pemuda dalam Pembangunan
Kampung
31. Program pembinaan pemasyarakatan dan pengembangan olah raga, seni dan budaya
Kampung
32. Program pembinaan olahraga pelajar sebanyak
33. Program pembinaan olahraga pelajar
4. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Program peningkatan kesempatan kerja
2. Program pemberdayaan fakir miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS)
3. Program peningkatan SDM petani dan penguatan lembaga petani
4. Program pemanfaatan potensi Sumber Daya Alam
5. Program peningkatan budidaya peternakan
6. Program peningkatan budidaya peternakan
7. Program peningkatan budidaya perikanan
8. Program pengembangan Industri Kecil dan Menengah
9. Program pengembangan lembaga Ekonomi Perkampungan
Oleh karena itu kreatifitas, inovatif dan propesionalisme adalah modal dasar yang
menjadi kekuatan dalam melaksankan kegiatan pembangunan di Kampung Polan yang
partisifatif yang di wujudkan dalam 10 langkah managemen pembangunan partisifatif,
yaitu sebagai berikut :
BAB V
PENUTUP
Kesejahteraan yang berkeadilan sosial sekaligus akan menegakkan Ketahanan sosial dan
pada gilirannya akan meratakan jalan bagi generasi yang akan datang untuk mencapai
masyarakat Kampung Polan yang lebih maju dan sejahtera.
Polan, 06 Januari 2015
Kepala
Kampung,
PLT. REJE
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT setelah melalui proses penggalian gagasan sampai musyawarah
dalam rangka Menggagas Masa Depan Kampung, penyusun yang terdiri dari sebagian anggota
RGM, Anggota LPMD dan Perangkat Kampung Polan berhasil menyusun Dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMDes) Kampung Polan.
RPJMDes adalah bagian dari program perencanaan seluruh warga masyarakat Kampung Polan
yang menginginkan perubahan yang lebih baik di segala bidang. Masa depan akan terlihat jika
dimulai dengan perencanaan yang matang dan disertai kerja keras dan usaha untuk mewujudkannya.
Kami menyadari dokumen RPJMDes ini masih jauh dari kesempurnan karena keterbatasan
informasi dari dokumen terdahulu yang kurang lengkap, meskipun demikian dokumen ini sudah
cukup mewakili aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang membantu sehingga penyusun
dapat menyelesaikan penyusunan Dokumen RPJMDes ini. Harapan kami semoga
dokumen ini bisa menjadi tolok ukur Pembangunan di Kampung Polan Kecamatan Penemas
Kabupaten Gaspol dan semoga seluruh Rencana Pembangunan bisa terealisasi serta mencapai
kemajuan pesat pada masa yang akan datang.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HAL
KATA PENGANTAR........................................................................ i
: PENDAHULUAN ............................................................ 1
4.1.1 Visi...................................................................... 44
4.1.2 Misi..................................................................... 45
LAMPIRAN :