Anda di halaman 1dari 35

DOKUMEN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH


KAMPUNG (RPJMDes)
KAMPUNG POLAN

TAHUN 2016 - 2021

KAMPUNG POLAN KECAMATAN PENEMAS


KABUPATEN GASPOL
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM)
KAMPUNG POLAN TAHUN 2016-2021
Definisi RPJMDes dan RKPdes
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Berdasarkan ketentuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2016


tentang Kampung, yang dijabarkan dalam Bab IX Pembangunan Kampung dan Pembangunan
Kawasan Perkampungan Pasal 78, 79 dan 80 bahwa dalam rangka perencanaan
penyelenggaraaan Pemerintahan Kampung di Kampung Polan perlu disusun perencanaan
pembangunan kampung sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan Pembangunan
Kabupaten/Kota. Perencanaan Pembangunan Kampung disusun secara partisipatif oleh
Pemerintahan kampung sesuai dengan kewenangannya serta dalam menyusun Perencanaan
Pembangunan kampung wajib melibatkan Lembaga Kemasyarakatan Kampung.
Dalam menyusun Perencanaan pembangunan di Kampung Polan berpedoman
kepada ketentuan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Kampung, bahwa jangka waktu perencanaan pembangunan untuk jangka panjang selama 20
Tahun, jangka menengah 6 Tahunan dan satu tahunan, disamping itu juga berpedoman
kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang perencanaan
pembangunan kampung bahwa perencanaan pembangunan kampung harus disusun secara
partisipatif melalui tahapan pengkajian data informasi yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan mencakup penyelenggaraan pemerintahan kampung, organsisasi dan
tata laksana pemerintah kampung, keuangan kampung, profil kampung dan informasi lain
terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan kampung dan pemberdayaan masyarakat.
Sehubungan dengan Kampung Polan merupakan salah satu kampung di Kabupaten
Gaspol, maka dalam menyusun perencanaan pembangunan di Kampung Polan harus mengacu
kepada kebijakan pembangunan yang ada di Pemerintah Kabupaten Gaspol yaitu Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Gaspol Tahun 2005-2025
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Gaspol nomor 12 Tahun 2008
dengan Visi ” Terwujudnya Kabupaten Gaspol sebagai Daerah Agribisnis, Industri dan
Pariwisata Yang berwawasan lingkungan dan Religius serta berbudaya melalui
Pembangunan Berbasisi Gotong Royong pada Tahun 2025”.
Oleh karena itu di Kampung Polan telah disusun Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Kampung Polan Tahun 2010-2025 yang ditetapkan dengan Peraturan
Kampung Polan Nomor 06 Tahun 2011 dengan Visi yaitu “ Terwujudnya Polan sebagai
kampung Agribisnis, Maju dan Sejatera pada Tahun 2025”.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kampung Polan Tahun 2010-2025 agar
dapat diaplikasikan perlu disusun kedalam Perencanaan Pembangunan enam tahunan
dalam
bentuk Rencana Pembangnan jangka Menengah (RPJM) Kampung Polan Tahun 2016-2021
yang ditetapkan dengan Peraturan Kampung Polan Nomor 1 tanggal 06 Januari 2015. Dalam
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kampung Polan supaya
lebih Aspiratif, Aplikatif, Efektif dan Efesien perlu dilaksanakan secara Partisifatif dengan
melibatkan komponen masyarakat dalam mengkaji kembali penggalian gagasan, kajian
masalah sketsa Kampung, Kajian masalah kalender musim, kajian masalah Kelembagaan dan
kajian data serta informasi lainnya dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan keuangan
Kampung, Pembangunan Kampung dan pembinaan masyarakat sebagaimana tertuang
dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kampung Polan
Tahun 2010-2025 berdasarkan kebutuhan pembangunan dan upaya pemecahan masalah
yang paling prioritas sesuai dengan peringkat tindakan yang dipandu oleh suatu Tim
Penyusun Perencanaaan Pembangunan kampung sebagaimana ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Kampung Polan
147.421/KEP. 05-Pemb/2016 sehingga perencanaan yang di hasilkan lebih tepat mengenai
sasaran dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat serta bermanfaat untuk memenuhi
kebutuhan kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kampung Polan Tahun 2015-
2020 yang merupakan hasil Tim Penyusun Perencanaan Pembangunan Kampung telah
disepakati dalam Musyawarah Kampung dan Musyawarah RGM Tanggal 06 Januari 2015.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kampung Polan Tahun 2015-
2020 ini bersifat konprehensif atau menyeluruh dan sinergi atau berkesinambungan dan saling
keterkaitan yang akan dilakasanakan selama 6 Tahun ke depan yang memuat Visi, Misi,
Kebijakan/Strategi, Pembidangan Program dan Kegiatan sebagai dasar penyusunan Rencana
Kegiatan Pembangunan (RKP) Kampung Polan untuk satu tahunan.

1.2.Dasar Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Kampung;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tentang Peraturan Pelaksanan


Undang-undang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Kampung;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 3 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang
Kampung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Kampung
tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaulasi pelaksanaan rencana
pembangunan Daerah
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2007 tentang
Perencanaan Pembangunan Kampung;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Kampung tentang
tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaulasi pelaksanaan rencana
pembangunan Daerah;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Gaspol Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ) Kabupaten Gaspol Tahun 2005 – 2025;
10. Peraturan Kampung Polan Nomor 1 Tahun 2016 tentang RPJM Kampung.

1.3.Pengertian
1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat;

2. Daerah adalah Kabupaten Gaspol;


3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gaspol;
4. Bupati adalah Bupati Gaspol;
5. Dewan Perwakilan Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Aceh
tengah;

6. Kecamatan adalah Wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah Kabupaten;


7. Kampung atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Kampung adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara
Republik Indonesia;
8. Pemerintahan Kampung adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah
Kampung dan Rayat Genap Mufakat dalam mengatur dan Mengurus kepentingan
Masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang duiakui dan
dihormati dalam system Pemerintahan Negara Repubil Indobnesia;
9. Rayat Genap Mufakat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat RGM
adalah lembaga yang merupakan perwujudan Demokrasi dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Kampung sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Kampung;
10. Pemerintah Kampung atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Kampung dan
Perangkat Kampung sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Kampung;
11. Peraturan Kampung adalah peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh RGM dan
Kepala Kampung;
12. Peraturan Kepala Kampung adalah peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Kepala Kampung yang bersifat mengatur dalam rangka melaksanakan Peraturan
Kampung dan Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi;
13. Keputusan Kepala Kampung adalah Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Kampung
yang bersifat menetapkan dalam rangka melaksanakan Peraturan Kampung maupun
Peraturan Kepala Kampung;
14. Keputusan RGM adalah semua keputusdan RGM yang ditetapkan oleh RGM;
15. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kampung (RPJPDes) adalah dokumen
perencanaan pembangunan Kampung secara makro untuk jangka waktu 15 ( Lima
Belas ) tahun kedepan yang disusun berdasarkan hasil kajian masalah, penyebab dan
potensi sebagaimana tertuang dalam Sketsa Kampung, Kalender Musim dan Bagan
Kelembagaan yang selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Kampung;
16. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMDes) adalah penjabaran dari
RKPDes yang disusun untuk jangka waktu 6 ( enam ) tahun yang ditetapkan dengan
Peraturan Kampung;
17. Rencana Kerja Pembangunan Kampung (RKPDes) adalah merupakan penjabaran dari
RPJMDes yang disusun untuk jangka waktu 1 ( satu ) tahun yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Kampung;
18. Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Kampung yang selanjutnya disingkat
(DU - RKPDes) adalah daftar yang merupakan usulan kegiatan pembangunan Kampung
yang menggunakan dana yang sudah jelas sumbernya baik dari APBN, APBD (Provinsi,
Kabupaten/Kota), APB Kampung, Swadaya dan kerjasama dengan Pihak ketiga;
19. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung atau disingkat APBDes adalah rencana
anggaran keuangan Pemerintahan Kampung untuk satu tahun yang ditetapkan dengan
Peraturan Kampung untuk pembiayaan Pembangunan Kampung dan pembiayaan rutin
Pemerintahan Kampung;
20. Pembangunan partisipatif aadalah suatu system pengelolaan pembangunan di kampung
bersama-sama secara musyawarah, mufakat dan gotong-royong , yang merupakan cara
hidup masyarakat yang telah lama berakar budaya di wilayah Indonesia;
21. Profil Kampung adalah gambaran menyeluruh mengenai karakter kampung yang meliputi
data dasar keluarga, potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, kelembagaan,
prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi
kampung;
22. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kampung yang selanjutnya (MUSRENBANG
KAMPUNG) adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif
oleh para pemangku kepentingan kampung (pihak berkepentinga untuk mengatasi
permasalahan kampung dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk
menyepakati rencana kegiatan di kampung 6 (enam) dan 1 (satu) tahunan;
23. Lembaga Kemasyarakatan Kampung atau disebut dengan nama lain adalah Lembaga
yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra
Pemerintah kampung dalam memberdayakan masyarakat;
24. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung yang selanjutnya disingkat (APB-Des)
adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan kampung yang dibahas dan disetujui
bersama oleh pemerintah Kampung dan Rayat Genap Mufakat, dan ditetapkan dengan
peraturanKampung.
25. Gotong-royong adalah gerakan pembangunan dari, oleh dan untuk masyarakat
yang dilaksanakan secara sadar dalam kebersamaan untuk mencapai tujuan.
26. Visi adalah rumusan ideal mengenai masa depan Kampung yang merupakan
cita-
cita Pemerintah dan Masyarakat Kampung mengenai keadaan yang ingin diwujudkan;
27. Misi adalah rumusan umum mengenai cara-cara yang harus dilaksanakan
untuk mewujudkan Visi.

1.4.Tujuan
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kampung Polan Tahun
2016-2021 ini bertujuan untuk :

1. Mewujudkan perencanaan pembangunan Kampung sesuai dengan kebutuhan


masyarakat dengan mendayagunakan potensi lokal;
2. Menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap program
pembangunan Kampung;
3. Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di Kampung;
4. Menumbuhkembangkan dan mendorong partisipasi masyarakat dalam membangun
Kampung melalui gerakan gotong-royong masyarakat.
BAB II

PROFIL
KAMPUNG

2.1. Kondisi Kampung

Kampung Polan merupakan Kampung yang sangat Strategis, lebih kurang 5 Km


arah s e l a t a n dari Ibu Kota Kecamatan Penemas dan jalan raya Provinsi . Dengan letak
yang strategis itu banyak potensi yang bisa dikembangkan dan digali lebih maksimal lagi oleh
Kampung untuk kesejahteraan masyarakat. Sebagian besar wilayah Kampung Polan adalah
lahan pesawahan yang artinya Kampung Polan menjadi salah satu wilayah produktif pengasil
padi di wilayah Kabupaten Gaspol. Peningkatan IPTEK disegala aspek Perekonomian,
Kebudayaan dan Pendidikan menjadi salah satu visi dan misi yang harus dicapai sehingga
terbuka lapangan pekerjaan yang cukup, SDM yang handal yang akan memaksimalkan
potensi yang ada agar tercipta masyarakat yang siap dalam menghadapi era globalisasi di
kemudian hari.

2.1.1. Sejarah Kampung


Menurut Bukti – Bukti dan kesaksian para Tokoh Masyarakat Kampung Polan bahwa
Sejarah terjadinya sebuah Wilayah menjadi suatu Kampung terjadi beberapa Fase diantaranya
sebagai berikut :

Polan adalah bekas tanah jajahan peninggalan Belanda yang disebut tanah P.& T.)
Wilayah kekuasaan Netherlan

Polan Tepatnya pada Tahun 1920 adalah bagian dari Wilayah Jawa Barat yang dihuni +
4 ( empat ) keluarga dikampung Uyem PNP yang jauh dari jalan karena sangat ketakutan
apabila belanda/kompeni lewat, kemudian pindah ke Bojongsangkem pada saat itulah ada
seorang yang bernama Bapak SANGKEM yang berasal dari Pemalang Jawa Tengah dan
bapak INTENG yang berasal dari daerah Karawang beserta kerabat dan Saudaranya membuat
inisiatif untuk menggagas suatu pemukiman. Pada Tahun 1939 Wilayah yang seluas+ 1.267
Ha resmi menjadi sebuah wilayah yang bernama Polan. Bersamaan dengan penertiban
wilayah oleh Pemerintahan Kolonial Belanda dibawah pimpinan Tuan FUBBER. Dinamakan
wilayah Polan karena wilayahnya terletak dipinggiran sungai Cipunagara atau daratan yang
dilalui sungai berlekuk-lekuk maka disebut Bojong. Kemudian karena letaknya di Tengah
antara Sungai Cipunagara dan Kali Sewo dengan hasil musyawarah disebutlah dengan
wilayah Polan.

Kemudian pada Tahun 1945 diadakan pemilihan kepala kampung, terpilihlah seorang
yang bernama INTENG menjadi Kepala Kampung yang dianggap berpengaruh besar, kuat
dan pemberani dikarenakan pada saat itu kondisi Wilayah tersebut masih Hutan belantara dan
sering ada gerombolan yang membuat keonaran. Pada saat itu pelayanan terhadap warga
dilakukan dirumah seorang Kepala Kampung, Karena belum memiliki Kantor
Kampung.Barupada Tahun 1959 dari
hasil gotong-royong masyarakat dibangunlah sebuah Kantor Kampung.Untuk
mensejahterakan aparat Kampung para pendahulu secaragotong-royong membeli tanah untuk
menggaji Kepala Kampung dana aparatnya, yang sekarang di sebut tanah TITISARA ( Tanah
Titipan Sawah Masyarakat ) dan menyediakan lahan untuk Pembangunan Kantor Kampung,
bangunan Sekolah, Mesjid dan Lapang sepak bola.

2.1.1.1. Kronologis Kepemimpinan di Kampung Polan


Kampung Polan mulai berdiri pada tahun 1900 dengan berbagai sejarah kepemimpinan.
Urutan petinggi Kampung Polan sebagai berikut :

2.1.2.1.LegendaKampung

DAFTAR NAMA – NAMA KEPALA KAMPUNG POLAN

No. Nama Peroide Ket

1 1933 - 1941 DipilihsecaraDipinitip

2 1941 - 1943 DipilihsecaraDipinitip

3 1943 - 1944 PJS

4 1944 – 1951 Dipilihsecara Dipinitip

5 1951 - 1959 Dipilihsecara Dipinitip

6 1959 – 1967 Dipilihsecara Dipinitip

7 1967 – 1971 PJS

8 1971 – 1975 Dipilihsecara Dipinitip

9 1975 PJS

10 1975 – 1979 Dipilihsecara Dipinitip

11 1979 – 1980 PJS

12 1980 - 1988 Dipilihsecara Dipinitip

13 1988 PJS

14 1988 – 1997 Dipilihsecara Dipinitip

15 1997 PJS

16 1997 – 1998 Dipilihsecara Dipinitip

17 1998 - 2002 PJS

18 2002 – 2007 Dipilihsecara Dipinitip

19 2007 - SEKARANG Dipilihsecara Dipinitip


Bangsa yang Baik adalah bangsa yang mau menghormati dan menghargai sejarahnya. Bung
Karno Presiden RI Pertama mengatakan “ NEVER LEAVE HISTORY “

2.1.2. Demografi
Kampung Polan berada Di Kecamatan Penemas, Kabupaten Gaspol, Provinsi Aceh.

A. Luas Kampung Polan : 6 Ha


 Tanah Pemukiman : Ha
 Tanah Lain-lain : Ha

B. Batas Wilayah :
 Sebelah Utara : Jalan Yos Sudarso
 Sebelah Selatan : Kampung Takengon Barat
 Sebelah Barat : Kampung Blang Kolak II
 Sebelah Timur : Kampung Merah Mersa

C. Penduduk Kampung Polan :


 Jumlah Penduduk : 694 jiwa
 Jumlah Penduduk Perempuan : 350 jiwa
 Jumlah Penduduk Laki-laki : 344 jiwa
 Jumlah KK : 168 KK
 Jumlah KK : 30 KK
D. RTM Keadaan
Iklim :

Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur


Dusun
Dusun sepakat Dusun uyem PNP jumlah
Klp. umur Bhayangkara
(tahun) P
LK PR Jiwa LK PR Jiwa LK PR Jiwa LK Jiwa
R
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75 keatas
jumlah

Di Kampung Polan ada 2 musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan..
 Curah Hujan : 2.300
Mm
 Jumlah Bulan Hujan :5
Bln
 Kelembaban :
85°C
 Suhu rata-rata : 30° s/d
34°C
 Ketinggian : 10 M
dpl. E. Orbitasi

 Jarak ke Ibu Kota Kecamatan : 750 m


 Jarak ke Ibu Kota Kabupaten : 200 m
 Jarak ke Ibu Kota Provinsi : 360
Km
 Jarak ke Ibu Kota Negara
2200Km
D. Jenis dan Kesuburan Tanah

 Warna Tanah : Hitam /


Merah
 Kemiringan Tanah : 12° - 15°
2.1.3. Keadaan sosial

Secara Sosial keadaan Kampung Polan dilihat dari beberapa bidang yaitu:

2.1.3.1. Bidang keagamaan


Penduduk kampung Polan Mayoritas beragama Islam. Terdapat Kelompok Pengajian
ibu-ibu Nur Annisa. terdapat juga Kelompok Rebana Ibu-ibu dan pengajian Anak-
Anak (TPA).
2.1.3.2. Bidang Kebudayaan
Penduduk kampung Polan terdiri dari suku Jawa,Gayo,Aceh,Batak,
Minang,Karo,Ambon,Cina,Nias, Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Gayo dan
indonesia.
2.1.3.3. Bidang Pendidikan
Untuk tingkat pendidikan di kampung Polan masih setandar Pemerintah Yaitu Wajar
Dikdas 12 th dan Ijasah Setrata Paket- B dan Paket-C. dan Tingkat perguruan Tinggi.

2.1.4. Keadaan Ekonomi


2.1.4.1. Mata Pencaharian Penduduk Kampung Polan mayoritas bekerja di pusat pemerintahan
(PNS), TNI, Polri, petani, karyawan swasta dan wiraswasta.Disamping itu, lokasi
yang relatif dekat dengan Ibukota Kabupaten dan pusat kegiatan perekonomian,
memberikan peluang kehidupan yang lebih maju dalam sektor formal maupun non
formal. Tabel berikut menyajikan data keadaan ekonomi penduduk kampung Polan

no uraian Jumlah satuan keterangan


A. Kesejahteraan sosial
1. Keluarga prsejahtera kk
2. Keluarga prasejahtera1 kk
3. Keluarga prasejahtera2 kk
4. Keluarga prasejahtera 3 kk
5. Keluarga prasejahtera 3 plus kk
B. Mata pencaharian
1. PNS Jiwa
2. TNI/ POLRI Jiwa
3. Petani 20 Jiwa
4. Karyawan Swasta 75 Jiwa
5. Industri Rumah Tangga 15 Jiwa
6. Pedagang 25 Jiwa
7. Pedagang Keliling 15 Jiwa
8. peternak 15 Jiwa
9. Perikanan 3 Jiwa
10. Guru Jiwa
11. Kontraktor Jiwa
12. Lain- lain Jiwa
2.1.4.2. Jenis usaha yang ada di Kampung Polan adalah :
PERTANIAN/
PETERNAKAN KETERAMPILAN
PERKEBUNAN

- Budidaya ikan Lele - Tanaman Jamur Tiram - Kerajinan anyaman bambu

- Peternak Sapi - Tanaman Strowbery - Pembuatan kusen

- Penetasan itik - Penyewaan tenda

- Peternak Domba - Pembuatan Batubata


- Pengrajin kue

2.1.4.3. Tempat usaha

No Tempat Usaha Jumlah

1 Counter Hp - Unit

2 Warung 11 Unit

3 Toko Klontong 15 Unit

4 Bengkel Motor 1 Unit

5 Bengkel sepeda - Unit

6 Depot Obat -Unit

7 Pedagang kecil 12 unit

8 Jasa penitipan anak 2 unit

9. Tukang jahit 2 unit


10 DLL

Sarana Prasarana dan Infrastruktur


Sebagai desa yang berkembang, di Kampung Polan terdapat hasil pembangunan sarana
dan prasarana seperti tersaji dalam tabel berikut.

no Sarana / Prasarana Jumlah satuan keterangan


1. Balai desa Unit

2. Kantor Desa 1 Unit


3. polindes 1 Unit

4. Menasah 2 Unit

5. TK/ PAUD 2 Unit


6. TPA Unit

7. Posyandu 1 Unit

8. Jalan hotmix 1000 M’


Jalan aspal M’ Rusak Ringan
9. 350
penetrasi
10. Jalan Paving block 340 M’ layak

11. Jalan Rabat Beton 250 M’ layak

Pemerintahan Desa
Pembagian Wilayah Desa Wilayah Kampung Polan dibagi menjadi 3 (tiga) Dusun. Setiap
dusun dipimpin oleh Kepala Dusun sebagai delegasi dari Kepala Desa di dusun tersebut.
Pusat Kampung kutenireje terletak di Dusun Uyem PNP.

Struktur Organisasi Pemerintah Desa


Struktur organisasi pemerintah Kampung Polan menganut sistem kelembagaan
pemerintahan desa dengan pola minimal sebagaimana tersaji dalam gambar berikut.

2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintahan Kampung Polan

IMEM REJE PETUE RGM

Banta

Urusan Urusan Ekonomi Urusan


Administrasi pembangunan Pemerintahan dan
umum kesra

Pengulu Uyem Pengulu Pengulu


PNP Bhayangkara Sepakat

Pelaksana
Teknis
BAB
III

POTENSI DAN
MASALAH

Potensi dan masalah yang dimaksud disini adalah merupakan hasil pengkajian
ulang data profil kampung dalam bentuk analisis kajian masalah sketsa kampung yang
mencakup potensi Sumber Daya Manusia, potensi Sumber Daya Alam dan potensi
sumber Daya Sarana dan Prasarana kampung serta kajian masalah kalender musim yaitu
kejadian-kejadian yang sering berulang setiap musim dan kajian masalah bagan
kelembagaan sebagaimana yang tertuang dalam dekumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Kampung Polan Tahun 2016-2021 yang paling prioritas untuk
diselesaikan sesuai dengan peringkat tindakan yaitu sebagai berikut:
3.1 Potensi Untuk mendukung perencanaan dan proses pembangunan di
Kampung Polan terdapat berbagai potensi sebagaimana tersaji dalam tabel berikut :

no Bidang Potensi
1. Pendidikan 1. Adanya siswa dan calon siswa TK, SD,
SMP, SMA
2. Adanya guru TK, SD dan SMP
2. Kesehatan 1. Adanya PoliKlinik Desa (POLINDES)
2. Adanya gedung POSYANDU
3. Adanya Bidan Desa
4. Adanya sumber mata air bersih sumur
gali
5. Aktifnya kegiatan posyandu
3. Sarana dan Prasarana 1. Adanya jalan lingkungan
2. Adanya jalan gang
3. Adanya sarana Drainase
4. Adanya Ruang terbuka
5. Adanya penerangan Jalan / gang
6. Adanya jaringan air bersih
7.
4. Lingkungan Hidup
5. Sosial Budaya 1. Adanya Menasah
2. Adanya lapangan volley, Tenis
3. Adanya club badminton dan sepak bola
4. Adanya kegiatan PKK
5. Adanya guru baca AL-Qur’an
6. Adanya kegiatan TPA di Setiap dusun

6 Koperasi dan usaha masyarakat 1. Adanya kelompok BUMK


2. Adanya kelompok pembudidaya ikan
3. Adanya masyarakat pemelihara hewan
ternak
4. Adanya usaha menjahit pakaian
5. Adanya usaha warung
6. Adanya usaha kios kelontong

7. Pemerintahan 1. Struktur perangkat desa lengkap


2. Struktur RGM lengkap
3. Struktur LKM lengkap
4. Sarana kantor desa cukup memadai
5. Adanya kendaraan dinas roda dua
6.
8. Pertanian 1. Adanya pembudidaya jamur
2. Adanya
9. Pariwisata

Masalah Berdasarkan pengkajian keadaan desa, masalah yang terdapat di Desa Tambak Rejo
tersaji dalam tabel berikut.
Tabel 3.2. Daftar Masalah Kampung Kuteni Reja

no Bidang Masalah
1. Pendidikan 1. Masih adanya anak putus sekolah
pendidikan dasar
2. Tidak tersedia perpustakaan desa
3. Tidak adanya gedung TPA
4. Tidak adanya Gedung PAUD
5. Tidak adanya honor guru PAUD / TPA
6.
2. Kesehatan 1. Belum adanya bangunan polindes
2. Belum Adanya bangunan pos yandu
3. Adanya masyarakat yang memiliki MCK
yang kurang baik
4. Sulit memperoleh air bersih pada musim
kemarau
5. Program BPJS Kesehatan belum merata di
masyarakat
6. Kurangnya pelayanan kesehatan bagi lansia
7. kurangnya penyuluhan PHBS akibatnya PHBS
kurang tercapai sehinga perlu adanya
penyuluhan PHBS.
8.
3. Sarana dan Prasarana 1. Belum adanya peningkatan jalan
lingkungan.
2. Masih ada jalan / gang yang rusak ringan
3. Belum adanya TPT, Sekaligus menjadi
Batas Kampung
4. Saluran drainase yang belum optimal
5. Ruang terbuka kurang berpungsi sebagai
tempat resapan air
6.
7.
4. Lingkungan Hidup 1. Adanya masyarakat yang membuang
sampah Sembarangan
2. Penghijauan Kampung
3. Belum tersedianya TPSS
4.
5. Sosial Budaya 1. Perlunya perehaban menasah yang belum
memadai
2. Tempat Pengajian Anak (TPA ) belum
mempunyai tempat khusus
3. Terkadang terjadi tidakan kejahatan
pencurian
4. Generasi muda kurang partisipatif dalam
musyawarah desa
5. Masih ada penyandang cacat belum
mendapatkan santunan
6. Belum terbentuknya IRMA Kampung Polan
7.
6 Koperasi dan usaha masyarakat 1. Kurangnya pembinaan kelompok SPP
2. Kurangnya pembinaan BUMK
3. Adanya usaha masyarakat yang belum
memiliki ijin usaha
4. Belum dikembangkannya usaha peternakan
unggas
5. Belum dikembangkannya usaha pengolahan
hasil perikanan dan peternakan oleh
masyarakat
6. Belum dikembangkannya usaha pengolahan
hasil pertanian jamur, umbi,
7. Belum dikembangkannya usaha pembuatan
kue
8.
7. Pemerintahan 1. Kinerja perangkat desa dan RGM belum
memadai
2. Administrasi desa belum tertata dengan
baik
3. Kuranganya penguasaan teknologi
informasi dan aplikasi komputer oleh
perangkat desa
4. Ada masyarakat yang belum memiliki
Kartu Keluarga
5. Ada masyarakat yang belum memiliki e-
KTP
6. Ada masyarakat yang belum memiliki akta
kelahiran
7. Tidak tersedianya Balai Desa
8. Sarana kantor desa masih kurang memadai /
darurat
9. Dana untuk operasional kantor desa belum
memadai
10.
8. Pertanian 1. Adanya pembudidaya jamur
2. Adanya Pembibitan kopi dan tanaman hias
9. Pariwisata

Berdasarkan uraian potensi dan masalah tersebut diatas, maka akan dirumuskan
peringkat masalah, Tindakan Pemecahan Masalah, Penentuan Peringkat Tindakan dan
akhirnya menentukan kegiatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDes) yang disusun untuk waktu 6 (enam) tahun.

BAB IV

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH


KAMPUNG

4.1. Visi dan Misi


4.1.1. Visi Kampung Polan

Visi dan Misi Kampung

1. VISI
“BERSAMA MEMBANGUN KAMPUNG POLAN YANG MAJU

BERLANDASKAN MUSYAWARAH MUFAKAT”

Visi dalam hal ini adalah visi pemerintahan kampung, yaitu visi kepala kampung pada
dasarnya adalah gambaran masa depan yang akan diwujudkan oleh pemerintah kampung, dan
akan difungsikan terutama sebagai arah perjalanan pemerintah kampung dalam mewujudkan
tujuan bersama yaitu ingin maju, unggul, produktif, damai, keamanan terjaga, tetap dalam
suasana harmonis dan seimbang. Visi ini bukan mimpi dan bukan slogan semata tetapi dapat
diwujudkan dan dapat diarahkan pencapaiannya oleh karena alasannya jelas.

Dari gambaran umum Kampung Polan di atas, dengan sangat jujur diakui masih ada masalah-
masalah yang perlu ditangani sungguh-sungguh khususnya periode 2010-2015, yaitu dibidang
Ekonomi Rakyat, Pendidikan, Kesehatan, Infra Struktur, Kebersihan Lingkungan, sebagian kecil
kemiskinan, pengangguran, batas-batas wilayah dan pemerintahan kampung.

Dari misi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Bersama membangun

Pentingnya kebersamaan yaitu antara semua komponen kampung bersatu padu tidak ada
sekat dan diskriminasi baik dengan masyarakat, pemerintah kampung, lembaga-lembaga adat dan
lembaga kemasyarakatan lainnya atas dasar equitas atau kesetaraan dan merasa memiliki,ikut
serta dalam setiap gerak pembangunan dari proses, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
penyempurnaan secara terus-menerus.

 Kampung Polan Yang Maju

Dengan jumlah dusun, kampung adat, luas wilayah dan jumlah penduduk yang sangat
padat maka Polan dengan tampilan kampung kota harus lebih unggul dan maju dari kampung-
kampung tetangga. Harapan ini tidaklah berlebihan mengingat potensi yang dimiliki baik potensi
ekonomi, seni budaya, sosial kemasyarakatan, sumber daya manusia dengan perkembangan IPM
(Induk Pembangunan Manusia) cenderung di atas rata-rata LPM Provinsi Aceh dengan indikator :
pendidikan, usia harapan hidup relatif bagus, jumlah rumah tangga (KK) miskin relatif kecil
dengan kondisi masyarakat yang hidup berkecukupan.

 Berdasarkan Musyawarah mufakat

Musyawarah mufakat, sebagai pola kehidupan masyarakat Gaspol, suku gayo pada umumnya
yang suka bergotong royong. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu
akan saling bergantung dan berinteraksi satu sama lainnya. Sedangkan Palemahan dimaknai
sehagai hubungan manusia dengan lingkungannya, seperti pekarangan, wilayah kampung, jalan
dan akses yang lainnya. Ketiga unsur tersebut saling berhubungan dalam usaha mewujudkan
keseimbangan dan keserasian sehingga ada harmonisasi.

2. MISI

Misi Pembangunan Kampung Polan Periode 2016-2021

Misi ini merupakan pernyataan yang menjadi dasar penetapan dan sasaran yang ingin dicapai
sehingga pernyataan misi akan membawa kampung Polan kepada sesuatu yang fokus
menjelaskan keberadaan kampung. Visi dan misi akan mendorong alokasi sumber daya kampung
sehingga penempatan visi dan misi akan selaras dengan amanah yang diemban oleh pemerintahan
Kampung.
Dengan adanya Visi dan Misi maka akan diketahui apa yang akan dilakukan agar tujuan dan
sasaran yang direncanakan dapat dicapai dengan baik.

Misi 1        :    Menyelenggarakan pemerintahan kampung yang efisien, efektif dan bersih serta
mengutamakan masyarakat.

Pada dasarnya tujuan pemerintah kampung ada 3 yaitu :

- Membina / mengembangkan

- Mernbangun / memberdayakan

- Melindungi masyarakat

Untuk rnencapai tujuan tersebut harus mengacu kepada prinsip-prinsip manajemen yang efisien,
efektif dan pemerintahan yang bersih.

Misi 2        :   Meningkatkan   keterampilan teknis petugas kantor kampung dan memelihara
prasarana dan sarana kerja serta lingkungan kantor dengan baik.

Keterampilan teknis perlu ditingkatkan oleh karena perkembangan


pemerintahan di daerah dan pusat sangat dinamis dan setiap saat ada perubahan
demikian pula tuntutan pelayanan masyarakat semakin meningkat kualitas dan
jumlahnya sehingga dipandang perlu kepada staf kantor untuk mengikuti semacam
pelatihan seperti (Bintek). Hal ini dimaksudkan agar tercapainya sasaran mutu
pelayanan, dokumen mutu pengendaliannya sesuai dengan sistem kearsipan.

Misi 3        :    Bersama-sama lembaga kemasyarakatan yang ada meningkatkan sumber-sumber
pendanaan pemerintahan dan pembangunan kampung Polan. Bahwa dana bagi
pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan kampung adalah elemen yang
mutlak harus ada. Visi dan misi tidak akan pernah terwujud apabila dana tidak
tersedia. Oleh karena itu sumber-sumber dana harus digali dan mengoptimalkan
pendapatan Kampung Polan dan menggerakkan swadaya masyarakat serta
melakukan koordinasi dengan pemerintah di atas, seperti adanya peningkatan ADK
(Anggaran Dana Kampung) dari kabupaten.

Misi 4       :    Mengembangkan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam pelaksanaan
pembangunan kampung Polan

Pada dasarnya pembangunan adalah tugas pemerintah dan masysarakat


dalam alam demokrasi seperti saat ini diharapkan peran masyarakat lebih dominan.
Maka salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah rnembudayakan masyarakat
lebih terprogram dan terarah. Dan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
maka perlu ada, kemitraan dengan pihak lain. Kemitraan tersebut tidak saja dalam
kaitannya dengan pendanaan, alih teknologi dan manajemen sangat penting untuk
SDM dan kualitas usaha.

Misi 5        :    Meningkatkan kualitas sumber daya manusia   (SDM) dalam pembangunan
kampung yang berkelanjutan

Pembangunan pada dasarnya juga merupakan hasil interaksi antara sumber


daya, teknologi dan kebijakan dan selalu akan berkaitan. Dalam setiap
pembangunan diperlukan manusia-manusia yang cerdas dan etos kerja yang tinggi,
profesional sehingga pembangunan akan menjadi linier dengan kebutuhan masa
depan dan berkelanjutan karena akan didukung dengan tenaga yang
pendidikannya, kesehatan dan pendapatan yang meningkat.

Misi 6        :    Mengembangkan perekonomian kampung Polan Benturan yang paling mendasar
dihadapi dalam pembangunan kampung adalah adanya tingkat pengangguran dan
muaranya adalah penduduk miskin. Untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
dengan menggerakkan sektor perekonomian kampung dengan memperluas dan
memperjelaskan akses masyarakat ke sumber-sumber daya yang produktif seperti :
prasarana sosial ekonomi (pasar-pasar tradisional, modern) permodalan, informasi
dan teknologi.

Misi 7        :    Mempertegas batas-batas antar dusun dan juga antar kampung tetangga

Sampai saat ini belum ada batas-batas yang tegas antar dusun yang satu
dengan yang lainnya sehingga akan berpengaruh kepada tugas pembinaan dan
pengawasan kewilayahan, serta pelayanan kepada masyarakat. Hal ini juga
dikhawatirkan akan terjadi sumber konflik apabila ada kepentingan-kepentingan
tertentu yang bermain. Oleh karena itu perlu dilakukan komunikasi dialog dan
mediasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut, tetap dengan semangat
kebersamaan.

Misi 8        :    Menciptakan rasa aman tentram dalam suasana kehidupan kampung yang
demokratis dengan tetap menjaga keutuhan. adat, menjunjung tinggi norma-norma
agama Islam.

Sering terjadi benturan kepentingan misalnya pada saat adanya


pembangunan demokrasi, ini akan menyentuh wilayah politik, kekuasaan, hak dan
kewajiban, serta HAM. Oleh karena itu pentingnya penciptaan kehidupan
masyarakat yang senantiasa melaksanakan ajaran agama Islam. Karena rasa aman
dan tentram akan mendorong produktivitas masyarakat yang lebih tinggi.

4.2. Kebijakan/Strategi Pembangunan Kampung Polan


4.2.1. Arah Kebijakan/Strategi Pembangunan Kampung Polan Kebijakan/Strategi
yang dimaksud disini adalah rumusan khusus mengenai cara-cara untuk
mewujudkan misi.
Oleh karena itu arah Kebijakan/Strategi pembangunan di Kampung Polan dalam
mewujudkan misi tersebut diatas akan ditempuh dengan cara-cara sebagai
sebagai berikut :

4.2.1.1. Untuk mewujudkan Misi Kampung Polan yang pertama yaitu


“Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas,
Terampil, Agamis dan berdaya saing “, akan dilaksanakan dengan 7
Kebijakan/Stratigi yaitu :

a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.


b. Meningkatkan tarap pendidikan masyarakat.
c. Meningkatkan kemampuan dan budaya baca masyarakat.
d. Mewujudkan SDM yang beriman.
e. Mewujudkan SDM yang berdaya saing.
f. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat.
g. Mewujudkan SDM Pemuda yang Berkualitas.

4.2.1.2. Untuk mewujudkan Misi Kampung Polan yang kedua yaitu “Dalam
mengembangkan ekonomi kerakyatan.”, akan dilaksanakan dengan 3
Kebijakan/Stratigi yaitu :
a. Pengembangan BUMK.
1. Pengembangan Industri Rumah Tangga dan UKM.
2. Meningkatkan usaha perekonomian lainnya

4.2.1.3. Untuk mewujudkan Misi Kampung Polan yang ketiga yaitu “Mewujudkan
Sarana, Prasarana kampung yang berkualitas dan lingkungan yang lestari
melalui pembangunan berbasis gotong royong,”, akan dilaksanakan dengan 3
Kebijakan/Stratigi yaitu :
a. Meningkatkan kualitas infrastruktur kampung dan pelayanan lainnya.
b. Meningkatkan kualitas lingkungan Pemukiman.
c. Meningkatkan pemanfaatan ruang yang serasi dan seimbang.

4.2.1.4. Untuk mewujudkan Misi Kampung Polan yang keempat yaitu “ Mewujudkan
Tata Kelola Pemerintahan Kampung yang prima dalam pelayanan masyarakat “,
akan dilaksanakan dengan 3 Kebijakan/Stratigi yaitu :
a. Meningkatkan kondisi politik yang demokratis berbasis etika.
b. Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban umum.
c. Meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.

4.2.1.5. Untuk mewujudkan Misi Kampung Polan yang kelima yaitu “Mewujudkan
Lembaga Kemasyarakatan yang pro aktif dalam pemberdayaan masyarakat .
“, akan dilaksanakan dengan 1 Kebijakan/Stratigi yaitu:

a. meningkatkan kinerja Lembaga Kemasyarakatan

4.2.2. Potensi dan Masalah


Dalam menentukan rumusan arah kebijakan pembangunan desa terdapat potensi
dan masalah sebagai berikut :
Potensi Masalah
no Arah Kebijakan Pembangunan Desa potensi masalah
Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur dan Sarana Umum
1. Pembangunan dan peningkatan Adanya pemanfaat, Titik pembangunan yang
prasarana umum, pendidikan, adanya tenaga profesional, cukup banyak, terbatasnya
kesehatan dan prasarana ekonomi adanya kegiatan pendanaan dan bantuan
produktif dari pemerintah
2. Pemberdayaan masyarakat dalam Adanya pemanfaat, Rendahnya Kesadaran
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan adanya tenaga profesional, masyarakat tentang
dan pemeliharaan prasarana umum, adanya kegiatan pembangunan kampung
pendidikan, kesehatan dan prasarana
ekonomi produktif
3. Pendataan dan inventarisir hasil Adanya hasil Tatakelola yang belum
pembangunan infrastruktur pembangunan, adanya maksimal
tenaga profesiona
Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Amanah dan Berakhlak Mulia
1. Peningkatan kualitas pemahaman dan Adanya kegiatan Kurang / tidak adanya
pengamalan agama pengajian bulanan desa, insentif pengelola, adanya
adanya forum Imam pengaruh budaya tidak
Khotib, adanya tempat baik
kegiatan keagamaan

2. Peningkatan kualitas kerukunan umat Adanya tokoh agama, Kurangnya pembinaan dan
beragama adanya kegiatan perhatian dari pemerintah
3. Peningkatan partisipasi dan peran aktif Adanya pemuda / pemudi Kurangnya perhatian
pemuda dalam pembangunan desa berkualitas, adanya masyarakat
kegiatan pembangunan
4. Peningkatan apresiasi budaya dan Adanya kesenian budaya, Kurangnya sarana
prestasi olahraga adanya kegiatan olahraga, penunjang
adanya minat dan bakat
Memfasilitasi Peningkatan Sarana dan Prasarana serta Kesadaran Pendidikan
1. Peningkatan sarana dan prasarana Adanya gedung Sekolah Belum ada Tempat
pendidikan anak usia dini PAUD, adanya tenaga belajar siswa, masih
pengajar, adanya taman kurangnya sarana
bacaan bagi anak usia dini penunjang dan insentif
guru PAUD, serta sarana
bermain anak di PAUD

2. Peningkatan kualitas dan relevansi Adanya taman bacaan, Kurangnya sarana


pendidikan nonformal adanya para lulusan penunjang
pendidikan tinggi yang
belum memiliki pekerjaan
mengikat untuk menjadi
tenaga pengajar non
formal
Memfasilitasi Pengembangan dan Peningkatan Hasil Perikanan Budidaya
1. Pengembangan dan penguatan Adanya kelompok Kurangnya permodalan
Kelompok Pembudidaya Ikan pembudidaya ikan Pokdakan, kurangnya tata
kelola administrasi
Pokdakan, Manajemen
kelompok kurang baik
2. Pengembangan produk olahan hasil Adanya limbah hasil Tingginya harga pakan
perikanan budidaya panen ikan yang dapat ikan tidak relevan dengan
dibuat menjadi produk harga jual hasil perikanan,
unggulan desa belum termanfaatkannya
limbah hasil panen ikan
Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
1. Pembangunan sarana dan prasarana Perangkat desa lengkap, Membutuhkan biaya
penyelenggaraan pemerintahan desa adanya tenaga tinggi, sarana dan

profesional, adanya prasarana penunjang


lainnya masih kurang
musyawarah desa

2. Peningkatan profesionalisme, netralitas Perangkat desa lengkap Kurangnya pemahaman


dan kesejahteraan pemerintahan desa tupoksi, kurangnya
inserntif perangkat desa,
minimnya pendapatan
desa, kurangnya
penguasaan teknologi
informasi dan aplikasi
komputer
3. Mewujudkan transparansi dan Perangkat desa lengkap, Tata kelola yang belum
akuntabilitas pengelolaan keuangan adanya buku kas dan maksimal, kurangnya
desa keuangan desa pemahaman tupoksi,
kurangnya penguasaan
teknologi informasi dan
aplikasi komputer
4. Meningkatkan kompetensi dan Adanya masyarakat Kurangnya pemahaman
profesionalisme SDM aparatur dengan SDM tupoksi, kurangnya

berkualitas inserntif perangkat desa,


kurangnya penguasaan
teknologi informasi dan
aplikasi komputer
5. Penerapan standar pelayanan minimal Adanya kantor desa Belum dilakukannya jam
dalam memberikan pelayanan darurat, perangkat desa kerjaperangkat desa
masyarakat desa lengkap
6. Meningkatkan pengembangan Adanya kantor desa Tidak tersedianya
peralatan teknologi informasi dan darurat, perangkat desa jaringan internet /
komunikasi dalam memberikan lengkap speedy, kurangnya
pelayanan publik
penguasaan teknologi
informasi dan aplikasi
komputer.
Mewujudkan Perekonomian Masyarakat yang Tangguh dan Berdaya Saing Berbasis Potensi Lokal
1 Pengembangan BUMK Adanya masyarakat kurangnya penguasaan
dengan SDM manageman, minimnya
berkualitas pemodalan dari
pemerintah
Pengembangan Industri Rumah Adanya masyarakat Kurangnya permodalan,
Tangga dan UKM.
yang terampil, minimnya akses
pemasaran, harga hasil
produksi rendah.
Meningkatkan usaha perekonomian Adanya masyarakat Kurangnya permodalan,
lainnya
dengan SDM minimnya akses
berkualitas pemasaran, harga hasil
produksi rendah.

4.2.3 Program Pembangunan Desa


Program pembangunan Kampung Polan dirumuskan secara komprehensif dalam rangka
memenuhi berbagai kebutuhan dan dinamika pembangunan selama 6 (enam) tahun kedepan.
Program pembangunan desa dirumuskan menurut urusan pemerintahan dengan mengkaitkan
pada misi pembangunan desa yang akan dilaksanakan selama tahun 2016-2021 yaitu sebagai
berikut :

1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa


1. Program peningkatan sarana dan prasarana Pemerintahan Kampung

2. Program peningkatan sarana dan prasarana Lembaga Kemasyarakatan

3. Program Perencanaan Pemanfaatan dan Pengendalian Tata Ruang Kampung

4. Program Pengendalian Pencemaran & Perusakan Lingkungan

5. Program Kerjasama Pembangunan Kampung

6. Program perencanaan pembangunan Kampung

7. Program pemantapan otonomi Kampung dan system administrasi Kampung

8. Program perencanaan pembangunan ekonomi


9. Program perencanaan pembangunan sosial dan budaya

10. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian kebijakan kepala
Kampung

11. Program pemantapan otonomi Kampung dan sistem administrasi pemerintahan


Kampung
12. Program pengembangan komunikasi, informasi media massa dan pemanfaatan
teknologi informasi

13. Program kerjasama informasi dengan media massa


14. Program pendidikan politik masyarakat

15. Program pemeliharaan Kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal


16. Program pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan
masyarakat

17. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

18. Program pembangunan wawasan kebangsaan

19. Program Penanggulangan Bencana

20. Program pengembangan kearsipan


21. Program penyelematan dan pelestarian dokumen

22. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan

23. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan Kampung

24. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan Kampung


25. Program peningkatan kapasitas RGM

26. Program pengadaan, penataan dan pengendalian administrasi pertanahan

27. Program penataan peraturan perundang- undangan kesadaran hukum dan HAM

28. Program penataan administrasi kependudukan

29. Program pelayanan administrasi perkantoran

30. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

31. Program disiplin aparatur pemerintah Kampung


32. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pemerintah kampung

33. Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kerja dan keuangan

34. Program pengelolaan keuangan dan kekayaan Kampung

35. Program Peningkatan dan Pengelolaan keuangan Kampung.

36. Program Peningkatan Kapasatitas Lembaga Kemasyarakatan

37. Program peningkatan partispasi masyarakat dalam membangun Kampung

38. Program peningkatan keberdayaan masyarakat Kampung

39. Program peningkatan kapasitas sumber daya pengurus Lembaga kemasyarakatan

2. Bidang pembangunan desa (fisik infrastruktur)


1. program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
2. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lain nya
3. Program peningkatan sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi
4. Program peningkatan sarana dan prasarana pendidikan
5. Program peningkatan sarana dan prasarana kebersihan
6. Program Sarana dan prasarana lainnya
7. Program Lingkungan sehat
8. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
9. Program pengelolaan RTH (ruang terbuka hijau)

3. Pembinaan Kemasyarakatan
1. Program upaya kesehatan masyarakat
2. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
3. Program Perbaikan gizi masyarakat
4. Program pengembangan lingkungan sehat
5. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
6. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
7. Program peningkatan pelayanan lansia
8. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak
9. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
10. Program Pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
11. Program Keluarga Berencana
12. Program Pengembangan pusat pelayanan Informasi dan konseling KRR
13. Program pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam pelayanan KB/KRR yang
mandiri
14. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
15. Program pelayanan kontrasepsi
16. Program peningkatan sarana dan prasarana kesehatan
17. Program wajib belajar pendidikan dasar
18. Program pendidikan menengah
19. Program pendidikan Nonformal
20. Program peningkatan dan tenaga pendidik
21. Program Pengembangan Budaya Baca Dan Pembinaan Perpustakaan
22. Program Peningkatan Pemahaman dan pengamalan Agama
23. Program bantuan sosial dan sarana keagamaan
24. Program peningkatan sarana dan prasarana peribadatan
Bidang sosial dan budaya
25. Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
26. Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak
27. Program pemberdayaan fakir miskin dan penyandang masalah kesejahteraan
sosial (PMKS)
28. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
29. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial eks narapidana, Narkoba dan
penyakit sosial lainnya)
30. Program Peningkatan dan pembinaan peranserta pemuda dalam Pembangunan
Kampung
31. Program pembinaan pemasyarakatan dan pengembangan olah raga, seni dan budaya
Kampung
32. Program pembinaan olahraga pelajar sebanyak
33. Program pembinaan olahraga pelajar
4. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Program peningkatan kesempatan kerja
2. Program pemberdayaan fakir miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS)
3. Program peningkatan SDM petani dan penguatan lembaga petani
4. Program pemanfaatan potensi Sumber Daya Alam
5. Program peningkatan budidaya peternakan
6. Program peningkatan budidaya peternakan
7. Program peningkatan budidaya perikanan
8. Program pengembangan Industri Kecil dan Menengah
9. Program pengembangan lembaga Ekonomi Perkampungan

No Arah Kebijakan Pembangunan Desa Strategi Pencapaian


Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
1. Pembangunan dan peningkatan prasarana  Pelaksanaan pembangunan
pemerintahan,prasarana umum, pendidikan, kesehatan yang transparan dan
dan prasarana ekonomi produktif akuntabel
 Fasilitasi pengadaan
bantuan pembangunan dari
pemerintah daerah dan
pihak ketiga
 Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
pelaksanaan, pengawasan dan
pelestarian
2. Pengembangan komunikasi, informasi media massa  fasilitasi pengadaan
pemanfaatan teknologi informasi, kearsipan, politik jaringan internet,dan
masyarakat, dan administrasi pertahanan hukum dan perlengkapan media
ham. informasi lainnya
 Penataan administrasi dan
dokumen pembangunan
desa
 Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
penyelenggaraan PEMILU
3.

§ Integrasi perencanaan pembangunan desa § Pemantauan berkala


4.2.3.1.1. Tekad adalah kemauan/keinginan, niat, hasrat individu sebagai warga masyarakat
yang didasarkan pada cita-cita bersama untuk membangun kampung.
4.2.3.1.2. Semangat adalah sikap dan tindakan yang kuat untuk mewujudkan pembangunan
kampung.
4.2.3.1.3. Ketaatan adalah kepatuhan atas keputusan-keputusan yang telah ditetapkan bersama
untuk dilaksanakan.
4.2.3.1.4. Disiplin adalah sikap dan prilaku yang konsekwen dalam
kebersamaan untuk mewujudkan cita-cita yang telah ditetapkan. Oleh karena itu
tekad dan semangat ketaatan dan disiplin yang pada hakekatnya merupakan
upaya untuk mengembangkan kemampuan dan kemandirian masyarakat,
Mendayagunakan potensi dan sumberdaya, dinamis dan berbudaya gotong-
royong pada tahun 2016”.

4.2.3.2. Melakukan adaptasi adalah


Adaptasi adalah pendekatan yang digunakan untuk melaksanakan kebijakan
pembangunan kampung dengan cara – cara :
4.2.3.2.1. Cara Struktural yaitu cara pendekatan kepada lembaga-lembaga kemasyarakatan
yang ada di Kampung Polan tentang kewajiban pentingnya .melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sesuai dengan kewenangannya masing-masing sehingga
tumbuhnya kesadaran anggota lembaga kemasyarakatan untuk memberdayakan
masyarakat dalam membangun kampung.
4.2.3.2.2. Cara Spiritual adalah mencakup pembentukan watak dan pendidikan, dengan cara
berfikir ilmiah dan penyesuaian mental terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
4.2.3.2.3. Cara Prosesual adalah bahwa perkembangan masyarakat pada dasarnya
merupakan interaksi sosial yag berpedoman pada nilai dan norma yang disepakati.
Model pendekatan seperti tersebut diatas adalah merupakan upaya untuk
mewujudkan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat dalam membangun
kampung yaitu berpihak pada masyarakat, bermanfaat langsung, Swadaya,
Transparan dan Akuntable, Sinergitas, Lestari dan Partisipatif.

4.2.3.3. Mewujudkan hasil yang terukur

Hasil yang terukur maksudnya adalah Kegiatan yang dilaksanakan harus


jelas wujud dan lokasinya, kegiatannya dapat dilaksanakan oleh masyarakat
dengan swadaya gotong-royong dan hasilnya dapat dirasakan dan
nikmati langsung oleh masyarakat baik perorangan maupun kelompok.
4.2.3.4. Mengembangkan jiwa Kreatif dan Inovatif dan Profesionalisme
4.2.3.4.1. Kreatif adalah kemauan dan kemampuan yang diwujudkan dalam bentuk
perbuatan yang produktif dalam membangun kampung.
4.2.3.4.2. Inovatif adalah kemampuan menuangkan ide-ide baru dalam
mengembangkan usaha -usaha perekonomian masyarakat untuk
mewujudkan Kampung Polan yang maju.
4.2.3.4.3. Profesionalisme adalah menumbuhkembangkan jiwa profesional para
penyelenggara pemerintahan, Pembangunan dan pembinaan masyarakat
dalam mewujudkan masyarakat Kampung Polan yang sejahtera.
Oleh karena itu kreatifitas, inovatif dan propesionalisme adalah modal dasar yang
menjadi kekuatan dalam melaksankan kegiatan pembangunan di Kampung Polan yang
partisifatif yang di wujudkan dalam 10 langkah managemen pembangunan partisifatif,
yaitu sebagai berikut :

a) Penyiapan Lembaga dan Personal


b) Pendataan umum dan Prioritas sasaran c)
Penyiapan masyarakat lokasi kegiatan
d) Pembahasan kebutuhan Pembangunan kampong
e) Perencanaan bersama masyarakat
f) Penyusunan Usulan rencana:
g) Pra Musrenbang
h) Musrenbang
i) Perorganisasian dan pendayagunaan potensi (swadaya murni atau yang
lain)
j) Pelaksanaan dan pembinaan k)
Penilaian dan Pelaporan
l) Tindak lanjut hasil pembangunan(Pemanfaatan, Pemeliharaan dan
Pengembangan)

4.2.2.3.77. Program peningkatan kapasitas sumber daya pengurus Lembaga


kemasyarakatan sebanyak 3 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.77.1. Pelatihan Komputer bagi pengurus LPM dan TP-PKK
4.2.2.3.77.2. Pelatihan menagemen organisasi untuk pengurus LPM
4.2.2.3.77.3. Pelatihan menagemen organisasi untuk pengurus Karang Taruna

4.2.3. Strategi Pencapaian


Strategi pencapian yag dimaksud disini adalah rumusan yang menyeluruh
mengenai cara-cara untuk mewujudkan Visi, Misi, Kebijakan/Strategi, Program dan
Kegiatan. Oleh karena itu Strategi pencapian Pembangunan di Kampung Polan
dalam upaya mewujudkan Visi, Misi, Kebijakan/Strategi, Program dan Kegiatan
sebagaimana yang telah dirumuskan diatas akan ditempuh dengan cara-cara sebagai
berikut :
4.2.3.1. Menumbuhkembangkan tekad dan semangat, ketaatan dan disiplin.
4.2.3.1.1. Tekad adalah kemauan/keinginan, niat, hasrat individu sebagai warga
masyarakat yang didasarkan pada cita-cita bersama untuk membangun
kampung.
4.2.3.1.2. Semangat adalah sikap dan tindakan yang kuat untuk mewujudkan
pembangunan kampung.
4.2.3.1.3. Ketaatan adalah kepatuhan atas keputusan-keputusan yang telah
ditetapkan bersama untuk dilaksanakan.
4.2.3.1.4. Disiplin adalah sikap dan prilaku yang konsekwen dalam
kebersamaan untuk mewujudkan cita-cita yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu tekad dan semangat ketaatan dan disiplin yang
pada hakekatnya merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan dan
kemandirian masyarakat, Mendayagunakan potensi dan sumberdaya,
Mempertahankan dan meningkatkan tarap hidup adalah kunci keberhasilan yang
menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan oleh masyarakat
dan pemerintah Kampung Polan yaitu ” Tercapainya masyarakat Kampung
Polan sebagai masyarakat yang dinamis dan berbudaya gotong-royong pada tahun
2016”.

4.2.3.2. Melakukan adaptasi adalah


Adaptasi adalah pendekatan yang digunakan untuk melaksanakan kebijakan
pembangunan kampung dengan cara – cara :
4.2.3.2.1. Cara Struktural yaitu cara pendekatan kepada lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang ada di Kampung Polan tentang kewajiban pentingnya
.melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan kewenangannya
masing-masing sehingga tumbuhnya kesadaran anggota lembaga
kemasyarakatan untuk memberdayakan masyarakat dalam membangun
kampung.
4.2.3.2.2. Cara Spiritual adalah mencakup pembentukan watak dan pendidikan,
dengan cara berfikir ilmiah dan penyesuaian mental terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
4.2.3.2.3. Cara Prosesual adalah bahwa perkembangan masyarakat pada dasarnya
merupakan interaksi sosial yag berpedoman pada nilai dan norma yang
disepakati.
Model pendekatan seperti tersebut diatas adalah merupakan upaya untuk
mewujudkan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat dalam membangun
kampung yaitu berpihak pada masyarakat, bermanfaat langsung, Swadaya,
Transparan dan Akuntable, Sinergitas, Lestari dan Partisipatif.

4.2.3.3. Mewujudkan hasil yang terukur

Hasil yang terukur maksudnya adalah Kegiatan yang dilaksanakan harus


jelas wujud dan lokasinya, kegiatannya dapat dilaksanakan oleh masyarakat
dengan swadaya gotong-royong dan hasilnya dapat dirasakan dan
nikmati langsung oleh masyarakat baik perorangan maupun kelompok.
4.2.3.4. Mengembangkan jiwa Kreatif dan Inovatif dan Profesionalisme
4.2.3.4.1. Kreatif adalah kemauan dan kemampuan yang diwujudkan dalam bentuk
perbuatan yang produktif dalam membangun kampung.
4.2.3.4.2. Inovatif adalah kemampuan menuangkan ide-ide baru dalam
mengembangkan usaha -usaha perekonomian masyarakat untuk
mewujudkan Kampung Polan yang maju.
4.2.3.4.3. Profesionalisme adalah menumbuhkembangkan jiwa profesional para
penyelenggara pemerintahan, Pembangunan dan pembinaan masyarakat
dalam mewujudkan masyarakat Kampung Polan yang sejahtera.

Oleh karena itu kreatifitas, inovatif dan propesionalisme adalah modal dasar yang
menjadi kekuatan dalam melaksankan kegiatan pembangunan di Kampung Polan yang
partisifatif yang di wujudkan dalam 10 langkah managemen pembangunan partisifatif,
yaitu sebagai berikut :

a) Penyiapan Lembaga dan Personal


b) Pendataan umum dan Prioritas sasaran
c) Penyiapan masyarakat lokasi kegiatan
d) Pembahasan kebutuhan Pembangunan kampung e)
Perencanaan bersama masyarakat
f) Penyusunan Usulan rencana:
g) Pra Musrenbang
h) Musrenbang
i) Perorganisasian dan pendayagunaan potensi (swadaya murni atau yang
lain)
j) Pelaksanaan dan pembinaan k)
Penilaian dan Pelaporan
l) Tindak lanjut hasil pembangunan(Pemanfaatan, Pemeliharaan dan
Pengembangan)

BAB V

PENUTUP

Berhasilnya Pembangunan di Kampung Polan sebagai pengamalan Pancasila tergantung


pada partisipasi rakyat serta seluruh masyarakat serta pada sikap mental, tekad dan semangat,
ketaatan dan disiplin para penyelenggara Pemerintahan kampung serta seluruh masyarakat
Kampung Polan.

Hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Kampung


Polan sebagai peningkatan kesejahteraan lahir dan batin.

Kesejahteraan yang berkeadilan sosial sekaligus akan menegakkan Ketahanan sosial dan
pada gilirannya akan meratakan jalan bagi generasi yang akan datang untuk mencapai
masyarakat Kampung Polan yang lebih maju dan sejahtera.
Polan, 06 Januari 2015
Kepala
Kampung,

PLT. REJE
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT setelah melalui proses penggalian gagasan sampai musyawarah
dalam rangka Menggagas Masa Depan Kampung, penyusun yang terdiri dari sebagian anggota
RGM, Anggota LPMD dan Perangkat Kampung Polan berhasil menyusun Dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMDes) Kampung Polan.

RPJMDes adalah bagian dari program perencanaan seluruh warga masyarakat Kampung Polan
yang menginginkan perubahan yang lebih baik di segala bidang. Masa depan akan terlihat jika
dimulai dengan perencanaan yang matang dan disertai kerja keras dan usaha untuk mewujudkannya.

Kami menyadari dokumen RPJMDes ini masih jauh dari kesempurnan karena keterbatasan
informasi dari dokumen terdahulu yang kurang lengkap, meskipun demikian dokumen ini sudah
cukup mewakili aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang membantu sehingga penyusun
dapat menyelesaikan penyusunan Dokumen RPJMDes ini. Harapan kami semoga
dokumen ini bisa menjadi tolok ukur Pembangunan di Kampung Polan Kecamatan Penemas
Kabupaten Gaspol dan semoga seluruh Rencana Pembangunan bisa terealisasi serta mencapai
kemajuan pesat pada masa yang akan datang.

Polan, 06 Januari 2016

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

HAL

KATA PENGANTAR........................................................................ i

DAFTAR ISI .................................................................................... ii BAB I

: PENDAHULUAN ............................................................ 1

1.1. Latar Belakang .......................................................... 1


1.2. Dasar Hukum ............................................................ 2
1.3. Pengertian ................................................................. 3
1.4. Tujuan ....................................................................... 5
BAB II : PROFIL KAMPUNG .......................................................... 6

2.1. Kondisi ............................................................ 6

2.1.1. Sejarah Kampung ................................................... 6

2.1.2. Demografi ........................................................ 8

2.1.3. Keadaan Sosial ................................................ 9

2.1.4. Keadaan Ekonomi ............................................ 9

2.2. Kondisi Pemerintahan ........................................ 10

2.2.1. Pembagian Wilayah ......................................... 11

2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintahan .................. 11

BAB III : POTENSI DAN MASALAH .............................................. 12

3.1. Potensi Sumber Daya Manusia................................... 12

3.2. Potensi Sumber Daya Alam........................................ 21

3.3. Potensi Sumber Daya Sarana dan Prasarana Kampung 23

3.4. Potensi Kalender Musim............................................. 33

3.5. Potensi Suber Daya Kelembagaan............................. 34

BAB IV : RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH KAMPUNG .......................................... 44

4.1. Visi dan Misi................................................................ 44

4.1.1 Visi...................................................................... 44

4.1.2 Misi..................................................................... 45

4.2. Kebijakan Pembangunan............................................ 46

4.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan............................ 46


4.2.2 Program dan KegiatanPembangunan................. 47

4.2.3 Strategi Pencapaian............................................ 64

BAB V PENUTUP .................................................................. 66

LAMPIRAN :

1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMDes) Tahun 2016-2021;


2. Peta Sosial Kampung, Kalender Musim dan Bagan Kelembagaan;
3. Tabel Kajian Masalah Sketsa Kampung (format 1 dan 4);
4. Tabel Kajian Masalah Kalender Musim (format 2 dan 5);
5. Tabel Kajian Masalah Bagan Kelembagaan (format 3 dan 6);
6. Tabel Penilaian Kelayakan Hasil Perencanaan;
7. Keputusan Kepala Kampung Polan Nomor 147.421/KEP. 05-Pemb/2016 tentang
Pembentukan Tim Penyusun Perencanaan Pembangunan Kampung Polan Tahun
2016.

Anda mungkin juga menyukai