KEPUTUSAN
PANITIA PEMILIHAN REJE KAMPUNG KUTENI REJE
NOMOR :141/04/Kep.P2R/KR/IV/2017
TENTANG
TATA TERTIB PEMILIHAN REJE
KAMPUNGKUTENI REJE KECAMATAN LUT TAWAR KABUPATEN ACEH TENGAH
PERIODE 2017-2023
2. Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Tata cara Pemilihan dan
Pemberhentian Geucik/Kepala Kampung di Aceh (Lembaran Daerah
Aceh Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 26);
PERTAMA Tata Tertib Pemilihan RejeKampung Kuteni Reje Kecamatan Lut tawar
Kabupaten Aceh tengah periode 2017-2023dengan perincian sebagaimana
tersebut dalam Lampiran Surat Keputusan Ketua P2R ini;
KEDUA : Fungsi dari Tata Tertib Pemilihan Reje Kampung Kuteni Reje Kecamatan
Lut tawar sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA keputusan
Ketua P2R ini sebagai berikut :
ABDUL HAKIM
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Wewenang Panitia Pemilihan Reje
BAB III
PEMILIH
Pasal 6
Pendaftaran
2. Masyarakat dapat melihat, dan menanyakan Daftar Pemilih Sementara (DPS) kepada
petugas PANTARLIH.
3. Masyarakat dapat memberikan tanggapan, usul, saran dan atau perbaikan tentang keragu-
raguan terhadap Daftar Pemilih Sementara (DPS), disampaikan secara tertulis kepada
P2R disertai bukti-bukti dan saksi yang kuat, baik penambahan atau pengurangan kepada
Panitia Pemilihan.
4. Tanggapan, usul, saran dan atau perbaikan terhadap Daftar Pemilih Tetap yang diajukan
melewati batas waktu yang telah ditentukan tidak akan dipertimbangkan dan tidak
mempengaruhi hasil pemilihan.
Pasal 7
Syarat Pemilih
Pasal 8
Persyaratan Umum Bakal Calon Reje
Pasal 9
1. Belum pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dari jabatan
Reje;
2. Belum pernah diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatan Reje;
3. Belum pernah mengundurkan diri dari jabatan Reje kecuali bagi mereka yang
mengundurkan diri karena Peraturan Perundang-undangan atau sakit yang dibuktikan
dengan surat keterangan dokter pemerintah.
Pasal 10
Persyaratan Khusus Bagi TNI/Polri, BUMN/BUMD, PNS, PTT dan Perangkat Kampung
4. belum pernah mengundurkan diri dari jabatannya kecuali bagi mereka yang
mengundurkan diri karena Peraturan Perundang-undangan atau sakit yang dibuktikan
dengan surat keterangan dokter.
Pasal 11
Persyaratan Khusus Bagi RGM
Wajib mengundurkan diri dari keanggotaan RGM yang dibuktikan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 12
Persyaratan Khusus Bagi P2R
Wajib mengundurkan diri dari keanggotaan P2R yang dibuktikan dengan Keputusan
RGMKampungKuteni Reje.
Pasal 13
Kelengkapan Administrasi
1. Bakal Calon Reje mengisi dan menyerahkan sendiri formulir lamaran beserta syarat-
syarat berkas pendukungnya kepada P2R sesuai waktu yang telah ditetapkan.
2. Lamaran Bakal Calon diisi sendiri oleh Bakal Calon diatas kertas bermeterai Rp. 6.000,-
(enam ribu rupiah) P2R dengan dilampiri syarat-syarat sebagai berikut:
a. Foto copy ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar yang dimiliki dari Ijazah pertama
sampai dengan Ijazah terakhir dan telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang. Bagi
mereka yang menggunakan ijazah Paket B dan C, maka harus direkomendasikan dari
PKBM setempat. Bila Ijazahnya hilang harus melampirkan surat keterangan
kehilangan dari pihak Kepolisian dan Surat Keterangan dari sekolah bersangkutan.
b. Foto copy KTP, Kartu Keluarga dan akta kelahiran atau Surat Kenal Lahir yang
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
c. Surat Pernyataan bersedia menjadi Bakal Calon Reje yang bermaterai Rp. 6.000,-;
d. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian
(SKCK) POLRES.
e. Surat Keterangan dari Pengadilan Negeri yang menerangkan bahwa tidak pernah
dihukum penjara karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling
singkat 5 (lima) tahun;
f. Surat Pernyataan yang menyatakan bahwa belum pernah menjabat sebagai Reje
Paling lama 10 ( sepuluh ) tahun atau dua kali masa jabatan baik secara berturut-turut
maupun tidak, yang bermaterai Rp. 6.000,-
g. Surat Izin tertulis dari pimpinan instansi induk (bagi PNS, TNI/Polri, BUMN/BUMD,
PNS, PTT).
h. Menyerahkan Pas Photo ukuran 3x4 sebanyak 4 lembar, 4x6 sebanyak 4 lembar dan;
i. Daftar Riwayat Hidup;
j. Bagi yang berasal dari perangkat Kampung, RGM dan P2R harus membuat
Pernyataan Pengunduran diri di atas materai Rp. 6.000.-
k. Surat pernyataan menyetujui hasil akhir pendataan daftar pemilih tetap (DPT) di atas
materai Rp.6.000.-
3. Apabila setelah diteliti oleh P2R ternyata terdapat kekurangan dan atau keragu-raguan
tentang syarat yang telah ditetapkan, maka Bakal Calon Reje diberi kesempatan untuk
melengkapi persyaratan.
4. Kesempatan untuk melengkapi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling
lama 5 (lima) hari sejak pemberitahuan oleh Panitia.
5. Berkas administrasi yang telah diteliti oleh P2R apabila dinyatakan tidak memenuhi
persyaratan, maka berkas lamaran dikembalikan secara tertulis kepada yang bersangkutan
dengan tanda terima disertai penjelasan mengenai persyaratan yang tidak terpenuhi.
Pasal 14
Tempat dan Waktu Pendaftaran
BAB V
PENYARINGAN BAKAL CALON DAN PENETAPAN CALON REJE
Pasal 15
Penjaringan dan Teknis Penyaringan
1. P2R meneliti administrasi Bakal Calon Reje untuk ditetapkan menjadi Calon Reje
selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja terhitung sejak hari dan tanggal pendaftaran
ditutup.
2. Apabila setelah diteliti oleh P2R ternyata terdapat kekurangan dan atau keragu-raguan
tentang syarat administrasi yang telah ditetapkan, Bakal Calon Reje yang bersangkutan
diberi kesempatan untuk melengkapi dan memberikan penjelasan selama 5 (lima) hari
kerja terhitung sejak pemberitahuan adanya kekurangan persyaratan.
3. Persyaratan Bakal Calon Reje yang telah diteliti oleh P2R dan dinyatakan tidak
memenuhi syarat, maka surat permohonan beserta lampirannya dikembalikan oleh P2R
secara tertulis dengan disertai tanda bukti penerimaan dari Bakal Calon yang
bersangkutan.
4. Bakal Calon Reje yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi oleh P2R diberikan
tanda bukti lulus administrasi dan diumumkan kepada masyarakat kampungKuteni Reje
selama 7 (tujuh) hari kerja di Kantor Reje/Balai Kampung, semua Dusun atau di tempat-
tempat yang strategis lainnya.
5. Panitia Pemilihan melaksanakan penyaringan dalam 3 (tiga) tahapan.
a. Seleksi Administrasi
b. Seleksi Tertulis bila Bakal Calon Reje lebih dari 5 (lima) orang
c. Wawancara
Pasal 16
Penetapan Calon Reje
Berkas Bakal Calon Reje yang telah memenuhi syarat administrasi beserta Berita Acara
Penetapan Bakal Calon Reje disampaikan oleh P2R kepada RGM untuk ditetapkan menjadi
Calon Reje dengan Keputusan RGM selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sebelum
hari dan tanggal pemungutan suara.
Pasal 17
Penetapan Calon Reje bagi Petahana
1. Calon Reje yang berhak dipilih adalah bakal calon Reje yang telah memenuhi persyaratan
dan ditetapkan oleh P2R
2. Untuk menetapkan nomor urut dan tanda gambar sebagaimana tersebut pada ayat (1)
diadakan penentuan yang diatur oleh P2R dan harus dituangkan dalam Berita Acara.
Pasal 19
Pengumuman dan Pengenalan Calon
1. Pengumuman dan pengenalan calon Reje dilaksanakan dengan cara: nama calon berikut
tanda gambar calon diumumkan kepada masyarakat oleh P2R.
2. calon diberikan waktu oleh P2R untuk melakukan pengenalan kepada masyarakat dengan
cara :
a. pengenalan pribadi;
b. pengenalan tanda gambar;
c. penyampaian visi dan misi jika terpilih menjadi Reje.
3. Tata cara pengenalan kepada masyarakat secara teknis pelaksanaannya diatur oleh P2R;
4. Dalam pelaksanaan pengenalan para calon sebagaimana disebutkan pada ayat 2 (dua)
diatur sebagai berikut :
a. Tidak saling mencela sesama calon;
b. penempelan tanda gambar dilakukan oleh Panitia Pemilihan
c. tidak mengerahkan kekuatan masyarakat untuk perbuatan yang melanggar hukum;
d. tidak melanggar segala ketentuan yang telah disepakati dan ditetapkan oleh Panitia
Pemilihan.
5. Setiap calon reje boleh mempromosikan diri untuk menarik simpati masyarakat diseluruh
wilayah hukum KampungKuteni Reje.
6. Apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh calon dan para pendukungnya dalam
pelaksanaan pengenalan kepada masyarakat dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Mempropokasi massa baik langsung maupun tidak langsung yang berdampak kepada
terjadinya kerusuhan, perpecahan dalam masyarakat, mengganggu instabilitas, dan
menimbulkan kerugian baik moril maupun materil.
b. Nyata-nyata melanggar fakta integritas yang sudah ditandatangani, dan mengabaikan
norma-norma hukum serta nilai-nilai demokrasi pancasila.P2R dapat mengusulkan
kepada RGM untuk menggugurkan calon Reje setelah diberikan peringatan satu, dua,
tiga dan dikonsultasikan dengan PANWAS.
BAB VII
KAMPANYE
Pasal 20
Waktu Kampanye
1. Yang dimaksud kampanye dalam Tata Tertib ini adalah suatu upaya yang dilakukan oleh
setiap calon Reje yang telah memperoleh hak untuk dipilih dalam menghimpun dukungan
dari seseorang atau kelompok yang dilakukan sendiri atau bersama-sama, dengan
memperhatikan etika dan norma-norma demokrasi pancasila, serta perundang-undangan
yang berlaku.
2. Pengaturan Kampanye Calon Reje dilakukan sebagai berikut :
a. Tanggal 14 Mei 2017kampanye dialogis dimulai jam 20.00 WIB s/d selesai pada
tempat yang ditentukan oleh P2R.
b. Kampanye dialogis terdiri dari 7 orang tim sukses dari setiap calon, ditambah dari 7
orang anggota RGM, 3 orang struktur LPMD, Kadus, Imam serta PANWAS.
c. Setiap calon reje hanya diizinkan mengikutsertakan tim suksesnya sebanyak-
banyaknya tiga orang.
d. Setiap calon reje dilarang melakukan kegiatan kampanye dalam bentuk apapun diluar
jadwal yang sudah ditentukan oleh P2R.
e. Setiap calon reje dilarang melakukan money politic, yang mengarah kepada jual- beli
suara dan gratifikasi kepada calon pemilih.
Pasal 21
Bentuk, Pelaksanaan dan Teknis Kampanye
BAB VIII
MASA TENANG
Pasal 22
1. Masa tenang 2 (dua) hari menjelang hari pemungutan suara (hari H), dan pada masa
tenang tersebut para calon dan tim suksesnya dilarang melakukan kegiatan kampanye
dalam bentuk apapun.
2. Pada masa tenang, P2R menyalurkan logistik KPPS.
3. Pada masa tenang, Calon Rejedilarang mengadakan pertemuan/Rapat umum/Pengerahan
masa yang berindikasikan kampanye.
BAB IX
PEMBENTUKAN TPS DAN KPPS
Pasal 23
Penetapan Tempat Pemungutan Suara
P2R menetapkan 4 (empat) Tempat Pemungutan Suara dalam pelaksanaan Pemilihan Reje
Kampung Kuteni Reje periode 2017-2023.
Tempat Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) ditetapkan sebagai
berikut :
Pasal 25
Tugas-tugas KPPS
1. Sebelum melaksanakan pemungutan suara, Ketua KPPS membawa kotak suara dalam
keadaan terkunci dan disegel untuk diperlihatkan kepada para saksi dan pemilih
2. Kotak suara dibuka dan sampul yang berisi surat suara dikeluarkan dan diperlihatkan
kepada para saksi dan pemilih. Kemudian kotak suara dalam keadaan kosong ditutup dan
dikunci kembali serta diletakkan di tempat yang telah ditentukan
3. Selama pelaksanaan pemungutan suara berlangsung, anak kunci kotak suara dipegang
oleh ketua KPPS
4. Ketua KPPS mempunyai wewenang untuk mengatur dan menempatkan anggota KPPS
pada posisi dan tugas sesuai dengan kemampuannya dan menempatkan petugas
keamanan TPS serta para saksi disesuaikan dengan tempat yang telah disediakan
5. Sebelum acara pemungutan suara dimulai, Ketua KPPS membacakan dulu pidato
sambutan/Amanat dari Camat Lut tawar dan dilanjutkan dengan penjelasan ketua KPPS
tentang Tata-Tertib dan tata cara pemungutan suara kepada pemilih
6. Ketua KPPS memanggil pemilih yang sudah hadir satu persatu berdasarkan nomor urut
kehadiran untuk melakukan pencoblosan surat suara di bilik suara
7. Petugas KPPS yang lain menerima surat panggilan dari pemilih dan kemudian
mencatat/mencocokkan dengan Daftar Pemilih Tetap yang telah ada di masing-masing
KPPS serta memberikan tanda khusus di dalamnya
8. Ketua KPPS memberikan satu lembar surat suara kepada masing-masing pemilih yang
dipanggil dan sudah ditandatangani oleh Ketua KPPS
9. Pemilih diberi tanda telah melaksanakan hak pilihnya dan keluar melalui pintu yang telah
disediakan oleh Petugas KPPS
10. Bilik suara harus ditempatkan di tempat terbuka dan dapat dilihat keberadaannya
11. Bilik suara boleh berjumlah lebih dari satu untuk kelancaran jalannya pemungutan suara
dan disesuaikan dengan kondisi dan jumlah pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih
Tetap
12. Ketua KPPS menjaga kondusifitas TPS agar setiap orang yang berhak memilih dapat
memberikan suaranya dengan tenang dan berhak mengusir orang yang mengganggu
jalannya proses pemungutan suara
BAB X
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 26
Waktu dan Tempat Pemungutan Suara
1. Pemungutan suara dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil
pada tanggal 20 Mei2017 hari Minggu,
2. Pemungutan suara dimulai pada pukul 08.00 WIB dan diakhiri pada pukul 14.00 WIB.
3. Waktu dan tempat Pemungutan suara akan diumumkan kepada seluruh penduduk
KampungKuteni Reje melalui sarana publikasi yang ada.
Pasal 27
Tata Cara Pemberian Suara
1. Bagi warga yang akan menggunakan hak pilih harus menunjukkan surat panggilan
kepada petugas KPPS dan menunjukkan identitas diri ( KTP/SIM/KK ).
2. Apabila surat pemberitahuan tersebut hilang, maka pemilih dapat menggunakan identitas
lain yang masih berlaku, selama yang bersangkutan masih terdaftar di DPT.
3. KPPS akan mengecek kebenarannya pada daftar pemilih tetap yang ditetapkan oleh P2R.
4. Pemberian suara dilakukan dalam bilik suara.
5. Pemberian suara dilakukan dengan cara mencoblos surat suara yang berisi nomor, nama
dan tanda gambar calon yang terdapat didalam kotak. Pemberian suara sebagaimana yang
dimaksud dalam ayat (4) adalah dengan cara mencoblos tanda gambar yang dipilih dalam
garis tanda gambar yang ada dalam surat suara.
6. Pemilih mencoblos menggunakan alat yang telah disediakan oleh Petugas KPPS. Tidak
boleh menggunakan alat selain yang telah disediakan seperti mencoblos dengan bolpoin,
bara rokok, kuku dan jari serta alat lainnya
7. Seorang pemilih hanya memberikan suaranya kepada salah satu calon Reje, dan jika
terdapat lebih dari satu, maka dianggap tidak sah.
8. Pemilih yang sudah menerima surat suara sebelum masuk ke bilik suara untuk melakukan
pencoblosan diharuskan memeriksa keadaan surat suara. Bila surat suara cacat/rusak,
pemilih berhak menegembalikan surat suara kepada Ketua KPPS untuk mendapatkan
surat suara yang baru
9. Setelah melakukan pencoblosan, Pemilih harus melipat kembali surat suara dengan benar,
keluar dan kemudian diperlihatkan kepada Petugas KPPS sebelum dimasukkan ke kotak
suara
10. Pemilih yang cacat fisik atau tuna netra dan lainnya dapat memberikan hak pilihnya
dengan dibantu oleh keluarganya sampai ke bilik suara dan membantu mencoblos calon
pilihannya yang disaksikan oleh saksi.
11. Keluarga/pendamping pemilih sebagaimana dimaksud dalam ayat (10) diwajibkan
menjaga kerahasiaan pilihan calon yang dipilih oleh pemilih cacat fisik tersebut.
Pasal 28
Kewajiban Pemilih Pada Saat Pemungutan Suara
1. Pemilih wajib hadir di tempat pemungutan suara yang telah ditentukan dan tidak dapat
diwakilkan.
2. Pemilih wajib menggunakan hak pilihnya dengan tertib dan aman.
3. Pemilih tidak diperkenankan membawa benda-benda yang dapat membahayakan dirinya
maupun orang lain.
4. Pemilih tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengacaukan atau
mengganggu jalannya proses pemungutan suara.
Pasal 29
Bagi pemilih yang tidak bisa hadir ke tempat pemungutan suara
karena sakit/keterbatasan fisik
Pemilih dengan keterbatasan fisik bisa didampingi oleh Petugas KPPS/ keluarga atas permintaan
pemilih dengan syarat wajib merahasiakanya.
BAB XI
PELAKSANAAN PENGHITUNGAN SUARA
Pasal 30
Saksi Saksi
1. Setiap Calon Reje wajib menunjuk 1 (satu) orang saksi di tingkat P2R dan 1 (satu) orang
saksi di masing-masing TPS yang akan mengikuti proses pemungutan suara sampai
penghitungan suara.
2. Penunjukan saksi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), dilakukan secara tertulis
dibuktikan dengan Surat Mandat dan ditanda tangani oleh Ketua Tim Kemenangan/Calon
Reje yang telah terdaftar di P2R.
3. Surat penunjukan saksi harus sudah diterima oleh Petugas KPPS selambat-lambatnya
sebelum pelaksanaan pemungutan suara.
4. Saksi yang ditunjuk wajib hadir 15 menit sebelum dimulainya proses pemungutan suara
dan dilanjutkan saat penghitungan suara.
5. Saksi yang tidak hadir pada pemungutan suara maupun penghitungan suara tidak akan
mempengaruhi sahnya hasil pemungutan suara maupun penghitungan suara.
Pasal 31
Penghitungan Suara
1. Penghitungan surat suara dimulai setelah batas waktu pemungutan suara berakhir yaitu
jam 14.00 WIB, dengan ketentuan pemilih yang hadir dan menggunakan hak pilihnya
tidak kurang dari 50 % ( lima puluh persen ) lebih dari jumlah pemilih yang tercantum
dalam daftar pemilih tetap.
2. Apabila sampai batas waktu pemungutan suara berakhir, pemilih yang hadir dan
mengunakan hak pilihnya belum mencapai 50 % ( lima puluh persen ) lebih dari jumlah
pemilih yang tercantum dalam daftar pemilih tetap, maka waktu pemungutan suara di
perpanjang 30 menit.
3. Apabila terjadi selisih jumlah suara dalam penghitungan suara, antara yang tercantum
dalam papan penghitungan suara dengan penghitungan saksi maka yang dianggap sah
yang tercantum dalam papan penghitungan.
4. Apabila saksi tidak mau menandatangani berita acara penghitungan suara, maka
penghitungan suara dianggap sah.
5. Hasil rekapitulasi penghitungan suara oleh P2R selajutnya dilaporkan kepada RGM
dalam bentuk Berita Acara Penghitungan Suara.
Pasal 32
Keabsahan Surat Suara
1. Surat suara yang sah adalah surat suara yang diterbitkan oleh panitia Pemilihan Reje
Kampung Kuteni Reje Kecamatan Lut tawar Kabupaten Aceh tengah tahun 2017 dan
telah dibubuhi tanda tangan Ketua KPPS, dan tidak terdapat tulisan, tanda yang mengarah
kepada cacatnya surat suara.
2. Tanda coblos terdapat pada kotak segi empat yang memuat nomor, nama dan tanda
gambar.
3. Tanda coblos lebih dari satu tetapi masih dalam kotak segi empat yang memuat nomor,
nama dan tanda gambar dianggap sah.
4. Suara dianggap sah apabila menggunakan alat coblos yang telah disediakan oleh panitia
pemilihan reje.
Pasal 33
Surat Suara Tidak Sah
Pasal 34
Penetapan Hasil Penghitungan Suara
1. Setelah penghitungan suara selesai, Petugas KPPS membuat Berita Acara Penghitungan
Suara yang ditandatangani oleh Saksi di tingkat TPS dari Tim sukses Calon Reje.
2. P2R membuat Berita Acara yang ditandatangani oleh saksi di tingkat P2R serta
membacakan Berita Acara Penghitungan Suara di depan masyarakat selanjutnya
menyerahkan kepada RGM.
3. Dalam hal saksi tidak menandatangani Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2), Berita Acara Penghitungan Suara tetap dinyatakan sah.
4. Ketua P2R mengumumkan Calon Reje terpilih dan menyatakan sahnya pelaksanaan
Pemilihan Reje
Pasal 35
Setelah selesai pelaksanaan pemilihan, Ketua P2R melaporkan hasil pemilihan Reje kepada
RGM dengan dilengkapi Berita Acara Pemilihan untuk ditetapkan dalam Keputusan RGM
BAB XII
TATA CARA PELAPORAN PELANGGARAN
Pasal 36
Pengaduan Pelanggaran / Sengketa
1. Pengaduan yang dapat diterima oleh P2R adalah pengaduan mengenai pelanggaran
terhadap tata tertib yang disertai dengan bukti pelanggaran.
2. Setiap pengaduan seperti dimaksud dalam ayat (1) akan diselesaikan dengan cara
musyawarah mufakat dan kekeluargaan, dengan mengesampingkan gugatan secara
hukum.
3. Jika terdapat pengaduan diluar aturan yang telah ditetapkan dalam tata tertib ini akan
diserahkan kepada pihak RGM penyelesaiannya.
4. Setiap pengaduan dilakukan secara tertulis dengan dilampiri bukti-bukti pendukung yang
dapat dipertanggung jawabkan.
5. Pengaduan dilakukan kepada P2R di Kantor Sekretariat.
6. Segala bentuk pengaduan, baik yang telah terselesaikan maupun yang masih dalam
proses penyelesaian tidak dapat menghentikan jalannya pemilihan Reje.
7. Masa pelaporan adalah satu kali dua puluh empat jam setelah terjadinya kejadian.
8. Jika pengaduan dan pelaporan diluar masa pelaporan sebagaimana diatur dalam ayat 7
dinyatakan gugur.
Pasal 37
Pelanggaran
1. P2R berhak memberi teguran jika Calon Reje dan pemilih bila melakukan pelanggaran-
pelanggaran terhadap tata tertib dan ketentuan yang berlaku.
2. Apabila terjadi pelanggaran terhadap hal-hal tersebut pada ayat (1) pasal ini, P2R berhak
untuk menegur secara tertulis sampai 2 kali dan selanjutnya dapat mencabut hak pilih
maupun hak dipilih bagi calon, dan apabila seorang pemilih melakukan pelanggaran
tersebut maka tidak akan mempengaruhi hasil pemilihan
3. Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pelanggaran maupun peringatan oleh P2R
mengacu pada mekanisme penyelesaian masalah.
4. Penyelesaian masalah seperti dimaksud dalam ayat (3) pasal ini tidak mempengaruhi
jalannya proses pemilihan Reje.
5. Apabila terjadi penggunaan money politic, dan gratifikasi selama proses pemilihan maka
penyelesainnya diserahkan pada pihak yang berwajib.
6. Calon Reje dan atau Tim kemenangan Calon Reje dilarang mengintimidasi pemilih agar
memilih calon tertentu
BAB XIII
MEKANISME PENETAPAN CALON TERPILIH
Pasal 38
Penetapan Calon Terpilih
BAB XIV
KESANGGUPAN CALON
Pasal 39
1. Setiap calon Reje turut menjaga keamanan baik sebelum maupun sesudah pemilihan.
2. Calon Reje harus dan wajib menanda tangani semua berita acara yang dibuat oleh panitia.
3. Apabila ada salah satu calon tidak bersedia menanda tangani berita acara sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) pasal ini dan pemilihan sudah dilaksanakan sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku maka pemilihan dianggap sah.
BAB XV
SUMBER DANA
Pasal 40
Sumber dana pelaksanaan Pemilihan Reje Kampung Kuteni Reje tahun 2017 berasal dari ADK
Kampung Kuteni Reje Kabupaten Aceh tengah dan sumbangan dari pihak lain yang tidak
mengikat.
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 41
()