Anda di halaman 1dari 3

Apa yang harus dilakukan jika Anda memiliki klien yang berutang uang kepada Anda, tetapi Anda

tidak dapat lagi mendapatkannya? Seseorang yang berutang uang kepada Anda dan telah
'menghilang'? DEBT TRACING ADALAH SOLUSINYA.

1. APAITU DEBT TRACING

Marhaeni Rumiasih (Kepala Bidang Piutang Negara) dalam knowledge sharing bagi pegawai Kanwil
DJKN SJB yang selesai mengikuti Pendidikan dan Latihan di Palembang, menyampaikan
tentang Asset dan Debtor Tracing, secara garis besarnya berupa suatu tehnik dalam upaya penelusuran
Debitor atau Harta Kekayaan debitor/Penanggung hutang atau bisa juga dengan Melaksanakan
pemeriksaan, pemblokiran harta kekayaan lain milik Penanggung Hutang (Debt/Aset Tracing) yang
ditindaklanjuti dengan tindakan penyitaan terhadap harta kekayaan lain (dalam hal ditemukan harta
kekayaan lain milik Penanggung Hutang). Metode yang digunakan dalam penelusuran Penanggung
Hutang mengadopsi apa yang telah dilakukan oleh Kejaksaan, Kepolisian, KPK, PPATK dan Ditjen Pajak.
Dari adopsi metode tersebut kemudian dilakukan profiling terhadap debitor/Penanggung hutang
selanjutnya hasil profiling digunakan untuk menentukan langkah dalam penagihan Piutang Negara.

2. DEBT TRACING DALAM DJKN

Sebagai bagian pengurusan piutang negara khususnya untuk kegiatan pemeriksaan, KPKNL Jakarta I
telah membuat nominasi 10 (sepuluh) debitor sebagai obyek pemeriksaan. Penanggung Hutang
tersebut dipilih karena tidak diketahui keberadaannya dan telah dipanggil melalui media massa berskala
nasional namun tidak pernah hadir memenuhi panggilan, sedangkan jumlah hutangnya masih cukup
besar dan tidak didukung oleh barang jaminan.

Tujuan pertama kegiatan pemeriksaan tersebut adalah untuk mengetahui keberadaan dan kemampuan
penanggung hutang. Untuk efisiensi biaya, KPKNL Jakarta I melakukan penelusuran atau Debt
Tracing melalui dunia maya, sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah, cepat bahkan gratis.
Teknik debt tracing ini dijalankan sesuai dengan petunjuk pada saat pemberian materi diklat debtor
tracing yang bertujuan sebagai sarana alternatif untuk menyelesaikan Berkas Kasus Piutang Negara
(BKPN) dari Kementerian Negara/Lembaga di mana sebagian besar debitornya tidak mempunyai barang
jaminan. Cara pencarian melalui melalui dunia maya ternyata dapat membuahkan hasil, terbukti dengan
adanya debitor yang berhasil dihubungi dan bahkan bersedia datang untuk menyelesaikan
kewajibannya.

Langkah yang diambil melalui pencarian lewat dunia maya sebagai terobosan dalam pencarian debitor
memang memerlukan kejelian tersendiri. Untuk bisa mengetahui profil debitor yang diselidiki harus
diperiksa secara seksama data yang diperoleh dari Penyerah Piutang. Umumnya keberadaan debitur
yang perlu dilacak merupakan BKPN lama dan keberadaan debitor pun sudah tidak lagi di alamat yang
sama dengan data penyerahan awal. Tim KPKNL Jakarta I terus berupaya melakukan pencarian debitor
melalui dunia maya karena sesuai anjuran Kepala Kanwil DJKN DKI Jakarta bahwa segala hal yang
bertujuan meningkatkan PNDS harus dilakukan seoptimal mungkin, termasuk di dalamnya usaha
pencarian debitor melalui dunia maya.

Setelah data Penanggung Hutang hasil pencarian di dunia maya diperoleh, tentunya perlu di verifikasi
ulang dengan melakukan konfirmasi kepada Penyerah Piutang sehingga data tersebut menjadi lebih
valid. Selanjutnya data tersebut ditindaklanjuti dengan pemanggilan ulang kepada Penanggung Hutang.
Pada tanggal 27 Juli 2016, Penanggung Hutang akhirnya datang memenuhi panggilan dan sebagian
debitur telah menyatakan siap untuk melunasi utangnya dengan cara mengangsur.

Adanya PNDS yang diterima dari hasil angsuran debitor yang bisa dilacak melalui dunia maya tentunya
merupakan suatu poin tersendiri karena tanpa harus ke lapangan bisa menemukan keberadaan debitor
dan para debitor tersebut bersedia mengkomunikasikan penyelesaian piutang negara yang menjadi
kewajiban mereka. Tentu saja teknik debtor tracing akan semakin berkembang dan membutuhkan
keahlian serta kecermatan tersendiri. Hal ini menuntut pengembangan sumber daya manusia dan
penerapan materi diklat yang tepat guna agar bisa diterapkan secara nasional sehingga dapat
memberikan kontribusi bagi penerimaan negara dan penyelesaian BKPN.

3. Kasus Debt Tracing

KPKNL Mataram temui 11 Debitor dalam Debtor


Tracing
Mataram – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Mataram dari Rabu 5 Agustus 2015
hingga Jumat 7 Agustus 2015 melakukan debtor tracing kepada kelebihan pembayaran dan/atau hasil
lelang. Dana dari 20 debitor telah mengendap cukup lama pada rekening penampungan. Pengendapan
ini terhitung dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2011 dan dilaporkan secara rutin oleh
Bendaharawan Penerimaan setiap akhir tahun. Kepala Seksi Hukum dan Informasi memimpin kegiatan
ini di KPKNL Makassar.

Pencarian hari pertama dimulai dari wilayah Ampenan dan dilanjutkan dengan mencari debitor di
wilayah kota Mataram sekitarnya. Hari selanjutnya Kasi HI dan Bendaharawan Penerimaan KPKNL
Mataram melanjutkan petualangan ini ke wilayah Praya, Kabupaten Lombok Tengah dan sekitarnya
hingga Kembang Kerang Utara, Kabupaten Lombok Timur. Pencarian bukanlah hal yang mudah,
berbagai rintangan dihadapi mulai dari sulitnya mencari alamat debitor hingga tidak ditemukannya
debitor karena telah meninggal dunia. Debitor juga dapat pindah alamat yang tidak jelas dan sulit
diketemukan, namun segala kesulitan itu akhirnya berbuah manis. 11 dari 20 debitor berhasil ditemui
oleh Lalu Agus Suparka dan Sahman dengan persentase dari total keseluruhan sebesar 41%.

Sedangkan untuk salah seorang debitor/penjamin yang masih bersikeras belum mengambil kelebihan
hasil lelang, petugas Tracing mengambil langkah dengan mendatangani Kepala Desa Bengkel, Kab.
Lombok Barat. Hal ini agar penjamin diberikan pengertian untuk penyelesaian kelebihan hasil lelang
yang telah dilaksanakan 18 Maret 1998. Sekiranya hal ini menjadi kenyataan maka akan bertembah
hasil penemuan Tracing menjadi 12 debitur yang tentunya prosentasenya menjadi 91%.

Para debitor yang berhasil ditemui termasuk para ahli waris yang telah meninggal dunia menyambut
dengan baik kedatangan Kasi Hukum dan Informasi Lalu Agus Suparka dan Sahman. Debitor berjanji
untuk datang ke KPKNL Mataram guna menyelesaikan urusan kelebihan pembayaran dan/atau hasil
lelang yang selama ini mengendap pada rekening penampungan KPKNL Mataram. Hasil deptor
tracingini tentunya mengurangi jumlah angka yang terdapat pada rekening penampungan KPKNL
Mataram untuk dilaporkan pada semester berikutnya. (Penulis/Foto : ELM/HAS Hukum dan
Informasi/Humas KPKNL Mataram)

Anda mungkin juga menyukai