Anda di halaman 1dari 24

PROGRAM KERJA KEPALA DESA

Perayaan Maulid Nabi


Pembinaan kegiatan organisasi PERKUMPULAN PEMBINAAN
KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)
Membentuk(membimbing) Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA)
Al-Ikhwan
Mengadakan acara hajat bumi pada hari Rabu bulan Oktober
Membantu dan membimbing program kerja DKM Masjid
Melakasanakan kegiatan rapat rutin seminggu sekali
Pembinaan organisasi kepemudaan
Pembinaan kegiatan organisasi LEMBAGA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA (LPMD)

Penjelasannya (jika perlu untuk makalah)

I.

SEJARAH

Masjid At-Taqwa dibangun pada tahun 1945. Sedangkan DKM Masjid At-Taqwa sudah
terbentuk sejak tahun pertama masjid tersebut dibangun. Pada awalnya masjid tersebut belum
sebesar dan sebagus sekarang. Namun berkat bantuan dari pemerintah dan juga masyarakat,
perlahan-lahan masjid tersebut dapat diperbesar dan diperindah.

II.

PENGURUS

Pengurus DKM Masjid At-Taqwa dipilih oleh masyarakat sekitar. Masa jabatan setiap
kepengurusan adalah 3 tahun. Setelah menjabat selama tiga tahun, anggota kepengurusan
akan mengudurkan diri secara terhormat. Namun di banyak kasus, anggota kepengurusan
yang sama dapat dipilih berturut-turut hingga 15 tahun jika dipercaya oleh masyarakat.
Berikut adalah bagan kepengurusan DKM Masjid At-Taqwa saat ini :

III.

PROGRAM KERJA

Adapun program kerja DKM Masjid At-Taqwa adalah sebagai berikut :

Membangun dan memperindah masjid.

Mengurus keperluan dan kebutuhan masjid.


Mengembangkan DKM agar menjadi lebih baik.

Mengadakan kegiatan keagamaan untuk masyarakat.

Mengumumkan berita-berita penting bagi masyarakat, seperti berita kematian dan musibah.
Menerima dan menyalurkan santunan zakat, infak dan shadaqah kepada kaum yang
membutuhkan.

Menerima kurban dan meyalurkan hasil kurban kepada masyarakat.

II. KEGIATAN
Adapun kegiatan rutin DKM Masjid At-Taqwa adalah sebagai berikut :

Pengajian ibu-ibu yang diadakan setiap minggu pada hari Minggu.

Shalat berjamaah yang dilakukan setiap harinya.

Shalat Jumat berjamaah beserta ceramah yang diisi oleh Ustadz maupun Kyai dari lingkungan
sekitar maupun dari luar.
Peringatan hari-hari besar agama Islam setiap tahunnya, seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid
Nabi, dan lain sebagainya.

Pembagian hasil kurban setiap Idul Adha.

Penerimaan dan pembagian zakat, infak dan shadaqah.

Pengumpulan dana kematian sebesar Rp 1000,- setiap bulannya.


Sedangkan untuk kegiatan non rutin antara lain :

Rapat bersama pengurus DKM dari masjid lain.

Bimbingan keorganisasian dari DKM Masjid Kabupaten Sumedang.

Bimbingan dari Kementrian Agama Kabupaten Sumedang maupun Pusat.

III. POTENSI WARGA


Menurut Bapak Karnata, beberapa warga sekitar berpotensi dalam bidang hafalan Al-Quran
(tahfidz), nasyid dan qasidah. Bahkan beberapa telah menjuarai kompetisi tingkat
Kecamatan.

IV. KEBUTUHAN
Menurut Bapak Karnata, saat ini DKM Masjid At-Taqwa sangat membutuhkan orang-orang
baru untuk kaderisasi. Kepengurusan saat ini sudah berjalan selama 7 tahun dan Bapak
Karnata merupakan Ketua DKM yang ke-6. Meskipun tidak keberatan jika dipilih kembali,
beliau berharap ada generasi muda yang tertarik dan mampu memberikan perubahan yang
baik bagi DKM Masjid At-Taqwa.

V. MASALAH KEPENGURUSAN
Meskipun tidak ada permasalahan besar dalam kepengurusan menyangkut pelaksanaan tugas,
Bapak Karnata mengakui terkadang ada perbedaan pendapat dari anggota kepengurusan
DKM menyangkut bentuk pengadaan acara keagamaan. Namun, hal tersebut selalu dapat
diselesaikan dengan musyawarah.

VI. HUBUNGAN DKM DENGAN PIHAK EKSTERNAL


Adapun hubungan DKM Masjid At-Taqwa dengan pihak ekstenal antara lain :

Memberikan dan meminta bantuan dari DKM masjid-masjid di Desa Sukamulya.

Meminta bantuan materil dan non materil dari pemerintah desa, kabupaten dan pusat.

Meminta bantuan materil dari masyarakat sekitar.

Memberikan bimbingan keagamaan bagi masyarakat sekitar.

Menerima dan menyalurkan zakat, infak dan shadaqah.

Tugas tugas Kesekretariatan harus sesuai dengan juklak dan juknis dengan menerapkan
prisip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam rangka mengelola dan mencatat data serta
pelayanan Prima Kepada masyarakat. Kewilayahan dalam melaksanakan kebijakan dan tugas
tugas Kepala Desa di wilayah kerjanya dilaksanakan oleh Kepala Dusun.

4. Pembinaan SDM Perangkat Desa :

Dalam meningkatkan SDM Perangkat Desa dilaksanakan dengan :

a. Tingkat Kabupaten :

Pembinaan dilaksanakan dengan Penataan dan Latihan dalam Pembekalan mengenai Undang
Undang Nomor 22 Tahun 1999. Undang Undang Nomor 25 Tahun 1999, Peraturan
Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat. Penataran dan
Latihan merupakan kebutuhan Pokok Perangkat Pemerintah Desa dalam melaksanakan Tugas
dan fungsinya.

b. Tingkat Kecamatan :

Pelaksanaan dalam rapat minggon, rapat dinas dan Rapat Koordinasi untuk
lebih memahami tugas, fungsi bagi Perangkat Desa, Menitik beratkan disiplin
kerja yang baik cara berpakaian meupun disiplin waktu untuk memberikan
contoh kepada masyarakat.

c. Tingkat Desa :

Dilaksanakan tiap hari Senin mengenai tugas tugas dalam kebersamaan dan disiplin kerja.

d. Pembinaan RW dan RT :

Pembinaan dilaksanakan dalam pertemuan dan rapat untuk lebih memfungsikan keberadaan
RT dan RW dalam membantu tugas Pemerintah Desa terutama pengelolaan data Pencatatan
mengembangkan kegotong royongan baik pembangunan Fisik, Ketertiban dan Keamanan
maupun Keagamaan.

e. Pembinaan Lembaga dan Adat :

Pembinaan dilaksanakan pertemuan dengan pengurus LKMD, PKK dan Generasi Muda
Tokoh Adat. Keberadaan lembaga Organisasi kemasyarakatan yang merupakan mitra
Pemerintah Desa dalam perencanaan, pelaksanaan bersama masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan di Desa.

1. Pembenahan Organisasi berdasarkan Perda Kabupaten Bandung Barat dan


dituangkan dalam peraturan Desa (perdes).

2. Dilaksanakan dengan pelatihan dan penataran bagi para pengurus baik tingkat
Kabupaten maupun di Tingkat Kecamatan dan Desa.

f. Pembinaan Keagamaan :

Pembinaan dilaksanakan bersama dengan MUI Desa dalam acara kegiatan Pertemuan
Pengajian di tingkat Desa, RW secara rutin dan dalam memperingati hari bersejarah Islam
untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

g. Pembinaan Umum :

Dilaksanakan dalam acara Pengajian dan Pertemuan Umum ke tiap tiap RW dan RT .

1. Dalam rangka Hak dan Keawjiban selaku Warga.

2. Dalam Rangka Kegotong Royongan dan meningkatkan silatuhrami.

3. Dalam Rangka peran serta melaksanakan kegiatan KAMTIBMAS.

4. Kepedulian terhadap Lingkungan.

B.2. Rencana Pembangunan (Publik)


Rencana Kerja Pembangunan Desa tahun 2012 dalam ketertiban Masyarakat dalam kegiatan
menunjang Pembangunan swadaya, maupun Program Pemerintah adalah :

1. Kegiatan Swadaya Masyarakat

Rencana kegiatan partisipasi swadaya masyarakat dalam pembangunan, warga masyarakat


secara swadaya dan gotong royong dalam membangunan sarana Ibadah di lokasi disetiap
Rw/Rt. dan berperan serta dalam pengadaan bahan baku dan tenaga untuk pelaksanaan
Pemeliharaan pembangunan 19 Mesjid Jami dan Pondok Pesantren.

2. Kegiatan Bantuan Pemerintah ;

Pelaksanaan Pembangunan Fisik dari dana Alokasi Dana Perimbangan Desa yang di
alokasikan untuk Pembangunan Kantor Desa, dan Pelaksanaan Pembangunan Fisik Sarana
Olah Raga adalah Pengerasan Lapang Bola Volly Kampung Gelewer Rt. 02 Rw 04 Desa
sarinagen.

3. Peran Serta Masyarakat

Peran Serta Masyarakat melaksanakan kewajibannya ;

a. Dalam Kegiatan membayar Pajak dimana target PBB sebesar Rp, 25.218.787.tahun 2011.

b. Rencana Kegiatan keperdulian dalam hal membayar zakat, Impaq dan shodakoh
tahun 2011 adanya peningkatan dari tahun sebelumnya .

c. Rencana kegiatan keperdulian kemanusiaan dalam pengumpulan dana PMI dan


sumbangan sumbangan lainnya yang sah.

4. Rencana kegiatan tersebut merupakan bantuan dan peran sertanya dari seluruh
Komponen yang ada di Desa Sarinagen dalam upaya melaksanakan Otonomi Desa.

C. Rencana Kerja Penyelenggaraan Pemerintah Desa

1. Kebijakan/Keputusan

Mengacu kepada Undang Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,
penyempurnaan dari Undang Undang Nomor 22 tahun 1999 Peraturan Pemerintah dan
PERDA Kabupaten Bandung Barat di Tindaklanjuti dengan Peraturan Desa (PERDES)
sebagai Pedoman tugas Pemerintah Desa untuk membantu Keputusan dan Kewajiban yang
sifatnya untuk mengatur dan mengurus Rumah Tangga Desa.

a. Peraturan Desa Sarinagen Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat Nomor


tahun 2013 tentang Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Tahun Anggaran
2013 Perubahan.

b. Keputusan Kepala Desa Sarinagen Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung


Barat sebagai pelaksanaan operasional dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Tahun Anggaran 2013 Perubahan.

c. Pelaksanaan Koordinasi Kegiatan dan Program sesuai dengan keputusan bersama


antara Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa yang dituangkan dalam
APB Desa maupun dalam proposal kegiatan.

Politik
TATA PEMERINTAHAN DESA SUKAMULYA

Kantor Desa Sukamulya

Struktur Pemerintahan Desa Sukamulya


Berikut adalah penjelasan dari bagan :
1.Kepala Desa : Ibu Iis
2.Sekretaris Desa
3.Kaur Pemerintahan : Bapak Asep S.H.S, S.Sos
4.Kaur Kesra : Bapak Oco Karsa
5. Kaur Erbang : Bapak Sarna
6. Pth Perairan dan Pertanian : Bapak U. Agus L.

7. Pth Bidang Keagamaan


8. Kepala Dusun Mariuk : Bapak Omo T.
9. Kepala Dusun Borojol : Bapak Udin S.
10. Kepala RW 1 : Bapak Emen
11. Kepala RT 1 - RW 1 : Bapak Nana
12. Kepala RT 2 - RW 1 : Bapak Rustam
13. Kepala RT 3 - RW 1 : Bapak Ita
14. Kepala RT 4 - RW 1 : Bapak Dodo
15. Kepala RW 2 : Bapak Adang
16. Kepala RT 1 - RW 2 : Bapak Karmata
17. Kepala RT 2 - RW 2 : Bapak Parman
18. Kepala RT 3 - RW 2 : Bapak Sarma
19. Kepala RW 3 : Bapak Junanda
20. Kepala RT 1 - RW 3 : Bapak Itok
21. Kepala RT 2 - RW 3 : Bapak Asroma
22. Kepala RT 3 - RW 3 : Bapak Narta
23. Kepala RT 4 - RW 3 : Bapak Eje
24. Kepala RT 5 - RW 3 : Bapak Sukri
25. Kepala RW 4 : Bapak H. Rohman H.
26. Kepala RT 1 - RW 4 : Bapak Ranta
27. Kepala RT 2 - RW 4 : Bapak Udin
28. Kepala RT 3 - RW 4 : Bapak Kardi

LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (LPMD) SUKAMULYA

Ibu Kepala Desa beserta Perangkat Desa


Pada bulan Januari 2014, Lemaga Pemberdayaan Masyarakat Daerah
(LPMD) Desa Sukamulya belum terbentuk dikarenakan adanya
pengunduran diri dari ketua LPMD sebelumnya dikarenakan usianya yang
sudah tua. Oleh sebab itu, di awal bulan tahun 2014 ini terjadi
perombakan ulang kepengurusan LPMD Desa Sukamulya.
Pada awalnya, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Daerah (LPMD)
hampir sama dengan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD). LPMD
diciptakan atas dasar keputusan desa. Berbeda dengan BPD yang
dibentuk berdasarkan keputusan pemerintah kabupaten, jumlah anggota
LPMD tidak dibatasi. Tugas LPMD adalah membantu kepala desa didalam
pembangunan fisik dan nonfisik. Oleh karena itu anggotanya harus
mampu untuk bekerja sama dan aktif dalam kelancaran pembangunan
desa.
Pembentukan struktur baru LPMD ini cukup sulit karena belum ada calon
yang bersedia untuk terlibat menjadi anggota LPMD. Selain itu selama
rapat pembentukan yang dilaksanakan pagi tadi, sebagian besar tamu
undangan sebanyak 60 orang belum datang. Pada kesempatan
pembentukan kepengurusan LPMD baru, ketua LPMD periode sebelumnya,
Bapak Omo Casma, memberikan bekal dan pengetahuannya seputar
tugas dan tanggung jawab yang terdapat didalam kepengurusan. Ia
menjabat sebagai ketua LPMD sejak 2002 hingga 2014. Sebelumnya,
Bapak Omo pernah menjadi sekretaris desa dari tahun 1982 hingga 2002.
Jika sesuai dengan surat keputusan kepala desa, masa jabatan anggota
LPMD adalah selama 3 tahun untuk satu periode.

Suasana Musyawarah Pengurus LPMD 2014/2017


Ketika rapat sedang berlangsung, Bapak Anton selaku ketua Badan
Pemerintahan Daerah (BPD) Desa Sukamulya, menanyakan kepada
hadirin yang terdiri dari ketua RT, RW, dan kelompok pemuda mengenai
calon yang tepat untuk menjadi anggota LPMD. Setelah itu, rapat sempat
ditunda sampai jam 11.00 untuk menunggu para calon yang kebanyakan
masih di sawah.
Hasil dari rapat pembentukan anggota baru, didapatkan nama-nama
ketua, sekretaris, dan bendahara. Nama-nama pejabat LPMD ialah; Bapak
Ewang sebagai ketua, Bapak Alan sebagai sekretaris, dan Bapak Toto
sebagai bendahara.
BADAN PERWAKILAN DESA (BPD) SUKAMULYA
I. SEJARAH
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sukamulya merupakan lembaga
legislatif ditingkat desa yang bertugas untuk menampung aspirasi dari
masyarakat dan menyalurkannya ke pemerintah desa, dan membuat
peraturan desa (perdes) untuk kepentingan bersama dengan pemerintah
desa.BPD dahulunya adalah Lembaga Permusyawaratan Masyarakat Desa
(LPMD) yang kemudian berubah menjadi Badan Perwakilan Desa yang
kala itu selain tugasnya yang disebutkan diatas, BPD dapat
memberhentikan kepala desa jika layak untuk diberhentikan. Namun,
pada tahun 1998 berubah lagi namanya menjadi Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) (tidak berubah lagi sampai sekarang) yang tidak bisa lagi
memberhentikan kepala desa, melainkan hanya sebagai mitra kerja
pemerintah, tetapi tidak menghilangkan fungsinya sebagai badan
legislatif.
II. TUGAS

BPD bertugas sebagai badan legislatif pemerintahan desa dan juga


sebagai mitra kerja kepala desa. BPD bertugas mengawasi jalannya
pemerintahan desa
III. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi BPD terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris,
bendahara, dan anggota. Masa jabatan BPD dahulu 6 tahun sesuai dengan
masa jabatan kepala desa. Akan tetapi kini masa jabatan keduanya
diperpanjang menjadi 8 tahun dan dapat dipilih selama 2 dua kali masa
jabatan.

Struktur Kepengurusan BPD Desa Sukamulya


Berikut adalah nama-nama struktur kepengurusan BPD Desa Sukamulya :
Ketua : Djunaedi
Wakil Ketua : H. Nana S.
Sekretaris : Yeyen Y.M
Bendahara : - (masih terjadi kekosongan)
Anggota : Otong Usman, Yaya, Endi H, Adim, Yayan
Desa Sukamulya terdiri dari 5 RW. Setiap RW terdiri dari 2 anggota BPD
(termasuk ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara yang merangkap
sebagai anggota BPD). Sejauh ini tidak ada pembagian komisi khusus
seperti pada DPR, melainkan hanya bertugas sebagai wakil dari
masyarakat dengan menampung aspirasi dari masyarakat.

Bapak Djaenudin, Ketua BPD Desa Sukamulya


IV. KEGIATAN
KEGIATAN RUTIN
Kegiatan rutin seperti rapat evaluasi sebulan sekali dengan pemerintah
desa dan rapat internal BPD yang dilaksanakan sebulan sekali.
KEGIATAN TIDAK RUTIN
Kegiatan yang tidak rutin seperti pembuatan peraturan desa (perdes),
menyelenggarakan pemilihan kepala desa, dan meninjau kegiatan
pembangunan. Perdes akan dibuat apabila dirasa perlu oleh BPD sesuai
dengan aspirasi dari masyarakat. Sejauh ini perdes yang telah dibuat
adalah perdes tentang pemilihan kepala dusun. Tugas BPD yang paling
berat adalah ketika masa jabatan kepala desa akan habis, BPD sibuk
untuk menyelenggarakan pemilihan kepala desa (pilkades). Selain itu BPD
harus membuat laporan pertanggungjawaban setiap akhir tahun.

PERKUMPULAN PEMBINAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) DESA


SUKAMULYA
I. SEJARAH
PKK merupakan perkumpulan ibu-ibu yang tergabung atas dasar
kebutuhan untuk membina ibu-ibu rumah tangga pada desa tersebut.
Dahulu yang menjadi ketua PKK adalah isteri dari Kepala Desa Sukamulya,
demikian juga anggota-anggotanya merupakan isteri dari perangkat desa.

Namun seiring berjalannya waktu, sistem keanggotaannya menjadi lebih


fleksibel. Siapapun yang tergerak untuk aktif berpartisipasi dalam
membangun Desa Sukamulya dapat menjadi anggota PKK.
Berbubung pada tahun 2013 Kepala Desa Sukamulya merupakan seorang
wanita, ketua PKK dilipih langsung oleh kepala desa. Ketua PKK saat ini
adalah Ibu Ihat yang berprofesi sebagai seorang ibu rumah tangga. Suami
Ibu Ihat merupakan seorang kepala sekolah. Periode kepengurusan Ibu
Ihat dimulai pada bulan Januari 2013 sampai saat ini.
II. PENGURUS

Ibu Ihat Selaku Ketua PKK


Jumlah anggota PKK Desa Sukamulya secara keseluruhan adalah 21
orang. Tiga orang berprofesi sebagai pedagang, dua orang merupakan
pengajar, dan sisanya adalahibu rumah tangga.

Bagan Kepengurusan PKK

III. PROGRAM KERJA


Program Kerja I : Bidang Keagamaan (Seperti Pengajian), dan Pembinaan
Lansia (Senam)
Pengajian diadakan di tiga masjid yang berbeda. Setiap hari Senin
diadakan di Masjid Al-Mubarok, setiap hari Selasa diadakan di Masjid AlIkhwan, dan setiap hari Minggu diadakan di Masjid At-Taqwa. Pengajian ini
dilaksanakan setelah waktu zuhur yaitu berkisar antara pukul2- pukul3.
Untuk kegiatan senam, dilaksanakan dalam dua kali dalam satu minggu.
Pada hari Jumat dilaksanakan di Kecamatan Ujung Jaya, sedangkan pada
hari Minggu dilaksanakan di Balai Desa Suka Mulya setiap pukul 08.00
WIB.
Program Kerja II : Bidang Kehidupan Berkoperasi dan Pendidikan
Pokja ini membentuk unit UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga)
yang berupa unit simpan pinpukul dengan bunga 2% setiap bulannya.
Pada awalnya UP2K memiliki modal sebesar Rp. 500.000,- yang kemudian
berkembang menjadi Rp 700.000,-. Sedangkan untuk bidang pendidikan
dibentuklah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), yang diberi nama PAUD AsSyifa. Sebagian besar guru PAUD berasal dari anggota PKK itu sendiri,
yaitu ibu Eli, Ibu Ijah dan satu pengajar lainnya yaitu Ibu Rika bukan
merupakan anggota PKK. PAUD ini dikepalai oleh ibu Neneng Rina.

Kegiatan belajar mengajar diadakan setiap hari Senin-Sabtu dari pukul


08.00 WIB-10.00 WIB.
Program Kerja III : Bidang Kegiatan Penyuluhan Pemanfaatan Tanah
Pekarangan dan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga
Kegiatan ini dilakukan setiap satu bulan sekali pada saat rapat rutin desa,
setelah pelaksanaan kegiatan di Posyandu Desa Sukamulya.
Program Kerja IV : Bidang Posyandu dan Pelayanan Keluarga Berencana
(KB)
Kegiatan posyandu dilaksanakan setiap hari Rabu minggu ketiga setiap
bulannya. Di Desa Suka Mulya terdapat dua posyandu, yaitu Posyandu
Melati 1 yang bertempat di Dusun Mariuk dan Posyandu Melati 2 yang
bertempat di Balai Desa Sukamulya.
IV. KEGIATAN RUTIN
Demi melancarkan kegiatan-kegiatan PKK, diadakan rapat rutin pada
tingkat desa dan kecamatan yang dilaksanakan satu bulan sekali.
V. POTENSI PKK
Melihat kegiatan PKK yang begitu variatif dan bermanfaat, sebenarnya
ibu-ibu PKK berpotensi untuk mengembangkan kegiatan mereka di Desa
Sukamulya. PKK berharap akan ada kegiatan demo keterampilan, tetapi
sayangnya hingga saat ini sumber daya yang berpotensi dalam bidang
tersebut masih sedikit. Ada seorang ibu di Dusun Barojol yang memiliki
bakat untuk membuat keterampilan perangkat pernikahan, yaitu pakaian
pernikahan dan seserahan. Kiranya kemampuan tersebut dapat turut
digeluti dan dikuasai oleh anggota-anggota lainnya.

PERKUMPULAN PEMUDA DESA SUKAMULYA


I. SEJARAH
Perkumpulan Pemuda Desa Sukamulya tergabung atas dasar kebutuhan
untuk menjalin kebersamaan dari para pemuda pada desa tersebut.
Perkumpulan pemuda di Desa Sukamulya sudah berlangsung sejak lama,
sebab memang sudah menjadi hukum alam pada sebuah lingkungan
untuk memiliki perkumpulan pemuda. Berhubung kegiatan utama
Perkumpulan Desa Sukamulya ialah melaksanakan latihan dan
pertandingan sepakbola, maka nafas utama perkumpulan tersebut ialah
hobi. Daya tarik utama perkumpulan tersebut ialah sepakbola. Maka tidak
heran bahwa setiap anggotanya mahir dalam bermain sepakbola.

Perkumpulan Pemuda Desa Sukamulya bukanlah sebuah organisasi legal


di Desa Sukamulya, sebab Desa Sukamulya tidak memiliki Karang Taruna
atau organisasi legal lainnya. Perkumpulan pemuda inilah yang menjadi
satu-satunya kehidupan dari para pemuda Desa Sukamulya saat ini.
II. PENGURUS
Ketua dari perkumpulan pemuda tersebut ialah Yaya Sarya. Beliau
merupakan pemuda separuh baya yang memiliki ketertarikan tinggi pada
dunia persepakbolaan. Jumlah anggota Perkumpulan Pemuda Desa
Sukamulya ialah sebanyak 28 pemuda. Dengan jumlah pemuda yang
sedemikian banyak, setengah di antaranya bekerja di sawah sebagai
petani. Jadi tidak heran bahwa mereka tidak bisa terlalu aktif dan tidak
memiliki waktu yang cukup untuk membentuk sebuah kepengurusan.
Mengingat perkumpulan ini hanya sekedar sebuah perkumpulan, bukan
organisasi legal dari Kantor Kepala Desa, maka mereka tidak memiliki
sistem kepengurusan. Hanya Yaya Sarya yang mengoordinasikan segala
kegiatan perkumpulan ini, baik untuk latihan, ngariung, mengikuti
pertandingan, maupun perlombaan di berbagai tingkat daerah.

Ketua Perkumpulan Pemuda Desa Sukamulya


III. KEGIATAN
KEGIATAN RUTIN
Perkumpulan Pemuda Desa Sukamulya memiliki kegiatan rutin setiap
musim kemarau, yaitu latihan sepakbola di lapangan depan kantor desa.
Latihan tersebut berlangsung setiap hari pada pukul 16.00 WIB.

Lapangan Sepakbola yang Dijadikan Tempat Kegiatan Rutin


KEGIATAN NON RUTIN
Demi mengembangkan potensi anggota-anggotanya, Perkumpulan
Pemuda Desa Sukamulya mengikuti sejumlah perlombaan. Salah satu
lomba yang pernah mereka ikuti ialah acara 17-an yang diselenggarakan
oleh Desa Sukamulya dan perlombaan sepakbola antar desa yang di
Kecamatan Ujung Jaya.
IV. PRESTASI
Saat mengikuti perlombaan sepakbola 17-an, Perkumpulan Pemuda Desa
Sukamulya mendapatkan juara 1. Hadiah yang mereka peroleh ialah
seekor domba.
V. MASALAH
Perkumpulan Pemuda Desa Sukamulya merupakan perkumpulan pemuda
terbesar. Perkumpulan tersebut bernama Baharsel. Di balik perkumpulan
tersebut, masih terdapat beberapa perkumpulan pemuda lainnya, yaitu
Pemuda Barojol dan Pemuda Mariuk yang lebih dikenal dengan sebutan
Bomber. Pemuda Barojol, Pemuda Bomber, dan Pemuda Bahorsol sering
ribut. Bahkan mereka pernah sampai dibawa ke kantor polisi saat
perayaan Idul Fitri tahun 2013. Keributan tersebut terjadi karena
persaingan saat di lapangan. Mereka sering beradu kemampuan
sepakbola hingga menimbulkan kericuhan. Salah satu penyebab keributan
antar pemuda di Desa Sukamulya adalah kurangnya acara silaturahmi.
Mereka tidak memiliki wadah untuk berkumpul bersama dan tidak
difasilitasi oleh Desa Sukamulya untuk membangun organisasi pemuda
bersama. Sebenarnya pemuda-pemuda tersebut ingin untuk membuat
organisasi legal supaya mereka dapat lebih berkembang dan bermanfaat
bagi Desa Sukamulya.
BAPAK KUNCEN SEBAGAI TOKOH MASYARAKAT

Bapak Uye selaku Kuncen Desa Sukamulya

Nama : Uye Sutarya


Usia : 58 tahun (2014)
Pekerjaan : Petani dan Juri Kunci Desa Sukamulya (Kuncen)
AWAL KARIR
Bapak Uye Suyatna memulai karirnya sebagai seorang juru kunci
desa, atau lebih dikenal dengan sebutan kuncen. Dalam meraih
posisi untuk menjadi seorang kuncen tidaklah sembarangan.
Sebab sebagaimana kita semua ketahui, seorang kuncen dipilih
berdasarkan garis keturunan. Kuncen pertama Desa Sukamulya
ialah Aki Karwi. Sebagai seorang kuncen, Aki Karwi merupakan
orang yang pertama kali melestarikan Desa Sukamulya. Aki Karwi
mempunyai 5 orang anak, salah satunya ialah Bapak Sadam yang
kemudian menjadi kuncen kedua di Desa Sukamulya. Setelah
Bapak Sadam, kuncen digantikan oleh Bapak Patni sampai tahun
1992. Kedudukan Bapak Patni digantikan oleh Bapak H. Sahlan
yang menjabat sejak 1992 sampai 1997. Masa jabatan Bapak H.
Sahlan hanya berlangsung singkat karena beliau sakit. Demi
melanjutkan kursi kekuasaan Kuncen Desa Sukamulya, Bapak H.
Sahlan meminta kepada anak-anaknya untuk menggantikannya,
tapi tidak ada yang bersedia untuk meduduki jabatan tersebut.
Ketika tidak ada yang bersedia untuk menggantikan Bapak H.
Sahlan, maka beliau mencari generasi keduanya, yaitu dari pihak

cucu. Bapak Uye Sutarna merupakan cucu dari Bapak H. Sahlan.


Bapak Uye diminta untuk menduduki posisi kuncen. Awalnya
beliau menolak karena merasa masih muda. Namun keputusan
tersebut berubah ketika suatu hari Bapak Uye mendapatkan
wahyu untuk menjabat sebagai Kuncen Desa Sukamulya.
KARIR
Sebagai seorang kuncen, Bapak Uye Sutarna bertugas
melestarikan budaya, adat, dan norma Desa Sukamulya. Amanat
tersebut beliau pegang teguh hingga saat ini. Dalam melestarikan
tiga hal tersebut, tentunya banyak kegiatan yang beliau lakukan.
Salah satunya ialah menjaga kearifan lokal Desa Sukamulya, yaitu
pemakaman leluhur desa yang sering disebut dengan keramat.
Keramat menjadi salah satu tempat tujuan tamu-tamu dari luar
kota. Bahkan Bapak Uye menyebut kehadiran wisatawan ke
keramat tersebut sebagai salah satu bentuk silaturahmi.
Selain menjadi seorang kuncen, Bapak Uye turut bekerja di sawah
sebagai seorang petani. Upahnya memang tidak besar, namun ia
memiliki prinsip bahwa warga desa harus produktif. Dalam 4
bulan Pak Uye dapat memperoleh 5 kwintal padi dan angka
tersebut cukup menambah penghasilan beliau.
15 tahun merupakan waktu yang lama untuk menjabat sebagai
seorang kuncen. Dalam kurun waktu yang lama itu, Pak Uye tidak
pernah menghadapi masalah. Bahkan dari tahun ke tahun
karirnya mengalami peningkatan hingga namanya dikenal sampai
ke luar negeri. Tidak jarang ia kedatangan tamu dari Korea,
Belanda, dan Amerika.
PETUAH
Sebagai Kuncen Desa Sukamulya, beliau hanya dapat berpesan
bahwa budaya Desa Sukamulya akan terus melekat di kehidupan
masyarakat. Sebab budaya Desa Sukamulya merupakan cerminan
dari arti namanya sendiri, yaitu suka (senang) dan mulya
(kebaikan). Bapak Uye memastikan bahwa tidak akan ada budaya
lain yang dapat mempengaruhi budaya asli Desa Sukamulya.

Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) AlIkhwan

24 January, 2014 by sukamulyasumedang2014 | 0 comments


I.

SEJARAH

Pak Cecep selaku Pengajar di MDA Al-Ikhwan


Pada tahun 2011, dibentuklah MDA Al-Ikhwan yang awalnya bernama Madrasah Diniyah
Awaliyah (MDA) Al-Ikhwan dengan kondisi belum memiliki surat keterangan dari
Departemen Agama. Bapak Cecep yang merupakan pendiri dari MDT Al-Ikhwan merupakan
lulusan dari IAIN (UIN) Cirebon tahun 1995 Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama
Islam (PAI). Peserta dari kegiatan mengaji ini adalah anak-anak kecil yang gemar mengaji
namun dilakukan pada malam hari di kediaman Bapak Cecep. Dengan pertimbangan renovasi
rumah yang sedang dilakukan, maka kegiatan mengaji sementara waktu dilakukan di Masjid
Al-Ikhwan Dusun Sukaratu dan akan dilakukan di kediaman Bapak Cecep setelah renovasi
selesai dilakukan.
Kondisi dusun Borojol yang ketika itu belum memiliki MDA, membuat anak-anak yang ingin
mengaji pergi ke masjid Al-Ikhwan. Kemudian berdirilah MDA di dusun Cilengkep, dengan
adanya MDA ini, anak-anak dusun Borojol yang sebelumnya mengaji di MDA Al-Ikhwan
beralih mengaji ke MDA yang ada di dusun Cilengkep. Akibat perpindahan tempat mengaji
yang dilakukan anak-anak dusun Borojol, MDA Al-Ikhwan menjadi berkurang pesertanya.
Akhirnya, pada tahun 2012, MDA Al-Ikhwan mendapatkan izin operasional dari Departemen
Agama. Kini, pada desa Sukamulya terdapat 3 lembaga MDT lain yaitu MDT Cilengkep,
MDT Asy-Syifa dan MDT Al-Ikhwan itu sendiri.

II.

KEGIATAN

Kegiatan yang dilakukan meliputi sholat ashar berjamaah, membaca Al-Quran bagi anakanak dengan usia lebih tua dan membaca iqro bagi anak-anak dengan usia yang lebih muda.
Keterbatasan tenaga pengajar di MDT Al-Ikhwan membuat kegiatan talim pada MDT ini
hanya di sediakan untuk anak-anak dengan usia lebih tua. Peserta tercatat pada MDT AlIkhwan yakni 22 orang, namun yang aktif mengaji hanya 12 orang dengan kisaran pendidikan
dari kelas 4 sampai 6 SD.

Penuturan dari pendiri MDA Al-Ikhwan, bapak Cecep, bahwa MDA Al-Ikhwan kekurangan
tenaga pengajar, sehingga hanya bapak Cecep yang dapat bertugas sebagai pengajar.
Kesibukan Bapak Cecep seperti menjadi kepala sekolah di dua Sekolah Dasar (SD) berbeda,
pengurus koperasi, ditambah kegiatan mengajar di MDT Al-Ikhwan dari pukul 3 hingga 5
sore, membuat bapak Cecep mengaku kelelahan dan membutuhkan tenaga pengajar
tambahan bagi MDT AL-Ikhwan ini

Kegiatan Belajar Mengajar di MDA Al-Ikhwan


III.

HARAPAN

Pada tanggal 15 Januari 2014 akan ditetapkan Peraturan Gubernur yang mewajibkan anakanak SD untuk mendapatkan Diniyah Tamaliyah Awaliyah (DTA), yang dalam hal ini
melalui MDT Al-Ikhwan. Di satu sisi bapak Cecep merasa senang dengan ditetapkannya
peraturan gubernur ini, namun di sisi lain bapak Cecep merasa kewalahan karena kekurangan
tenaga pengajar dan harus mengajar sendiri. DTA sendiri merupakan penunjang dari
pembelajaran yang dilakukan di SD, karena bersifat memperdalam kegiatan belajar yang
dilakukan di SD. Harapan dari Bapak Cecep untuk kedepannya adalah untuk guru-guru
Agama yang kekurangan jam mengajar, kelak dapat mengajar mengaji di MDT yang
membutuhkan tenaga pengajar.

Senam Pagi bersama Ibu-Ibu PKK

Pagi hari merupakan saat yang pas untuk berolahraga. Mengingat udara pagi Desa
Sukamulya yang segar, ibu-ibu PKK Desa Sukamulya memilih untuk mengisi kegiatan di
pagi hari dengan berolahraga. Olahraga rutin yang mereka laksanakan ialah senam dan voli.
Setiap Minggu pukul 08.00 WIB, ibu-ibu PKK yang dikepalai oleh Ibu Ihat, berkumpul di
kanopi Kantor Desa untuk melaksanakan senam bersama. Kegiatan senam tersebut tidak
hanya diikuti oleh para anggota PKK, tapi juga oleh anak-anak dari anggota PKK itu sendiri.
Senam sudah menajadi rutinitas bagi ibu-ibu PKK karena memang masuk ke dalam program
kerja mereka, yaitu program kerja pertama dalam bidang kesehatan. Sebab senam memang
bermanfaat untuk kesehatan warga.Gerakan senam dibagi menjadi tiga bagian sebagaimana
senam pada umumnya, yaitu pemanasan, inti, dan pendinginan. Gerakan enerjik tersebut
diperoleh dari Senam Bersama Indonesia (SBI) yang sudah menjadi kesepakatan bersama
untuk dilaksanakan oleh setiap desa di Kecamatan Ujung Jaya.
Berikut ialah video suasana senam bersama ibu-ibu PKK : Gerakan Senam Bersama PKK

Ibu-Ibu PKK Sehabis Senam


Senam dilakukan sebanyak dua kali yang diselangi oleh istirahat. Dalam satu sesi senam saja,
keringat para peserta senam sudah bercucuran. Tidak heran senam ini cukup melalahkan bagi
para ibu-ibu PKK karena mereka memang melakukannya dengan penuh semangat. Demikian
juga dengan mahasiswi yang mengikuti senam ini.
Setelah selesai senam, rombongan ibu-ibu PKK yang menggunakan seragam berwarna ungu,
langsung bergegas menuju rumah ibu kepala desa. Di belakang rumah ibu kepala desa
terdapat lapangan yang cukup luas untuk voli. Saat ini voli menjadi salah satu bidang
olahraga yang sangat diperhatikan oleh ibu-ibu PKK. Pasalnya, voli merupakan olahraga bola
besar yang tepat untuk para wanita dan menyenangkan untuk dilatih lebih lanjut. Terutama
setelah beberapa bulan lalu PKK Desa Sukamulya mengalami kekalahan saat mengikuti
kompetisi voli di Kecamatan Ujung Jaya. Kekalahan tersebut menjadi motivasi untuk terus
melatih kemampuan bermain voli para anggota PKK. Sebab anggota PKK Desa Sukamulya
memiliki semangat dan keyakinan tinggi untuk memenangkan kompetisi di lain kesempatan.

Ibu-Ibu PKK Bermain Voli Setelah Senam


Mahasiswi dan mahasiswa pun turut serta dalam pertandingan voli. Para peserta sangat
antusias mengikuti pertandingan demi memperoleh gelar kemenangan. Pertandingan voli pun
berakhir pada pukul 10.30 WIB. Kegiatan berolahraga seperti itu kiranya terus rutin
dilaksanakan supaya keeratan antar warga, khususnya untuk para ibu-ibu, dapat terus terjalin.

Shalawatan Saat Perayaan Maulid


Pada tanggal 15 Februari 2014 disenggelarakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
oleh DKM Masjid At-Taqwa Dusun Mariuk, Desa Sukamulya. Perayaan Maulid Nabi
dilakukan di pekarangan Masjid At-Taqwa. Selain warga dusun Mariuk, terdapat mahasiswa
yang sedang melakukan KKNM dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan mahasiswa dari
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Sebelas April Sumedang yang sedang
melakukan kegiatan KKN di Desa Sukamulya.
Acara Maulid Nabi di Masjid At-Taqwa dimulai dengan dibawakannya lagu-lagu Islami yang
mengingatkan peserta kepada Nabi Muhammad SAW oleh Tim Marawis. Dilanjutkan
shalawat kepada Nabi yang dibawakan dalam bentuk nyanyian. Di ujung nyanyian shalawat,
peserta Maulid Nabi di ajak tim Marawis untuk berdiri dan ikut melantunkan shalawat.

Sambutan sebagai Pembukaan Acara


Acara berlanjut ke agenda ceramah yang dibawakan oleh seorang Ustadz. Inti dari ceramah
yang dibawakan yaitu tentang bagaimana kita meneladani pribadi Rasulullah dalam
kehidupan sehari-hari. Ceramah yang dibawakan dengan gaya serius tapi santai ini membuat
peserta acara tidak bosan-bosan menyimak penuturan dari ustadz, diselingi derai tawa yang
sesekali terdengar.
Selesai ceramah, acara ditutup oleh pembawa acara yang kemudian dilanjutkan makanmakan di salah satu teras rumah warga yang dekat dengan masjid At-Taqwa sebagai bentuk
mencari berkah dari peringatan kelahiran nabi terakhir, penutup semua nabi, ialah Nabi
Muhammad SAW.

Anda mungkin juga menyukai