Anda di halaman 1dari 4

NAMA : HUSNUL QIRA’AH AWALUDDIN

STANBUK : 14420191071
STANDAR OPERASIONAL
HARI/TGL : SELASA, 24 MARET 2020
PROSEDUR
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN
DISASTER NURSING PROGRAM STUDI
PROFESI NERS ANG IX FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT

DC SHOCK

DEFINISI Memberikan tindakan arus listrik searah pada otot jantung melalui dinding dada
dengan menggunakan defibrillator.

TUJUAN Menghilangkan aritmia ventrikel yang spesifik pada henti jantung dan kelainan
organic jantung lainnya.

PERSIAPAN ALAT 1. Alat Defibrilator

2. Jelly
3. Elektroda
4. Obat-obat sedasi bila perlu (dormikum, atau analgesic lainnya).

PERSIAPAN PASIEN Memberikan penjelasan kapada keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan

PELAKSANAAN 1. Mengatur posisi pasien.

2. Memberikan sedative, atau analgesic bila perlu.


3. Memasang elektrode dan menyalakan EKG monitor.
4. Cek ulang gambaran EKG dan print gambaran EKG tersebut untuk mencegah
kekeliruan.
5. Set kebutuhan joule sesuai indikasi (untuk defibrilasi mulai dengan 150 joule untuk
cardioversi mulai dengan 50 joule).
6. Pegang peddic 1 dengan tangan kiri, letakkan pada daerah mid sternumk dan
paddle 2 dengan tangan kanan pada daerah mid aksila.
7. Sambil mengatur letak kedua paddle, beri aba-aba agar staff yang lain tidak ada
yang menyentuh pasien ataupun bad pasien.
8. Bila terdengar tanda ready dan mesin defibrilator, tekan tombol DC shock dengan
jempol agar arus masuk dengan baik.
9. Amati EKG monitor, bila tidak ada perubahan lanjutkan dengan memberi watt
second yang lebih tinggi.
10. Bila gambaran EKG sudah sinus dan stabil, hentikan tindakan.
EVALUASI 1. Bila terjadi asistole, lakukan segera tindakan RJP.

2. Tindakan-tindakan DC shock dihentikan bilamana tidak ada respon.


3. Setiap perubahan gambaran EKG harus di print.

NAMA : HUSNUL QIRA’AH AWALUDDIN


STANBUK : 14420191071
STANDAR OPERASIONAL
HARI/TGL : SELASA, 24 MARET 2020
PROSEDUR
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN
DISASTER NURSING PROGRAM STUDI
PROFESI NERS ANG IX FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT

PEMASANGAN INFUS

DEFINISI Pemasangan infus adalah salah satu cara atau bagian dari pengobatan untuk memasukkan
obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien.

INDIKASI Indikasi pemasangan infus terdiri dari 4 situasi yaitu ; Kebutuhan pemberian obat
intravena, hidrasi intravena, transfusi darah atau komponen darah dan situasi lain di
mana akses langsung ke aliran darah diperlukan. Sebagai contoh :

1. Kondisi emergency (misalnya ketika tindakan RJP), yg memungkinkan untuk


pemberian obat secara langsung ke dalam pembuluh darah Intra Vena
2. Untuk dapat memberikan respon yg cepat terhadap pemberian obat (seperti
furosemid, digoxin)
3. Pasien yg mendapat terapi obat dalam jumlah dosis besar secara terus-menerus
melalui pembuluh darah Intra vena
4. Pasien yg membutuhkan pencegahan gangguan cairan & elektrolit
5. Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi kepentingan
dgn injeksi intramuskuler.
6. Pasien yg mendapatkan tranfusi darah
7. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (contohnya pada
operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk
persiapan seandainya berlangsung syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)
8. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yg tidak stabil, contohnya syok (meneror
nyawa) & risiko dehidrasi (kekurangan cairan) , sebelum pembuluh darah kolaps (tak
teraba), maka tak mampu dipasang pemasangan infus.

TUJUAN Tujuan utama terapi intravena adalah mempertahankan atau mengganti cairan tubuh
yang mengandung air, elektrolit, vitamin, protein, lemak dan kalori yang tidak dapat
dipertahankan melalui oral, mengoreksi dan mencegah gangguan cairan dan elektrolit,
memperbaiki keseimbangan asam basa, memberikan tranfusi darah, menyediakan
medium untuk pemberian obat intravena, dan membantu pemberian nutrisi parenteral.

PERSIAPAN ALAT 1. Standar infus.


2. Cairan infus sesuai kebutuhan.
3. IV Catheter / Wings Needle/ Abocath sesuai kebutuhan.
4. Perlak.
5. Tourniquet.
6. Plester.
7. Guntung.
8. Bengkok.
9. Sarung tangan bersih.
10. Kassa steril.
11. Kapal alkohol / Alkohol swab.

PERSIAPAN PASIEN 1. Menjelakan tujuan dan prosedur pemasangan infus.


2. Klien dalam keadaan terlentang.

PELAKSANAAN 1. Cuci tangan


2. Dekatkan alat
3. Jelaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan dirasakan selama
pemasangan infus
4. Atur posisi pasien / berbaring
5. Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang infus dan
gantungkan pada standar infus
6. Menentukan area vena yang akan ditusuk
7. Pasang alas
8. Pasang tourniket pembendung ± 15 cm diatas vena yang akan ditusuk
9. Pakai sarung tangan
10. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm
11. Tusukan IV catheter ke vena dengan jarum menghadap ke jantung
12. Pastikan jarum IV masuk ke vena
13. Sambungkan jarum IV dengan selang infus
14. Lakukan fiksasi ujung jarum IV ditempat insersi
15. Tutup area insersi dengan kasa kering kemudian plester
16. Atur tetesan infus sesuai program medis
17. Lepas sarung tangan
18. Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama pelaksana, tanggal dan
jam pelaksanaan
19. Bereskan alat
20. Cuci tangan
21. Observasi dan evaluasi respon pasien, catat pada dokumentasi keperawatan.

1. Atur tetesan cairan.


EVALUASI
2. Perhatikan daerah tusukan apakah ada terjadi phlebitis setelah dilakukan
pemasangan infus.

Anda mungkin juga menyukai