Anda di halaman 1dari 2

Mengenal Gunung Berapi

Letusan gunung api atau yang lebih lazim disebut gunung berapi merupakan suatu gejala
alam yang menakutkan dan amat berbahaya. Kepunahan sekelompok manusia dan
kehidupannya pada masa lampau seringkali disebabkan bencana alam yang hebat,
diantaranya gunung api.Gunung api meletus akibat magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi atau karena gerakan lempeng bumi,
tumpukan tekanan dan panas cairan magma. Letusannya membawa abu dan batu yang
menyembur dengan keras, sedangkan lavanya bisa membanjiri daerah sekitarnya. Gunung
api bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar pada wilayah radius ribuan
kilometer dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.

Ada 4 status yang menandakan kegiatan gunung berapi:

1.    Awas, maknanya:

Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang
menimbulkan bencana.

Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap.

Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam.

2.    Siaga, maknanya:

Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan
bencana.

Peningkatan intensif kegiatan seismik.

Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju
pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana.

Jika kecenderungan peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu.

3.    Waspada, maknanya:

Ada aktivitas apa pun bentuknya.

Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal.

Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya.

Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan
hidrotermal.

4.    Normal

Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma.

Level aktivitas dasar.


Bahaya letusan gunung api dapat dibagi atas bahaya langsung (primer) dan bahaya Ikutan
(sekunder). Bahaya langsung dapat terjadi karena lemparan batuan seperti lemparan bom,
aliran lava, dan hembusan letusan seperti hembusan awan pijar, gas beracun dan pekatnya
hujan abu. Bahaya ikutan adalah bahaya yang timbul karena aliran lumpur yang tercampur
dengan batuan.

Uraian ancaman gunung api itu dapat dijelaskan sebagai berikut :

a.    Lava adalah aliran batuan cair yang meleleh karena suhunya tinggi (sampai 1200 0 C).
Lava mengalir melalui lereng dan dapat memcapai beberapa kilometer. Semua benda yang
di lalui hancur terbakar. Lava dapat melongsor dan menimbulkan awan pijar serta letusan
gas (degasing).

b.    Bom gunung api dapat terlempar dari pusat letusan sejauh radius 10 Km. Bom ini
berukuran dari 100C lebih sampai ukuran 1/2 atau 2 sampai 3 m, biasanya panas atau pijar
dan dapat menimbulkan kebakaran, baik pada rumah maupun hutan.

c.    Pasir dan lapili adalah lemparan material letusan yang lebih kecil dari bom. Pasir
berukuran lebih kecil dari 2 mm sedangkan lapili lebih besar dari pasir sampai berukuran
beberapa cm. Selain menghancurkan atap rumah karena bebannya, juga pasir dan lapili
dapat menghancurkan hutan dan pepohonan.

d.    Awan pijar ini adalah suspensi dari material yang halus yang dihembuskan oleh suatu
gunung api dan merupakan campuran yang pekat dari gas uap dan materi yang halus tadi.
Di Gunung Merapi, Jawa Tengah awan pijar disebut juga “wedus gembel” terjadi karena
keluarnya gas dan lemparan material halus dari longsoran kubah yang membara. Awan
panas ini mencapai jarak sampai 10 km dari pusat longsoran.

e.    Abu gunung api dan gas beracun yang merupakan lemparan material yang paling halus
dari suatu letusan gunung api. Pada umumnya suhunya tidak panas lagi. Kadar gas yang
keluar terlampau tinggi dari letusan suatu gunung api dapat pula menyebabkan kematian.

Dampak abu letusan:

Permasalahan pernapasan.

Kesulitan penglihatan.

Pencemaran sumber air bersih.

Badai listrik.

Anda mungkin juga menyukai