Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

Resosialisasi perawatan infus dalam mencegah terjadi phlebitis

Disusun oleh:

Maria Tesalonika Djaga

1490119004

PROGRAM PROFESI NERS XXII

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL

BANDUNG

2020
PROPOSAL KEGIATAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai tenpat pengobatan, juga merupakan sarana pelayanan
kesehatan yang dapat menjadi sumber infeksi dimana orang sakit di rawat. Di Indonesia
penelitian oleh Depkes pada tahun 2004 proporsi kejadian infeksi nosocomial di rumah
sakit pemerintah dengan jumlah pasien sebesar 160.147 adalah 1527 pasien (55.1%).
Dalam hal ini pasien yang di rawat di rumah sakit dengan kondisi lemah hampir
seluruhnya mendapatkan terapi intravena. Penggunaan terapi intravena mempunya fungsi
untuk memenuhi kebutuhan cairan normal, memberikan obat-obatan dan untuk pemberian
nutrisi parenteral yang langsung masuk ke dalam darah. Karena banyaknya pasien yang di
rawat di rumah sakit yang terpasang intravena ini membuat besarnya populasi pasien yang
beresiko terhadap terjadinya infeksi yang behubungan dengan terapi intravena. Alat yang
di masukkan ke dalam tubuh melalui system intravena akan masuk mekanisme pertahanan
tubuh normal dan juga dipengaruhi oleh keadaan umum pasien yang lemah sehingga
memberikan pintu masuk bagi mikriorganisme. Alat pemasangan infus terdapat infus set
yang sering dilupakan perawatannya yaitu di rawat tiap hari pada tempat penusukan dan
di ganti tiap 3 hari pada jarum dan infus set.
Peranan perawat sangat besar dalam pemasangan dan perawatan infus sesuai
SOP yang ada. Jika mematuhi standar yang telah di tetapkan, maka kejadian infeksi atau
berbagai permasalahan akibat pemasangan infus dapat di kurangi bahkan tidak terjadi.
Berdasarkan hasil kajian di ruang Elisabeth RS Immanuel Bandung, di dapatkan
bahwa perawat jarang melakukan perawatan infus bahkan belum optimal dalam
melakukan perawatan infus sesuai SOP. Maka akan di lakukan resosialisasi dan
redemonstrasi untuk mengingatkan kembali pada perawat cara yang tepat dan waktu yang
tepat dalam melakukan perawatn infus.

B. Tujuan Kegiatan
- Untuk meningkatkan kualitas perawat dalam melakukan pelayanan kesehatan yang
lebih baik
- Untuk meningkatkan pemahaman perawat tentang pentingnya perawatan infus
C. Tema Kegiatan
Resosialisasi tentang perawatan infus dir ruang Elisabet RS Immanuel Bandung

D. Jenis kegiatan
Resosialisasi

E. Metode Kegiatan
- Metode Ceramah

F. Peserta
13 Perawat di ruang Elisabeth RS Immanuel Bandung

G. Susunan Panitia
Pemateri : Maria Tesalonika djaga
Moderator : Enternity Katuche
Fasilitator : Oman
Observasi : Octavin Lalihatu

H. Peralatan yang di butuhkan


- SAP dan Materi

I. Waktu dan tempat kegiatan


- Waktu : di sesuaikan dengan kegiatan perawat di ruangan
- Tempat : Ruangan Elisabeth RS Immanuel Bandung
J. Susunan Kegiatan

No Kegiatan Respons Waktu


1 Pendahuluan
1. Mengucap salam.  Membalas salam
2. Berdoa  Mendengarkan 5 menit
3. Menjelaskan tujuan dari
resosialisasi tentang
perawatan infus.

2 Isi
Menjelaskan materi
penyuluhan mengenai :  Mendengarkan 10 menit
1. Pengertian
2. Tujuan Perawatan infus
3. Bahaya jika tidak
dilakukan perawatan
infus
4. Waktu Untuk Perawatan
infus
5. Teknik perawatan infus
Yang Benar

3 Penutup 1. Menanyakan hal


1. Tanya jawab yang belum jelas 5 menit
2. Evaluasi 2. Menjawab
3. Salam penutup pertanyaan
doa 3. Membalas salam
K. Anggaran Dana
- Pemasukan : Tidak ada
- Pengeluaran: Tidak ada

L. Penutup
Demikian Proposal kegiatan yang saya buat tentang resosialisasi perawatan infus
kepada perawat di ruang Elisabeth RS Immanuel bandung. Besar harapan saya semoga
perawat dapat melakukan pelayanan kesehatan berupa perawatan infus dengan baik dan
benar sesuai SOP yang ada dan sesuai dengan waktu perawatan infus yang seharusnya di
lakukan agar dapat mencegah terjadinya infeksi nosocomial (phlebitis).
Lampiran 1

Satuan Acara Penyuluhan

Perawatan Infus
Di Ruang Elisabeth RS Immanuel Bandung

Disusun Oeh:
Maria Tesalonika Djaga
1490119004

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Perawatan Infus


Sub Pokok Bahasan : Cara perawatan infus bagi perawat dalam mencegah Infeksi
Nosocomial (Phlebitis)
Sasaran : 13 perawat di ruang Elisabet RS Immanuel Bandung
Hari/Tanggal : Disesuaikan
Waktu : Disesuaikan
Tempat : Ruang Elisabeth RS Immanuel Bandung

A. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan Perawat mampu memahami cara
perawatan infus

B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan Perawat
1. Menyebutkan kembali pengertian Perawatn infus
2. Menyebutkan kembali tujuan Tujuan perawatan infus
3. Menyebutkan kembali hal-hal yang perlu diperhatikan saat perawatan infus
4. Menyebutkan tentang pengertian phlebitis, tanda dan gelaja

C. Metode
Metode yang digunakan adalah Ceramah

D. Pelaksanaan

Uraian Kegiatan
No Kegiatan
Penyuluhan Peserta
1. Pembukaan Pra Interaksi Menjawab salam
5 menit a. Memberi salam dan pekenalan Mendengarkan
diri
b. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan
yang akan dilakukan menjawaab
2. Isi 10 menit Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
pengertian pemasangan infus, tujuan
pemasangan infus, hal-hal yang perlu
diperhatikan saat terpasang infus,
dan hal-hal yang perlu dilaporkan
kepada petugas kesehatan
4. Penutup a. Memberikan pertanyaan akhir Menjawab
5 menit sebagai evaluasi
b. Menyimpulkan bersama-sama Mendengar
hasil kegiatan penyuluhan Menjawab salam
c. Menutup penyuluhan dan
mengucapkan salam

E. MEDIA PENYULUHAN
Lembar Balik

F. Lampiran Materi
Terlampir

G. Evaluasi
1. Menyebutkan kembali pengertian Perawatan infus
2. Menyebutkan kembali tujuan perawatan infus
3. Menyebutkan kembali hal-hal yang perlu diperhatikan saat perawatan infus
4. Menyebutkan tentang pengertian phlebitis, tanda dan gelaja

Lampiran Materi
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN INFUS

A. Perawatan infus

Infus merupakan suatu prosedur memasukkan cairan dalam jumlah tertentu


melalui jalur intravena yang diterapkan pada pasien pada kondisi tertentu untuk
memberikan cairan atau elektrolit sebagai prosedur tindakan dalam pengobatan. Terapi
Intravena merupakan cara yang digunakan untuk memberikan cairan dan memasukan
obat, vitamin dan transfuse darah ke tubuh pasien dan bertujuan untuk mensuplai cairan
melalui vena, ketika pasien tidak mampu mendapatkan makanan, cairan elektrolit lewat
mulut serta sebagai media dalam pemberian obat (Smeltzer, 2002)
Perawatan infus adalah perawatan yang dilakukan pada tempat pemasangan
infus. Perawatan infus merupakan tindakan yang dilakukan dengan mengganti
balutan/plester pada area insersi infus.

B. Tujuan dari Perawatan Infus


Perawatan infus sendiri bertujuan
untuk mempertahankan teknik steril, mencegah masuknya bakteri kedalam aliran darah,
pencegahan atau meminimalkan timbulnya infeksi dan memantau area insersi sehingga
dapat mengurangi kejadian phlebitis (Wahyuni dkk, 2013).

C. Hal-hal yang perlu di perhatikan saat perawatan infus


- Dilakukan dengan prinsip aseptic (Steril) seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan, memakai handscoon

D. Pengertian dan tanda gejala Phlebitis


Phlebitis merupakan peradangan pada vena yang disebabkan oleh iritasi kimia,
bacterial, dan mekanis. Phlebitis dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain jenis
cairan, tempat penusukan vena, komplikasi sistemik, dan teknik insersi kateter intravena
(Smeltzer, 2002). Phlebitis mekanik berhubungan dengan penempatan kanula.
Pemasangan kanula pada vena metacarpal berada pada area tangan yang sering
digerakkan atau dekat dengan persendian dan mempunyai ukuran yang kecil. Setelah
posisi yang tidak lurus memungkinkan terjadinya gesekan pada dinding vena dengan
kateter vena. Jika di gerakkan maka kanula mengiritasi intema vena, menyebabkan
terjadinya luka dan menyebabkan phlebitis. Tanda dan gejala phlebitis adalah
kemerahan bengkak, nyeri tekan, atau nyeri pada sisi intravena (Febrianti, 2015).

Anda mungkin juga menyukai