FISIKA POLIMER
Gabriela Elsandika | 110322420053
Monomer kumpulan yang terdiri dari atom dan molekul. Ketika monomer bergabung,
mereka dapat membentuk polimer. Dengan kata lain, polimer terdiri dari monomer yang terikat
bersama-sama.
Monomer berasal dari kata Yunani yaitu monomeros. Mono berarti satu dan meros
berarti bagian. Kata Yunani monomeros dapat diartikan sebagai satu bagian. Untuk monomer
yang akan menjadi polimer, mereka mengalami proses yang disebut polimerisasi. Proses
polimerisasi yaitu saat monomer berikatan bersama. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-
monomer yang menyusunnya. Contoh dari monomer adalah molekul glukosa. Namun, ketika
beberapa molekul glukosa bersatu, mereka menjadi pati, dan pati merupakan polimer.
Selain molekul glukosa, asam amino adalah contoh lain dari monomer. Ketika asam
amino menjalani proses polimerisasi, mereka bisa berubah menjadi protein, yang merupakan
polimer. Dalam inti sel-sel tubuh manusia juga dapat ditemukan monomer berupa nukleotida.
Ketika nukleotida menjalani proses polimerisasi, mereka menjadi polimer asam nukleat. Polimer
asam nukleat merupakan komponen DNA yang penting.
Sebagian besar material polimer disusun dari ikatan molekuler yang sangat panjang
dengan kelompok-kelompok atom yang bervariasi (O, Cl, dll.) atau jenis organic seperti metil
atau etil. Makromolekul tersusun dari monomer yang berulang (repeating unit) di sepanjang
rantai atau ikatan. Beberapa repeating unit ditunjukkan pada table 14.3
Sebuah homopolimer adalah salah satu dari repeating unit yang setipe. Sedangkan ikatan yang
terdiri dari dua atau lebih repeating unit disebut kopolimer.
Polimer sebenarnya sudah ada dan digunakan manusia sejak berabad-abad yang lalu.
Polimer-polimer yang sudah digunakan itu adalah jenis polimer alam seperti selulosa, pati,
protein, wol, dan karet. Istilah polimer pertama kali digunakan oleh kimiawan dari Swedia,
Berzelius (1833).
Berkembangnya industry polimer ini diawali katika Charles Goodyear dari Amerika
Serikat berhasil menemukan vulkanisasi pada tahun 1839. Setelah itu berbagai modifikasi
polimer-pun mulai berkembang seperti:
C. Manfaat Polimer
Bahan-bahan polimer alam yang sejak dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan, seperti
kapas, wool, dan damar. Polimer sintesis dikenal mulai tahun 1925, dan setelah hipotesis
makromolekul yang dikemukakan oleh Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955,
teknologi polimer mulai berkembang pesat. Beberapa contoh polimer sintesis yang ada dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain serat-serat tekstil poliester dan nilon, plastik polietilena untuk
botol susu, karet untuk ban mobil dan plastik poliuretana untuk jantung buatan.
- Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan biaya murah
- Ringan (rasio bobot/volumnya kecil)
- Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif
- Isolator panas dan listrik yang baik
- Elastis dan plastis
- Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi
Sumber:
Azizah, Utiya. 2004. Polimer. Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan.
Efan, Ahmad. Bahan Ajar Perkuliahan Polimer. Fakultas Teknik: Universitas Muhammadiyah
Jember
Demi Tuhan saya mengerjakan tugas mingguan ini dengan jujur, tidak menyontek pekerjaan teman.