Anda di halaman 1dari 7

BELERANG

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan
nomor atom 16. Belerang merupakan unsur non-logam yang tidak berasa. Belerang, dalam bentuk
aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur
murni atau sebagai mineral-mineral sulfida dan sulfat. Belerang adalah salah satu unsur penting
untuk kehidupan.

Sifat Fisika Belerang

Nomor atom : 16

Berat atom : 32.06

Klasifikasi : bukan logam

Konfigurasi electron : (Ne)3s23p4

Jari-jari atom (nm) : 0,103

Jari-jari ion X2¯ (nm) : 0,184

Keelektronegatifan : 2,5

Energi ionisasi I (kJmol-1) : 1.006

Energi ionisasi II (kJmol-1) : 2.226

Kerapatan (gcm-1) : 2,06 (rombik)

Fase pada Suhu Kamar : Padat

Berat jenis : 2,07 gram per cm3

Titik leleh : 115,21 ° C, 239,38 ° F

Titik Didih : 444,6 ° C, 832,3 ° F

Potensial electrode : -0.48

Sifat Kimia Belerang

Belerang hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi s2p4 dari gas mulia. Jika
belerang bereaksi dengan logam maka belerang bertindak sebagai penerima elektron. Belerang
mudah bereaksi dengan semua unsur kecuali emas, platinum dan gas mulia.
Reaksi-reaksi pada belerang, antara lain seperti berikut.

a. Dengan logam
Belerang bereaksi lebih kuat dengan logam.
Contoh: Fe(s) + S(s) → FeS(s)
b. Reaksi dengan nonlogam
Belerang bereaksi dengan karbon panas membentuk karbon disulfida.
C(s) + S(s) → CS2(s)
c. Belerang bereaksi dengan oksigen membentuk oksida gas yaitu SO2 dan SO3.
d. Belerang bereaksi dengan halogen membentuk belerang monoklorida, dan belerang heksa
fluorida.
e. Bila gas hidrogen dialirkan dalam bentuk gelembung-gelembung melalui belerang yang meleleh,
maka akan terbentuk gas hidrogen sulfida.
H2(g) + S(s) → H2S(g)

Kegunaan Belerang

Sebenarnya ada banyak manfaat belerang dalam kehidupan kita sehari-hari yang tidak pernah kita
sadari, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Komponen Produksi Pupuk


Belerang yang ditemukan secara langsung dari sumber alam memang tidak dapat digunakan
secara langsung. Belerang harus dirubah dalam bentuk asam sulfat dengan metode proses
pembakaran khusus. Setelah itu asam sulfat bisa menjadi campuran pembuatan beberapa jenis
pupuk pertanian seperti ammonium sulfat dan fosfat. Hal ini seperti manfaat batubara sebagai
barang tambang yang digunakan dalam industri pupuk.

2. Campuran Bahan Pewarna


Belerang memiliki warna asli kuning cerah dan bau yang sangat menyengat. Belerang ini bisa
diolah menjadi asam asam sulfat yang bisa menjadi komponen bubuk utama dalam zat pewarna.
Beberapa jenis pewarna yang memakai asam sulfat adalah pewarna untuk produk tekstil,
pewarna kimia untuk plastik dan semua benda kimia lain yang dipakai untuk industri seperti
serat dan kertas.

3. Belerang untuk Produksi Asam Sulfat


Produksi asam sulfat biasanya mempergunakan manfaat oksigen, untuk proses pemberian
lapisan pada tambang belerang. Hal ini akan membuat belerang bisa diolah menjadi bahan
khusus yang bisa dimanfaatkan untuk komponen bahan kimia pada beberapa industri seperti
tekstil, produk kimia dan bahan peledak.

4. Bahan Pembuatan Korek Api


Bubuk belerang yang mengandung asam sulfat ternyata menjadi bahan pokok dalam
pembuatan korek api. Proses ini akan membuat lapisan bubuk belerang memiliki warna yang
lebih gelap dan mengkilap serta bisa memicu panas tinggi yang menyebabkan munculnya api.
Kemudian, manfaat hutan yang menghasilkan kayu pinus, digunakan sebagai batang korek
apinya.
5. Produksi Kembang Api
Kembang api pada dasarnya dibuat dengan struktur bahan seperti bahan peledak atau mesiu.
Belerang menjadi komponen utama yang telah dirubah menjadi bubuk peledak. Prinsip produksi
bahan ini sama seperti pembuatan korek api dan telah dimodifikasi menjadi beberapa bentuk
agar menimbulkan bunyi dan nyala percikan api yang cepat padam. Sifat dari bahan bubuk
belerang ini sangat mudah terbakar dan meledak.

6. Pembuatan Natrium Tiosulfat


Manfaat belerang juga menjadi bahan utama dalam pembuatan natrium tiosulfat. Produksi
bahan ini digunakan untuk beberapa industri seperti industri pupuk pertanian, bahan kimia dan
produk tekstil. Belerang yang masih murni akan diolah dengan proses penambahan beberapa
senyawa natrium sehingga menghasilkan turunan berupa natrium tiosulfat.

7. Belerang dalam Proses Industri Karet


Proses pengolahan karet murni membutuhkan belerang untuk membentuk karet agar mudah
dibentuk. Pembakaran yang dihasilkan dari belerang mampu membuat panas yang cukup tinggi
sehingga karet hitam yang diproduksi bisa menjadi lebih elastis dan mudah dibentuk. Proses ini
bahkan sudah dilakukan dengan bahan belerang murni tanpa pengolahan.

8. Bahan Utama Disinfektan


Produk disinfektan untuk tanaman pertanian memang sangat bermanfaat untuk para petani.
Produk ini bisa mencegah timbulnya hama penyakit dan mencegah kerusakan pada pertanian.
Bahkan produk disenfektan juga bisa menyuburkan tanaman. Manfaat belerang digunakan
sebagai bahan utama dalam pembuatan produk disinfektan, yang telah diolah dengan
penambahan senyawa natrium dan asam sehingga bisa menjadi pupuk cair.

9. Bahan Pembersih Air


Manfaat air bersih, sangat penting bagi kehidupan, dan belerang juga bisa merubah karakteristik
air. Air yang keruh dan mengandung berbagai jenis bibit kuman juga bisa dinetralkan dengan
belerang. Namun belerang yang digunakan dalam sistem pengolahan air, yang sudah dibentuk
menjadi sulfat. Produk ini memiliki warna yang putih mirip seperti bentuk kristal.
Beberapa perusahaan pengolahan air sering memakai produk ini untuk melarutkan kotoran dan
mengendapkan lapisan kotoran pada bagian bawah permukaan air sehingga didapatkan air
murni yang lebih bersih.

10. Campuran Bahan Kosmetik


Selama ini, banyak yang mengetahui ekstrak manfaat buah-buahan atau sayuran yang
digunakan dalam bahan kosmetik. Namun produk yang mengandung belerang sering dipakai
sebagai bahan kosmetik atau produk perawatan kecantikan. Belerang mengandung senyawa
yang dapat membunuh kuman penyebab jerawat, virus penyebab kudis dan penyakit kulit lain.
Bahkan belerang juga mengandung zat keratolitik sehingga bisa membunuh bakteri atau jamur
penyebab panu, kudis dan kurap.
11. Pengobatan Penyakit
Manfaat belerang ternyata juga terbukti untuk mengobati beberapa jenis penyakit seperti luka
luar, luka terbakar, ambeien, dan penyakit tulang. Pemakaian belerang untuk mengobati
beberapa jenis penyakit ini sebaiknya dilakukan dengan prosedur khusus. karena belerang tidak
boleh dipakai sebagai obat dalam atau obat yang masuk ke saluran pencernaan.

12. Campuran Bahan Pembuatan Aspal


Belerang menjadi salah satu komponen dalam produksi aspal. Aspal yang didapatkan secara
langsung dari sumber alam belum bisa dipakai dan harus melewati tahap pengolahan. Belerang
memiliki sifat yang bisa membuat lapisan aspal menjadi lebih elastis, bersifat mengikat dan
meningkatkan kualitas aspal agar lebih tahan lama dalam aplikasinya dalam pembuatan jalan
raya.

13. Diguanakan dalam Produksi Baja


Salah satu produksi baja adalah dalam bentuk biji baja dan diolah menjadi berbagai macam
komponen yang lebih kecil. Proses pengolahan baja membutuhkan panas khusus yang sangat
tinggi dan bahkan mencapai sekitar 1500 derajat celsius. Dalam hal ini belerang memiliki peran
untuk memberikan panas maksimal dengan beberapa sumber panas lain seperti manfaat timah
atau minyak bumi. Campuran bubuk belerang juga, dibuat untuk membuat baja agar mudah
dibentuk menjadi komponen yang lebih kecil.

14. Campuran Pembuatan Beton


Produksi bahan beton pada awalnya hanya memakai bahan batu, semen, pasir dan beberapa
senyawa pengikat lapisan material. Saat ini, pengembangan belerang juga digunakan untuk
campuran pembuatan beton. Manfaat belerang yang sudah dibentuk dalam sulfat akan
dimasukkan dalam pengolahan beton saat memasuki proses panas khusus.
Lapisan beton yang mengandung belerang terbukti sangat aman untuk lingkungan, tahan
terhadap berbagai jenis cuaca, memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi dan tahan lama.

15. Komponen Produk Rumah Tangga


Belerang juga menjadi komponen bahan pengikat yang sangat penting pada beberapa produk
rumah tangga. Manfaat belerang yang sudah dirubah menjadi senyawa sulfat berperan dalam
pembentukan warna untuk cat dinding dan cat kayu. Selain itu, produk sulfat juga digunakan
dalam industri produksi sabun cuci.

16. Makanan untuk Tanaman


Belerang yang berasal dari dalam tanah ternyata juga diserap oleh tanaman sebagai bahan
makanan khusus. beberapa jenis tanaman sayuran, buah dan ganggang juga membutuhkan zat
belerang untuk membuat produksi asam amino essensial. Asam amino esensial membantu
tumbuhan buah dan sayur agar bisa menciptakan zat protein dalam daun, batang dan buah.
Sementara manusia membutuhkan tanaman ini sebagai sumber makanan dan asupan nutrisi
manfaat sayur-sayuran yang sehat. Jadi belerang juga penting untuk memenuhi gizi manusia.
Permintaan Asam Sulfat di Indonesia relatif tidak konstan sesuai dengan kebutuhan pabrik di
Indonesia. Kebutuhan asam sulfat di Indonesia setiap tahun terlihat pada table di bawah ini :

Tahun Impor (Ton/Tahun)


2005 468
2006 15.402
2007 100.625
2008 58.849
2009 83.789
2010 118.139
2011 158.138
2012 477.420
2013 399.534
2014 362.314

Dari data tabel diatas dapat dibuat regresi linier hubungan antara tahun dengan jumlah impor
asam sulfat.

Persamaan garis linier yang diperoleh adalah


y = 49,465 x 103 x – 94,590 x 103 ............................................. (1.1)
Sehingga pada tahun 2018 saat pembuatan pabrik asam sulfat diperkirakan kebutuhan asam
sulfat = 49,465 x 103 x – 94,590 x 103
= 49,465.103 (14) – 94,590 x 103
= 597.920 ton/tahun
Macam-macam Proses Pembuatan asam Sulfat
Proses pembuatan asam sulfat ada 2, yaitu :
1. Proses Kamar Timbal (Pb)
Pada tahun 1746, Roebuck dari Birmingham Inggris, memperkenalkan proses kamar timbal.
Proses ini menarik , namun sudah kuno. Gas SO2 dan NO dimasukkan ke menara Glove
bersamaan dengan gas-gas dari menara Gay Lussac, gas yang keluar dari menara Glover
dimasukkan ke dalam kamar timbal dan disemprotkan dengan air sehingga menghasilkan
asam sulfat 60-67%. Hasil ini sebagian dikembalikan ke menara Glover yang akan
menghasilkan asam 77%.
Asam ini sebagian dimasukkan ke dalam menara Gay Lussac untuk menyerap gas-gas NO
dan NO2 (katalisator). Gas yang terserap ini dimasukkan kembali ke menara Glover kamar
timbal berbentuk silindris volumenya cukup luas. Permukaan dalamnya dilapisi timbal tipis
dan disekat-sekat agar panas dapat ditransfer dengan baik, dinding bagian luar diberi sirip-
sirip. Sehingga di dalam menara ini terjadi pengembunan uap asam sulfat. Menara Gay
Lussac berfungsi untuk memungut kembali katalisator gas NO dan NO2 di kamar timbal
dengan menggunakan asam sulfat 77%.
Penyerapan dilakukan pada suhu rendah antara 40-60°C. Menara Glover bertugas
memekatkan hasil asam sulfat dari kamar timbal. Pemekatan panas ini perlu panas dan ini
dapat diambil dari panas yang dibawa GHP (gas hasil pembakaran) belerang (400-600°C).
(Sherve, 1967)

2. Proses Kontak
Proses kontak pertama kali ditemukan pada tahun 1831 oleh Peregrine Philips, seorang
negarawan Inggris, yang patennya mencakup aspekaspek penting dari proses kontak yang
modern, yaitu dengan melewatkan campuran sulfur dioksida dan udara melalui katalis,
kemudian diikuti dengan absorbsi sulfur trioksida di dalam asam sulfat 98,5 – 99%.
Pada tahun 1889 diketahui bahwa proses kontak dapat ditingkatkan dengan menggunakan
oksigen berlebihan di dalam campuran gas reaksi. Proses kontak sekarang telah banyak
mengalami penyempurnaan dalam rinciannya dan dewasa ini telah menjadi suatu proses
industri yang murah, kontinyu dan dikendalikan otomatis.
Sampai tahun 1900, belum ada pabrik dengan proses kontak yang dibangun di Eropa, di
mana terdapat kebutuhan terhadap oleum dan asam konsentrasi tinggi untuk digunakan
pada sulfonasi, terutama pada industry zat warna. Dalam periode 1900 sampai 1925, banyak
pabrik asam sulfat dengan proses kontak telah dapat bersaing dengan proses kamar pada
segala konsentrasi asam yang dihasilkan. Sejak pertengahan tahun 1920-an, kebanyakan
fasilitas yang baru dibangun dengan menggunakan proses kontak dengan katalis hidrogen
biasanya berupa zat padat, antara lain Pt, V2O5 dan Fe2O3.
Katalis ini berpori-pori sehingga cocok untuk pembuatan asam sulfat, karena memiliki
bidang kontak yang besar. Udara yang digunakan untuk membakar belerang dibersihkan
dahulu dengan asam sulfat dalam menara absorber, hasil pembakaran dibersihkan dalam
Waste Heat Boiler kemudian dimasukkan ke dalam konverter bersama O2, gas hasil
konverter atau reaktor dimasukkan ke dalam menara penyerap atau absorber. Penyerap
yang digunakan adalah asam sulfat 98,5%. (Sherve, 1967)

Perbandingan Kedua Proses Pembuatan Asam Sulfat dapat dilihat pada table di bawah ini :

Keterangan Proses Kontak Proses Kamar Timbal


Konversi 98,5 – 99 % 77 – 79%
Kondisi Operasi
T, oC 420-600 420-600
P, atm 1-4 1-4
Biaya Produksi Rendah Tinggi
Kualitas Produk Lebih pekat Kurang pekat
Proses Produksi Satu kali proses dalam Dua kali proses dalam
meningkatkan konsentrasi asam meningkatkankonsentrasi asam
Katalis Vanadium Pentoksida NO dan NO2

Berdasarkan perbandingan antara proses kontak dengan proses kamar timbal, maka untuk
perancangan pabrik asam sulfat iLebih baik menggunakan cara Proses Kontak dengan
pertimbangan :

a. Konversi yang tinggi dan kualitas produk lebih pekat.


b. Biaya produksi lebih murah.
c. Umur katalis dapat mencapai 10 tahun dalam pemakaian normal.
d. Proses produksi satu kali proses dalam meningkatkan konsentrasi asam.

Anda mungkin juga menyukai