Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTIKUM INDIVIDU

ILMU UKUR TANAH 1


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah 1

Dosen Pengampu:
1. Drs. Didiek Purwadi, M.Si.
2. Dra. Indiah Kustini, M.T.

Disusun oleh :
Dwiky Putra Arizona
(17050534015)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya
sehingga saya dapat menyusun sampai menyelesaikan laporan individu praktikum Ilmu Ukur
Tanah 1 ini dengan lancar.

Pada penyusunan laporan individu ini saya mendapatkan bimbingan, bantuan, saran, dan
perhatian dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Didiek Purwadi, M.Si. dan Ibu Dra. Indiah Kustini, M.T., selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengukuran Sipat Datar dan Praktikum.
2. Bapak Rachmat Hidayat, S.Pd., selaku teknisi laboratorium Ilmu Ukur Tanah.
3. Teman-teman anggota kelompok 3.
4. Teman-teman kelas S1 PTB 2017.
5. Dan pihak lainnya yang sudah mendukung.

Akhir kata saya berharap semoga laporan individu praktikum Ilmu Ukur Tanah 1 ini
dapat bermanfaat untuk berbagai pihak. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
laporan praktikum Ilmu Ukur Tanah 1 ini, maka dari itu tidak lupa saya meminta kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan praktikum
kedepannya.

Surabaya, 15 Mei 2019


Penulis
LAPORAN PRAKTIKUM 1

MEMBUAT GARIS LURUS TERHALANG DAN MENGUKUR


JARAK

Disusun oleh :

Dwiky Putra Arizona


(17050534015)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2019

MEMBUAT GARIS LURUS TERHALANG DAN


MENGUKUR JARAK

1.1 TUJUAN PRAKTIKUM


Pada praktikum membuat garis lurus terhalang bangunan ini bertujuan untuk
mengetahui cara membuat garis lurus terhalang bangunan pada suatu pengukuran lahan atau
proyek.

1.2 ALAT

No. Nama Alat keterangan Gambar


1. Yalon alat sederhana yang dapat digunakan untuk
membuat garis lurus.
2. Roll meter Digunakan untuk menghitung jarak.

3. Pasak Digunkan untuk menandai titik.

4. Palu Digunakan untuk membantu menancapkan


pasak pada tanah.

5. Prisma Digunakan untuk membuat garis yang tegak


lurus atau siku-siku.

1.3 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum “Membuat Garis Lurus Terhalang”


dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Kamis, 21 Februari 2019


Pukul : 13.30 – 16.00 WIB

Tempat : Lapangan sepak bola Universitas Negeri Surabaya

1.4 KESELAMATAN KERJA


1.4.1 Selalu berhati-hati dalam membawa alat-alat yang digunakan.
1.4.2 Fokus dan konsentrasi penuh dalam menggunakan alat praktikum.
1.4.3 Saat menggunakan roll meter harus hati-hati agar tidak putus dan rusak.
1.4.4 Letakkan alat di tempat yang bisa terpantau agar tidak ada yang hilang.
1.4.5 Menjaga ketertiban saat perjalanan menuju lokasi praktikum.
1.4.6 Menggunakan pakaian kerja lapangan dan pelindung diri.
1.4.7 Dalam membawa yalon usahakan secara vertical, bukan horizontal.
1.4.8 Konsentrasi penuh pada pekerjaan praktikum.

1.5 LANGKAH KERJA :


1.5.1 Membuat titik A dan B
1.5.2 Lalu buatlah garis AZ sebagai garis bantu.
1.5.3 Lalu buatlah proyeksi titik B yaitu B’ pada garis AZ, dimana BB’ tegak lurus
dengan AZ.
1.5.4 Tentukan titik C’ dan D’ pada garis bantu AZ.
1.5.5 Buatlah titik C dimana CC’ tegak lurus dengan garis AZ, dengan bantuan
prisma.
1.5.6 Lalu buatlah titik D dimana DD’ tegak lurus dengan garis AZ,dengan bantuan
prisma. dengan cara meletakkan jalon di titik A dan Z.
1.5.7 Hitunglah jarak antar titik dengan menggunakan roll meter.
1.5.8 Catatlah perhitungan jarak dan lakukan pengolahan data.

1.6 KESIMPULAN

Setelah praktek ini kami dapat menyimpulkan bahwa mengenal alat dan
menguasai materi atau teori sangat peting dan membantu pada saat praktikum.
Ketelitian, kejujuran, dan cerdas dalam pengambilan data, penghitungan, dan analisis
data juga sangat diperlukan. Selain itu tujuan praktikum ini harus dibuat laporan
melatih kita untuk bertanggung jawab terhadap hasil pengukuran.
1.7 SARAN
1.7.1 Taati peraturan yang dibuat atau disampaikan oleh teknisi.
1.7.2 Cek kondisi alat sebelum digunakan.
1.7.3 Jaga keselamatan alat dan diri sendiri
1.7.4 Pada saat menggunakan alat harus sesuai prosedur yang ada.

LAPORAN PRAKTIKUM 2

PENGUKURAN BEDA TINGGI SEGITIGA


Disusun oleh :

Dwiky Putra Arizona


(17050534015)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2019

PENGUKURAN BEDA TINGGI SEGITIGA

2.1 TUJUAN PRAKTIKUM


Pada praktikum ini bertujuan untuk melaksanakan atau mempraktikan teori
jumlah jarak belakang sama dengan jumlah jarak muka. Teori tersebut digunakan
untuk mengurangi atau mengantisipasi kesalahan yang pada saat pengukuran suatu
lahan atau proyek.

2.2 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum “Pengukuran Beda Tinggi Segitiga”


dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Kamis, 27 Februari 2019

Pukul : 13.30 – 16.00 WIB

Tempat : Lapangan voli Universitas Negeri Surabaya

2.3 ALAT

No Alat Kegunaan Gambar


1 Roll meter Roll meter digunakan untuk
mengukur jarak antar titik yang
akan diukur.

2 Rambu ukur Rambu ukur adalah alat yang


terbuat dari kayu atau campuran
alumunium yang diberi skala
pembacaan. Alat ini berbentuk
mistar ukur yang besar, mistar ini
mempunyai panjang 3, 4 bahkan
ada yang 5 meter. Skala rambu ini
dibuat dalam cm, tiap-tiap blok
merah, putih atau hitam
menyatakan 1 cm, setiap 5 blok
tersebut berbentuk huruf E yang
menyatakan 5 cm, tiap 2 buah E
menyatakan 1 dm. Tiap-tiap
meter diberi warna yang
berlainan, merah-putih, hitam-
putih, dll. Kesemuanya ini
dimaksudkan agar memudahkan
dalam pembacaan rambu.
3 Payung Paying digunakan sebagai
pelindung pesawat dari sinar
matahari.

4 Paku payung Paku paying adalah benda sejenis


paku yang memiliki kepala lebih
lebar, dalam praktikum ini paku
payung berguna sebagai pemberi
tanda titik.
5 Palu Palu adalah alat yang digunakan
untuk memukul paku.

6 Statif Statif adalah alat yang memiliki 3


kaki yang digunakan untuk
tempat pesawat berdiri.

7 Waterpass Waterpass adalah pesawat yang


digunakan untuk membidik
rambu ukur.

2.4 KESELAMATAN KERJA


2.4.1 Mengikuti pengarahan dan petunjuk teknisi,
2.4.2 Membawa dan mengecek alat dengan hati-hati dan teliti,
2.4.3 Meletakkan alat praktek pada tempat yang aman,
2.4.4 Menggunakan alat praktek dengan benar atau sesuai fungsinya,
2.4.5 Mengikuti prosedur yang telah ditentukan.

2.5 LANGKAH KERJA


2.5.1 Tentukan titik P1 dan P2 dengan jarak bebas, lalu tentukan titik P3 yang bisa
dilihat titik P1dan P2, sehingga menjadi sebuah segitiga
2.5.2 Cari TP1 diantara garis tengah P1 dan P2, lalu cari TP2 di antara P2 dan P3, dan
terakhir TP3 di antara P3 dan P1
2.5.3 Setelah menentukan TP1, taruh posisi pesawat di titik Tp1 sehingga bisa
menembak benang atas, benang tengah dan benang bawah. Sebelum menembak,
tiap orang memegang bak ukur di posisi P1 dan P2 sehingga kita bisa
mendapatkan data menembak dari belakang dan muka di titik Tp1.
2.5.4 Setelah titik Tp1 selesai, pindah titik di Tp2 dengan cara sama seperti titik Tp1
untuk menembak sebuah benang atas,tengah dan bawah di titik P2 dan P3, dan
sama halnya dengan Tp3 yang menembak benang atas,tengah dan bawah di titik
P3 dan P1.
2.5.5 Lalu ukurlah jarak sebenarnya menggunakan roll meter (P1-Tp1, Tp1-P2, P2-
Tp2, Tp2-P3, P3-Tp3, Tp3-P1)
2.5.6 Setelah semua data yang diinginkan sudah selesai, hitunglah data benang
atas,tengah dan bawah tadi untuk mencari jarak optis, beda tinggi, beda tinggi
rata-rata, koreksi, dan tinggi titik.

2.6 KESIMPULAN

Buat tinggi pesawat yang dapat dijangkau oleh setiap anggota kelompok agar masing
masing anggota dapat melakukan pembidikan. Dalam praktek ini harus memiliki
kekompakan kelompok agar praktikum cepat selesai dan memiliki hasil yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

2.7 SARAN
2.7.1 Jangan memanipulasi data.
2.7.2 Jangan pernah bergurau agar keselamatan alat terjaga.
2.7.3 Lakukan kegiatan praktikum sesuai arahan teknisi.

LAPORAN PRAKTIKUM 3

PENGUKURAN BEDA TINGGI MEMANJANG KELILING


Disusun oleh :

Dwiky Putra Arizona


(17050534015)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2019

PENGUKURAN BEDA TINGGI MEMANJANG KELILING

3.1 TUJUAN PRAKTIKUM


Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui beda tinggi tanah dan ketelitian
jarak optik dan jarak sesungguhnya. Dan untuk mempraktikan teori jumlah jarak
muka sama dengan jarak belakang.

3.2 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum “Pengukuran Beda Memanjang Keliling”


dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Jumat, 15 Maret 2019

Pukul : 07.30 – 10.00 WIB

Tempat : Area Gedung A5 – A6

3.3 ALAT

no alat gambar keteranngan


1 Meteran Meteran adalah alat yang di gunakan
untuk mengukur jarak. Satuan yang umum
digunakan di Indonesia adalah meter ( m ).
Meteran dibuat dari baja, fiber maupun
plastik. Bahan baja paling teliti untuk
meteran karena angka muainya kecil, tidak
mudah mulur waktu ditarik dan
lendutannya kecil. Meteran terdiri dari
bermacam-macam panjang (2m, 3m, 5m,
7.5m, 10m, 20m, 30m, 50m, dan 100m).
2 paku Paku payung. Semacam paku besar yang
payung ditancapkan di tanah guna untuk memberi
tanda.
3 Palu Palu. Alat ini digunakan untuk memukul
paku

4 Rambu Rambu ukur. Alat ini digunakan untuk


ukur media yang di bidik, rambu ukur
diletakkan di titik yang akan dicari tinggi
titiknya.

5 Pesawat Pesawat waterpass, alat ini berfungsi


waterpass sebagi media untuk membidik

6 statif Statif, alat ini digunakan untuk tempat


pesawat waterpass berdiri

3 Payung Paying digunakan sebagai pelindung


pesawat dari sinar matahari.

3.4 KESELAMATAN KERJA


3.4.1 Memahami prinsip-prinsip atau keterangan yang diberikan oleh teknisi
laboratorium.
3.4.2 Menggunakan alat dan dengan baik dan benar sesuai dengan aturan dan fungsi
dari alat tersebut.
3.4.3 Menjaga alat dari kerusakan ataupun hilang, terutama pesawat waterpass tidak
boleh kehujanan maupun kepanasan.
3.4.4 Bekerja dengan serius dan penuh hati-hati.
3.4.5 Membersihkan dan merapikan peralatan jika sudah selesai.

3.5 LANGKAH KERJA


3.5.1 Menentukan lokasi pengukuran dan lakukanlah survey.
3.5.2 Menggambar sket lokasi pengukuran.
3.5.3 Menenentukan titik-titik untuk mendirikan bak ukur mulai dari P1-P6 yang
mengelilingi lokasi yang akan diukur.
3.5.4 Mendirikan statif di anatara P1 dengan P2 untuk pembidikan posisi pertama.
Pasang pesawat di atas statif dan atur skrup agar diagram nivo berada di
tengah tabung.
3.5.5 Membidik bak ukur yang berada di depan pesawat(P2) dan di belakang
pesawat(P1).
3.5.6 Baca benang atas, benang bawah, benang tengah lalu catat data tersebut.
3.5.7 Lakukan pembidikan lagi pada P1 dan P2, tetapi dengan ketinggian pesawat
yang berbeda untuk mendapatkan pembidikan posisi yang kedua.
3.5.8 Mencatat hasil pembidikan dari bidikan depan dan belakang (P2 dan P1).
3.5.9 Memindahkan pesawat ke titik pengamatan yang kedua.
3.5.10 Melakukan pembidikan seperti titik pengamatan sebelumnya dengan
membidik P3 sebagai bacaan depan dan P2 sebagai bacaan belakang. Catat
hasil pembidikan.
3.5.11 Memindahkan pesawat ke titik pengamatan sebelumnya seperti halnya
melakukan pengamatan pertama dan kedua.
3.5.12 Pada pembidikan yang terakhir harus menghitung selisih jumlah jarak depan
dengan jumlah jarak belakang dari pembidikan 1-5.
3.5.13 Menentukan letak pesawat pada pembidikan terakhir pada posisi yang telah
diukur dengan roll meter untuk menetralkan selisih dari jumlah jarak depan
dengan jumlah jarak belakang.
3.5.14 Membidik P6 sebagai bacaan belakang dan P1 sebagai bacaan depan, sehingga
pengukuran kembali ke titik awal.
3.5.15 Catat hasil pengukuran dan analisis data tersebut sesuai dengan rumus
perhitungan memanjang keliling.
3.6 KESIMPULAN

Dalam praktikum memanjang keliling ini dibutuhkan ketlitian dan kerja


kelompok yang baik dalam pelaksanaannya. Karena pengukuran memanjang keliling
harus mendapatkan data yang akurat dan beda tinggi pada pembidikan terakhir harus
sama dengan beda tinggi pembidikan yang awal. Serta jarak anatar titik yang dibidik
juga harus akurat dan pada pembidikan terakhir jarak bacaan depan dan bacaan
belakang harus dinetralisir dengan rumus yang ditentukan.

3.7 SARAN
3.7.1 Sebelum dan sesudah praktikum harus memeriksa peralatan yang digunakan.
3.7.2 Jangan bergurau dengan anggota kelompok saat melaksanakan praktikum.
3.7.3 Taatilah aturan-aturan yang telah dijelaskan oleh teknisi.
3.7.4 Tingkatkan konsentrasi saat melakukan praktikum.

LAPORAN PRAKTIKUM 4

PENGUKURAN SIPAT DATAR PROFIL


Disusun oleh :

Dwiky Putra Arizona


(17050534015)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2019

PENGUKURAN SIPAT DATAR PROFIL

4.1 TUJUAN PRAKTIKUM


4.1.1 Mahasiswa dapat mengetahui pengukuran sipat datar profil dengan baik.
4.1.2 Melatih keterampilan mahasiswa dalam menggunakan pesawat waterpass.
4.1.3 Agar mahasiswa dapat membidik dengan benar.
4.1.4 Melatih ketelitian dan kecepatan mahasiswa dalam menghitung beda tinggi
banyak titik.
4.1.5 Agar mahasiswa dapat menggambarkan kontur jalan dengan benar.

4.2 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Waktu dan tempat pelaksanaan pratikum “Pengukuran Sipat Datar Profil” dilaksanakan

pada :

Hari/Tanggal : Jumat, 15 Maret 2019

Pukul : 07.00 – 10.00 WIB

Tempat : Gedung A5 - A6

4.3 ALAT

No Alat Kegunaan Gambar


1 Roll meter Roll meter digunakan untuk
mengukur jarak antar titik yang
akan diukur

2 Rambu ukur Rambu ukur adalah alat yang


terbuat dari kayu atau campuran
alumunium yang diberi skala
pembacaan. Alat ini berbentuk
mistar ukur yang besar, mistar ini
mempunyai panjang 3, 4 bahkan
ada yang 5 meter. Skala rambu
ini dibuat dalam cm, tiap-tiap
blok merah, putih atau hitam
menyatakan 1 cm, setiap 5 blok
tersebut berbentuk huruf E yang
menyatakan 5 cm, tiap 2 buah E
menyatakan 1 dm. Tiap-tiap
meter diberi warna yang
berlainan, merah-putih, hitam-
putih, dll. Kesemuanya ini
dimaksudkan agar memudahkan
dalam pembacaan rambu. 
3 Payung Paying digunakan sebagai
pelindung pesawat dari sinar
matahari

4 Palu Palu adalah alat yang digunakan


untuk memukul paku

5 Statif Statif adalah alat yang memiliki


3 kaki yang digunakan untuk
pesawat berdiri

6 Waterpass Waterpass adalah pesawat yang


digunakan untuk membidik
rambu ukur

4.4 KESELAMATAN KERJA


4.4.1 Selalu berhati-hati dalam membawa alat-alat yang digunakan.
4.4.2 Fokus dan konsentrasi penuh dalam menggunakan alat praktikum.
4.4.3 Saat memasang pesawat waterpass, usahakan jangan dilepas terlebih dahulu
sampai pesawat benar-benar terkunci pada statif.
4.4.4 Melindungi pesawat waterpass dengan payung agar tidak terkena terik matahari.
4.4.5 Memindahkan pesawat secara hati-hati.
4.4.6 Saat menggunakan roll meter harus hati-hati agar tidak putus dan rusak.
4.4.7 Letakkan alat di tempat yang bisa terpantau dan aman agar tidak ada yang
hilang dan jatuh atau rusak.
4.4.8 Menjaga ketertiban saat perjalanan menuju lokasi praktikum.
4.4.9 Menggunakan pakaian kerja lapangan dan pelindung diri.
4.4.10 Dalam membawa bak ukur usahakan secara vertical, bukan horizontal.
4.4.11 Konsentrasi penuh pada pekerjaan praktikum.

4.5 LANGKAH KERJA


4.5.1 Menyiapkan alat praktek yang diperlukan,
4.5.2 Menentukan lokasi yang akan digunakan praktek,
4.5.3 Membuat sketsa lokasi melintang jalan,
4.5.4 Mendirikan statif kemudian memasang pesawat,
4.5.5 Mengatur gelembung nivo tepat di tengah,
4.5.6 Membidik rambu ukur dititik yang bebas sebagai acuan (TGB),
4.5.7 Kemudian menentukan titik melintang jalan disetiap tempat yang memiliki
tinggi berbeda,
4.5.8 Mengukur jarak antar titik,
4.5.9 Melakukan pembidikan BT di setiap titik dan catat hasil bidikan.

4.6 KESIMPULAN

Dari praktikum pengukuran sipat datar profil ini kita diharapkan dapat
menggambarkan profil secara melintang dari suatu daerah tertentu. Melatih kecepatan
dan ketepatan dalam membaca rambu ukur. Serta, melatih kerjasama dengan anggota
kelompok.

4.7 SARAN
4.7.1 Sebelum dan sesudah praktikum sebaiknya memeriksa semua alat terutama
pesawat.
4.7.2 Jangan memakai pakaian yang membahayakan kegiatan praktikum.
4.7.3 Jangan terburu buru dalam melakukan kegiatan praktikum.
LAPORAN PRAKTIKUM 6

KONTUR TANAH
Disusun oleh :

Dwiky Putra Arizona


(17050534015)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2019

KONTUR TANAH

6.1 TUJUAN PRAKTIKUM:


Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kontur dan elevasi suatu lahan
yang untuk penggalian atau pengurukan lahan tersebut.

6.2 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum “Kontur Tanah” dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Kamis, 04 Apil 2019

Pukul : 13.30 – 16.45 WIB

Tempat : Lapangan sepak bola Universitas Negeri Surabaya

6.3 ALAT

no alat gambar keteranngan


1 Meteran Meteran adalah alat yang di gunakan
untuk mengukur jarak. Satuan yang umum
digunakan di Indonesia adalah meter ( m ).
Meteran dibuat dari baja, fiber maupun
plastik. Bahan baja paling teliti untuk
meteran karena angka muainya kecil, tidak
mudah mulur waktu ditarik dan
lendutannya kecil. Meteran terdiri dari
bermacam-macam panjang (2m, 3m, 5m,
7.5m, 10m, 20m, 30m, 50m, dan 100m).
2 Digunkan untuk menandai titik.
Pasak

3 Palu Palu. Alat ini digunakan untuk memukul


paku
4 Rambu Rambu ukur. Alat ini digunakan untuk
ukur media yang di bidik, rambu ukur
diletakkan di titik yang akan dicari tinggi
titiknya.

5 Pesawat Pesawat waterpass, alat ini berfungsi


waterpass sebagi media untuk membidik

6 statif Statif, alat ini digunakan untuk tempat


pesawat waterpass berdiri

7 Payung Paying digunakan sebagai pelindung


pesawat dari sinar matahari.

6.4 KESELAMATAN KERJA


6.4.1 Mengikuti pengarahan dan petunjuk teknisi,
6.4.2 Membawa dan mengecek alat dengan hati-hati dan teliti,
6.4.3 Meletakkan alat praktek pada tempat yang aman,
6.4.4 Menggunakan alat praktek dengan benar atau sesuai fungsinya,
6.4.5 Mengikuti prosedur yang telah ditentukan.

6.5 LANGKAH KERJA


6.5.1 Carilah lahan yang lapang.
6.5.2 Buatlah 72 titik dengan jarak 5m tandai dengan menggunakan pasak.
6.5.3 Carilah tempat pesawat yang dapat membidik 72 titik tersebut.
6.5.4 Dirikan statif untuk tempat pesawat waterpass.
6.5.5 Ukur tinggi pesawat dan catatlah.
6.5.6 Bidik satu persatu titik dan catatlah bacaan tengahnya
6.5.7 Hitung data tersebut menjadi data yang dibutuhkan.
6.6 KESIMPULAN

Dari data yang kita dapatkan jadi, area atau lapangan yang kita bidik memiliki
kontur tanah yang landai.

6.7 SARAN
6.7.1 Buat tinggi pesawat yang dapat dijangkau oleh setiap anggota kelompok.
6.7.2 Lakukan kerjasama antar anggota supaya kegiatan praktikum cepat terselesaikan
dan memiliki hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.
6.7.3 Jangan memanipulasi data.
6.7.4 Jangan pernah bergurau agar keselamatan alat terjaga.
6.7.5 Lakukan kegiatan praktikum sesuai arahan teknisi.
LAPORAN PRAKTIKUM 5

TRIGONOMETRI

Disusun oleh :

Dwiky Putra Arizona


(17050534015)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2019

TRIGONOMETRI
5.1 TUJUAN PRAKTIKUM

Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan menghitung elevasi suatu
ketinggian tanah curam atau terjal dengan melakukan pengukuran menggunakan
pesawat theodolite. Mahasiswa diharapkan dapat mengoperasikan pesawat theodolite
dengan baik dan benar sehingga mendapat data yang akurat.

5.2 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum “ Trigonometri ” dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Kamis, 28 Maret 2019

Pukul : 13.30 – 15.45 WIB

Tempat : Area Gedung A7 – A8

5.3 ALAT

N alat gambar keterangan


o
1 Rambu ukur Untuk menunjukkan BA,BT,BB.

2 Statif Digunakan untuk tempat berdirinya


pesawat

3 Theodolite Pesawat yang digunakan untuk


membidik rambu ukur sehingga
mendapatkan data berupa sudut vertikal
dan BA,BT,BB.
4 Meteran Meteran adalah alat yang di gunakan
untuk mengukur jarak. Satuan yang
umum digunakan di Indonesia adalah
meter ( m ). Meteran dibuat dari baja,
fiber maupun plastik. Bahan baja paling
teliti untuk meteran karena angka
muainya kecil, tidak mudah mulur
waktu ditarik dan lendutannya kecil.
Meteran terdiri dari bermacam-macam
panjang (2m, 3m, 5m, 7.5m, 10m, 20m,
30m, 50m, dan 100m).

5 Payung Payung digunakan sebagai pelindung


pesawat dari sinar matahari

5.4 KESELAMATAN KERJA:


5.4.1 Mengikuti pengarahan dan petunjuk teknisi,
5.4.2 Membawa dan mengecek alat dengan hati-hati dan teliti,
5.4.3 Meletakkan alat praktek pada tempat yang aman,
5.4.4 Menggunakan alat praktek dengan benar atau sesuai fungsinya,
5.4.5 Mengikuti prosedur yang telah ditentukan.

5.5 LANGKAH KERJA :


5.5.1 Menyiapkan alat praktek yang diperlukan,
5.5.2 Menentukan lokasi yang akan digunakan praktek,,
5.5.3 Mendirikan statif dan kemudian memasang pesawat theodolite,
5.5.4 Mengukur tinggi pesawat theodolite dari permukaan tanah,
5.5.5 Menentukan dua titik yang sejajar di setiap lantai,
5.5.6 Menyalakan pesawat dengan menekan tombol ‘ON’, kemudian setel pesawat
5.5.7 Buat titik acuan untuk mendapatkan nilai bt acuan
5.5.8 Membidik ba, bt dan bb pada rambu ukur di setiap titik di masing masing
lantai,
5.5.9 Setiap bidikan bt harus sama seperti bt acuan,
5.5.10 Mencatat hasil bidikan dan sudut yang muncul pada layar pesawat theodolite.

5.6 KESIMPULAN
Kita dapat mengukur sudut vertikal, jarak miring, jarak mendatar dan kita dapat
mengetahui beda tinggi permukaan tanah menggunakan alat theodolite serta alat bantu
lain seperti statif dan bak ukur.

5.7 SARAN
5.7.1 Melakukan kerjasama yang baik antar anggota kelompok.
5.7.2 Menjaga alat – alat praktikum dengan baik terutama pesawat theodolite.
5.7.3 Memeriksa kelengkapan alat sebelum dan sesudah kegiatan praktikum.

LAPORAN PRAKTIKUM 7
PERHITUNGAN LUAS

Disusun oleh :

Dwiky Putra Arizona


(17050534015)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2019

PERHITUNGAN LUAS
7.1 TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengukur luasan suatu area yang akan digunakan pembangunan atau
digunakan untuk hal yang lain.

7.2 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum “Perhitungan Luas” dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Kamis, 11 April 2019

Pukul : 7.30 – 10.00 WIB

Tempat : Area Gazebo A4

7.3 ALAT

NO Alat Keterangan Gambar


1 Pesawat Total station adalah instrumen
Total optis/elektronik yang digunakan
Station dalam pemetaan dan konstruksi b
angunan. Total station
merupakan teodolit terintegrasi
dengan komponen pengukur jarak
elektronik (electronic distance
meter (EDM)) untuk membaca
jarak dan kemiringan dari
instrumen ke titik tertentu.
2 Statif Statif adalah alat yang memiliki 3
kaki yang digunakan untuk tempat
pesawat berdiri.

3 Reflektor Reflektor adalah alat untuk


memantulkan cahaya terdiri dari
beberapa benda mirip cermin yang
ditata menurut beberapa sudut
tertentu.

4 Payung Payung digunakan sebagai


pelindung pesawat dari sinar
matahari

7.4 KESELAMATAN KERJA:


7.4.1 Mengikuti pengarahan dan petunjuk teknisi,
7.4.2 Membawa dan mengecek alat dengan hati-hati dan teliti,
7.4.3 Meletakkan alat praktek pada tempat yang aman,
7.4.4 Menggunakan alat praktek dengan benar atau sesuai fungsinya,
7.4.5 Mengikuti prosedur yang telah ditentukan.

7.5 LANGKAH KERJA:


7.5.1 Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk pembidikan,
7.5.2 Mendirikan statif dan pasang Total Station,
7.5.3 Mengatur diagram nivo tepat ditengah,
7.5.4 Pasang Reflektor pada 5 titik tertentu yang dapat dilihat oleh pembidik,
7.5.5 Menyalakan pesawat dengan cara memencet tombol “ON”,
7.5.6 Menekan menu pada layar dan tekan tombol “tilt” untuk mengatur titik nivo
lebih akurat dengan koordinasi x < 10, y < 10,
7.5.7 Kembali ke menu utama lalu pilih “meas”,pesawat arahkan pada titik awal
(P1)
7.5.8 Menekan “REC” lalu tekan “dist” tunggu hingga jarak terbaca oleh
pesawat,selesai terbaca lalu Menekan “STOP”untuk mengetahui jarak P1 dan
mencatat ,
7.5.9 Menekan “Esc” lalu pilih “angel data” untuk menentukan sudut awal di P1 dan
mencatat,
7.5.10 Menekan “0 Set” dua kali Tunggu Sudut HAR 0 ° 00' 00' ',
7.5.11 Memutar pesawat ke reflector P2,P3,P4,P5 hingga kembali ke P1 dengan
melakukan cara NO 7.5.7 – 7.5.10

7.6 KESIMPULAN
Jadi, kegiatan praktikum luas memiliki hasil
L1=, L2=m2 , L3 =m2 , L4=m2 , L5=m2 dan Total luasan yang kelompok kita bidik

adalah LTotal =mm2

7.7 SARAN
7.7.1 Lakukan kegiatan praktikum pada cuaca yang cerah atau tidak hujan
7.7.2 Pastikan batrai pesawat dalam keadaan penuh,
7.7.3 Karena pesawat memiliki harga yang relatif mahal maka lebih berhati-hatilah
dalam menggunakan pesawat
7.7.4 Ikuti intruksi teknisi dan jangan melanggar.
LAPORAN PRAKTIKUM 8

PERHITUNGAN BEDA TINGGI DENGAN CARA


TRIGONOMETRI

Disusun oleh :

Dwiky Putra Arizona


(17050534015)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2019

PERHITUNGAN BEDA TINGGI DENGAN CARA TRIGONOMETRI


8.1 TUJUAN PRAKTIKUM

Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan menghitung elevasi suatu
ketinggian tanah curam atau terjal dengan melakukan pengukuran menggunakan
pesawat theodolite. Mahasiswa diharapkan dapat mengoperasikan pesawat theodolite
dengan baik dan benar sehingga mendapat data yang akurat.

8.2 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum “Perhitungan Beda Tinggi Dengan Cara
Trigonometri” dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Rabu, 1 Mei 2019

Pukul : 09.00 – 13.00 WIB

Tempat : Jl. Raya Kampus Unesa depan FIP – LP3M UNESA

8.3 ALAT

N alat gambar keterangan


o
1 Rambu ukur Untuk menunjukkan BA,BT,BB.

2 Statif Digunakan untuk tempat berdirinya


pesawat
3 Theodolite Pesawat yang digunakan untuk
membidik rambu ukur sehingga
mendapatkan data berupa sudut vertikal
dan BA,BT,BB.

5 Payung Payung digunakan sebagai pelindung


pesawat dari sinar matahari

8.4 KESELAMATAN KERJA


8.4.1 Mengikuti pengarahan dan petunjuk teknisi,
8.4.2 Membawa dan mengecek alat dengan hati-hati dan teliti,
8.4.3 Meletakkan alat praktek pada tempat yang aman,
8.4.4 Menggunakan alat praktek dengan benar atau sesuai fungsinya,
8.4.5 Mengikuti prosedur yang telah ditentukan.

8.5 LANGKAH KERJA


8.5.1 Menyiapkan alat praktek yang diperlukan,
8.5.2 Menentukan lokasi yang akan digunakan praktek,,
8.5.3 Mendirikan statif dan kemudian memasang pesawat theodolite pada TP1
8.5.4 Mengukur tinggi pesawat theodolite dari permukaan tanah,
8.5.5 Menentukan beberapa titik dengan jarak antar titik yang diperkirakan memiliki
panjang yang sama,
8.5.6 Menyalakan pesawat dengan menekan tombol ‘ON’, kemudian setel pesawat
sampai diperoleh sudut 90˚0’0’’
8.5.7 Menentukan titik acuan kemudian bidik bt sebagai bt acuan
8.5.8 Membidik ba, bt dan bb pada rambu ukur di setiap titik
8.5.9 Setiap bidikan bt harus sama seperti bt acuan,
8.5.10 Mencatat hasil bidikan dan sudut yang muncul pada layar pesawat theodolite.
8.5.11 Ubah arah theodolite dan buat beberapa titik dengan perkiraan jarak yang sama
antar titik
8.5.12 Bidik ba, bt dan bb pada rambu ukur di setiap titik
8.5.13 Setiap bidikan bt harus sama seperti bt acuan
8.5.14 Pindah tempat pesawat ke tempat yang berbeda, dirikan statif dan pasang
pesawat pada TP2
8.5.15 Ulangi langkah 8.5.4 sampai 8.5.13
8.5.16 Mencatat hasil bidikan dan sudut yang muncul pada layar pesawat theodolite.

8.6 KESIMPULAN
Kita dapat mengukur sudut vertikal, jarak miring, jarak mendatar dan kita dapat
mengetahui beda tinggi permukaan tanah menggunakan alat theodolite serta alat bantu
lain seperti statif dan bak ukur.

8.7 SARAN
8.7.1 Melakukan kerjasama yang baik antar anggota kelompok.
8.7.2 Menjaga alat – alat praktikum dengan baik terutama pesawat theodolite.
8.7.3 Memeriksa kelengkapan alat sebelum dan sesudah kegiatan praktikum.

Anda mungkin juga menyukai