INTOLERANSI AKTIVITAS
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
disusun untuk memenuhi tugas KOMUNITAS 2 sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Terima kasih kami sampaikan kepada dosen bidang studi yang telah
memberikan kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas makalah ini, sehingga
kami menjadi lebih mengerti dan memahami tentang materi “TB Pada Komunitas”.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada seluruh
pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam
upaya penyelesaian makalah ini baik mendukung secara moril dan materil.
dalam makalah ini. Untuk itu saran dan kritik tetap kami harapkan demi perbaikan
makalah ini kedepan.akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
meningkatkan kesehatan.
3
Asuhan keperawatan komunitas dilakukan dengan pendekatan proses
secara dinamis dalam suatu siklus melalui tahap pengkajian, analisa data,
dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan
sepenuhnya (seperti TBC, DHF dan malaria); hal ini merupakan sebagian
masyarakat.
4
Salah satu penyakit menular yang ada adalah penyakit yang disebabkan
menyerang paru-paru namun juga dapat menyerang organ lainnya. Bakteri ini
berbentuk batang dan bersifat tahan asam, sehingga dikenal dengan Basil
Tahan Asam (BTA). Penyakit ini dapat menyerang pada semua orang, baik
anak-anak maunpun orang dewasa. Penyakit ini sangat mudah ditularkan pada
dapat menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lain melalui peredaran darah,
80% dari semua penderita. TB yang menyerang jaringan paru ini merupakan
India dan China. Jumlah pasien TB di Indonesia adalah sekitar 5,8 % dari total
tahun 2009 adalah 100 per 100.000 penduduk dan TB terjadi pada lebih dari
70% usia produktif. Laporan WHO tentang angka kejadian TBC evaluasi
selama 3 tahun dari 2008, 2009, 2010 menunjukkan bahwa kejadian TBC
Indonesia mencapai 189 per 100.000 penduduk. Secara global, angka kejadian
5
kasus kejadian TBC 128 per 100.000 penduduk. Data ini menunjukkan bahwa
tersebut dalam udara serta yang dikeluarkan bersama dahak berupa droplet dan
course) yang mana fokus utama dari program ini adalah penemuan dan
menular.
Oleh karena itu, demi tercapainya program tersebut perlu adanya upaya
anatomi sistem respirasi yang terkait erat dengan penyakit TB paru, pengertian
1.2. TUJUAN
6
1.2.2. TUJUAN KHUSUS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. PENGERTIAN
7
Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TBC (Depkes RI, 2002). Definisi lain menyebutkan
bahwa Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi menahun yang menular
organ tubuh yang lain melaui peredaran darah, kelenjar limfe, saluran nafas,
yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi paling banyak
adalah paru-paru.
2. ETIOLOGI
asam pada pewarnaan, oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan
3. Basil tuberculosis dapat hidup dan tetap virulen beberapa minggu dalam
menit.
3. KLASIFIKASI
8
1. Tuberkulosis Primer penularan tuberkulosis paru terjadi karena kuman
sampai berbulan-bulan. Bila partikel ini terhisap oleh orang yang sehat
maka akan menempel pada jalan nafas atau paru. Kebanyakan partikel ini
akan mati atau dibersihkan oleh makrofag yang keluar dari cabang
lamanya menjadi TBC post Primer. Post Primer ini dimulai dengan
sarang dini yang berlokasi di sebagian apical posterior atau inferior pada
paru.
4. PATOFOSIOLOGI
Bakteri juga dapat masuk melalui luka pada kulit atau mukosa tetapi
jarang sekali terjadi. Bila bakteri menetap di jaringan paru, akan tumbuh dan
tuberculosis pneumonia kecil dan disebut sarang primer atau efek efek primer.
Sarang primer ini dapat terjadi di bagian-bagian jaringan paru. Dari sarang
primer ini akan timbul peradangan saluran getah bening hilus (limfangitis
lokal), dan diikuti pembesaran kelenjar getah bening hilus (limfadenitis hilus).
9
Kompleks primer selanjutnya dapat menjadi sembuh dengan
sebelahnya. Dapat juga kuman tertelan bersama sputum dan ludah sehingga
Gejala-gejala klinis yang muncul pada klien TBC paru adalah sebagai berikut :
2. Batuk terjadi karena iritasi bronchus, sifat batuk dimulai dari batuk non
Ini terjadi karena kavitas, tapi dapat juga terjadi ulkus dinding bronchus.
menimbulkan pleuritis.
6. CARA PENULARAN
10
1. Penyakit TBC menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
2. Bacteri bia masuk dan terkumpul dalam paru-paru akan berkembang biak
menjadi banyak (terutama daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat
sebab itu infeksi TBC menginfeksi hamper seluruh organ tubuh sesperti:
3. Factor lain adalah kondisi rumah lembab karena cahaya matahari dan
rumah.
diagnosis tuberkulosis paru (Depkes RI, 2002). Oleh karena itu untuk deteksi
dan pengobatan.
8. PENATALAKSANAAN
1. PENATALAKSANAAN MEDIS
11
Pengobatan Tuberkulosis Paru mempunyai tujuan :
harus disuntik dalam waktu 1-2 tahun. Akibatnya klien menjadi tidak
klien diwajibkan minum obat selama 6 bulan. Jenis obat yang harus
selama enam bulan dengan jenis obat INH atau Isoniasid (H), Rifampicin
PANDUAN OBAT
12
Kategori Tahap intensif Tahap lanjutan Untuk klien TBC
1. 2HRZE 4H3R3 TBC Paru baru BTA (+)
TBC Paru BTA (-) Ro (+)
dengan kerusakan jaringan paru
yang luas
TBC ekstra paru sakit berat
2. 2HRZES atau 5H3R3E3 TBC paru BTA (+), kambuh
RI, 2002).
optika, nefrotoksik, skin rash atau dermatitis. Efek samping dari obat anti
13
tuberkulosis yang tersering terjadi pada klien adalah pusing, mual,
obat atau lebih, dan pola resistensi yang terbanyak ditemukan ialah INH
program ini menjadi salah satu prioritas dan pendanaan oun akan
tersedia.
14
b. Mikroskop sebagai komponene utama untuk mendiagnosa TB paru
dapat berjalan.
keberhasilan pengobatan.
2. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
atau tidak. Sering kali “sumber” dari infeksi tidak diketahui dan mungkin
tidak pernah ditemukan. Pada saat yang sama, kontak erat pasien harus
tes tuberculin positif. Keluhan pasien yang paling umum adalah batuk
15
tuberkulin dengan indurasi 10 mm atau lebih dan rotgen dada yang
3. PENATALAKSANAAN DIET
9. KOMPLIKASI
jalan nafas.
16
2. Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial.
sebagainya.
10. PENCEGAHAN
1. Vaksinasi BCG
beresiko tinggi.
5. Menjaga stándar hidup yang baik, kasus baru dan pasien yang berpotensi
17
11. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Diagnosis TB paru
aktifitas penyakit.
paru.
lainlainnya.
18
2) Diagnosis pasti sering sulit ditegakkan sedangkan diagnosis kerja
19
BAB III
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber
b. Pengkajian awal
pelayanan kesehatan.
20
Pengkajian lanjutan adalah tahap pengkajian untuk memperoleh data
a. Wawancara
b. Pengamatan
c. Studi dokumentasi
catatan lainnya.
d. Pemeriksaan fisik
Narsul. 1998:47).
a. Data umum
21
1) Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan
2) Tipe keluarga
3) Suku bangsa
kesehatan.
4) Agama
aktifitas rekreasi.
22
b. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga
kesehatan.
23
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
d. Struktur keluarga
kelurga.
3) Struktur peran
24
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
dan perilaku.
di masyarakat.
4) Fungsi reproduksi
25
5) Fungsi ekonomi
stresor.
permasalahan.
g. Pemeriksaan fisik
klinik.
26
h. Harapan keluarga
2006:287-290)
27
a) Patofisiologi (biologi dan psikologi)
d) Maturasional
psikologis).
tetapi tanda tersebut dapat menjadi masalah aktual apabila tidak segera
2006:290-291).
28
situasi tersebut maka perawat kesehatan masyarakat atau perawat
Ancaman kesehatan 2
Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah 1
29
Tentukan skor untuk setiap kriteria yang telah dibuat
dengan bobot
a. Sifat masalah
kurang sehat diberikan bobot yang lebih tinggi karena masalah tersebut
adalah :
30
Adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul yang dapat
atau masalah.
masalah tersebut
3) Adanya kelompok high risk atau kelompok yang peka atau rawan.
d. Menonjolnya masalah
masalah.
31
1. Menentukan sasaran atau goal
akan dicapai melalui segala upaya. Prinsip yang paling penting adalah
tersebut.
akan dilakukan. Ciri tujuan atau objective yang baik adalah spesifik,
dilakukan.
32
yang menjadi tujuan tindakan keperawatan telah tercapai. Pernyataan
1) Tujuan
2) Kriteria
3) Standart
33
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
a. Memberikan informasi
dengan cara:
dengan cara :
cara:
34
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan keperawatan
meliputi :
implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat
35
7. Perbaiki tujuan berikutnya. Bila tujuan tidak tercapai perlu ditentukan
alasan : mungkin tujuan tidak realistik, mungkin tindakan tidak tepat, atau
1. Evaluasi kuantitatif
2. Evaluasi kualitatif
salah satu dari tiga (3) dimensi yang saling terkait yaitu :
b. Proses
c. Hasil
36
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Penyakit TBC adalah penyakit yang dapat dengan mudah ditularkan dari
satu orang ke orang yang lain, baik itu dewasa maupun anak. Menjaga
37
sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. (R. Fallen & R Budi Dwi K, 2010).
4.2. SARAN
tersebut.
38
DAFTAR PUSTAKA
Medika : Jakarta
Yogyakarta
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3.
Jakarta: EGC
39