Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Virus (dalam bahasa latin dan sanskerta : visham = racun) merupakan mikro-organisme
hidup yang terkecil, dengan ukuran antara 20 dan 300 mikron. Di luar tubuh manusia kerap kali
virus berbentuk seperti kristal tanpa tanda hidup, sangat ulet yaitu tahan asam dan basa, serta
tahan suhu-suhu rendah dan tinggi sekali. Baru jika keadaan sekitarnya baik, seperti dalam tubuh
manusia atau hewan, kristal tersebut bernyawa kembali dan memperbanyak diri.

Bersamaan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan pengertian yang lebih dalam
mengenai tahap-tahap spesifik dalam replikasi virus sebagai target kemoterapi antivirus, semakin
jelas bahwa kemoterapi pada infeksi virus dapat dicapai dan reproduksi virus dapat ditekan
dengan efek yang minimal pada sel hospes. Tetapi, selama bertahun-tahun terdapat anggapan
bahwa sangatlah sulit untuk mendapat kemoterapi antivirus dengan selektifitas yang tinggi.
Siklusreplikasi virus yang dianggap sangat mirip dengan metabolisme normal
manusiamenyebabkan setiap usaha untuk menekan reproduksi virus juga dapat membahayakan
sel yang terinfeksi.

Perkembangan obat anti virus baik sebagai profilaksis ataupun terapi belum mencapai
hasil seperti apa yang diinginkan oleh umat manusia. Berbeda dengan antimikroba lainya,
antiviral yang dapat menghambat atau membunuh virus juga akan dapat merusak sel hospes
dimana virus itu berada. Ini karena replikasi virus RNA maupun DNA berlangsung didalam sel
hospes dan membutuhkan enzim dan bahanlain dari hospes. Tantangan bagi penelitian ialah
bagaimana menemukan suatu obatyang dapat menghambat secara spesifik salah satu proses
replikasi virus seperti,  peletakan, uncoanting  dan replikasi. analisis biokimiawi dari proses
sintesis virus setelah membuka tabir bagi terapi yang efektif untuk beberapa infeksi seperti &
virushespes, beberapa virus saluran napas dan human immunodeficiency virus (HIV).

Sejumlah obat anti virus dapat dikembangkan didekade 50 dan 60 saat ini memiliki
pemamfaatan terbatas. Obat ini adalah idoksuridin, vidarabin dan sitarabin.Obat ini bersifat tidak
selektif dalam menghambat replikasi virus sehingga banyak fungsi sel hospes juga dihambat.
Toksisitas misalnya supresi sumsum tulang telah menghalangi obat diatas digunakan secara
parenteral kecuali vidrabin. Hanya idoksuridin dan vidarabin yang saat ini masih dapat
digunakan secara topical sebagai obat pilihan kedua dan ketiga pada herpes
simplex keratin konjunctifitis. Obat pada umumny bekerja lebih selektif terutama asiklovir
sehingga toksistasnya lebih rendah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis obat-obatan yang tergolong dalam antivirus?


2. Apa saja macam-macam penyakit yang disebabkan oleh virus?
3. Bagaimana hubungan antara penyakit yang disebabkan oleh virus dan obat antivirus?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja jenis obat-obatan yang tergolong dalam antivirus.
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam penyakit yang disebabkan oleh virus.
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara penyakit yang disebabkan oleh virus dan
obat antivirus.

D. Manfaat

1. Dapat memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi dengan dosen pengampu Abdul Majid,
S. Kep.Ns, M.Kep.
2. Dapat menjadi referensi pembelajaran bagi mahasiswa terkait dengan farmakologi
terutama untuk obat-obat antivirus.
3. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa maupun pembaca terkait
dengan obat antivirus.

Anda mungkin juga menyukai