PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan suatu gejala klinis karena penurunan fungsi ginjal
yang bersifat menahun, gagal ginjal juga menyebabkan kematian apabila tidak dilakukan
terapi pengganti, karena kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan metabolisme dan
elektrolit. Gagal ginjal kronik merupakan kerusakan ginjal progresif ditandai dengan
uremia (urea dan limbah lain yang beredar di dalam darah serta komplikasinya jika tidak
di lakukan dialisis atau transplantasi ginjal) (Muttaqin & Sari, 2011; Nursalam, 2009).
Penderita gagal ginjal kronik yang akan melakukan hemodialisa sering mengalami
kecemasan. Penelitian yang dilakukan oleh kring et al (2009) menunjukkan bahwa pasien
CKD yang menjalani hemodialisa yang mengalami kecemasan sebanyak 61%
responden.Kecemasan yang dirasakan pasien muncul karena pasien belum mengetahui
bagaimana prosedur dan efek samping dari hemodialisa. Perubahan yang di alami oleh
pasien gagal ginjal kronik yang mengalami kecemasan menimbulkan perubahan drastis
bukan hanya fisik tetapi juga psikologis pada pasien. Kecemasan merupakan reaksi
normal terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang yang berlangsung
tidak lama. Proses dari hemodialisis menimbulkan stress psikologis (kecemasan) dan
fisik yang mengganggu sistem neurologi sebagai contoh kecemasan, diorientasi tremor,
penurunan konsentrasi (Smeltzer & Bare, 2008).
Benigna prostat Hiperplasia(BPH) merupakan penyakit yang umum yang menyerang
sistem reproduksi pada pria dewasa karena penyakit ini dipengaruhi oleh faktor umur
seseorang. Menurut Lewis(2005) Benigna Prostat Hiperplasia sekitar 50%pada pria umur
50 tahun ke atas dan sekitar 90% pria pada usia 80 tahun ke atas. Kurang lebih 25%
membutuhkan terapi ketika mencapai umur 80 ke atas. Kelainan ini pada proses lama
dapat menimbulkan perubahan struktur vesika urinaria maupun ginjal sehingga
menyebabkan komplikasi pada saluran kemih atas maupun bawah (Maruschke et al.,
2009).BPH sering ditemukan pada pria yang menapak usia lanjut, sekitar 70% pria di atas
usia 60 tahun. Angka ini akan meningkat hingga 90% pada pria berusia di atas 80 tahun
(Ikatan Ahli Urologi Indonesia, 2003)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana
menerapkan Asuhan Keperawatan dengan Chronic Kidney Desease(CKD) dan Benigna
prostat Hiperplasia(BPH)
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian, menganalisa, menentukan diagnosa keperawatan,
membuat intervensi keperawatan, mampu melakukan perawatan dan mengevaluasi
tindakan keperawatan yang sudah diberikan.
b. Mampu memberikan tindakan keperawatan yang diharapkan dapat mengatasi masalah
keperawatan pada kasus tersebut.
C. Manfaat penulisan
1) Manfaat teoritis
Menambah pengetahuan, wawasan, serta untuk bahan kajian pasien chronic kidney
disease (CKD) dan Benigna prostat Hiperplasia (BPH)
2) Bagi sesama profesi perawat
Sebagai informasi dan ilmu tentang kualitas hidup pasien chronic kidney disease
(CKD) dan Benigna prostat Hiperplasia (BPH)