Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling”

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M. Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 11

SARINA (17010104026)

ETI (17010104025)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN KENDARI )

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah yang maha kuasa
karena atas berkat Rahmat dan Hidayahnyalah yang senantiasa dilimpahkan kepada kita,
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
yang akan membahas materi tentang pasar barang, penyusunan makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah ekonomi moneter dan kebank sentralan.
Kami juga sadari bahwa di dalam isi makalah yang di buat ini sesungguhnya
masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan yang seharusnya itu menjadi suatu hal
yang sangat subtansi dalam makalah ini, oleh karena itu saya sebagai penyusun makalah
ini sangat mengharapkan masukan-masukan agar sekiranya makalah ini dapat sempurna
sesuai apa yang kita harapkan dan juga dapat bermanfaat untuk kita semua.
Saya selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih ketika makalah ini
begitu banyak memberikan dampak posotif bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya, semoga
Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua.

Kendari, 09 Desember 2019


Penyusun,

Kelompok 11
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling.............................................3


B. Prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan sasaran pelayanan...............3
C. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu.................................................4
D. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan..........................................4
E. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan...................5
F. Prinsip yang berhubungan dengan pembimbing.............................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah mahluk filosofis, artinya manusia mepunyai pengetahuan dan


berpikir, manusia juga memiliki sifat yang unik, berbeda dengan mahluk lain dalam
pekembanganya. Implikasi dari keragaman ini ialah bahwa individu memiliki kebebasan
dan kemerdekaan untuk memilih dan megembangkan diri sesuai dengan keunikan atau
tiap-tiap pontensi tanpa menimbulkan konflik dengan lingkungannya. Dari sisi keunikan
dan keragaman idividu, maka diperlukanlah bimbingan untuk membantu setiap individu
mencapai perkembangan yang sehat didalam lingkungannya. (Nur Ihsan, 2006:1)

Bimbingan dan konseling dilakakukan sebagai suatu upaya pemberian bantuan


untuk menunjukkan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok
maupun individu sesuai dengan hakikat kemanusiannya dengan berbagai potensi yang
dimilikinya, kelebihan dan kekurangan, kelemahan serta setiap permasalahan yang ada
didalam dirinya.

Disekolah, gerakan atau program bimbingan dan konseling sangat diperlukan


karena dengan adanya bimbingan dan koseling dapat membantu siswa dalam mencapai
standar dan kemampuan profesional dan akademik siswa. Disamping itu dalam program
bimbingan dan konseling selain memberikan pelayanan, program bimbingan dan koseling
juga memiliki prinsip-prinsip yang terkait dengan bimbingan dan konseling.
A. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling?
2. Bagaimana prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan sasaran
pelayanan?
3. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu?
4. Prinsip-prinsip BK yang berkenaan dengan program pelayanan?
5. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan?
6. Prinsip yang berhubungan dengan pembimbing?
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan
sasaran pelayanan
3. Untuk mengetahui Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu
4. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip Bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan
program pelayanan
5. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan
pelayanan
6. Untuk mengetahui prinsip yang berhubungan dengan pembimbing.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian prinsip bimbingan dan konseling

Prinsip yang berasal dari asal kata ” PRINSIPRA” yang artinya permulan dengan suatu
cara tertentu melahirkan hal-hal lain, yang keberadaanya tergantung dari pemula itu, prinsip
ini merupakam hasil perpaduan antara kajian teoritik dan teori lapangan yang terarah yang
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan yang dimaksudkan. (M.I Soelaeman:
1989:15). Prinsip ini merupakan hasil paduan antara kajian teoritik dan telaah lapangan yang
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan suatu yang dimaksudkan.

Jadi, kalau kita berbicara tentang prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, maka kita
berbicara tentang pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman dalam program
pelaksanaan atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan
bimbingan. Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling adalah seperangkat landasan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam
pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.

B. Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan sasaran


pelayanan
1. Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis
kelamin, suku, agama dan status social ekonomi.
2. Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu
yang unik dan dinamis.
3. Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai
aspek perkembangan individu.
4. Bimbingan dan konseling mmemberikan perhatian utama kepada perbedaan
individual yang menjadi orientasi pokok pelayanannya.
C. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu
1. Kesenjangan social, ekonomi, dan kebudayaan merupakan factor timbulnya
masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan
bimbingan dan konseling.
2. Pelayanan bimbingan dan konseling harus diberikan kepada semua siswa.
Artinya, semua siswa baik yang memiliki masalah sederhana hingga yang
kompleks perlu dibantu untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
3. Harus ada criteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling
kepada individu atau siswa. Antara siswa yang satu dengan lainnya memiliki
kompleksitas masalah yang berbeda. Untuk itu, masalah-masalah yang dihadapi
individu dikelompok-kelompokkan, selanjutnya dari masalah tersebut diurutkan
masalah mana yang perlu diprioritaskan untuk dipecahkan melalui pelayanan
bimbingan dan konseling.
4. Keputusan akhir dalam proses bimbingan dan konseling dibentuk oleh individu
atau siswa itu sendiri. Pembimbing atau konselor membantu siswa untuk
memecahkan masalah dengan berbagai alternaatif keputusan, tetapi pengambilan
keputusan diserahkan kepada siswa sendiri.
5. Individu atau siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsur-
angsur dapat menolong dirinya sendiri. Pembimbing atau konselor secara
langsung maupun tidak langsung harus menyadarkan individu agar ia menyadari
sepenuhnya kelebihan dan kekurangan dirinya dan dari pengalaman memperoleh
bimbingan, individu diharapkan dapat menolong dirinya sendiri.
D. Prinsip-prinsip Bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan program
pelayanan
1. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan
pengembangan, oleh karena itu program bimbingan dan konseling sekolah dan
madrasah harus disusun secara integral dan sinergi dengan program
sekolah(madrasah).
2. Program bimbingan dan konseling disekolah dan madrasah harus fleksibel, yakni
disesuaikan dengan kondisi ssekolah atau madrasah yang bersangkutan,
kebutuhan siswa, dan masyarakat.
3. Program bimbingan dan konseling disusun dan diselenggarakan secara
berkesinambungan dari jenjang pendidikan taman kanak-kanak hingga perguruan
tinggi.
4. Pelaksanaan bimbingan dan konseling hendaknya diadakan evaluasi yang
sistematis untuk mengetahui keberhasilannya dan mengetahui kesesuaian antara
program yang telah direncanakan dengan pelaksanaannya.
E. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan
1. Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu yang
akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi
permasalahannya.
2. Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan akan
dilakukan individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan karena
kemauan atau desakan dari pembimbing atau pihak lain.
3. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang
relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
4. Kerja sama antara guru pembimbing, guru-guru lain dan orang tua anak amat
menentukan hasil pelayanan bimbimgan.
5. Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh
melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian
terhadap individu yang terlibat dalam proses pelayanan dan program
bimbingan dan konseling itu sendiri.
F. Prinsip yang berhubungan dengan pembimbing
1. Pembimbing atau konselor harus melakukan tugas sesuai dengan
kemampuannya masing-masing. Sebagai pembimbing atau konselor ia juga
memiliki kelemahan, dalam arti tidak semua masalah-masalah yang dihadapi
individu atau siswa berada dalam kemampuan pembimbing untuk
memecahkannya. Apabilaa ada persoalan-persoalan yang dihadapi siswa
berada diuar kemampuan pembimbing yang bersangkutan harus
menyerahkannya kepada pembimbing atau pihak lain yang mengetahui.
2. Pembimbing atau konselor disekolah atau madrasah dipiih atas dasar
kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya.
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan dunia yang membutuhkan
keahlian dan persyaratan-persyaratan tertentu, oleh sebab itu, orang-orang
yang akan menjadi petugas bimbingan dan konseling harus memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu.
3. Sebagai tuntutan profesi, pembimbing atau konselor harus harus senantiasa
mengembangkan diri dan keahliannya melalui berbagai kegiatan seperti
pelatihan, penataran, workshop, dan lain sebagainya. Dunia bimbingan dan
konseling berkembang seiring dengan perkembangan zaman, demikian juga
persoalan-persoalan yang dihadapi siswa. Agar bisa memberikan bimbingan
dan konseling kepada siswa sesuai kondisi, maka pembimbing atau konselor
harus senantiasa meningkatkan kemampuannya.
4. Pembimbing atau konselor hendaknya selalu mempergunakan berbagai
informasi yang tersedia tentang individu atau siswa yang dibimbing beserta
lingkungannya sebagai bahan untuk membantu individu yang bersangkutan ke
arah penyesuaian diri yang lebih baik.
5. Pembimbing atau konselor harus menghormati dan menjaga kerahasiaan
informasi tentang individu siswa yang dibimbingnya. Masalah-masalah yang
dihadapi oleh siswa adakalanya bersifat pribadi dan rahasia sehingga tidak
semua orang bisa mengetahuinya.
6. Pembimbing atau konselor dalam melaksanakan tugasnya hendaknya
mempergunakan berbagai metode dan teknik. Tidak semua masalah yang
dihadapi siswa pemecahannya menggunakan metode yang sama. Oleh sebab
itu, pembimbing harus menggunakan metode atau teknik yang berbeda
sehingga proses pemberian bimbingan dan konseling tidak monoton.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling adalah pemaduan hasil-hasil kajian
teoritik dan praktik yang dirumuskan dan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
suatu pelayanan. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling prinsip-prinsip yang
digunakannya bersumber dari kajian filosofis, hasil-hasil penelitian dan pengalaman
praktis tentang hakikat manusia, perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks
sosial budayanya, pengertian, tujuan, fungsi, dan proses penyelenggaraan bimbingan dan
konseling.
Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, sekolah
menjadi suatu lembaga yang wajah dan sosoknya sangat jelas. Pelaksanaan program
bimbingan dan konseling di sekolah diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara
baik, hal ini mengingat bahwa sekolah merupakan lahan yang secara potensial sangat
subur, keadaan sekolah semakin cenderung menuntut adanya pelayanan bimbingan dan
konseling yang lebih tinggi. Kondisi siswa yang sedang mengalami tahap perkembangan
yang “meranjak” memerlukan berbagai jenis layanan bimbingan dan konseling dalam
segenap fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA

Tohrin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.

Hallen. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Quantum Teaching

Anda mungkin juga menyukai