Eldy JR Keperawatan Anak
Eldy JR Keperawatan Anak
Eldy JR Keperawatan Anak
PADA
ATRESIA BILIER
OLEH
1701090476
PRODI S1 KEPERAWATAN
Puji dan syukur kepada TUHAN YANG MAHA ESA atas perlindungan
dan berkat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Dengan judul makalah “ASUHAN KEPERAWATAN ATRESIA
BILLIER”
Banyak kesulitan yang saya hadapi dalam membuat tugas makalah ini tapi
dengan semangat dan kegigihan serta arahan, semangat dari teman-teman kami
sehingga saya mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Saya menyimpulkan bahwa tugas makalah ini masih belum sempurna, oleh
karena itu saya menerima kritik dan saran, guna kesempurnaan tugas makalah ini
dan bermanfaat bagi saya dan pembaca pada umumnya.
penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
3.1 KESIMPULAN................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian atresia bilieri, etiologi
dan klasifikasi, patofisiologi, penatalaksanaan, pemeriksaan diagnostik, dan
proses keperawatan pada klien atresia bilier.
Atresia bilier adalah suatu defek congenital yang merupakan hasil dari
tidak adanyaatau obstruksi satu atau lebih saluran empedu pada ekstrahepatik
dan intrahepatik.
Atresia bilier merupakan suatu penyakit yang sering terjadi pada bayi atau
anak-anak di karenakan pada bayi atau anak sistem-sistem organ seperti
sistem endokrin belum terbentuk secara sempurna.
Kelainan bilier pada anak sangat berdampak apabila tidak segera
ditangani, dampak yang paling besar yaitu bisa menimbulkan kematian pada
bayi atau anak tersebut.
Komplikasi yang ditimbulkan oleh kelainan bilier yaitu sirosis dan
hipertensi portal, yang mana hipertensi portal dapat mangakibatkan terjadinya
gagal hati, yaitu pembentukan hati yang tidak bisa sempurna.
1.2 Tujuan
dan menjelaskan :
BAB II
TINJAUAN TEORI
I. Pengertian
II. Etiologi
III. Patofisiologi
IV. Gejala
Gejala biasanya timbul dalam waktu 2 minggu setelah lahir, yaitu berupa:
1. Air kemih bayi berwarna gelap
2. Tinja berwarna pucat
3. kulit berwarna kuning
4. berat badan tidak bertambah atau penambahan berat badan berlangsung
lambat
5. hati membesar.
Pada saat usia bayi mencapai 2-3 bulan, akan timbul gejala berikut:
1. gangguan pertumbuhan
2. gatal-gatal
3. Rewel
4. tekanan darah tinggi pada vena porta (pembuluh darah yang mengangkut
darah dari lambung, usus dan limpa ke hati).
5. Distensi abdomen
6. Varises esophagus
7. Hepetomegali
8. Jaundice dalam 2 minggu sampai 2 bulan
9. Lemah
10. Pruritus
11. Anoreksia
12. Letragi
V. Komplikasi
Komplikasi yang di timbulkan pada oenyakit atresia bilier adalah:
1. Cirrhosis
2. Gagal hati
3. Gagal tumbuh
4. Hipertensi portal
5. Varises esophagus
6. Asites
7. Encephalopathy
VII. Diagnosa
VIII. Pengobatan
A. Pengkajian
Anamneses
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan fisik:
1. System gastrointestinal: warna tinja, distensi, asites,
hepatomegali,anoreksia, tidak mau makan
2. System pernafasan
3. Genitourinary : Warna urine
4. Integumen: jaundice,kulit kering, pruritus, kerusakan kulit,edema
perifer
5. Muskuloskletan: letargi
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi Keperawatan
A. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan gangguan absorbs
Tujuan:untuk meningkatkan status hidrasi
Intervensi
1. Memertahankan terapi cairan intravena
2. Kaji tanda-tanda dehidrasi: ubun-ubun, turgur kulit,membrane
mukosa
3. Kaji intake dan output cairan
4. Pasang NGT untuk nutrisi dan cairan ukur lilitan atau lingkar
abdomen
5. Monitor resistensi perifer, tekanan darah,total protein,albumin,
urea nitrogen dan kreatinine
Intervensi
1. Meakukan stimulasi yang dapat dicapai sesuai dengan usia seperti
gerakan (motor halus dan kasar, ROM, posisi duduk)
2. Menjelaskan pada orang tua pentingnya melakukan stimulasi
tumbuh kembang dengan menyesuaikan kondisi seperti perlu
istirahat.
C. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur pembedahan
Intervensi
1. Pantau tanda-tanda vital
2. Pantau perdarahan dan tanda-tanda infeksi
3. Hindarkan pasien dari pergerakan yang berlebihan yang dapat
menambah ketegangan
4. Pantau distensi abdomen yang terjadi pada pasien
5. Monitor bising usus
KH: anak akan menunjukkan status nutrisu adekuat yang ditandai dengan
nafsu makan baik dan dan berat badan yang sesuai
Intervensi
1. Memberikan serta mempertahankan nutrisi parenteral dan juga
kepatenan IV
2. Memberikan dan mempertahankan nutrisi melalui NGT
3. Memberikan nutrisi yang adekuat seperti vitamin, mineral dan
suplemen
4. Timbang berat badan tiap hari
5. Monitor intake dan output
6. Monitor laborotorium seperti albumin, protein sesuai program
E. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan pruritus
Intervensi
1. Kaji tanda-tanda kerusakan kulit
2. Merubah posisi posisi anak setiap 2 jam atau sesuai kondisi
3. Menempatkan anak pada matras yang lembut
Intervensi
1. Menjelaskan kepada klien tentang pengobatan yang diberikan
seperti dosis, reaksi dan tujuan pengobatan.
2. Menjelaskan kepada keluarga pentingnya stimulus pada anak seperti
pendengaran, visual dan sentuhan
3. Menjelaskan kepada orang tua/keluarga pentingnya monitor adanya
muntah, mual, keram otot, diare, HR yang tidak teratur.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Volume II.
Jakarta: EGC
Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam jilid I, Edisi II, Penerbit Balai FK UI, Jakarta
1987
1997