Pasir Tanjung, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ternyata
sudah direncanakan oleh SMK Negeri Cikarang Pusat dan SMK Dewantara.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan mengatakan, kedua sekolah
tersebut memang sudah membuat janji akan melakukan tawuran di lokasi
kejadian melalui media sosial.
"Mereka janjian melalui sosial media untuk mengadakan aksi tawuran ini," kata
dia dalam keteranganya kepada wartawan, Kamis, 20 Februari 2020.
Peristiwa itu bermula saat kawanan pelajar berkumpul sekitar 20 orang lebih di
gapura kantor Desa Pasir Ranji. Sekitar pukul 20.00 WIB, mereka berangkat
menuju Jalan Kalimalang, Jembatan Kali Cibeet.
20 Februari 2020
10:54 WIB
Dalam bentrokan ini, Nur Sidik (17) harus meregang nyawa setelah dadanya
berlubang 5 cm akibat terkena luka bacokan
Bentrokan terjadi antara anak sekolah SMKN 1 Pasir Ranji Cikarang Pusat dengan
pelajar yang diduga SMK Dewantara Ds Hegarmukti Cikarang Pusat Kabupaten
Bekasi. Kejadian terjadi pada Rabu (19/2/2020) sekira pukul 22.30 WIB.
Akibat kejadian tersebut korban meninggal dunia dan korban mengalami luka
berlubang lebar 5 cm di dada bawah sebelah kiri," kata Kepala Bidang Humas
Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus kepada awak media, Kamis
(20/2/2020).
Tak lama kemudian, tiba-tiba ada segerombolan pelajar yang diduga berasal dari
SMK Dewantara Ds Hegarmukti. Saling berpapasan, tawuran antar keduanya pun
tidak terbendung lagi.
Dijelaskan Yusri, saat terkena bacokan, korban sempat dilarikan ke Klinik Mitra
Suhada Karawang. Namun saat tiba di sana, korban dinyatakan telah meninggal
dunia.
BEKASI - Satu orang siswa kelas III SMK Negeri 1 Cikarang Pusat, bernama Nur
Sidik (17) meninggal dunia setelah dibacok senjata tajam ketika tawuran di
Kampung Cilapayan, Desa Pasiranji, Kecamatan Cikarang Pusat, Rabu 19 Februari
2020.
"Para pelajar konvoi dengan berboncengan dengan sepeda motor," kata Hendra
dalam keterangannya, Kamis (20/2/2020).
"Terjadi tawuran. Akibat kejadian tersebut korban meninggal dunia dengan luka
bacok selebar lima sentimeter pada dada bawah sebelah kiri," tuturnya.
Melihat korban ambruk, lanjut dia, para rekan korban kemudian mengevakuasi ke
lokasi aman dan selanjutnya dibawa ke Klinik Mitra Suhada Karawang. "Namun
sayang sampai di klinik perawat menyatakan jika korban sudah dalam kondisi
tewas," sambungnya.
Korban saat ini sudah dibawa ke rumah duka yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Atas tawuran yang terjadi, dia mengatakan peristiwa itu merupakan suatu
pelajaran bagi pihaknya untuk lebih keras lagi dalam melakukan pembinaan.
"Tadi pagi saya sudah instruksikan seluruh kapolsek untuk melakukan penyuluhan
di sekolah-sekolah," katanya.
Pihaknya, lanjut dia, belum lama ini telah membuat forum terkait anak. Hal itu,
untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini.
"Kemarin sebenarnya kami sudah bikin forum namanya forum pemenuhan hak-
hak dan perlindungan anak," pungkasnya.