Disusun Oleh :
AULIA ARIEF NURSAID
15513213
ASISTEN:
EKO SISWOYO., S.T.,M.Sc.,ES.,Ph.D.
DOSEN:
YEBI YURIANDALA.,S.T.,M.Eng.
i
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
GEDUNG APARTEMEN EMPAT LANTAI
Disusun oleh:
15513213
ii
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DAFTAR ISI
iii
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
iv
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DAFTAR TABEL
v
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DAFTAR GAMBAR
vi
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB I
PENADAHULUAN
Pada jaman sekarang plambing juga telah membahas tentang hal hal
mengenai penghematan energi dan keterbatasan ketersidiaan air bersih. System
plambing pada jaman sekarang terdiri dari penyediaan air bersih. Penyaluran air
buangan, system pemadam kebakran, serta konsep konsep green building seperti
pemanfaatan air hujan
1
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Tujuan yang akan dicapai dalam perencanaan sistem plambing ini adalah:
2. Mengalirkan air buangan atau kotor dengan sistem yang aman tanpa
menimbulkan pencemaran
2
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Perencanaan perpipaan untuk air buangan dan untuk sistem vent serta
pipa pembuangan gedung menuju septic tank.
Perencanaan kebutuhan air dan unit pemadam kebakaran serta pompa.
Perencanaan pengaliran air hujan untuk ditampung dan dimanfaatkan
ulang
3
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB II
KRITERIA PERENCANAAN
1. Kualitas Air
Sesuai dengan tujuannya, sistem penyediaan air bersih dalam gedung bertingkat
merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk menyediakan air bersih ke seluruh
gedung dengan kualitas maupun kuantitas yang cukup. Dari segi kuantitas, tercapai
tidaknya tujuan tersebut dapat dilihat dari merata tidaknya penyediaan air bersih ke
seluruh bagian gedung dengan jumlah maupun tekanan yang cukup. Sedangkan dari
segi kualitas, dapat dilihat dari kualitas air yang sampai pada konsumen di seluruh
gedung tidak tercemar (kotor).Sistem penyediaan air bersih dapat dikatakan tercapai
apabila kualitas air tersebut memenuhi standar persyaratan air minum seperti yang
dikeluarkan Menteri Kesehatan ataupun peraturan lainnya yang terkait. Penyediaan air
minum dengan kualitas yang tetap baik merupakan prioritas utama. Air tersebut juga
haruslah terbebas dari bahan pencemar seperti masuknya air kotor dari pipa buangan,
gas berbau atau beracun, masuknya serangga ataupun kotoran tikus ke dalam tangki
penyimpanan air, dan sebagainya.
Apabila air bersih yang dialirkan dalam gedung diperoleh dari PDAM atau
perusahaan penyedia air minum lainnya dimana kualitas airnya telah memenuhi
persyaratan yang ada, maka pengelolaan tinggal difokuskan pada bagaimana cara
mengalirkan air tersebut agar sampai pada konsumen dalam gedung dengan kualitas
4
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
yang sama. Sedangkan apabila lokasi gedung tidak terjangkau oleh layanan
penyediaan air bersih dan air yang dialirkan dalam gedung bersumber dari sungai
ataupun air tanah, maka sebelum distribusikan ke seluruh gedung air tersebut harus
diolah terlebih dulu hingga tercapainya standar kualitas air yang telah ditetapkan.
5
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
pipa sehingga seringkali menimbulkan getaran pada pipa. Selain itu, apabila pukulan
air ini mengenai peralatan plambing dapat menyebabkan kerusakan. Seperti patahnya
pipa, kebocoran dan suara berisik. Artinya, dapat mengurangi umur kerja peralatan
dan sistem pipa. Langkah pencegahan pukulan air dapat dilakukan dengan cara :
-Menghindari tekanan kerja yang terlalu tinggi pada sistem perpipaan
-Menghindari kecepatan pengaliran air yang terlalu tinggi
-Memasang rongga udara atau alat pencegah pukulan air
-Menggunakan dua katup bola pelampung dalam tangki air
6
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
agar berkerja otomatis sehingga tidak harus bekerja terlalu sering yang dapat
memperpendek usia pompa.
7
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
menggunakan tanki atap atau pun tanki bawah, namun untuk penyediaan air sangat
bergantung pada pelayanan penyedia air minum dalam hal ini PDAM.
8
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Dari ketiga metode tersebut, yang dinilai paling akurat yaitu melalui metode
berdasarkan jumlah pemakai. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa jumlah penghuni
dalam gedung (dalam hal ini adalah gedung apartemen) telah diketahui secara pasti
jumlahnya, sehingga upaya penaksiran kebutuhan air bersih dapat dilakukan dengan
lebih baik.
Tabel 2.1. Pemakaian air rata-rata per orang setiap hari
Jangka
Perbanding
waktu
an luas
Pemakaian rata- pemakaian
No Jenis gedung lantai Keterangan
rata sehari (liter) air rata-
efektif/tota
rata sehari
l (%)
(jam)
1. Perumahan mewah 250 8-10 42-45 Setiap penghuni
2. Rumah biasa 160-250 8-10 50-53 Setiap penghuni
3. Apartemen 200-250 8-10 45-50 Mewah : 250 liter
Menengah : 180 liter
4. Asrama 120 8 Bujangan : 120 liter
Bujangan
5. Rumah sakit Mewah >1000 8-10 45-48 (Setiap tempat tidurpasien)
Menengah 500- Pasien luar : 8 liter
1000 Staf/pegawai : 120 liter
Umum 350-500 Keluarga pasien : 160 liter
9
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Dari tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa untuk keperluan gedung perkantoran
besarnya pemakaian air per orang setiap harinya yaitu 100 liter/orang.hari dengan rata-
rata pemakaian air dalam sehari adalah 8 jam.
10
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Jumlah penghuni =
Perbandingan luaslantai efektif total ( % ) x Luas Gedung
......
Luasan akses bagi setiap orang
(2.1)
2. Dihitung pemakaian air untuk satu gedung dalam sehari (Qd)
Qd
Qh (ℓ/dt) =
T
.............................................................(2.4)
Dimana :Qh = Pemakaian air rata-rata selama rata-rata jam operasi (ℓ/detik)
Qh-maks = C1 . Qh
..................................................(2.5)
Dimana : Qh-maks = Pemakaian air pada jam puncak (ℓ/detik)
Qm-max = C2 x Qh
.......................................................(2.6)
Dimana :Qm-maks = Pemakaian air pada menit puncak (ℓ/detik)
Angka pemakaian air yang diperoleh dengan metode ini biasanya digunakan
untuk menetapkan volume tangki bawah, tangki atap, pompa dan sebagainya. Sedangkan
11
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
ukuran yang diperoleh dengan metode ini hanyalah pipa penyediaan air dan bukan untuk
menentukan ukuran pipa-pipa dalam jaringan.
Kloset dengan 1 50 50 40
30 27 23 19 17 15 1210
katup gelontor Satu 2 34 5 6 7 7 8 9 10
Untuk menghitung faktor pemakaian dapat dilihat pada rumus berikut ini :
12
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
( X n−X 1)
[
Y n=Y 1− ( Y 1−Y 2) ×
( X 2−X 1 ) ]
Dimana : Yn = Faktor pemakaian (%)
Y1 = Jenis alat plambing pada jumlah 1
Y2 = Jenis alat plambing pada jumlah 2
X1 = Jumlah alat plambing 1
X2 = Jumlah alat plambing 2
Xn = Jumlah alat plambing yang akan dicari
Untuk mencari pemakaian air untuk setiap alat plambing dapat digunakan
tabel 2.3 sebagai berikut.
Tabel 2.3. Pemakaian air tiap alat plambing, laju aliran airnya, dan ukuran
pipa cabang pipa air
No Pemakaian air Waktu Pipa Pipa cabang air
Nama alat untuk Penggu Laju aliran air untuk sambung bersih ke alat
plambing penggunaan satu naan per (liter/menit) pengisian an alat plambing (mm)
kali (liter) jam (detik) plambing
Pipa Tembaga
(mm)
4)
baja
13
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
kecil
7 Bak cuci tangan 10 6-12 15 40 13 20 13
biasa
(lavatory)
8 Bak cuci dapur 15 6-12 15 60 13 20 13
(sink)
dengan keran 13
mm
9 Bak cuci dapur 25 6-12 25 60 20 20 20
(sink)
dengan keran 22
mm
10 Bak mandi 125 3 30 250 20 20 20
rendam
(bathtub)
11 Pancuran mandi 24-60 12 120-300 13-20 20 13-20
(shower)
12 Bak mandi gaya Tergantung 3 30 20 20 20
Jepang ukurannya
Adapun rumus yang dipakai untuk mencari debit pada metode ini sama seperti rumus
pada metode berdasarkan jumlah pemakai (penghuni).
14
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
yang dilayaninya, dan kemudian dicari besarnya laju aliran dengan gambar 2.2 dan gambar
2.3 dengan cara memplotkan antara unit beban alat plambing dengan laju aliran.
Apabila jumlah penghuni diketahui atau sudah ditetapkan untuk suatu perencanaan
gedung maka angka yang sudah diketahui tersebut dipakai untuk menghitung pemakaian
air rata-rata sehari berdasarkan “standar” pemakaian air per orang per hari di dalam
penggunaan gedung tersebut. Namun, kalau jumlah penghuni tidak dapat diketahui, akan
dilakukan penaksiran berdasarkan luas lantai dan menetapkan kepadatan hunian per luas
lantai efektif.
Gbr. 2.2. Hubungan antara unit beban alat plambing dengan laju aliran
(untuk unit beban sampai 250 – skala diperbesar).).
Kurva (1) untuk sistem yang sebagian besar dengan katup gelontor.
Kurva (2) untuk sistem yang sebagian besar dengan tangki gelontor.
Gbr. 2.3. Hubungan antara unit beban alat plambing dengan laju aliran.
15
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Kurva ini memberikan hubungan antara jumlah unit beban plumbing dengan laju
aliran air, dengan memasukkan faktor kemungkinan penggunaan serempak dari alat-alat
plambing. Untuk jumlah unit beban alat plambing dapat dapat dilihat pada tabel 2.4,
sebagai berikut.
Jenis alat plambing2) Jenis penyediaan air Unit alat plambing3) Keterangan
Untuk Untuk
pribadi4) umum5)
16
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Catatan :
1)
Alat plambing yang airnya mengalir secara kontinyu harus dihitung secara terpisah, dan
ditambahkan pada jumlah unit alat plambing.
2)
Alat plambing yang tidak ada di daftar dapat diperkirakan, dengan membandingkan dengan
alat plambing yang mirip/terdekat.
3)
Nilai unit alat plambing dalam tabel ini adalah keseluruhan. Kalau digunakan air dingin dan
air panas, unit alat plambing maksimum masing-masing untuk air dingin dan air panas diambil
tigaperempatnya.
4)
Alat plambing untuk keperluan pribadi dimaksudkan pada rumah pribadi atau apartment,
dimana pemakaiannya tidak terlalu sering.
5)
Alat plambing untuk keperluan umum dimaksudkan yang dipasang dalam gedung kantor,
sekolah, pabrik, dsb, dimana pemakaiannya cukup sering.
Adapun rumus untuk mencari debit pada metode ini sama seperti rumus pada
metode berdasarkan jumlah pemakai.
2.2.5 Kapasitas Ground Reservoir (Tangki Air Bawah)
Dalam perencanaan sistem penyediaan air bersih dengan sistem tangki atap,
dibutuhkan penaksiran volume ground reservoir yang selanjutnya dapat digunakan untuk
menentukan dimensinya. Perhitungan volume ground reservoir dapat dilakukan dengan
metode berikut ini :
1. Perhitungan dimensi ground reservoir berdasarkan suplai air dari
PDAM
2. Perhitungan dimensi ground reservoir berdasarkan rumus
17
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2
Q s= Qh
3 ................... (2.7)
Dimana: Qh = Jumlah kebutuhan air rata-rata per jam (m 3/jam)
Qs = Kapasitas pipa dinas (m3/jam)
18
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Perhitungan dimensi roof tank berdasarkan suplai air dari PDAM terutama
didasarkan pada fluktuasi kebutuhan air dan pemompaan yang disesuaikan dengan
waktunya. Dalam perhitungan dengan metode ini, porsentase pemompaan hanya
diperhitungkan pada jam-jam puncak saja. Padahal dalam suatu sistem penyediaan
air bersih, pemenuhan akan kebutuhan air harus selalu terpenuhi tidak hanya
terbatas pada jam-jam puncak saja, akan tetapi setiap kali dibutuhkan maka air
tersebut harus ada. Oleh karena itu, cara ini dirasa kurang dapat mewakili kondisi
yang sebenarnya karena hanya terbatas pada waktu puncak saja dimana
pemakaian air dalam kondisi maksimal.
19
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Setelah dihitung volume dari roof tank tersebut, selanjutnya dapat ditentukan dimensi
untuk masing-masing roof tank yang mencakup :
- Panjang (m)
- Lebar (m)
- Tinggi Efektif (m)
- Tinggi Free Board (m)
- Tinggi Total (m)
20
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Sistem pembuangan dimana setiap jenis air buangan dikumpulkan dalam suatu saluran
terpisah yang kemudian dialirkan ke luar gedung secara terpisah juga.
3. Sistem pembuangan tak langsung
Sistem pembuangan dimana air buangan dari beberapa lantai gedung bertingkat
digabungkan dalam satu kelompok.
Adapun untuk sistem pembuangan air secara terpisah, umumnya jenis-jenis air
buangan tersebut disalurkan sesuai denga klasifikasi di bawah ini :
Klasifikasi menurut jenis air buangan:
1. Sistem pembuangan air kotor
Sistem pembuangan air yang berasal dari kloset, peturasan dan lain-lain dalam gedung
yang selanjutnya dialirkan keluar gedung atau menuju riol umum.
2. Sistem pembuangan air bekas
Sistem pembuangan dimana air bekas pakai yang umumnya berasal dari peralatan
lavatory ataupun sink di dalam gedung akan dikumpulkan dan dialirkan ke luar
melalui suatu saluran.
3. Sistem pembuangan air hujan
Sistem pembuangan khusus untuk air hujan yang jatuh pada atap gedung ataupun
tempat lainnya, yang kemudian dikumpulkan dan dialirkan ke luar melalui suatu
saluran.
4. Sistem pembuangan air dari dapur
Khusus untuk air buangan yang berasal dari bak cuci dapur harus diperlakukan secara
khusus guna mencegah timbulnya pencemaran akibat aliran balik dari saluran air kotor
atau air bekas. Sedangkan apabila air buangannya banyak mengandung lemak, maka
perlu dilengkapi dengan perangkap lemak.
21
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
22
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Penentuan sistem vent harus sesuai dengan SNI 03-7065-2005 Tata Cara Sistem
Plambing dan SNI 8153:2015 Sistem Plambing Pada Bangunan Gedung.
23
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
(1) Pipa air hujan datar yang berukuran sampai dengan 75 mm harus dipasang
dengan kemiringan minimal 2% dan untuk pipa yang berukuran lebih besar
minimal 1%. Kemiringan yang lebih kecil hanya diperbolehkan apabila secara
khusus dibenarkan oleh pejabat yang berwenang.
(2) Perubahan arah pipa air hujan harus dibuat Y 45 o, belokan jari-jari besar 90o,
belokan 60o, 45o, 22,5o atau gabungan belokan tersebut atau gabungan
menyambung ekivalen yang dibenarkan kecuali dinyatakan lain dalam SNI
03-6481- 2000 Sistem Plambing.
(3) Belokan jari-jari pendek, dan T saniter tunggal atau ganda hanya diijinkan
pemasangannya pada pipa air hujan.
24
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
25
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
26
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
27
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB III
DETAIL DESAIN SISTEM PLAMBING
28
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB IV
RAB DAN BOQ
29
AULIA ARIEF NURSAID | 15513213