Anda di halaman 1dari 2

B 24 18513202 MUHAMMAD IQBAL MASHUDI

1. Perbedaan poin – poin yang ada di dalam peta


a. Poin Informasi

Indonesia : Dalam situs web persebaran COVID-19


https://www.covid19.go.id/situasi-virus-corona/, penyajian informasi di
dalamnya ada yang berupa peta dan grafik. Peta yang ada dalam website
ini hanya berfungsi untuk melihat daerah persebaran COVID-19 dan
laboratorium terkait di berbagai provinsi di Indonesia. Penyajian data
persebaran COVID-19 hanya terpaku pada provinsinya saja, tidak
terkhusus ke daerah/kota mana saja yang sudah menjadi kawasan
dengan adanya kasus positif COVID-19. Dalam grafik yang tercantum
dalam website tersebut, data yang disajikan adalah perkembangan
COVID-19 di Indonesia baik kasus meninggal, sembuh, dalam perawatan,
dan kasus yang telah terkonfirmasi. Selain itu juga ada grafik yang
menyampaikan data mengenai usia pasien, kondisi pasien, gejala yang
dialami, jenis kelamin, dan rekapan data nasional.

Jepang : Dalam situsnya https://coromap.info/, pemetaan informasi


mengenai persebaran COVID-19 di Jepang seluruh informasinya terpusat
dalam peta yang menunjukkan tiap daerah yang memiliki kasus COVID-
19, jadi lebih terperinci mengenai penyajian data tentang wilayah wilayah
yang terdapat kasus COVID-19. Dalam informasi yang disajikan, terdapat
data-data yang dapat diamati yaitu urutan kasus ke berapa, gender, gejala
yang dialami, pekerjaan, usia, kondisi saat ini ( apakah dirawat atau
sebagainya), tanggal kasus di daerah tersebut terkonfirmasi, dan pelapor
kasus tersebut (pihak pelapor). Dalam penyajian datanya, informasi akan
otomatis muncul ketika kita mengarahkan memilih daerah-daerah yang
terdapat kasus COVID-19 di dalamnya yang ditandai dengan adanya
lingkaran merah di daerah tersebut. Selain itu dalam peta tersebut juga
terdapat rekapan total kasus yang terinfeksi dan yang berhasil sembuh
secara nasional, dan di berbagai tempat lainnya seperti kota-kota besar
dan beberapa fasilitas umum seperti fasilitas anak, pelabuhan,
perusahaan, dan fasilitas umum lainnya. Dalam peta tersebut juga bisa
diketahui tempat-tempat penanganan COVID-19 yang ditandai dengan
peta berwarna orange ke coklatan.

Kesimpulannya, peta persebaran COVID Indonesia terlihat lebih


sederhana namun informasi yang di dapat dari petanya sangat terbatas
dengan hanya 2 indikator informasi yang bisa didapat di dalamnya yaitu
daerah provinsi yang terdapat kasus COVID-19 di dalamnya serta
laboratorium terkait COVID-19 di tiap provinsinya. Penyajian data pada
website Indonesia lebih terfokus pada grafik yang disajikan di luar peta
yang disediakan. Sedangkan dalam peta persebaran kasus COVID-19 milik
Jepang, semua informasi dapat diketahui melalui peta dengan keterangan

UJIAN TENGAH SEMESTER SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Selasa, 28 April 2020


B 24 18513202 MUHAMMAD IQBAL MASHUDI
penyebaran yang lebih rinci yaitu setiap daerah, bukan tiap provinsi dari
daerah tersebut. Namun, hal ini tentunya bisa membuat orang awam
sedikit bingung dengan User Interface yang sedikit lebih “ramai” daripada
peta yang terdapat di website informasi COVID-19 Indonesia meskipun
data yang disajikan Jepang lebih terperinci. Selain itu, default settings
website Jepang menggunakan bahasa jepang sehingga perlu untuk
perlakuan khusus agar bahasa yang ada di website tersebut bisa di
terjemahkan ke bahasa lainnya. Untuk orang awam yang belum familiar
dengan penggunaan peta, menurut saya peta persebaran COVID-19 milik
Indonesia lebih cocok untuk mereka. Karena, data yang disajikan berada
di luar peta yang ada meskipun dari kemudahan dan kelengkapan
informasi, peta persebaran COVID-19 milik Jepang lebih lengkap dan
lebih informatif daripada milik Indonesia.

b. Poin Akurasi

Dari segi akurasi, seperti yang sudah saya jelaskan di poin a, peta
persebaran COVID-19 milik jepang jauh lebih akurat daripada milik
Indonesia. Hal ini ditandai dengan lebih detailnya penjabaran wilayah
yang terdapat kasus COVID-19 milik Jepang yaitu sampai kota-kota
teretentu sementara milik Indonesia hanyalah sebatas Provinsi dari kota
yang terdapat kasus COVID-19. Selain itu, pada peta persebaran COVID-
19 milik Jepang juga menyajikan perusahaan-perusahaan serta berbagai
fasilitas umum yang terdapat kasus COVID-19 di dalamnya sehingga lebih
mudah untuk mengetahui rekam jejak orang dari berbagai daerah yang
terdapat kasus COVID-19 di dalamnya. Jadi kesimpulannya, peta
persebaran COVID-19 milik Jepang jauh lebih akurat dalam mengetahui
tracking dan persebaran COVID-19.

2. Faktor mengapa Indonesia tidak menampilkan data lokasi penderita


1. Faktor Karakteristik Penduduk.
Faktor pertama mengapa data lokasi penderita COVID-19 tidak ditampilkan
dalam peta adalah agar tidak timbul keresahan pada masyarakat agar kondisi
tetap bisa terkendali.
2. Faktor wilayah
Faktor ke dua mengapa informasi lokasi tidak ditampilkan dalam peta persebaran
COVID-19 milik Indonesia karena Indonesia wilayahnya yang teramat luas dari
Sabang-Merauke sehingga untuk detail yang lebih terperinci dari tiap lokasinya
akna lebih sulit jika dibandingkan dengan Jepang yang hanya memiliki luas
wilayah setengah dari wilayah Indonesia.

UJIAN TENGAH SEMESTER SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Selasa, 28 April 2020

Anda mungkin juga menyukai