Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seluruh dunia saat ini sedang menghadapi virus COVID-19. Virus
COVID-19 ditemukan pertama kali di kota Wuhan China pada tanggal 31
Desember 2019 (Detik Health, 2020). Dalam kurun waktu kurang lebih satu
tahun, virus COVID-19 sudah tersebar keseluruh dunia dengan angka
hingga 174 juta kasus. Seiring berjalannya waktu, banyak negara melakukan
kebijakan lockdown untuk mengantisipasi persebaran COVID-19 yang
semakin menyebar luas. Negara yang cenderung memiliki angka kasus
COVID-19 yang tinggi, merupakan negara dengan jumlah angka penduduk
yang tinggi. Peringkat 1 hingga 3 ditempati oleh Amerika Serikat, India, dan
Brazil (Our World in Data, 2021).
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh Novel Coronavirus
(2019-nCoV). Jenis baru coronavirus yang pada manusia menyebabkan
penyakit mulai flu biasa hingga penyakit yang serius. Penyakit ini dapat
menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat
batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya,
Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi
dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut
(segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19. Seseorang
juga bisa terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari
penderita (PIKOBAR, 2020).
Kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Berdasarkan laporan Kemenkes RI, pada tanggal 30 Agustus 2020 tercatat
172.053 kasus konfirmasi dengan angka kematian 7343 (CFR 4,3%). DKI
Jakarta memiliki kasus terkonfirmasi kumulatif terbanyak, yaitu 39.037
kasus. Daerah dengan kasus kumulatif paling sedikit yaitu Nusa Tenggara
Timur dengan 177 kasus (Kemenkes RI, 2020). Hal tersebut terus menjadi
perhatian pemerintah selaku pemegang kebijakan agar angka sebaran
COVID-19 tetap terkendali.

1
Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022
PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA
BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
2

Indonesia merupakan negara berkembang dengan angka penduduk


yang tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik jumlah penduduk Indonesia
pada tahun 2020 yaitu berjumlah 270,2 juta jiwa. Hal tersebut menjadikan
Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke 4 di dunia.
Selain itu, penduduk Indonesia sangat terkonsentrasi pada pulau jawa
dengan persentase sebanyak 56,5% (BPS, 2020). .Hal ini menyebabkan
negara Indonesia memiliki tingkat bahaya yang tinggi dalam penyebaran
virus COVID-19 khususnya pulau jawa.
Kasus COVID-19 di Indonesia pertamakali ditemukan pada bulan
Maret 2020. Pada tanggal 11 Februari 2021 kasus COVID-19 berjumlah
lebih dari 1 juta kasus yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia. Jawa
Barat merupakan provinsi terbanyak dalam kasus terkonfirmasi kedua
setelah Jakarta di Indonesia, dengan jumlah terkonfirmasi yaitu sebanyak
170.642 kasus, pasien sembuh sebanyak 140.665, pasien dalam perawatan
sebanyak 27.893, dan pasien meninggal sebanyak 2.084. Kota Bekasi
merupakan kota dengan jumlah terkonfirmasi paling tinggi di Jawa Barat
yaitu sebanyak 28.919 kasus, disusul dengan Kota Depok dan Kabupaten
Bekasi yang menempati di posisi 2 dan 3 (PIKOBAR, 2021). Hal tersebut
menjadikan alasan mengapa Kota Bekasi perlu perhatian khusus dalam
penangan penyebaran virus COVID-19.
Kota Bekasi merupakan kota dengan angka kepadatan penduduk yang
tinggi. Pada tahun 2020, Kota Bekasi memiliki urutan kota terpadat ke-3 di
Jawa Barat dengan angka 14.886 jiwa perkilometer. Hal itu disebabkan
karena Kota Bekasi memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Pada tahun 2011 jumlah penduduk Kota Bekasi sebanyak 2.453.328 jiwa,
sedangkan pada tahun 2019 jumlah penduduk Kota Bekasi sebanyak
3.013.851 jiwa. Berdasarkan dari angka tersebut dapat diketahui bahwa
dalam 8 tahun penduduk Kota Bekasi meningkat sebanyak 18,6%. Hal
tersebut tentu menunjukan bahwa Kota Bekasi mengalami peningkatan
jumlah penduduk yang pesat (BPS, 2020).
Kota Bekasi mengalami peningkatan disebabkan tingginya laju
urbanisasi. Terdapat faktor yang menyebabkan Kota Bekasi menjadi tujuan

Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022


PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA
BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
3

banyak masyarakat desa melakukan urbanisasi, yakni karena adanya


beberapa faktor penarik seperti fasilitas kesehatan yang memadai, standar
hidup yang tinggi, standar pendidikan yang tinggi, fasilitas kesehatan yang
memadai, fasilitas rekreasi, banyaknya lapangan pekerjaan (Widiawaty,
2019).
Pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan baik secara alami maupun
non-alami akan menimbulkan masalah permukiman. Tingginya angka
kepadatan penduduk yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan untuk
permukiman akan mengakibatkan munculnya permukiman permukiman
kumuh di wilayah perkotaan (Priyono, 2013). Permukiman kumuh memiliki
beberapa faktor pendukung. Faktor pendukungnya antara lain karena tidak
tersedianya fasilitas sanitasi, tidak tersedianya pembuangan sampah yang
baik, kualitas air yang buruk, kondisi permukiman yang tidak teratur,
terletak di sekitar bantaran sungai, terletak di sempedan rel kereta api.
Kondisi ini yang menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat,
sehingga penyakit dapat menyerang masyarakat lebih mudah.
Permukiman kumuh memiliki tingkat bahaya COVID-19 yang tinggi
dibandingkan pemukiman non-kumuh. Hal tersebut dikarenakan adanya
perbedaan kemampuan permukiman tersebut dalam melaksanakan protokol
kesehatan baik dari segi fasilitas umum dan ketaatan masyarakatnya
(Sahasranaman, 2021). Maka dari itu, diperlukan metode untuk melakukan
monitoring yang komperhensif untuk membuktikan pengaruh kualitas
permukian terhadap tingkat bahaya COVID-19.
Sistem Informasi Geografis sebagai suatu perpaduan ilmu dan
teknologi. mampu digunakan untuk pengelolaan dan analisa data secara
spasial menentukan lokasi yang paling baik, dan menentukan pola. Dengan
dukungan teknologi informasi seperti Sistem Informasi Geografis (SIG),
maka pekerjaan tersebut menjadi sangat mudah (Setiawan, 2017). Sistem
Informasi Geografis (SIG) memiliki peran yang luas dan dapat
diaplikasikan pada berbagai fenomena alam yang terjadi. Tidak hanya
persoalan pemetaan kualitas permukiman, tetapi juga dapat memetakan
sebaran penyakit karena infeksi virus seperti COVID-19. Melalui bantuan

Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022


PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA
BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
4

aplikasi SIG, wilayah yang terkena dampak virus COVID-19 dapat mudah
terlihat dalam tampilan peta seperti gambaran sebaran jumlah pasien
terkonfirmasi, jumlah masyarat suspek, jumlah masyarakat probable,
jumlah orang kontak erat, dan jumlah pelaku perjalanan (LAPAN, 2021).
Sistem Informasi Geografis (SIG) menawarkan suatu sistem yang
mengintegrasikan data yang bersifat keruangan (spasial/geografis) dengan
data tekstual yang merupakan deskripsi menyeluruh tentang obyek dan
keterkaitannya dengan obyek lain. Dengan sistem ini data dapat dikelola,
dilakukan manipulasi untuk keperluan analisis secara komprehensif dan
sekaligus menampilkan hasilnya dalam berbagai format baik dalam bentuk
peta maupun berupa tabel atau report. Sistem Informasi Geografis (SIG)
memiliki alasan untuk digunakan, diantaranya karena Sistem Informasi
Geografis (SIG) bersifat terintegrasi, menarik untuk meningkatkan
pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-
unsur geografi yang ada di permukaan bumi, selain itu Sistem Informasi
Geografis (SIG) mampu melakukan visualisasi informasi yang sangat dapat
di baca dengan jelas.
Alat penting di dalam pencegahan penyebaran dan penekanan laju
korban wabah COVID-19 adalah model yang digunakan para pengambil
kebijakan untuk memutuskan rantai penyebaran dari virus ini. Teknologi
informasi geospasial merupakan salah satu model kebijakan yang
diterapkan. Penggunaan teknologi geospasial ini dirasa cukup efektif jika
data yang diperoleh merupakan data yang akurat. Untuk mendapat data yang
akurat dibutuhkan kerja sama yang baik antara instansi kesehatan yang
menangani virus ini dan pemerintah setempat. Hal ini bertujuan untuk agar
data yang diolah dapat dijadikan sebuah informasi yang bermanfaat bagi
masyarakat umum.
Tidak hanya data jumlah kasus yang terjadi, data masyarakat yang
mengalami dampak akibat adanya virus ini, data lembaga kesehatan, data
daerah yang terdapat virus akan tersedia dengan adanya penerapan model
menggunakan teknologi informasi geospasial ini. Dengan informasi yang

Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022


PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA
BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
5

tersedia akan mempermudah lembaga-lembaga dalam proses memberikan


bantuan dan tentu akan tepat sasaran.
Bagi layanan kesehatan publik akan terbantu karena pengambil
keputusan akan mengetahui layanan publik kesehatan mana yang
membutuhkan fasilitas dalam penanganan virus ini. Bagi pemerintah juga
akan dipermudah dalam hal proses pengambilan keputusan yang tepat. Jika
tiap daerah melakukan model ini maka akan diketahui derah mana menjadi
zona bahaya tinggi (sangat perlu penanganan), bahaya sedang (perlu
perhatian) dan bahaya rendah (kondisi daerah yang aman). Penerapan new
normal juga sangat terbantu dengan adanya SIG ini. Pemerintah akan
mengetahui lokasi-lokasi (daerah) yang dapat dikatakan new normal dan
yang masih perlu penanganan lebih lanjut.
Salah satu teknik analisis dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) ialah
analisis overlay. Overlay ialah suatu proses penyatuan data lapisan layer
yang berbeda. Sederhananya, overlay ini adalah sebuah operasi visual yang
memerlukan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik. Analisis
ini diterapkan untuk menggabungkan parameter Tingkat Bahaya COVID-
19 sehingga menjadi sebuah informasi spasial yang menunjukan sebaran
areal dengan tingkat bahaya yang tinggi hingga rendah.
Suatu area dengan tingkat Tingkat Bahaya COVID-19 yang tinggi
menjelaskan bahwa area tersebut memiliki nilai-nilai pendukung dalam
persebaran virus COVID-19. Mulai dari tingginya angka pasien
terkonfirmasi, jumlah masyarakat yang suspek yang tinggi, jumlah
masyarakat probable yang tinggi, jumlah kontak erat yang tinggi, dan
jumlah pelaku perjalanan yang tinggi. Sebaliknya, apabila tingkat Tingkat
Bahaya COVID-19 memiliki tingkatan yang rendah maka ke-5 parameter
tersebut memiliki nilai yang rendah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji
dan menelaah lebih jauh tentang pengaruh kualitas permukiman terhadap
sebaran Tingkat Bahaya COVID-19 di wilayah kota Bekasi melalui suatu
penelitian yang berjudul “Pengaruh Antara Kualitas Permukiman dengan
Sebaran COVID 19 di Kota Bekasi”.

Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022


PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA
BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
6

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah disampaikan maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sebaran tingkat kualitas pemukiman Kota Bekasi ?
2. Bagaimana potensi sebaran tingkat bahaya COVID-19 di Kota Bekasi ?
3. Bagaimana pengaruh antara sebaran kualitas permukiman dengan
sebaran tingkat bahaya COVID-19 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini diantaranya :
1. Menganalisis sebaran tingkat kualitas permukiman Kota Bekasi.
2. Menganalisis sebaran tingkat bahaya COVID-19 di Kota Bekasi.
3. Menganalisis pengaruh antara sebaran kualitas permukiman dengan
sebaran tingkat bahaya COVID-19 di Kota Bekasi.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini yaitu berupa
manfaat teoritis dan manfaat praktis yang mana sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan
geografi dalam pemetaan sebaran tingkat bahaya COVID-19 dan
pemetaan kualitas permukiman serta mengetahui apakah terdapat
pengaruh di antara keduanya.
2. Manfaat Praktis
a. Masyarakat
Penelitian ini memberikan perhatian bagi warga setempat untuk
lebih menjaga protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah untuk lebih menekan angka persebaran COVID-19
khususnya bagi masyarakat Kota Bekasi.
b. Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintan
dalam menentukan kebijakan dalam penganggulangan sebaran
Tingkat Bahaya COVID-19.

Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022


PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA
BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
7

E. Struktur Organisasi Skripsi


Penelitian ini diuraikan dalam lima bab sesuai dengan Pedoman
Penulisan Karya Tulis Ilmiah UPI 2019, selain itu untuk memudahkan isi
penelitian, struktur organisasi penulisan adalah sebagai berikut :
1. BAB I Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar Belakang penelitian Rumusan masalah
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian secara teoritis dan prakti
dan struktur organisasi skripsi.
2. BAB II Kajian Pustaka
Kajian pustaka berisi teori-teori berkaitan dengan rumusan masalah yang
di tentukan. Teori yang terdaat dalam kajian puistaka penelitian ini
meliputi Permukiman, COVID-19, Bencana, penginderaan jauh dan
sistem informasi geografis.
3. BAB III Metode Penelitian
Metode penelitian berisi tentang bagaimana menjawab permasalahan
yang telah ditetapkan. Bagian ini terdiri dari lokasi penelitian, desain
penelitian, pendekatan geografi, variable penelitian, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
4. BAB IV Temuan dan Pembahasan
Temuan dan pembahasan berisikan jawaban dari setiap rumusan yang
telah di tetapkan yaitu sebaran kualitas permukiman Kota Bekasi,
sebaran Tingkat Bahaya COVID-19 dan Pegaruh Bahaya Kualitas
Permukiman terhadap Tingkat Bahaya COVID-19.
5. BAB V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi
Simpulan, implikasi dan rekomendasi merupakan bagian pokok yang
menjelaskan secara singkat temuan dan pembahasan sampai
rekomendasi dari peneliti.

Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022


PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA
BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
8

F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah bagaimana cara mendapatkan data atau
mengukur variabel yang telah ditetapkan. Pendapat lain menyebutkan
bahwa definisi operasional merupakan definisi yang didasarkan pada
karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau
mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk kata-kata menjadi kata-
kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan diuji
oleh orang lain (Koenjaraningrat, 1991).
1. Kualitas Permukiman
Kualitas permukiman merupakan derajat kemampuan suatu
lingkungan untuk memenuhi perumahan yang baik untuk digunakan
sebagai ruang tinggal yang terdiri dari dua unsur, yaitu kondisi rumah
dan keadaan lingkungan rumah tersebut (Soemarwoto, 1984). Analisis
Kualitas permukiman akan menghasilkan sebaran tingkatan kualitas
permukiman mulai rendah hingga tinggi. Analisis kualitas permukiman
menggunakan parameter sebagai berikut yakni :
a. Kepadatan Permukiman
Kepadatan permukiman suatu blok permukiman dihitung
berdasarkan jumlah luas seluruh atap dibagi dengan luas blok
permukiman dalam satuan unit permukiman, sehingga dari hasil
perhitungan tersebut dapat diketahui perbandingan antara
penggunaan lahan prmukiman dan non permukiman di
permukiman tersebut.
b. Tata letak bangunan
Parameter ini di nilai berdasarkan keteraturan letak, dan
besar/kecilnya bangunan. Bangunan yang memiliki ukuran
relatif sama dan letaknya mengikuti pola tertentu, maka
dikelompokkan pada satuan unit pemetaan yang sama.
c. lebar jalan
Lebar jalan yang dimaksud adalah lebar pada suatu zona blok
pemukiman.

Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022


PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA
BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
9

d. Lokasi Permukiman
Parameter lokasi permukiman dinilai dari letak jauh atau
dekatnya suatu blok permukiman terhadap sumber polusi ini bisa
berasal dari terminal, pabrik, kawasan perdagangan dan jasa atau
jalan utama. Hal ini berpengaruh dengan tingkat kualitas udara
di permukiman tersebut. Pada tahap interpretasi untuk penilaian
lokasi permukiman melalui citra, dinilai secara kualitatif.
e. Pohon Pelindung.
Pohon pelindung adalah pohon yang terdapat pada kanan kiri
jalan pada blok permukiman. Kenampakan obyek pohon
pelindung yang ditampilkan pada citra dapat dikenali melalui
warna dari obyek tersebut.
2. Tingkat Bahaya COVID-19
Tingkat Bahaya COVID-19 merupakan suatu kejadian yang
mempunyai potensi untuk menyebabkan terjadinya kecelakaan, cedera,
hilangnya nyawa atau kehilangan harta benda yang disebabkan oleh
adanya virus Covid-19. Analisis Covid-19 menghasilkan data sebaran
area yang memiliki tingkatan Tingkat Bahaya COVID-19 mulai dari
rendah hingga tinggi. Analisis Tingkat Bahaya COVID-19
menggunakan parameter sebagai berikut yakni :
a. jumlah pasien terkonfirmasi
pasien terkonfirmasi adalah jumlah masyarakat yang sudah
terkena virus Covid-19 baik yang sudah sembuh, meninggal, dan
masih terpapar.
b. jumlah masyarat suspek
masyarakat suspek adalah masyarakat yang dalam waktu 14 hari
terakhir baru saja mengalami gejala Covid-19.
c. jumlah masyarakat probable
masyarkat probable adalah masyarakat yang memiliki penyakit
yang menyerupai Covid-19 namun belum di lakukan test hasil
laboratorium.

Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022


PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA
BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
10

d. Jumlah masyarakat meninggal


Masyarakat meninggal adalah masyarakat yang meninggal
setelah dinyatakan positif COVID-19.
e. jumlah orang kontak erat
jumlah orang kontak erat adalah jumlah masyarakat yang
memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau
terkonfirmasi Covid-19.
f. Kepadatan jalan
Kepadatan jalan adalah tingkat kerapatan jalan yang didapatkan
dengan menggunakan analisis line density pada shapefile jalan
BIG

Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022


PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA
BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
G. Penelitian Sebelumnya
Tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya
No Tahun Nama Penulis Instansi Judul Tujuan Metode Hasil
1 2020 Anand Royal Society Spread of COVID-19 Penelitian ini betujuan Metode yang Hasil dari penelitian
Sahasranaman, Publishing in Urban untuk menjaki apakah digunakan adalah ini berupa deskripsi
dkk Neighbourhoods and negara dengan tingkat dengan cara mengenai area yang
Slums of the kualitas permukiman membandingkan memiliki kualitas
Developing Country rendah memiliki negara-negara dengan permukiman yang
potensi sebaran perbedaan kualitas rendah memiliki
COVID-19 lebih pemukimannya untuk tingkat risiko
berbahaya. mengetahui apakah penyebaran yang
negara dengan kualitas tinggi.6
pemukiman yang
buruk memiliki tingkat
risiko penyebaran yang
tinggi atau tidak.
2 2020 Fadilah Ngaini, Universitas Pemetaan Risiko Tujuan dalam melalui survei atau Hasil penelitian ini
dkk Negeri Semarang Terhadap Covid-19 penelitian ini adalah pendataan secara menghasilkan peta
Berbasis Sistem untuk mengetahui langsung dengan risiko penyebaran
Informasi Geografis risiko penyebaran memperhatikan covid di desa tunggara
(Sig) Menggunakan COVID-19 di Desa protokol kesehatan. RT 01/ RW 02.
Aplikasi Inarisk Tunggara. Pada menu penilaian
Personal covid -19 yang ada di
aplikasi inaRISK
PERSONAL terdapat
3 penilaian yaitu
assessment pribadi,
asessment keluarga
dan assesment desa.
Pendataan ini hanya
akan dilakukan
pengisian pada
assesment keluarga
11
Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022
PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
12

yang akan diisi oleh


seluruh kepala
keluarga yang ada di
RT01/RW02.
3 2020 La Ode Institute of Pemetaan Partisipatif Tujuan dalam Metote penelitian Hasil penelitian ini
Amaluddin, dkk Learning Wilayah Rawan penelitian ini adalah dilakukan dimulai menghasilkan peta
Innovation and Penyebaran Covid-19 untuk mengetahui melalui video risiko persebaran covid
Counseling di Kecamatan sebaran COVID-19 di confrence (ViCon) di Kecamatan Baruga
Baruga Kota Kendari Kecamatan Baruga sebagai bagian dari Kota Kendari.
Kota Kendari social distancing
sesuai dengan SOP
Pencegahan Covid-19
yang diterapkan oleh
pemerintah. Terkhusus
untuk kegiatan
pengumpulan data
titik-titik koordinat
sarana dan prasarana di
wilayah Kota Kendari
akan dilaksanakan
sesuai dengan protokol
kesehatan.
4 2020 Hasanuddin Z. Badan Informasi Pemanfaatan Informasi Menjamin ketersediaan Metode yang Hasil penelitian ini
Abidin Geospatial Geospasial Untuk dan akses terhadap digunakan adalah menghasilkan peta
Manajemen informasi geospasial, dengan overlay dari sebaran spasial
Pengurangan mewujudkan beberapa peta mengenai risiko covid
Resiko Bencana Non- penyelenggaraan pendukung seperti peta di Jakarta
Alam Covid-19 infomrasi geospasial kerentanan, peta data
yang berdaya guna dan kapasitas ODP PDP
berhasil guna, dan Positif, peta dasar,
mendorong dan peta update data
penggunaan informasi lokal penyebaran
geospasial kasus.

Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022


PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
13

5 2020 Hamid Reza International Spatial modeling, risk Tujuan dalam Metode yang Hasil penelitian ini
Pourghasemi, dkk Journal of mapping, change penelitian ini adalah digunakan adalah menghasilkan peta
Infection Diseases detection, and outbreak untuk mengetahui data dengan mengoverlay sebaran spasial
trend of coronavirus sebaran risiko virus titik-titik yang mengenai risiko
(COVID-19) in Iran covid-19 di Iran pada berpotensi COVID-19 di Iran.
(days between bulan Februari hingga menyebarkan virus
February 19 and June bulan Juni. COVID-19. Lalu di
14, 2020) kalkulasikan
kemungkinan lokasi
yang memiliki riisko
penyebaran tinggi
hingga rendah
6 2020 Leonardo International Geostatiscal COVID- Penelitian ini bertujuan Metode yang Hasil penelitian ini
Azevedo, dkk Journal of Health 19 Infection Risk untuk mengetahui pola digunakan adalah menghasilkan peta
Geographics Maps for Portugal persebaran virus dengan penggunaan risiko secara berkala
Covid-19 dalam kurun statistika model selama 5 hari.
waktu 5 hari pada poison. Sumber data
tanggal 10 April yang digunakan adalah
hingga 15 April. jumlah kasus sebaran
tiap waktunya.
7 2020 Ainun Rizkia A, Jurnal Ilmiah dan Analisis Tingkat Pada penelitian ini Metode penelitian Hasil dapat diketahui
dkk Teknik Industri Bahaya COVID-19 adalah untuk digunakan adalah bahwa pada kegiatan-
Universitas Kediri Sebagai Upaya mengetahui penelitian deskriptif kegiatan di bandara
Pencegahan identifikasi yaitu Hasil riset data, terdapat 12 kegiatan
Penyebaran bahaya, penilaian berupa Jurnal-jurnal utama, Di antaranya 3
Di Fasilitas Umum risiko, dan penelitian dan Media kegiatan kategori
Bandara Dengan pengendalian risiko online. Objek risiko ekstrem, 5
Metode Hazard dengan metode penelitian adalah kegiatan kategori
Identification Hazard Identification, kegiatan yang risiko tinggi, dan 4
Risk Assessment Risk Assessment And berpotensi bahaya kegiatan kategori
(HIRA) Risk Control penularan virus covid- resiko sedang. Upaya
(HIRARC) di Bandara. 19 di Bandara. penanggulangan
COVID-19 yang
diusulkan adalah

Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022


PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
14

melakukan pembatasan
kuota penerbangan di
bandara, penyediaan
peralatan kebersihan
sesuai protokol
kesehatan yang
dianjurkan dan
perlengkapan Alat
Pelindung Diri.
8 2020 Sugianto, Made Jurnal Kesehatan Daerah Risiko tujuan penelitian ini metode dalam hasil pemetaan daerah
Agus Medika Udayana COVID-19 di adalah untuk penelitian ini adalah dari aspek
Kabupaten Badung memperoleh gambaran descriptive analytic Epidemiologi
peta daerah risiko dengan desain menunjukan sebanyak
Covid-19 di crosssectional Study. 4 kecamatan (66,6%)
Kabupaten Badung Penelitian ini dari 6 kecamatan
dilaksanakan di merupakan zona
Kabupaten Badung merah Covid-19.
selama dua bulan dari Dari aspek
tanggal 15 Juli Kemampuan Daerah
sampai dengan 15 Dalam Menangani
September 2020 Kasus Infeksi Covid-
dengan menggunakan 19 menunjukan bahwa
data sekunder laporan semua kecamatan
harian Satuan Tugas masuk dalam kategori
Covid-19 Kabupaten Respon Tinggi dalam
Badung dari tanggal 23 penanganan Covid-19
Agustus 2020 sampai dan dari aspek
dengan 23 September Kemampuan Daerah
2020. Dalam Melakukan
Penelusuran Riwayat
Kontak Dekat Orang
yang Terinfeksi
Covid-19 nampak
bahwa 3 kecamatan

Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022


PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
15

(50%) masuk dalam


kategori Daerah
Dengan Kemampuan
Sedang, sedangkan 3
kecamatan lainnya
masuk dalam
kategori Daerah
Dengan Kemampuan
Rendah.
9 2020 Ari Yusup UPI Bandung Pemetaan sebaran, Tujuan memberikan Metode penelitian hasil analisisi dapat
potensi dan kerentanan gambaran secara pemetaan potensi dan diketahui bahwa
pandemi covid-19 di spasial kondisi dan kerentanan covid 19 di potensi yang besar
kecamatan lembang potensi penyebaran kecamatan Lembang dalam penyebaran
kabupaten bandung covid-19 di suatu Kabupaten Bandung covid-19 dicematan
barat wilayah khususnya di Barat ini menggunakan lembang yaitu pada
Kecamatan Lembang sistem informasi wilayah-wilayah
Kabupaten Bandung geografis sebagai dengan mobilitas dan
Barat analisis datanya. sebaran yang tinggi
yang mana dilakukan didesa tersebut terlihat
analisis overlay dari bahwa wilayah
data-data yang dengan aksebilitas
digunakan dan dalam tinggi menjadi wilayah
menentukan kan yang potensial terpapar
di wilayah potensial covid-19
covit 19 dan Rentan
penularan covid 19
pada wilayah
administrasi
Kecamatan Lembang
khususnya dalam
analisis wilayah
perdesa, Selain itu
dilakukan analisis
buffer dalam

Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022


PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
16

menentukan radius
tertentu dari objek
kajian yang diteliti
khususnya jalan dan
sarana kesehatan
pada wilayah kajian
covid 19.
10 2020 Hariati Lestari, Universitas Halu Pemetaan kasus covid- Penelitian ini bertujuan Penelitian ini Angka kumulatif
Hartati Bahar Oleo 19 di sulawesi untuk mengetahui menggunakan desain penemuan kasus
tenggara tahun 2020 hubungan kepadatan penelitian deskriptif Covid-19 tertinggi
penduduk dengan analitik. Penelitian ini pada Kabupaten
kejadian covid-19 di di laksanakan di Bombana dengan
Sulawesi Tenggara beberapa kecamatan rincian 65 kasus dan
Tahun 2020 yang ada di Sulawesi beberapa daerah belum
tenggara. Populasi ditemukan kasus sama
dalam penelitian ini sekali seperti Muna
adalah penderita Barat, Buton, Buton
covid-19 yang tinggal Tengah, Buton
Sulawesi Tenggara. Selatan, Buton Utara,
Konawe Kepualauan
dan Konawe Utara,
kepadatan penduduk
tertinggi yaitu di Kota
Kendari dan terendah
di Konawe Utara.
Secara statistic tidak
terdapat hubungan
yang signifikan antara
kepdatan penduduk
dengan kejadian
COVID-19 Sulawesi
Tenggara.

Mochamad Djorghy Nanda Septyan, 2022


PENGARUH KUALITAS PERMUKIMAN TERHADAP SEBARAN TINGKAT BAHAYA COVID-19 DI KOTA BEKASI
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai