Anda di halaman 1dari 25

Kelompok 10 Penerapan SIL dalam Bidang

Kesehatan pada Masa Pandemi


COVID-19

1. Iyualevi Garnis Perwitasari (M0820047)


2. Nur Rohmayani Anggelika Putri (M0820065)
3. Sisca Indriyani (M0820075)
4. Ulfi Hanum (M0820077)
5. Wahyu Gilang Hermawan (M0820079)
TABLE OF CONTENTS

Pendahuluan Manfaat SIL di Contoh


bidang Penerapan
Kesehatan

Penerapan dalam Penerapan dalam Penerapan dalam


bentuk website bentuk aplikasi dan bentuk pemetaan
hardware spasial
PENDAHULUAN
• Sistem Informasi Lingkungan (SIL) merupakan suatu bentuk pengarsipan data
secara digital, yang diwujudkan dalam bentuk tabel, peta, grafik, gambar dan
deskripsi singkat tentang berbagai komponen lingkungan yang digabungkan
dengan model basis data (database) lingkungan.

• Sistem Informasi Lingkungan (SIL) paling sedikit memuat informasi mengenai


status lingkungan hidup, peta rawan lingkungan hidup, dan informasi
lingkungan hidup lain (Pasal 62, UU 32 tahun 2009 tentang PPLH).

• Database lingkungan dapat diperoleh dari penerapan Sistem Informasi


Geografis.

• Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem yang berfungsi untuk


mengumpulkan, mengelola, menyimpan, dan menyajikan segala data yang
berkaitan dengan kondisi geografis atau data yang memiliki informasi spasial.
Peta Sebaran Covid-19 di Indonesia Grafik Kasus Covid-19 di Indonesia
Manfaat SIL
di bidang
Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, Sistem Informasi Lingkungan yang di dalam
penerapannya salah satunya terdapat aplikasi SIG (Sistem Informasi
Geografis) yang dapat digunakan untuk menentukan masalah kesehatan
berdasarkan aspek lokasi berdasarkan data-data kependudukan.

Kemajuan terbaru di dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat


memetakan dengan suatu alat teknologi dapat menciptakan peluang baru
untuk tenaga-tenaga kesehatan masyarakat dalam meningkatkan
perencanaan, analisis, diagnosa risiko, monitoring, manajemen sistem
kesehatan, hingga pemetaan distribusi penyakit.

Bentuk produk pemanfaatan GIS dalam bidang kesehatan, terutama di


masa Pandemi Covid-19, dapat berupa pemetaan spasial, aplikasi,
hardware, ataupun website.
Contoh Penerapan
dalam Bentuk
Pemetaan Spasial
Analisis Persebaran Kasus Covid 19 di DKI Jakarta dengan GIS

Sistem Informasi Geografis (SIG) berfungsi untuk memvisualisasikan, menganalisis


dan memahami distribusi penyakit menular, sehingga akan mengungkapkan trend
spasial serta pola dan hubungan antara faktor patologis dengan lingkungan
geografis penyakit

Analisis pola spasial dilakukan dengan teknik interpretasi secara kualitatif yaitu
analisis peta sebaran Covid 19 dengan peta penggunaan lahan lalu dilakukan
identifikasi pola spasial dengan analisis berdasarkan prinsip autokorelasi secara
spasial terhadap parameter lokasi kepadatan pemukiman, tempat kerja, dan
fasilitas umum. Analisis spasial secara temporal dilakukan dengan menganalisis
data spasial perkembangan Covid 19 menggunakan Arc Gis berbasis data sekunder
dari web pemerintah. Analisis secara temporal dilakukan dengan melihat
perkembangan kasus positif virus Covid 19 dari bulan Maret sampai September
2020.
Analisis Persebaran Kasus Covid 19 di DKI Jakarta dengan GIS

Peta Distribusi Spasial Temporal di DKI Jakarta

Berdasarkan data statistik Covid 19 Gugus DKI Jakarta


kasus positif sejak bulan Maret sampai September tahun
2020 terus meningkat secara signifikan.

Pola Distribusi Spasial Kasus Positif Covid 19 Bulan Maret

Berdasarkan data analisis distribusi spasial kasus Covid 19 di


Jakarta pada bulan Maret menunjukkan pola distribusi
spasial cold spot, yaitu pola yang menunjukkan terdapat
kasus positif Covid 19 di beberapa kelurahan serta pola
kasus Covid 19 pada bulan Maret bersifat pola menyebar.
Analisis Persebaran Kasus Covid 19 di DKI Jakarta dengan GIS

Pola Distribusi Spasial Kasus Positif Covid 19 Bulan April-September

Pada bulan April sampai bulan September kasus positif


Covid 19 di Jakarta menunjukkan di beberapa titik terjadi
hot spot yaitu kejadian positif Covid-19 yang tinggi dan
pola mengumpul.

Pola Distribusi Spasial Kasus Positif Covid 19 Bulan September Berdasarkan


Tingkat Kepadatan Penduduk

Pola kasus positif Covid 19 berdasarkan kepadatan penduduk


menunjukkan pola hot spot atau pola dengan kasus positif
Covid 19 tinggi dan mengelompok yang terjadi pada wilayah
dengan kepadatan penduduk tinggi. Area dengan pola cold spot
atau kejadian positif Covid-19 rendah dan pola menyebar
terdapat di kelurahan dengan kepadatan penduduk lebih
rendah.
Analisis Persebaran Kasus Covid 19 di DKI Jakarta dengan GIS

Pola Distribusi Spasial Kasus Positif Covid 19 Bulan September


Berdasarkan Lokasi Fasilitas Umum

Kasus positif Covid 19 berdasarkan data lokasi titik


fasilitas umum terbatas pada fasilitas tempat ibadah,
perniagaan, dan fasilitas kesehatan yang menunjukkan
pola area dengan kasus positif Covid 19 tinggi yaitu zona
merah atau 201-581 kasus positif Covid 19.

Pola Distribusi Spasial Kasus Positif Covid 19 Bulan September


Berdasarkan Transportasi

Tingginya kasus positif Covid 19 berdasarkan data lokasi


transportasi terdapat pada stasiun kereta api,
pelabuhan, dan bandara di Jakarta yang menunjukkan
bahwa area dengan kasus positif sedang dan tinggi
mayoritas berada dekat dengan stasiun kereta,
pelabuhan, dan bandara
Contoh Penerapan
dalam Bentuk
Aplikasi dan
Hardware
Contoh penerapan SIG dalam bentuk aplikasi pada masa pandemi Covid-19

PeduliLindungi People Mobility Analysis


Berfungsi untuk melakukan Akan memberikan informasi yang
penelusuran, pelacakan, dan lebih luas, berupa analisis
isolasi pasien positif Covid-19 pergerakan orang-orang dari satu
atau Orang Dalam daerah ke daerah lain yang
Pengawasan (ODP). disertai dengan tanggal-tanggal
pergerakannya.

Covid-19 tracing Covid Track


Dapat mencari nomor Dapat melakukan tracing
telepon orang-orang pergerakan pasien-pasien yang
dengan jarak tertentu dari terdata dan melakukan
pergerakan posisi telepon pendataan kebutuhan APD dari
pasien Covid-19 fasilitas kesehatan lainnya
Social Distancing Bracelet

Social Distancing Bracelet merupakan penerapan teknologi Alert Warning


System (AWS) dengan konsep Internet of Things (IoT). Teknologi Social
Distancing Bracelet memiliki sensor jarak, GPS, dan tertanam sistem cerdas
internet of things (IoT) yang diharapkan dapat menangani dan mengurangi
resiko penularan COVID-19.

Alat ini berupa gelang social distancing yang terdiri dari hardware dan
tersambung pada aplikasi Blynk di Android. Alat ini mampu mendeteksi objek
lain yang berdekatan dan memberikan sinyal berupa bunyi, dan didukung
dengan sistem Internet of Things (IoT) sehingga mempermudah pengguna
dalam memonitoring jarak dan lokasi kapanpun dan dimanapun.
Social Distancing Bracelet

Cara penggunaan aplikasi :


1. Download aplikasi Blynk
2. Login pada aplikasi Blynk
3. Pilih pada projek P2M
4. Tekan tombol play pada pojok kanan atas

Aplikasi Blynk.
Social Distancing Bracelet

Cara Penggunaan Gelang :


1. Kaitkan strap gelang pada pergelangan
tangan seperti memakai jam pada
umumnya.
2. Tekan tombol switch pada gelang.
3. Buka aplikasi blynk
4. Tunggu beberapa saat hingga gelang
terkoneksi dengan aplikasi(ditandai
dengan adanya tulisan connected di
bagian bawah kiri atau dengan melihat
status koneksi dengan menekan gambar
mikrokontroler di bagian kanan atas)

Alat Social Distancing Bracelet


Social Distancing Bracelet

Cara Pengisian Ulang :


Gelang dapat bekerja hingga waktu ± 1 jam. Ketika koneksi pada aplikasi Blynk
mulai terputus, hal ini mengindikasikan baterai mulai melemah. Baterai akan
benar benar habis, ketika koneksi dengan aplikasi Blynk terputus dan buzzer
tidak berbunyi lagi.

Untuk melakukan proses pengisian ulang, dapat dilakukan dengan langkah


berikut:
1. Mematikan gelang dengan menekan tombol switch
2. Memasangkan charger ke port pengisian gelang
3. Tunggu hingga 30 menit, kemudian lepas charger
4. Tunggu hingga 30 menit, kemudian nyalakan gelang, cek kondisi baterai pada
aplikasi Blynk, bila indicator telah menunjukan 100, maka baterai telah terisi
penuh.
Contoh Penerapan
dalam Bentuk
Website
Sistem Informasi Geografis Donor Darah (SIGDORAH)

Sistem informasi Geografis Donor darah dibuat dan berbasis WebGIS dengan
menggunakan Leaflet yang terkoneksi dengan OpenStreetMap serta dirancang
dengan model pendekatan Enterprise architecture Togaf Architecture
Development Method (ADM) menggunakan Preliminary phase, Requirement,
Vision architecture, Business architecture, InFormation system architecture,
dan Technology architecture.

Fitur yang tersedia pada Sistem InFormasi Geografis Donor Darah (SIGDORAH)
ini memvisualisasikan data pendonor ke dalam peta digital yang dapat
membantu petugas dalam menemukan donor pengganti, mengetahui letak
daerah pendonor dan rincian data pendonor sehingga petugas dapat
menghubunginya langsung melalui Whatsapp.
Sistem Informasi Geografis Donor Darah (SIGDORAH)

Digunakan pengguna untuk


masuk atau login ke halaman
utama

Halaman login

Menampilkan menu utama pada web setelah


melakukan login pada sistem. Terdapat bilah
navigasi menuju fitur lainnya seperti cari
pendonor, melihat data pendonor, menambah
data pendonor, mengelola proses donor,
mengelola stok darah dan keluar kembali ke
halaman semula atau login
Halaman utama
Sistem Informasi Geografis Donor Darah (SIGDORAH)

Memvisualisasikan keberadaan pendonor


disertai dengan data nya. Namun untuk
menemukan pendonor, sistem menampilkan
pilihan golongan darah yang akan dicari sesuai
dengan yang dibutuhkan.

Cari Pendonor

Menampilkan visualisasi Sistem InFormasi


Geografis data dari pendonor, dengan
menampilkan letak pendonor ke dalam
tampilan Map dan terdapat rincian pendonor.

Menemukan Pendonor
Sistem Informasi Geografis Donor Darah (SIGDORAH)

Data pendonor menampilkan tabel inFormasi


dari data para pendonor yang telah terinput
dengan mengurutkan dari yang paling rutin dan
paling sering melakukan donor darah.
Mengelola data pendonor untuk menghapus
atau mengubah data.

Data pendonor

Form ubah data pendonor menampilkan Form


data dari pendonor untuk melakukan ubah
terhadap data pada database

Ubah data
Sistem Informasi Geografis Donor Darah (SIGDORAH)

Form tambah data pendonor menyediakan


Form untuk menginputkan data pendonor yang
terdiri dari nama, jenis kelamin, golongan
darah, domisili, nomor Whatsapp, terakhir
melakukan donor, dan jumlah donor yang akan
ditambahkan kedalam database

Tambah pendonor

Fitur presensi bagi pendonor setiap kali


melakukan donor darah, sehingga data terakhir
melakukan donor darah akan di update secara
otomatis.

Presensi
Referensi
Dahlia, S dan Alwin. 2020. Analisis Pola Distribusi Spasial Virus Korona menggunakan Sistem Informasi
Geografis di DKI Jakarta. Laporan Penelitian Dasar Keilmuan (PDK), Universitas Muhammadiyah
Porf. DR.Hamka.

Purnamasari, M. Muslih, dan F. Sembiring. 2021. SIstem Informasi Geografis Donor Darah (SIGDORAH)
Menggunakan Pendekatan Togaf ADM. Jurnal Sains Komputer dan Informatika. 5(2) : 746-752.

Wijayanti, A. H., C. H. B. Apribowo, A. Ramelan. 2021. Sistem Social Distancing Bracelet Untuk Alert
Warning System (AWS) Penangganaan Dan Mitigasi Pademik COVID-19 Berbasis Internet of
Things (IoT). Jurnal Abdi. 7(1): 98-102.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai