Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Raehal Andjani 18513158
Muhammad Iqbal Mashudi 18513202
Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas
Islam Indonesia
Yogyakarta
BAB I
Pendahuluan
Saat ini lingkungan kian terancam dengan meningkatnya jumlah sampah yang ada di
bumi. Termasuk limbah sedotan plastik yang kini menjadi peringkat ke lima sebagai
penyumbang sampah di seantero bumi. Hal ini juga berlaku di Indonesia. Jumlah sampah
sedotan ini jika disambung bisa tiga kali mengelilingi bumi. Dengan jumlah limbah yang begitu
banyak membuat seluruh masyarakat kian resah, termasuk pemerintah. Sehingga saat ini
pemerintah telah berupaya untuk melakukan pengurangan terhadap penggunaan plastik di
swalayan misalnya. Tidak hanya pemerintah, beberapa restoran dan juga cafe saat ini telah turut
berpartisipasi dalam upaya mengurangi limbah plastik yang ada di Indonesia. Caranya dengan
tidak lagi menyediakan sedotan plastik.
Sedotan Plastik merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar mengingat sedotan
adalah alat yang digunakan sehari-hari. Kuantitas pemakainnya juga sangat banyak, bayangkan
saja sekitar 93 juta sampah sedotan plastik digunakan di indonesia, nilai tersebut baru di
indonesia dengan produksi sampah sedotan plastik di negara lain?
Kesadaran akan kerusakan lingkungan yang timbul pun masih kurang sehingga
pemakaian sampah plastik sekali pakai tidak terkendali. dengan adanya fenomena tersebut, kini
hadir sebuah inovasi guna mengurangi sampah platic yaitu Stainless Straw sedotan yang terbuat
dari bahan stainless yang dapat digunakan berkali-kali tanpa perlu dibuang. Sedotan berbahan
stainless ini juga melahirkan bisnis baru. Tak sulit sekarang untuk menemui bisnis sedotan ramah
lingkungan ini.
Model 9 building blocks pertama kali diperkenalkan oleh Alex Osterwalder
dalam bukunya Business Model Generation. Business model adalah pendekatan
rasional tentang bagaimana sebuah institusi usaha membuat (create), menyampaikan
(deliver) dan mengambil atau menangkap (capture) sesuatu yang memiliki nilai
(value). Business Model adalah tentang bagaimana, bukan tentang apa. Benda (apa)
yang sama bisa melahirkan peluang yang berbeda bila di create – deliver dan capture
dengan cara (bagaimana) yang berbeda.
Dalam paper ini kami akan mencoba menganalisis kesuksesan model bisnis
yang dimiliki oleh usaha stainless straw. Kami akan melihat model bisnis dari bisnis stainless
straw dari sisi 9 buliding blocks yang membangun model bisnis sedotan ramah lingkungan ini.
BAB II
Pokok Pembahasan
Analisa menggunakan 9 building blocks terdiri dari Customer segments, Value
propositions, Channels, Customer relationships, Revenue streams, Key resources,
Key activities, Key partnerships dan Cost structure. Analisa ini kami lakukan
terhadap bisnis stainless straw untuk melihat keunggulan yang dimiliki bisnis ini
dibandingkan dengan bisnis lainnya.
a. Customer Segment
b. Value Proportions
Untuk membuat daya tarik konsumen terhadap stainless straw lebih besar,
biasanya para pebisnis stainless straw akan membuat sebuah paket dan
memasarkannya di pasaran. Tak jarang sebuah stainless straw memiliki ukuran yang
berbeda-beda sesuai dengan kegunaannya mengikuti jenis minuman yang ada di
pasaran. Selain itu, bundling dari sebuah paket stainless straw juga dibuat semenarik
mungkin agar lebih banyak produk laku di pasaran. Mulai dari bundling dengan
pocket tempat stainless straw sampai sikat pencuci stainless straw itu sendiri.
c. Chanels
d. Customer Relationship
e. Revenue Streams
Para pebisnis stainless straw selain mendapat pemasukan dari penjualan sedotan
ramah lingkungan, juga biasa mendapat keuntungan dari penjualan equipment untuk
perawatan sedotan itu sendiri. Sikat pembersih dan pocket untuk menyimpan sedotan
adalah dua benda utama yang biassa juga mereka jual dengan paket terpisah.
f. Key Resources
Untuk bisa menggapai target yang dituju, para pebisnis stainless straw haruslah
mempersiapkan berbagai hal. Pertama adalah produk yang mereka jual itu sendiri.
Sebagian besar pelaku bisnis ini adalah bertindak sebagai reseller atau menjual
kembali barang yang mereka beli. Dalam maksud lain, para pelaku bisnis harus
menemukan distributor stainless straw yang terpercaya secara reputasi maupun
kualitas produknya. Selain itu, cara pemasaran produk juga sangatlah memiliki andil
besar di sini. Para pebisnis harus mengemas semenarik mungkin stainless straw
mereka untuk bisa menarik konsumen.
g. Key Activities
h. Key Partnership
Untuk menjamah pasar yang lebih luas, para pebisnis stainless straw haruslah
menggaet beberapa sektor di pasaran. Salah satu sektor yang paling bsia membantu
para pebisnis stainless straw adalah e-commerce yang sangat mudah untuk diakses
oleh siapapun. Sehingga, pangsa pasas yang dituju pun bisa lebih luas.
i. Cost Structure
Adapun beberapa biaya yang harus ditanggung oleh pebisnis stainless straw
adalah sebagai berikut :
1. Biaya distribusi
2. Biaya suplai prouk
3. Biaya packing produk
4. Biaya promote produk
BAB III
Kesimpulan